Anda di halaman 1dari 2

Menjadi perempuan di zaman sekarang

Oleh: elya rahmawati


Perempuan adalah salah satu mahluk tuhan yg maha esa yg memiliki pengaruh yg sangat
besar di dunia ini, sehingga tanpa adanya erempuan sungguh kehidupan manusia akan
berantakan sebelum akhirnya punah. Lalu kenapa sih masih banyak yg merendahkan identitas
sebagai seorang perempuan di dunia ini? Rasanya sunggu tidak memiliki akal jika kita
memiliki asumsi bahwa perempuan tidak memiliki eksistensi atau value apapun. Beberapa
budaya di indonesia memegang prinsip patriarki yg cenderung mengedepankan kepentingan
laki-laki daripada perempuan, hal tersebut membentuk pola asuh orang tua yang
memprioritaskan anak laki-laki dalam menggapai kesuksesan setinggi-tingginya karena
dianggap bahwa anak laki-laki itulah yang kelak akan membawa nama baik keluarga,
sungguh pemikiran yg sempit.

Sejauh risset yg saya lakukan salah satu daerah yg masih menganut dan mempratikkan
system patriarki adalah pulau lombok lebih tepatnya warga suku sasak, menjadi perempuan
di pulau yg mayoritas muslim tidak menjamin representasi dari nilai-nilai dan norma dalam
agama islam dapat diikuti oleh warda setempat. Tradisi dan budaya yg masih sangat kental
memaksa perempuan di pulau tersebut harus menghadapi banyak tantangan untuk bisa
melakukan apa yg mereka kehendaki salah satunya adalah pendidikan. Karena kebanyakan
stigma massyarakat yg mengatakan pendidikan tidak penting maka perempuan di pulau ini
setidaknya harus berusaha lebih keras dalam menghadapi rintangan tersebut demi mengejar
mimpinya. Masyarakat sangat menghormati adat. Hooker (1988, h, 64) mengatakan bahwa
adat bukanlah entitas yang terpisah dari islam “dan bisa menyerap praktik islam tapi juga
menentangnya. Jika hal ini terus di biarkan berkembang di massyarakat kita lantas apa yg
akan terjadi? Siapa kah yg akan bertanggung jawab dan menerima akibatnya kalua tidak kita
sendiri? Maka dari itu hal-hal negative seperti ini yg ada di dalam kehidupan massyarakat
harus dibenahi karena yg sedang kita jadikan resiko adalah sumber kehidupan berikutnya
yakni perempuan. Solusi yg penulis dapat pikirkan ialah dengan memberikan sosialisasi dan
arahan kepada massyarakat sesering mungkin agar stigma dan pemikiran tersebut dapat
dihilangkan, karena itulah penulis tertarik untuk mengikuti organisasi seperti senyumpuan
agar dapat memberikan dampak positif kepada massyarakat dan memberikan ruang untuk diri
sendiri untuk berkembang menjadi perempuan yg lebih baik.
Organisasi-organisasi seperti ini dapat memberikan kesempatan yg sangat diperlukan untuk
membentuk pribadi-pribadi perempuan yg lebih baik dan sebagai wadah atau jalan menuju
cita-cita yg telah dimpikan selama ini melalui program-program yg dijalankan oleh
senyumpuan komunitas yang berfokus pada isu kesetaraan gender. perempuan ter khusus
peempuan-perempuan di lombok sangat membutuhkan organisasi semacam ini yg diharapkan
dapat membantu merubah stigma dan pandangan buruk massyarakat dan dapat memberikan
kepercayaan diri bahwa menjadi perempuan adalah sebuah anugrah yg luarbiasa adanya.
Sumber: maria platt, ““Sudah Telanjur” Perempuan dan Transisi ke Perkawinan di Lombok”.
jurnal studi pemuda • vol. i no. 2 september 2012, hal: 165
-178
Institute kapal perempuan (8 maret 2017)https://kapalperempuan.org/category/uncategorized-id/

Anda mungkin juga menyukai