21 APRIL 2023 KARTINI DAY

SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

R.A KARTINI SEBAGAI PELOPOR

LAHIR DAN TEGAKNYA EMANSIPASI
WANITA DI INDONESIA// ADHE
ERYANA NAS BASRY
DEAKTUALISASI PERAN SOCIAL
FEMINISME MOVEMENT BAGI DUNIA
SOSIAL // ANISA FERUNIKA
THE UNBREAKABLE SPIRIT :
MENAKLUKAN TANTANGAN
DENGAN KEKUATAN SEORANG ANGGUN
DALAM MORAL
PEREMPUAN//DIN PAUJIAH RAHMI
UNGGUL DALAM
INTELEKTUAL

FASTABIQUL KHOIROT
 SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
R.A KARTINI SEBAGAI PELOPOR
LAHIR DAN TEGAKNYA EMANSIPASI
WANITA DI INDONESIA
Lahir sebagai Wanita adalah qodrat yang
mulia dari sang pencipta, menghargai
qodrat yang mulia ini dengan berbagai
kegiatan yang seharusnya tidak dibatasi
oleh apapun itu dari berbagai sudut
namun pada faktanya bahwa kedudukan
laki-laki dan perempuan selalu tidak
sejajar dalam pandangan masyarakat,
perempuan selalu dianggap lebih lemah
dibanding lelaki. Menghadapi persoalan
ketidaksetaraan gender ini maka
lahirlah seorang pelopor perempuan
yaitu Raden Ajeng Kartini atau yang
biasa dikenal sebagai R. A. Kartini
merupakan sesosok wanita Tangguh,
Beliau lahir di Jepara, Jawa Tengah pada
tanggal 21 April 1879. Hidupnya dipenuhi
dengan memperjuangkan kedudukan
wanita dengan cara mencetuskan dan
mengembangkan gerakan emansipasi
wanita dari tulisan dan pemikiran-
pemikirannya sehingga wanita memiliki
kedudukan yang sejajar dengan pria dan
tidak dianggap rendah dan gerakan
kartini ini didasari karena perasaan
ketidakadilannya sedari kecil dalam
menjalani hidupnya di Indonesia.
Semasa hidupnya, Kartini sering
menulis surat-surat yang ditujukan
kepada para sahabatnya di Belanda,
yang berisi tentang keinginan Kartini
untuk melepaskan kaum wanita di
Indonesia dari diskriminasi yang sudah
membudaya pada zamannya. Kumpulan
surat-surat itu, kemudian dijadikan
buku yang berjudul Door Duistermis tox
Licht, “Habis Gelap Terbitlah Terang”
dan dari buku tersebut ada satu kutipan
yang paling saya suka yaitu ” Tiada awan
di langit yang tetap selamanya.
FASTABIQUL KHOIROT
PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
Tiada mungkin akan terus-menerus
terang cuaca. sehabis malam gelap
gulita lahir pagi membawa keindahan.
kehidupan manusia serupa alam” Yang
mana dari kutipan tersebut sudah
sangat jelas poin yang bisa diambil
sebagai panutan dalam hidup bahwa
tidak selamanya bentuk dari
deskriminasi akan terus berlaku pada
kehidupan wanita sampai ia
meninggalkan dunia ini, selalu ada
perlawanan untuk sebuah
ketidakbenaraan di dalam kehidupan
karena mendiamkan kesalahan dengan
sengaja adalah bentuk kejahatan yang
merusak moral dari sendi-sendi paling
sederhana namun berakibat fatal.Di
peradaban yang terus maju dari zaman
yang terus berganti memang benar
bahwa seharusnya wanita punya
qodratnya sendiri, jangan pernah
merasa bahwa lahir menjadi wanita
adalah sebuah petaka karena kita
mampu bersaing kepada laki-laki
dengan Pendidikan yg layak, keberanian
melawan, berfikir kritis dan logis, tidak
bergantung kepada lelaki dan mampu
berdiri pada kakinya sendiri. Dengan
adanya perjuangan ibu kartini kala itu
maka sebagai wanita yang hidup di
masa kini kita harus membawa estafet
perjuangan dalam memperjuangkan
emansipasi wanita, berhenti untuk
menormalisasikan bahwa wanita adalah
lemah karena harapan akan tetap jadi
harapan, namun harapan yang
diperjuangkan akan menjadi
kemenangan.
Jika harapan besar R.A Kartini agar
perempuan mendapatkan kebebasan
dalam hidupnya, maka saya memaknai
hal tersebut sekaligus mempelajarinya
sejauh ini bahwa sebenarnya wanita
bukan hanya sekedar harus mendapat
kebebasan namun jauh dari itu bahwa
 SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
wanita harus menjadi inspirasi bagi yang
lainnya, memimpin, menggerakkan
orang sekitar dan mampu untuk
membawa perubahan dengan
kecerdasan, percaya diri dan
independen yang dimiliki. Banyak
dilupakan dan diabaikan oleh orang lain
pentingnya Pendidikan dalam kehidupan
untuk menunjang kehidupan yang lebih
layak kedepannya, tidak bisa dipungkiri
bahwa ketidaksetaraan gender
diakibatkan oleh akses, pasrtisipasi dan
kontrol yang kurang seimbang dalam
mencapai sumber daya. Ketidaksetaraan
gender merupakan akibat dari
pendidikan yang belum seimbang. Maka
disitulah harapan besar perjuangan
emansipasi wanita ini harus terus
dimasifkan agar perempuan memiliki
kemampuan dan kesempatan yang sama
khususnya dalam bidang Pendidikan,
sehingga nantinya mereka akan
menghargai dirinya dan menganggap
bahwa mereka berharga serta memiliki
potensi dalam hidupnya. Bagi seorang
wanita, pendidikan sangat penting
sebagai bekal dirinya dalam mendidik
anak, mengurus rumah tangga, bekerja,
dan bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya. wanita akan merasa
berharga dan berguna jika ia telah
setara dan mandiri, serta dapat
mengandalkan dirinya sendiri. Hal ini
dapat ditunjukkan dengan memiliki
pemikiran yang luas, dapat
menyelesaikan berbagai permasalahan
tanpa mengandalkan orang lain, dan
dapat bersaing dengan laki-laki di dunia
kerja.
Dalam rangka memperingati hari Kartini
ini, maka marilah kita teruskan
perjuangan dan cita-cita R.A. Kartini
dengan cara-cara yang positif, salah
satunya dengan tidak membiarkan
wanita mengerdilkan pemikirannya,
FASTABIQUL KHOIROT
PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
serta berusaha mengupgrade diri
menjadi pribadi yang berpendidikan
dan berkelas baik itu dalam lingkup
keseharian ataupun sosial, jangan
mudah untuk disepelekan oleh
pandangan-pandangan yang merusak
nilai seorang perempuan. Berdiri
dengan kokoh dan percaya diri untuk
membuktikan bahwa tidak ada sekat
yang memisahkan kedudukan lelaki dan
perempuan, jadilah wanita yang merasa
bangga dengan qodrat yang diberikan,
teruslah memperjuangkan emansipasi
wanita sampai semuanya setara dalam
berbagai sudut pandang. Buatlah diri
sendiri menjadi seseorang yang
memiliki nilai berkelas dan perhatikan
bahwa pendidikan sangatlah penting
bagi kehidupan wanita, mengingat
bahwa tidak ada yang lebih penting
daripada menjadi wanita yang
berpendidikan bukan hanya dalam
pelajaran namun juga berpendidikan
dalam soal moral dan etika di
masyarakat serta berpendidikan dengan
ilmu adalah bentuk menghargai
perjungan R.A Kartini, mengingat ilmu
tidak akan selingkuh sebagai kekasih,
tidak dapat durhaka sebagai anak, tidak
akan minta cerai sebagai hubungan
berumah tangga karena kenyatannya
bahwa ilmu akan selalu ikut kamu, ilmu
akan selalu tumbuh membersamai
perjuangan dan maka dari itu jadilah
perempuan yang berilmu dan beradab
untuk kehidupan ini. Membebaskan diri
dari stigma masyarakat dan
membiarkan ilmu menjadi yang selalu
melahirkan perubahan kemudian
diwujudkan dalam suatu gerakan. Sekali
lagi, hidup wanita Indonesia, hidup
wanita yang melawan.
IMMAWATI ADHE ERYANA
 SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
DEAKTUALISASI PERAN SOCIAL
FEMINISME MOVEMENT BAGI DUNIA
SOSIAL
“ Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu.
Tapi satu-satunya hal yang benar-benar
dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu
sendiri ”.- R.A Kartini
Tepat pada tahun 1978, melalui GBHN
pemerintah Indonesia telah memuat
amanat untuk meningkatkan peran
wanita yang kemudian di perkuat
dengan berdirinya Lembaga Mentri
Muda Urusan Peranan Wanita. Setelah
itu, pemerintah Indonesia juga
melakukan ratifikasi konvensi
Penghapusan segala bentuk diskriminasi
terhadap wanita (Convention on the
elimination of All from Discrimonation
against women), dengan diperkuatnya
Undang-Undang No.7 Tahun 1984 yang
telah menciptakan transformasi sosial
secara structural (Umar, 2005). Efek
domino kebijakan tersebutlah yang
dapat dirasakan pada dunia sosial
masyarakat Indonesia hingga saat ini,
terlebih untuk kaum perempuan yang
memiliki keterbatasan hak dalam
menyelami dunia sosial.
Social Feminist Movement merupakan
pergerakan feminis (perempuan)
kemasyarakatan yang berorientasi pada
nilai-nilai sosial dari segala bentuk
aksiologis wanita dengan
memperjuangan hak-haknya dalam
ranah sosial (Damayanti, 2005). Korelasi
Social Feminisme Movement dengan
aktivisme perempuan sangatlah erat.
Aktivisme perempuan menjadi
instrument penting dalam menjalankan
roda perjuangan perempuan.
FASTABIQUL KHOIROT
PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
Fungsi instrumental Aktivisme
perempuan salah satunya sebagai media
penyadaran perempuan dalam
mengaktualisasikan Social Feminisme
Movement diranah sosial. Untuk
mengaktualisasikan Social Feminisme
Movement tentu paradigm subjektif
oleh perempuan akan feminism Radikal
yang masih mengakar harus diubah.
Dampak dari paradigm feminism
radikal ialah bermuculannya pikiran,
asumsi dan narasi sosial yang dimotori
oleh perempuan untuk mengubah total
tatanan sosial yang patriarkis secara
structural sehingga hadir resistensi
terhadap kaum lelaki yang berlebih.
Oleh karenanya Feminisme Radikal
dapat berujung dikotomi sosial antara
kelompok feminism dan kaum lelaki
yang berkecimpung dalam kelas sosial
(Wardatun, 2006).
Social Feminisme Movement dalam
tataran ideologi berusaha untuk
melakukan upaya preventifitas terhadap
paradigma feminism radikal agar
menghilangkan unsur resistensi
terhadap kaum lelaki dan lebih
melakukan upaya adaptif terhadap
masyarakat sosial dengan jalan tempuh
intelektual. Dengan adanya upaya Social
Feminisme Movement menjadi langkah
transformatif yang dibumikan oleh
kaum perempuan dengan penyadaran –
penyadaran intelektual akan dinamika
sosial yang senantiasa mengalami
kondisi ketimpangan pada kelas sosial.
Sebagai bentuk pengejawantahan
gerakan tersebut, keterlibatan
perempuan dalam berbagai bidang
kehidupan tidak lagi mengalami
segmentasi, terlebih untuk menjalankan
roda aktivitas sosial dimasyarat bahkan
pada ranah politik sekalipun.
 SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
Dewasa ini, istilah ‘wanita karir’ lumrah
terdengar. Istilah ‘wanita karir’ secara
implisit terdapat pada setiap langkah
yang dioperasikan melalui Social
Feminisme Movement pada dunia sosial
saat ini. Dimana saat ini wanita dengan
potensinya bebas untuk menyelami
berbagai bidang dalam kehidupan sosial
dan kedudukan sosial serta bersaing
dengan lelaki pada posisi strategis
dalam diranah publik. Namun, problema
– problema dalam menjalankan tugas
sosial bagi perempuan senantiasa
terhambat oleh internal lingkaran
perempuan (Asmarani, 2018).
Deaktualisasi Social Feminisme
Movement menjadi permasalahan yang
timbul akibat benturan zaman yang
melunturkan paradigma berfikir para
aktivis sosial perempuan, sehingga
peran – peran wanita dalam dunia sosial
di Indonesia perlahan kembali
terdegradasi oleh paradigm barat.
Emansipasi Wanita yang kental pada
para aktivis perempuan haruslah
menjadi bentuk proteksi atas perubahan
global yang mucul dengan tren-trend
barat yang dinilai kontra produktif bagi
masyarakat.
Pemikiran emansipatif pada wanita
menjadi kacamata dalam memandang
realitas zaman yang semakin berubah
(Hapma, 2016). Social Feminisme
Movement, menjadi gerakan modern
sebagai bentuk penafsiran Emansipasi
Wanita masa kini untuk melakukan
transformasi sosial dalam bentuk
perjuangan hak kaum wanita dengan
pencerdasan sosial yang komperhensif
pada seluruh lapisan sosial tanpa
terkecuali.
FASTABIQUL KHOIROT
PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
Reaktualisasi nilai – nilai sosial pada
individu perempuan menjadi peran
aktivisme perempuan dalam
memelihara paradigm emansipatif yang
menjadi kacamata perempuan dalam
memandang segala bentuk fenomena
sosial yang terjadi. Untuk itu, disamping
adanya langkah Social Feminisme
Movement, peran perempuan sebagai
Agent of Social Criticisme juga tidak
boleh luput sebagai bentuk analisa
fenomena sosial, untuk diolah menjadi
aksiologi yang bermuara pada
penyadaran dan perubahan sosial yang
lebih luas.
Gerakan aktivisme perempuan
dibangun dengan narasi sosial yang
emansipatif dan integratif. Pergerakan
sosial harus dilandasi dengan tujuan
dan arah yang jelas. Sebagai bentuk
pembebasan dan kesetaraan, saat ini
Social Feminisme Movement bukan
hanya menindak mengenai
permasalahan yang berkaitan dengan
isu perempuan, namun lebih luas
kepada seluruh problematika sosial
perempuan harus turut andil dalam
memberikan kontribusi atas fenomena
yang terjadi. Karenanya, aktualisasi
nilai-nilai sosial perempuan yang
terkandung dalam Social Feminisme
Movement harus menjadi upaya kolektif
dalam membangun transformasi sosial
sebagai bentuk penafsiran atas
Emansipasi Wanita masa kini.
IMMAWATI ANISA FERUNIKA
 SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
THE UNBREAKABLE SPIRIT:
MENAKLUKAN TANTANGAN DENGAN
KEKUATAN SEORANG PEREMPUAN
Terlahir sebagai seorang perempuan
merupakan anugerah yang luar biasa
yang diberikan kepada Tuhan YME
kepada setiap perempuan yang ada di
dunia. Dibalik titik kemelahannya,
Seorang perempuan pasti memiliki
kekuatan yang luar biasa, terutama
dalam menghadapi dan menaklukan
tantangan.
“The strength of a woman is not measured
by the impact that all her hardships in life
have had on her, but the strength of a
woman is measured by the extent of her
refusal to allow those hardships to dictate
her and who she becomes." - C. JoyBell C.
Dalam menghadapi tantangan, seorang
perempuan dapat menggunakan
kekuatan dalam dirinya atau bersifat
independent untuk memotivasi diri dan
menjaga semangatnya tetap tinggi.
Pada masa kini, banyak perempuan yang
berhasil menempuh pendidikan tinggi,
meniti karir, dan bahkan memimpin
suatu organisasi atau perusahaan.
Mereka mampu menyeimbangkan peran
sebagai anak, teman, mahasiswa, ibu
atau juga pekerja dengan baik sama
seperti pria.
Tidak hanya itu, kekuatan seorang
perempuan juga dapat terbentuk dari
lingkungan sekitarnya. Ketika berada
dalam lingkungan yang positif dan
mendukung, seorang perempuan akan
merasa lebih percaya diri dan mampu
menghadapi tantangan dengan lebih
baik. Dalam lingkungan yang positif,
seorang perempuan dapat bertumbuh
dan berkembang, serta menemukan
FASTABIQUL KHOIROT
PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
kekuatan dalam dirinya yang belum
pernah ia sadari sebelumnya.
Dalam menghadapi tantangan, seorang
perempuan juga dapat menemukan
kekuatan dalam memperjuangkan hak
dan kesetaraannya. Perempuan
seringkali dihadapkan pada
diskriminasi dan kesulitan dalam
mengakses peluang yang sama dengan
pria. Namun, banyak perempuan yang
memilih untuk menolak status quo ini
dan berjuang untuk mendapatkan hak
yang sama dengan pria. Dalam
perjuangan ini, kekuatan seorang
perempuan ditunjukkan melalui
keteguhan dan ketabahannya dalam
menghadapi rintangan yang
dihadapinya.
Sebagai manusia yang sama-sama
memiliki hak, perempuan juga berhak
untuk menampilkan kemampuan dan
keahliannya tanpa adanya diskriminasi
jenis kelamin. Sayangnya, dalam
beberapa situasi, perempuan seringkali
tidak diberikan kesempatan yang sama
untuk menampilkan kemampuan dan
keahlian mereka seperti halnya laki-
laki.
Diskriminasi jenis kelamin di dunia
kerja adalah salah satu contoh yang
paling umum. Banyak perusahaan
masih memandang perempuan sebagai
tenaga kerja yang lemah dan kurang
mampu daripada laki-laki. Akibatnya,
perempuan sering kali diabaikan untuk
promosi dan bahkan tidak diundang ke
dalam tim yang sama dengan laki-laki.
Selain itu, perempuan seringkali
ditekan oleh stereotip gender yang
membatasi kemampuan mereka.
Stereotip ini seringkali
 SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

muncul dalam dunia pendidikan, di Penting bagi kita untuk

mana perempuan dianggap kurang memperjuangkan hak perempuan untuk
mampu dalam bidang-bidang tertentu menampilkan kemampuan dan keahlian
seperti matematika atau teknologi. mereka. Setiap individu harus dihargai
Akibatnya, perempuan merasa dan diakui berdasarkan kemampuan
terhambat dan tidak mampu untuk dan keahlian yang mereka miliki, bukan
menampilkan kemampuan dan keahlian karena jenis kelamin mereka. Dengan
mereka dalam bidang tersebut. memberikan kesempatan yang sama
bagi perempuan, kita dapat
Padahal setiap dari jenis yang Tuhan memperkaya masyarakat dan
ciptakan memiliki kesamaan dan hak menciptakan lingkungan yang inklusif
masing-masing. Perempuan berhak dan adil bagi semua orang.
untuk mendapatkan kemampuan dan
berhak untuk diajarkan tentang Dalam menunjang hak dan
perkembangan dunia layaknya laki-laki. meningkatkan kekuatan yang dimiliki,
Dari sana tentu perjuangan R.A Kartini menjadi seorang perempuan harus
tidak hanya berhenti dizaman mampu memiliki pendidikan yang
kemerdekaan,, tetapi sampai titik era cukup. Pendidikan adalah hak asasi
digital saat ini. manusia yang fundamental dan penting
bagi setiap orang. Namun, terdapat
Dengan adanya dukungan dari berbagai perbedaan gender dalam akses
pihak, perempuan mulai mengubah terhadap pendidikan di seluruh dunia.
stereotip ini dan menunjukkan bahwa Perempuan seringkali mengalami
mereka mampu untuk menampilkan kesulitan untuk mengakses pendidikan,
kemampuan dan keahlian mereka. dan pada akhirnya merugikan mereka
Beberapa perempuan bahkan telah sendiri, keluarga, dan masyarakat
menjadi pemimpin dalam bidang-bidang tempat tinggalnya.
yang sebelumnya dianggap dominasi
laki-laki. Mereka membuktikan bahwa Pendidikan memiliki peran yang sangat
perempuan tidak kalah dengan laki-laki penting dalam meningkatkan kualitas
dalam hal kecerdasan dan kemampuan. hidup seorang perempuan. Melalui
pendidikan, perempuan dapat
Melalui pengakuan kemampuan dan memperoleh pengetahuan dan
keahlian yang ditunjukkan oleh keterampilan yang diperlukan untuk
perempuan, masyarakat perlahan-lahan menjadi mandiri, percaya diri, dan
mulai memahami bahwa perempuan berkontribusi pada masyarakat.
juga memiliki potensi yang besar dalam Pendidikan juga membuka akses ke
berbagai bidang. Hal ini memberikan peluang kerja yang lebih baik, serta
inspirasi bagi perempuan lain untuk memberikan kesempatan untuk meraih
menampilkan kemampuan dan keahlian cita-cita dan mimpi mereka.
mereka, serta merangkul potensi
mereka sepenuhnya.

FASTABIQUL KHOIROT
 SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

Perempuan yang terdidik memiliki

kesempatan yang lebih besar untuk
memperoleh pekerjaan yang lebih baik IMMAWATI DIN PAUJIAH
dan mendapatkan penghasilan yang
lebih tinggi. Hal ini memberikan rasa
percaya diri dan kebebasan bagi
perempuan untuk membuat keputusan
penting dalam hidupnya.

Selain itu, pendidikan memberikan

perlindungan bagi perempuan dari
berbagai bentuk kekerasan dan
diskriminasi. Perempuan yang terdidik
lebih mampu memahami hak-hak
mereka dan dapat melindungi diri
mereka sendiri dari kekerasan dan
diskriminasi. Mereka juga dapat
memperjuangkan hak-hak mereka dan
mengambil tindakan untuk mengubah
keadaan yang tidak adil. Perempuan
yang terdidik juga lebih cenderung
untuk berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat dan politik, sehingga
memberikan kontribusi yang lebih besar
pada masyarakat dan memperkuat
demokrasi.

Dari narasi diatas, terpapar jelas bahwa

setiap perempuan berhak untuk
memperoleh pendidikan dan berhak
untuk menunjukan kemampuan serta
kuallitas diri yang mereka miiki untuk
memiliki karier dan mimpi yang sama
seperti laki-laki. Akhir kata, perempuan
mampu mengubah dunia dan
perempuan memiliki kualitas yang tentu
ambil andil dalam mempengaruhi
generasi berikutnya.

Di samping pendidikan yang baik,

perempuan bumiputra harus dibekali
pelajaran yang bermutu. –Dewi Sartika.

FASTABIQUL KHOIROT