Anda di halaman 1dari 3

Kedudukan perempuan di era pasca covid

Siti Patima Azahra (22531139)

Kaum perempuan mendapat posisi terbaik selama pandemi


covid-19 dan pasca covid-19. Karena perempuan mampu berperan
cukup penting di dalam keluarga atau lingkungan sekitarnya. Mulai
berperan sebagai guru bagi anak-anaknya saat sekolah dalam jaringan
(daring),  Dan mampu menjadi petugas protokal kesehatan bagi
keluarganya. Pandemi ini justru menunjukkan peran sentral
perempuan dalam upaya penanganan dan pemulihan dampak
pandemi. Bahkan, setelah pandemi pun semakin banyak perempuan
yang tampil demi menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki hak
yang sama seperti laki-laki.

Banyak hal yang menjadi tantangan yang dihadapi oleh kaum


perempuan di masa pandemi dan setelah pandemi. Antara lain
meningkatnya beban perempuan dalam melaksanakan tugas
domestik, naiknya KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja), meningkatnya angka perceraian dan
juga penurunan pendapatan keluarga khususnya bagi perempuan para
pelaku usaha.

            Saat ini memang sangat berat. Pandemi covid-19 sudah hampir
tiga tahun melanda dunia termasuk Indonesia. Semua itu tentu saja
berdampak pada merosotnya pendapatan dalam keluarga. Maka,
seorang ibu akan memutar otaknya untuk mendapatkan cara dan
solusi guna melanjutkan penghidupan keluarganya. Sehingga penting
ditanamkan dalam diri seorang perempuan untuk tetap sabar dan
berdoa dalam mendampingi suami dan anak-anaknya.

            Perempuan khususnya seorang ibu rumah tangga akan


selamanya menjadi garda terdepan, sekaligus garda di belakang bagi
keluarga. Di mana tidak jarang ditemui begitu banyak wanita yang
berperan ganda. Selain sebagai ibu rumah tangga, juga banyak sekali
dari mereka yang bekerja di luar rumah untuk membantu
perekonomian keluarga.

Kaum perempuan harus berpikir kreatif dan inofatif untuk


memaksimalkan potensi demi meningkatkan keuangan keluarga.
Itulah sebabnya, multi peran yang dimiliki perempuan sudah dirasakan
sebelum dan sesudah pandemi covid-19. Namun demikian, di masa
pandemi ini semua aktifitas yang dilakukan secara digitalisasi
membuat kita semua terutama kaum perempuan untuk lebih
meningkatkan kemampuan di bidang literasi digital.

Jika sektor usaha tersebut dikelola oleh kaum perempuan


yang melek digital, pasti usaha tersebut akan semakin maju dan
berkembang dengan pesat. Karena usahanya dikenal banyak orang
dari berbagai penjuru. Mereka tidak lagi ketinggalan, banyak usaha
UMKM yang dikelola oleh kaum perempuan justru lebih maju karena
mereka melek digital.

Peranan perempuan di dalam rumah tangga masa kini tidak


hanya sekedar menjadi sosok yang mengasuh, mendidik anak-anak
serta mengrus suami dan rumah. Jika pria merupakan kepala keluarga
maka, perempuan merupakan leher yang menentukan kemana arah
kepala bergerak.

Jaman sekarang perempuan harus cerdas dan mampu dalam


menempatkan dirinya apalagi di era digital saat ini. Menjadi
perempuan memang seharusnya berpendidikan tinggi dan memiliki
pengetahuan yang luas sebab pendidikan pertama bagi anak-anaknya
adalah ibu.

Sudah tidak jamannya lagi perempuan disebut  “konco


wingking” (teman di belakang) yang artinya perempuan sebagai
pelengkap yang posisinya di belakang. Ungkapan ini membawa kesan
negative pada diri perempuan sebagai bentuk penindasan dan
penderitaan. Apalagi bahwa perempuan memang bagiannya masak,
manak dan macak.
Perempuan Indonesia harus bangkit. Salah satu bukti
bangkitnya perempuan Indonesia adalah ketika Kongres Perempuan
pertama kali diadakan pada tanggal 22 Desember 1928. Sebab itulah
setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu.

 Apalagi sebelumnya telah lahir pahlawan emansipasi wanita


yaitu RA. Kartini pada tanggal 21 April 1879. R.A Kartini tidak hanya
memperjuangkan kesetaraan, tetapi juga dalam bidang sosial, hukum
dan Pendidikan. Perempuan Indonesia maju dan berkembang luar
biasa berkat perjuangan R.A Kartini. Perempuan Indonesia hadir dan
eksis di semua aspek kehidupan sejak kemerdekaan juga di era Pasca
Pandemi ini.

Dan hal itu merupakan suatu hal yang patut dipertahankan


demi terwujudnya kesetaraan gender dan pembebasan perempuan
daripada penyalahgunaan yang dilakukan oleh laki-laki terhadap
perempuan.

Anda mungkin juga menyukai