Anda di halaman 1dari 10

MUHAMMADIYAH DAN PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN

Ade cahya
Lusi Indah Silvia
Muhammad Haikal
Selfira Olga M
Nurhaliza
Ardiyani Ningsih
Muhammad rifqi Aditya
Fadhilla Nur R
Persoalan perempuan dan agama makin marak berkembang
seiring dengan kesadaran baru kaumperempuan untuk
memprtanyakan sejauh manakah agama mampu memberikan
rasa aman dan segala bentuk tekanan, ketakutan, dan
ketidakadilan. Saat ini agama mendapat tantangan baru karena
dianggap sebagai salah satu unsur yang melanggengkan
ketidakadilan terhadap perempuan. Oleh karena itu para
agamawan, baik individual maupun secara kelompok dituntut
untuk secara jeli melihat, apakah ketidakadilan tersebut inheren
dalam agama itu sendiri ataukah persoalan terletak pada tafsir
keagamaan, bisa jadi terpengaruh oleh biaskultural tertentu
Muhammadiyah sebagai organisasi islam yang cukup
besar dan berpengaruh terhadap perkembangan
islam diindonesia, harus ikut menyumbangkan
pemikirannya dalam masalah pemberdayaan
perempuan ini, sesuai dengan pesan-pesan ajaran
islam. Tuntutan keterlibatan muhammadiyah dalam
persoalan ini sebenarnya sejalan dengan semangat
tajdid (pemurnian dan pembaruan) yang
direncanakan oleh KH ahmad dahlan
CARA KH AHMAD DAHLAN
MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN
Ajaran KH. Ahmad Dahlan melalui Muhammadiyah
memandang bahwa laki- laki dan perempuan adalah
setara. Kyai Dahlan sangat memperhatikan
perempuan sebagai generasi penerus umat islam.
Karena itulah, Kyai Dahlan menyuruh agar perempuan
juga harus belajar dan bersekolah selayaknya para
kaum laki- laki. Komitmen Muhammadiyah dalam hal
perlindungan hak perempuan salah satunya adalah
dengan dibentuknya ortom Aisyiah dan Nasyiatul
Aisyiah.
KESETARAAN GENDER DALAM
MUHAMMADIYAH
• ‘Aisyiyah merupakan gerakan perempuan Muhammadiyah yang telah
diakui dan dirasakan perannya dalam masyarakat. Sebagai salah satu
organisasi otonom (Ortom) perrtama yang dilahirkan rahim
Muhammadiyah, ia memiliki tujuan yang sama dengan Muhammadiyah.
‘Aisyiyah memiliki garapan program kerja yang sangat khusus, strategis
dan visioner, yaitu perempuan. Peran dan fungsi perempuan merupakan
bagian terpenting dalam gerak roda kehidupan, sebab pepatah bilang
wanita adalah tiang negara, apabila wanitanya baik maka akn makmur
negaranya tetapi kalau wanita di negara tersebut hancur maka akan
hancur pula derajat negara tersebut. Komitmen ‘Aisyiyah sebagai gerakan
perempuan Islam di tanah air dapat dibuktikan sampai usia menjelang
satu abad ini. Muhammadiyah dalam bidang perempuan dapat terbantu
krena bidang ini digarap dan dikembangkan oleh Ortom tertua ini.
• Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sampai
sekarang tetap berkomitmen dalam
pemberdayaan perempuan untuk kesetaraan
dan keadilan jender, hal ini dapat dilihat dari
hasil Muktamar Muhammadiyah ke-46 tahun
2010 di Yogyakarta mengenai Program Bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak yang terdiri dari Visi Pengembangan dan
Program Pengembangan.
Jender berbeda dari jenis kelamin (sex) yeng bersifat kodrati.
Perbedaan antar jenis kelamin dan jender adalah bahwa jenis
kelamin (sex) bersifat universal, menetap serta tidak bisa
dipertukarkan seperti fungsi organ-organ reproduksi. Sementara
jender bersifat particular dan khas dari satu budaya dari budaya
yang lain, berubah-ubah sesuai dengan suprastruktur, stuktur
dan techno environment tertentu, serta bisa dipertukarkan
seperti citra diri yang lemah lembut atau kerad dan rasional yang
dapat terjadi, baik pada diri laki-laki maupun perempuan.
Demikian pula dengan pembagian kerja domestik dan publik, hal
itu bukan merupakan bagian koadrati tetapi dikonstruksi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
PERAN PEREMPUAN MUHAMMADIYAH DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Peranan strategis perempuan dalam menyukseskan kehidupan berbangsa dan
bernegara dapat dilakukan melalui:
• 1.Peranan perempuan dalam keluarga Perempuan merupakan benteng utama dalam
keluarga. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dimulai dari peran perempuan
dalam memberikan pendidikan kepada anaknya sebagai generasi penerus bangsa.
• 2.Peranan Perempuan dalam Pendidikan Jumlah perempuan yang demikian besar
merupakan aset dan problematika di bidang ketenaga kerjaan. Dengan mengelola
potensi perempuan melalai bidang pendidikan dan pelatihan maka tenaga kerja
perempuan akan semakin menempati posisi yang lebih terhormat untuk mampu
mengangkat derajat bangsa.
• 3.Peranan perempuan dalam bidang ekonomi Pertumbuhan ekonomi akan memacu
pertumbuhan industri dan peningkatan pemenuhan kebutuhan dan kualitas hidup. Di
sektor ini perempuan dapat membantu peningkatan ekonomi keluarga melalaui
berbagai jalur baik kewirausahaan maupun sebagai tenaga kerja yang terdidik.
KESIMPULAN
• Ajaran KH. Ahmad Dahlan melalui Muhammadiyah memandang bahwa laki- laki dan
perempuan adalah setara. Kyai Dahlan sangat memperhatikan perempuan sebagai
generasi penerus umat islam. Karena itulah, Kyai Dahlan menyuruh agar perempuan
juga harus belajar dan bersekolah selayaknya para kaum laki- laki. Komitmen
Muhammadiyah dalam hal perlindungan hak perempuan salah satunya adalah
dengan dibentuknya ortom Aisyiah dan Nasyiatul Aisyiah.

• ‘Aisyiyah merupakan gerakan perempuan Muhammadiyah yang telah diakui dan


dirasakan perannya dalam masyarakat. Sebagai salah satu organisasi otonom (Ortom)
perrtama yang dilahirkan rahim Muhammadiyah, ia memiliki tujuan yang sama
dengan Muhammadiyah. ‘Aisyiyah memiliki garapan program kerja yang sangat
khusus, strategis dan visioner, yaitu perempuan. Peran dan fungsi perempuan
merupakan bagian terpenting dalam gerak roda kehidupan, sebab pepatah bilang
wanita adalah tiang negara, apabila wanitanya baik maka akn makmur negaranya
tetapi kalau wanita di negara tersebut hancur maka akan hancur pula derajat negara
tersebut

Anda mungkin juga menyukai