Anda di halaman 1dari 5

APRIL 2024 EDISI HARI KARTINI

SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

m a n
w o r
o w e
INGGRID JANAINAH SALSABILLAH //
FIDELA ZADARISTU //
DZANY RISKA ANNISA ALIFIA
p ANGGUN
DALAM MORAL
UNGGUL DALAM
INTELEKTUAL

FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

Contohnya Gerakan emansipasi wanita,


REFLEKSI PERJUANGAN
yang dipelopori oleh R.A. Kartini yang
RA.KARTINI BAGI MASA mulanya resah dengan stigma yang seolah
DEPAN PEREMPUAN mengobjektifikasi perempuan. Gerakan
ini telah membuka jalan bagi kemajuan
INDONESIA pesat dalam kesetaraan gender. Kini,
“Saya tahu, jalan yang hendak saya tempuh perempuan memiliki akses pendidikan
itu sukar,penuh duri, onak, lubang: jalan itu yang lebih luas, kesempatan kerja yang
berbatu-batu, berjendal-jendal, licin ... lebih terbuka, dan peran yang lebih
belum dirintis! Dan walaupun saya tidak signifikan dalam kehidupan publik.
beruntung sampai ke ujung jalan itu,
walaupun saya sudah akan patah di tengah Raden Adjeng Kartini, seorang
jalan, saya akan mati bahagia. Sebab jalan intelektual muda yang lahir pada 21 April
itu sudah terbuka dan saya turut membantu 1879 di Kota Jepara, Jawa Tengah. R.A.
meneratas jalan yang menuju ke kebebasan Kartini dimasukkan ke Sekolah Dasar
dan kemerdekaan perempuan Bumiputra” Belanda (Europese Lagere School). Beliau
(‘Surat Kartini’, Dokumen 7: 7-10-1900). termasuk siswa yang paling cerdas dan
(Syam, 2020) mampu berbahasa Belanda. Disamping
Apabila kita bandingkan keadaan itu, R.A. Kartini adalah seorang
perempuan sekarang dengan zaman dahulu perempuan Jawa yang terikat oleh adat
jauh berbeda. Sekarang kaum perempuan istiadat yang menghambatnya untuk
dapat melaksanakan aktivitas ruang publik melanjutkan pendidikan di Belanda.
lebih bebas dari pada sebelumnya. Berbeda Namun hal itu tidak membisukan kritik
ketika sebelum abad ke-20 ruang gerak beliau merespon kondisi masyarakat di
perempuan masih dihantui oleh stereotype lingkungan sekitarnya. Seperti dalam
buruk, terkekang dalam bayang patriarki, Tradisi Jawa feodal, seorang perempuan
bahkan perempuan dipaksa untuk tunduk bekewajiban untuk mengurus rumah
dan terkungkung dalam ranah domestik, tangga dan mendidik anak-anaknya.
terpinggirkan dari ruang publik dan Ketika sudah berusia 12 tahun mereka
kesempatan untuk berkarya dan akan dikurung di rumah (pingitan).
berprestasi. Suara mereka dibungkam, Bahkan saat itu poligami, kawin paksa,
aspirasi mereka diremehkan, dan hak-hak dan kawin anak marak terjadi. R.A. Kartini
mereka dirampas. juga menyampaikan kritiknya di dalam
suratnya bahwa gunanya perempuan
Bahkan ada istilah masyarakat Jawa dinikahkan dengan laki-laki hanyalah
“konco wingking” yang artinya peran untuk memperoleh kebahagiaan kaum
perempuan sebagai teman laki-laki atau laki-laki saja serta lekatnya anggapan
perempuan hanya berurusan dengan dapur, derajat laki-laki lebih tinggi dari pada
Kasur, dan sumur. Stereotype ini menjadi perempuan, dimana perempuan dianggap
tradisi turun menurun yang harus tidak memiliki peranan penting dalam
dilakukan oleh seorang perempuan. Tradisi kehidupan. Dengan demikian, R.A. Kartini
terbelakang ini membelenggu kaum memperjuangkan penghapusan tradisi-
perempuan, hingga di tengah kesuraman tradisi budaya, agama, norma-norma
patriarki, secercah harapan mulai terlihat sosial yang bersifat patriarki salah
dengan banyaknya perempuan yang bangkit satunya melalui pendidikan yaitu dengan
dan melawan ketidakadilan. Mereka mendirikan Sekolah Gadis.
menyuarakan hak-hak mereka, menuntut
kesetaraan, dan memperjuangkan Bagi R.A. Kartini, Pendidikan
perubahan. merupakan sebuah jalan awal bagi orang

FASTABIQUL KHOIROT HALAMAN 1


SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

untuk mencapai tujuan yang mereka perempuan hebat yang terus


inginkan. Pendidikan merupakan mengembangkan kualitas diri demi menjadi
kebutuhan bagi semua orang tanpa perempuan yang mampu mengubah stigma
memandang latar belakang. Pendidikan negative lingkungan sekitarnya. Sosok
merupakan alat untuk memajukan sebuah Kartini masa kini mampu menunjukkan
bangsa. Menurut R.A. Kartini, pengetahuan kemampuan dan kualitas dirinya menjadi
yang didapatkan dari pendidikan itu seorang pemimpin yang menginspirasi
merupakan cara untuk memperoleh banyak orang. Mereka adalah sosok yang
kebahagiaan bagi setiap individu maupun peduli terhadap kondisi di sekitarnya.
kelompok, dan untuk mengembangkan
manusia yang cerdas dan berkarakter. Di Emansipasi perempuan terus dijalankan.
sekolah yang didirikan oleh R.A. Kartini Perempuan-perempuan di Indonesia terus
mengajarkan baca tulis, kerajinan tangan, berjuang menciptakan kesetaraan gender.
dan kelas memasak. (Oudri, 2022) Namun emansipasi ini belum berjalan
secara maksimal. Tentu suatu paham
Bagi R.A. Kartini, Pendidikan merupakan ataupun budaya tidak mudah lepas maupun
sebuah jalan awal bagi orang untuk hilang keberadaannya. Oleh karena itu,
mencapai tujuan yang mereka inginkan. mari bersama-sama melanjutkan
Pendidikan merupakan kebutuhan bagi perjuangan R.A. Kartini dengan
semua orang tanpa memandang latar membangun paham bahwa manusia tidak
belakang. Pendidikan merupakan alat untuk dibedakan statusnya berdasarkan
memajukan sebuah bangsa. Menurut R.A. gendernya. Setidaknya dengan memulai
Kartini, pengetahuan yang didapatkan dari menghapuskan stigma negative terhadap
pendidikan itu merupakan cara untuk perempuan, maka makna dari “Habislah
memperoleh kebahagiaan bagi setiap Gelap Terbitlah Terang” akan benar-benar
individu maupun kelompok, dan untuk terwujud.
mengembangkan manusia yang cerdas dan
berkarakter. Di sekolah yang didirikan oleh
R.A. Kartini mengajarkan baca tulis,
kerajinan tangan, dan kelas memasak.
(Oudri, 2022)

Perjuangan yang dilakukan R.A. Kartini


ini mendorong terbukanya kesadaran
bahwa perempuan memiliki kedudukan
sederajat dengan laki-laki. Dengan
pendidikan memberikan pengetahuan dan
kemampuan agar perempuan memiliki
kebebasan dalam menjalankan peran
sosialnya.

Hingga perlu bagi kita untuk meneruskan


perjuangan beliau sebagai tombak utama
pembebasan perempuan dari kukungan
patriarki dimasa lalu maupun dimasa depan
dengan terus melakukan pergerakan dari
aspek intelektual maupun perjuangan-
perjuangan yang dilakukan oleh R.A. Kartini
membuahkan hasil, dilihat dari banyaknya

FASTABIQUL KHOIROT HALAMAN 2


SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

PEREMPUAN DAN memberikan kesempatan yang sama juga


KEMERDEKAAN untuk perempuan dalam memperoleh
haknya. Semangat kesetaraan tersebut
Indonesia sekarang ini telah berada di yang membangun minat perempuan
era revolusi industri 4.0 di mana teknologi untuk turut berpartisipasi dalam
informasi dan komunikasi telah pembangunan bangsa. Adanya kesadaran
berkembang pesat. Kemudahan dalam bahwa perempuan juga berhak mendapat
mengakses, mencari, dan mengambil hak yang sama membuat perempun
informasi melalui internat dengan cepat sekarang ini tidak lagi hanya menjadi
dan akurat juga telah turut dirasakan oleh penonton, tetapi juga turut mengambil
masyarakat Indonesia. Dampak positif dari peran. Hal tersebut dibuktikan banyaknya
perkembangan teknologi informasi dan perempuan yang sekarang turut aktif baik
komunikasi tersebut telah memengaruhi dalam bidang politik, ekonomi,
berbagai aspek kehidupan masyarakat baik pendidikan, dan sebagainya.
laki-laki maupun perempuan.
Walaupun Indonesia telah lama
Berbicara mengenai perempuan, banyak dinyatakan sebagai negara yang merdeka
hal yang perlu disinggung atau dibahas, dan saat ini sudah banyak perempuan
seperti apakah di tengah kemajuan akses mulai turut berpartisipasi dalam
internet atau di era digital ini perempuan pembangunan bangsa, tetapi tidak dapat
telah merasakan kemerdekaannya, lalu dipungkiri juga masih banyak perempuan
apakah sudah setaranya hak-hak antara yang belum merasakan kemerdekaanya
perempuan dan laki-laki di era sekarang, dan masih banyak pula pelanggaran hak
dan masih banyak lainnya. Tidak dapat asasi manusia terhadap perempuan. Hal
dipungkiri sebagian perempuan di tersebut dibuktikan dengan seperti
Indonesia tumbuh dan berkembang dengan sulitnya akses pendidikan bagi kaum
belenggu budaya patriarki di mana perempuan, kualifikasi pekerjaan yang
mengakibatkan munculnya stigma bahwa masih banyak mengutamakan laki-laki,
perempuan merupakan makhluk yang serta masih tingginya tingkat kekerasan
lemah, yang cukup berdiam diri di rumah yang dialami perempuan. Hal itu
mengerjakan urusan domestik dan tidak menunjukan bahwa kemerdekaan untuk
jarang juga stigma tersebut menempatkan perempuan masih belum sepenunya.
perempuan sebagai subordinasi, serta Padahal makna kemerdekaan yang
berbagai perlakuan diskriminasi yang turut sesungguhnya bukan hanya mengenai
dirasakan perempuan. terlepas dari penjajahan asing saja, tetapi
terjaminnya hak-hak seluruh lapisan
Belenggu budaya patriarki yang telah masyarkat. Begitupula bagi perempuan di
turun menurun menjadi salah satu Indonesia, kemerdekaan untuk
penyebab penghambatnya kemajuan kaum perempuan harus dimaknai sebagai
perempuan. Banyak kaum perempuan yang kemerdekaan untuk bebas menentukan
pada akhirnya mengubur cita-cita mereka pilihan sendiri, merdeka dalam meraih
karena stigma tersebut yang berkembang di pendidikan terbaiknya, merdeka dalam
masyarakat. Kemajuan teknologi saat ini memilih karirnya, serta merdeka dari
memberikan dampak positif khususnya tuntutan sosial yang membelenggu di
bagi perempuan di mana berkembangnya sekitarnya, dan lainnya.
teknologi dan informasi tersebut
mendorong adanya pengakuan kesetaraan Selain itu, makna kemerdekaan sebagai
antara perempuan dan laki-laki sehingga pembebasan cara pandang dan pola pikir

FASTABIQUL KHOIROT HALAMAN 3


SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

perempuan dalam berekspresi dan memperjuangkan emansipasi wanita. Oleh


mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan karena itu, kemajuan teknologi dan
kerangka hak asasi manusia. Merdeka harus informasi perlu dimanfaatkan dengan baik
dijadikan sebagai tonggak di mana sebab di era digital sekarang ini bukan
perempuan terbebas dari belenggu saatnya lagi perempuan terbelenggu oleh
ketidakadilan. Merdeka berarti perempuan peran sebagai ibu rumah tangga aja, tetapi
harus memiliki peran sosial yang sama sekarang ini perempuan dapat merdeka
dengan laki-laki tanpa menghilangkan memilih pilihannya.
aspek-aspek biologi perempuan.

Namun, sayangnya hal-hal tersebut sulit


dicapai apabila masih berkembangnya
budaya patriarki di masyarkat sehingga
dalam mewujudkan perempuan yang
merdeka hal mendasar yang dapat
dilakukan, yaitu dengan mengubah budaya
serta pemikiran patriarki yang sudah
berkembang pada masa kolonial. Hal itu
dapat dilakukan melalui pendidikan yang
setara antara perempuan dan laki-laki.
Pendidikan sebagai salah satu aspek
penting dalam mencapai kesetaraan,
melalui pendidikan dapat mempersempit
kesenjangan antara laki-laki dan
perempuan, serta dapat mengubah
pemikiran dan perilaku. Selain itu, peran
pemerintah juga diperlukan dengan
pengoptimalan program pemberdayaan
perempuan seperti pelatihan
kewirausahaan, keterempilan yang mana
dengan hal tersebut perempuan dapat
berkiprah lebih luas untuk menunjukkan
kemampuannya sehingga para perempuan
dapat berperan sebagai mitra sejajar laki-
laki dalam memberikan kontribusi positif
untuk mewujudkan pembangunan nasional
yang inklusif dan responsif gender.

Didukung kemajuan era digital dan


kemudahan dalam mengakses internet
seharusnya akan lebih mudah dalam
mewujudkan perempuan yang merdeka
sebab perempuan sekarang ini dapat
dengan mudah mendapat pengetahuan
melalui berbagai macam platform yang ada
saat ini. Tentunya kemudahan yang
dirasakan oleh perempuan saat ini tidak
luput dari perjuangan tokoh R.A. Kartini
dan tokoh-tokoh perempuan lainnya yang

FASTABIQUL KHOIROT HALAMAN 4

Anda mungkin juga menyukai