Anda di halaman 1dari 3

Menurut KBBI pengertian dari emansipasi wanita adalah proses pelepasan diri para

wanita dr kedudukan sosial ekonomi yg rendah atau dr pengekangan hukum yg membatasi


kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju . Emansipasi perempuan dihubungkan dengan
proses persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Usaha menuntut hak ini dilakukan karena
adanya ketimpangan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan akibat pengaruh budaya
patriarki yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Dewasa ini wanita yang memiliki karir di luar rumah bukan menjadi hal yang tabu.
Kerja sebagai pegawai kantoran yang mengharuskannya pergi pagi pulang sore seakan
menjadi cita-cita dan impian wanita masa kini. Berlomba-lomba untuk mendapatkan
pendidikan di sekolah dan kampus terkenal dengan jaminan akan mudah diterima perusahaan.
Meningkatkan prestasi akademik dan soft skill telah lumrah dilakukan kaum wanita masa kini

Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak emansipasi wanita yang sudah mulai
bisa dirasakan. Hanya saja kebanyakan wanita masih belum paham bagaimana cara menerapkannya
dengan langkah nyata.

Oleh Pepi Lestari

"Gadis yang pikirannya sudah di cerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan
sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya" (R.A Kartini)

Bangsa ini telah berkembang pesat dengan segala tantangannya dari generasi Baby boomers
hingga generasi Millenials atau yang biasa di sebut generasi Y. Generasi Y adalah generasi
yang membawa perempuan-perempuan hari ini pada kecanggihan teknologi, tak bisa di
pungkiri pengaruh yang begitu besar pada setiap individu merasuk kedalam diri dan menjadi
sebuah kebiasaan.

Salah satu pengaruh yang terjadi ialah bagiamana pola pikir pada generasi ini menjadi serba
praktis sehingga generasi ini terjebak dalam hegemoni kecanggihan teknologi. Dengan dalih
semua bisa di dapat dengan mudah hanya dengan mengklik salah satu item pada gadjet
misalnya bisa sudah langsung pilih menu makanan untuk siap di antar kedepan rumah, belum
lagi banyaknya aplikasi pada gadjet yang menarik perhatian seperti Instagram, fb, twitter,
telegram dan lain sebagainya semua itu menghiasi perjalanan hidup manusia di era ini.

Dewasa kini, Sosial media sudah menjadi kebutuhan individu dalam berkomunikasi, mencari
informasi atau bahkan membuat peluang dengan bisnis online yang biasa di geluti para
perempuan-perempuan masa kini. Namun menjadi suatu kekhawatiran jika para perempuan
hanyut dalam era kekinian, tak menutup kemungkinan beberapa tahun yang akan datang para
perempuan ini akan mengabaikan segala urusan fitrahnya, kehilangan peran mendidik buah
hatinya karena sibuk dengan gadjet, kehilangan peran Menjadi sang istri, bahkan parahnya
lagi karakter peduli yang seharusnya melekat dalam diri perempuan semakin terkikis jika tak
mampu menghadapi tantangan zaman.

Redupnya Cahaya Semangat


Pada awal Kemerdekaan, ketika perempuan masih berada di pinggir peradaban, ruang publik
masih resmi menjadi milik kaum adam.

Dalam benak Bung Karno, perempuan sebenarnya indah sekali kalau bisa di pamerkan
kepada publik, pastilah perempuan menjadi berharga dan sangat berguna. Perempuan tidak
sama sekali dihargai dan dipandang, perempuan selalu diremehkan.

Ditengah keterpurukan kaum perempuan itu, kemudian kita mengenal para tokoh perempuan
yang berjuang merubah serta memperjuangkan derajat kaum hawa hingga akhirnya
Perempuan tak lagi dipandang sebelah mata. Sosok semisal Kartini, Cut Nyak Dien dan
tokoh-tokoh lainnya memberikan sebuah semangat baru, semangat berjuang serta semangat
menginspirasi.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, benturan zaman yang begitu kerasnya membuat
semangat perempuan kini meredup dan kian tergerus sampai pada titik dimana perempuan
kehilangan eksistensi dan identitasnya.

Era kekinian merupakan alasan yang cukup agar perempuan-perempuan masa kini tidak
hanya sekedar menikmati kemerdekaan dengan kesenangan belaka lalai akan tugas dan lupa
bahwa masa merdeka nya hari ini karena perjuangan kemarin.

Mari bercermin !

"Jika tak ingin hidup dalam ketertinggalan di era kekinian, maka pelajarilah karakter dasar
para perempuan terbaik di masa nya hingga mampu menjawab tantangan zaman". (Pepi
Lestari)

Sosok Ibu R.A Kartini, seorang wanita bangsaawan jawa atau disebut keluarga Ningrat, Ibu
kartini di kenal sebagai pelopor dan pembela hak-hak perempuan pribumi.

Ibu kartini pada masa nya menjalin hubungan baik dengan para pejabat kolonial Belanda
dalam rangka untuk mewujudkan emansipasi wanita. Dimana sosok perempuan harus
mempunyai kesempatann yang sama untuk berbuat lebih banyak

Perjuangan Ibu kartini membuahkan hasil hingga bisa membangun sekolah dasar sendiri
untuk anak-anak perempuan asli pribumi yang tidak membeda bedakan atas status sosial
mereka.

Ibu Kartini mengajarkan pada murid-muridnya untuk mencari ilmu sepanjang hayat. Mulia
nya hati Ibu Kartini, jejak jejak perjuangannya pun tertoreh dalam buku ''Habis gelap
terbitlah terang''.

Pendekar Wanita adalah julukan akrab untuk sosok Ibu Kartini, sosok yang patut di tauladani
kecerdasan nya, keberanian, perjuangan, dan pengorbanan tak kenal Lelah tak minta harta.
Maka lihat lah sosok Ibu Kartini dan bercerminlah pada nya agar mampu menjawab
tantangan zaman.

Bangkitlah Mutiara Indonesia !


Sudah waktunya perempuan harus memunculkan diri pada ranah publik, mengisi
kemerdekaan dengan cara yang lebih elegan, memerdekaan diri, membangun ruang publik
dan tantangan modernitas merupakan hal dasar bagi perempuan untuk mengisi kemerdekaan.
Apapun posisi perempuan jika beberapa hal ini bisa di pahami maka perempuan akan
menjadi Mutiara yang sangat indah untuk Indonesia.

Karena perempuan merupakan aset kekuatan bagi Negara, dimana perempuan bisa berperan
lebih dari satu ranah, perempuan bisa ikut serta dalam menyelamatkan Rebuplik (mengisi
post-post pemerintahan) dengan tidak melupakan tugas seorang perempuan itu sendiri
sebagai anak, pemudi, istri ataupun sebagai Ibu.

Maksimalkan peranmu

Seorang perempuan adalah seorang yang penuh kasih sayang, cerdas, penyabar, berjiwa
keibuan, berani dan mau bekerja keras. Itulah mengapa seorang perempuan mempunyai peran
yang besar dalam menghadapi era millennials (era kekinian).

Dalam mengisi era ini tidak cukup hanya mengandalkan peran seorang laki-laki,
memerdekaan diri, membangun ruang publik dan tantangan modernitas merupakan hal dasar
bagi perempuan untuk mengisi kemerdekaan, bagaimana seorang perempuan bisa berperan di
karir nya, mengisi post-post pemerintahan dan menjadi seorang kakak, istri ataupun seorang
ibu yang kelak akan mendidik generasi emas masa depan.

Oleh karena itu merupakan hal yang penting memahami bahwa setiap individu memiliki
karakter yang berbeda-beda dan mempunyai potensi masing-masing dalam individu tersebut
ada yang semenjak di bangku SMA sudah mengenal dirinya dan memahami potensi diri
pribadi. Namun bukan tidak mungkin seorang yang dulunya pendiam justru menjadi orang
terdepan di ranah publik, seorang yang tadinya tidak menyukai bisnis justru memiliki saham
terbanyak dimasa depan, orang yang fasip menjadi aktif dalam Lembaga keorganisasian
sosial dan orang yang tidak terlihat terlalu rajin jadi akademisi handal.

Hal serupa bisa terjadi dengan kekuatan-kekuatan yang di bangun di dalam diri, mulai dari
mengenali potensi diri, kemauan diri, melatih diri, membangun diri hingga mengkaryakan
diri menjadi seseorang yang ahli di bidangnya untuk kemudian menjawab tantangan zaman
yang hari ini tengah kita hadapi.

Perempuan adalah Mutiara yang indah untuk Indonesia. Maka, mari persiapkan diri,
bercerminlah pada diri dan maksimalkan peran diri untuk mengisi era millennials ini

Anda mungkin juga menyukai