III
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
ANGGUN
DALAM MORAL
UNGGUL DALAM
INTELEKTUAL
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
Namun, perhatian kritis muncul terkait Skor demokrasi Indonesia tetap berada
konsistensi putusan Mahkamah Konstitusi, pada angka 6,71 dan tidak mengalami
di mana sebelumnya partai PSI juga perubahan dari kategori demokrasi cacat
mengajukan gugatan serupa. Terdapat lima (flawed democracy). Ada Pekekhawatiran
perkara gugatan, termasuk gugatan Partai bahwa pembatasan-pembatasan yang ada
Garuda, yang menunjukkan inkonsistensi dapat mengarah pada pemerintahan yang
dalam putusan tersebut. Hakim Ketua yang otoriter.
menangani perkara ini juga terkait secara Meskipun Pasal 28 Undang-Undang Dasar
keluarga dengan Gibran, yang seharusnya 1945 menjamin kebebasan untuk berkumpul
dihindari sesuai etika hukum. Ini dan berserikat di Indonesia, kenyataannya
menimbulkan keraguan terhadap kebebasan berekspresi semakin terasa
independensi Mahkamah Konstitusi. terbatas dan dibatasi. Setiap ekspresi
Permasalahan lebih lanjut adalah bahwa masyarakat yang dianggap menghambat
putusan Mahkamah Konstitusi bersifat final pihak berkuasa dalam mencapai
dan mengikat, yang kemudian kepentingannya cenderung mendapatkan
dimanfaatkan oleh Gibran sebagai tiket pembatasan. Pembatasan ini dianggap
emas dalam pertarungan pemilihan sebagai sesuatu yang umum, seolah-olah
presiden. Dalam sistem politik demokratis, sah secara hukum, dan seringkali
sifat hukum yang responsif dan adaptif, menggunakan Undang-Undang Nomor 19
dalam muatan hukum suatu peraturan tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi
perundang-undangan bertujuan untuk Elektronik (UU ITE) sebagai alat ancaman
menghormati dan melindungi hak asasi oleh pihak berkuasa.
manusia. Tetapi, Putusan ini terlihat sangat Parahnya, banyak dari anak-anak muda
dipengaruhi oleh kepentingan politik yang menutup mata. Fanatik terhadap salah satu
dibawa oleh penguasa, terutama melalui calon hingga lupa catatan dosa mereka bagi
pernyataan Dinasti Jokowi dari Presiden demokrasi. Mereka membersembahkan diri
dan sang paman Hakim Ketua Mahkamah mereka menjadi pengekor, melacurkan
Konstitusi untuk Gibran. Dengan demikian, dirinya untuk membela mati-matian calon
marwah Mahkamah Konstitusi dianggap mereka masing. Idealis mereka seketika
telah dikorbankan dan dimanfaatkan demi runtuh, Yang tadinya membela HAM mati-
kepentingan politik seorang anak presiden. matian rupa-rupanya tergiur juga dengan
Di sisi lain, terdapat fakta yang uang. Para pejabat telah memanipulasi
mengkhawatirkan terkait pelanggaran kepala mereka dengan visi-misi khayalan,
terhadap kebebasan berekspresi di padahal pelanggaran mereka merupakan
Indonesia. Menurut catatan Komisi Orang fakta pedih yang dirasakan masyarakat hari
Hilang dan Korban Tindak Kekerasan ini.
(KontraS) dari Januari 2022 hingga Juni Pemilih pemuda memiliki peran penting
2023, terdapat setidaknya 183 kasus dalam menentukan arah bangsa. Suara
pelanggaran, termasuk serangan fisik, mereka dapat menentukan siapa yang akan
serangan digital, dan penyalahgunaan memimpin bangsa dan bagaimana bangsa
perangkat hukum. Data tersebut juga ini akan dijalankan. Oleh karena itu,
mencatat bahwa 967 orang ditangkap, 272 penting bagi pemuda untuk membuka mata
mengalami luka-luka, dan 3 tewas akibat untuk melihat relitas fakta dibalik
kejadian tersebut. Selain itu, Economist eksistensi yang ditampilkan calon ada
Intelligence Unit (EIU), divisi riset dan kecacatan pelanggaran HAM, ada cacatan
analisis dari majalah terkenal asal Inggris, pengguran rakyat bahkan pemindahan
The Economist, menyatakan bahwa kinerja rakyat secara paksa. yang nyatanya semua
demokrasi di Indonesia mengalami hal ini adalah pelanggaran berat HAM.
stagnasi. Pemuda bukan cukong, dalam pemuda ada
penentu bagaiaman bangsa ini kedepan.
Dengan demikian, ini semua hanyalah Golput dapat dilihat sebagai bentuk protes
akrobatik logika yang ditampilkan kepada terhadap sistem politik yang dianggap tidak
anak-anak muda. Isu dinasti politik disulap adil dan tidak mewakili aspirasi rakyat. Di
menjadi peluang emas anak muda untuk sisi lain, golput juga saat ini menunjukan
memimpin. Bila kita lihat di luar sana, penolakan untuk calon yang mempunyanyi
banyak anak-anak muda yang ingin cacatan kriminal dan tidak bertanggung
menyuarakan aksi nya tapi masih merasa jawab terhadap masa depan bangsa.
takut oleh cenkraman tangan-tangan
penguasa. Kegentingan politik pada masa
ini menjadi transaksi kemaksiatan politik
atau political prostitution oleh elit kepada
anak-anak muda. Merawat nalar pada masa
ini menjadi penting agar tetap kritis
mengawal isu demokrasi. Demokrasi?
Masih ada? Ah kita tidak tahu. Mari kita
siapkan ucapkan belasungkawa kepada
mereka yang menghamba kepada
kekuasaan.
Pemuda harus punya sikap untuk
menentukan jalannya bangsa ini. Pemuda
tidak boleh menjadi budak-budak politik
yang mengekor kepaslon. Nyatanya kita
lihat hari ini ada banyak pemuda yang
melacurkan dirinya kepada paslon.
Pemuda perlu untuk menyatakan sikap
untuk tidak memihak atau bahkan Golput
Konstan. Tidak ada calom yang bersih dari
perlakuan mereka yang menindas rakyat.
Demokrasi meluhurkan kebebasan yang
seluas-luasnya. Pemuda harus menyatakan
sikap pada negara dan aktor yang telah
melanggr HAM. Tidak ada tempat untuk
mereka yang berwatak penindas, watak
neolib. Oposisi Konstan jalan untuk tidak
memberikan tempat untuk mereka yang
ternodai dengan pelanggaran HAM dan
penindasan terhadap rakyat.
Rakyat saatnya tidak percaya kepada
mereka yang saat ini mencalonkan diri
sebagai presiden. Penolakan terhadap
dominasi cukong politik dalam sistem
politik Indonesia. Cukong politik, yang
menggunakan kekuatan finansial untuk
memanipulasi politik demi keuntungan
pribadi, merupakan hambatan bagi
demokrasi yang sehat dan adil. Golput, atau
tidak menggunakan hak pilih, merupakan
pilihan yang perlu dipertimbangkan.