Anda di halaman 1dari 4

FEBRUARI 2024 VOL.

III

SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

DESCA NANDA ANGELLINA/


MUHAMAD ADHAN ARAFAT OLI’I/
MOHAMAD AHDAR LATJUBA

ANGGUN
DALAM MORAL
UNGGUL DALAM
INTELEKTUAL
FASTABIQUL KHOIROT
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

Bukti? Kita ambil saja salah satu calon


SUARA PEMUDA yang memberikan golden ticket untuk
UNTUK BANGSA memajukan anak presiden ke dalam
kontestasi.
Pemilu tahun 2024 adalah tahun politiknya Putusan Mahkamah Konstitusi
anak muda. Tidak heran, karena suara 60% No.90/PUU/XXI/2023 terkait persyaratan
mayoritas suara pemilu akan dikuasai oleh usia bagi Calon Presiden dan Wakil
mereka yang diberi gelar “generasi milenial Presiden telah mengejutkan publik,
dan gen z” ini. Konsep demokrasi yang terutama dalam konteks situasi politik
semula “suara rakyat adalah suara tuhan” yang sedang memanas. Dalam keputusan
mungkin tahun ini telah berubah menjadi ini, terdapat dugaan kuat adanya
“suara anak muda adalah suara tuhan”. keterkaitan dan keterlibatan penguasa
Coba lihat, dari ketiga capres dan cawapres untuk melindungi salah satu calon, yaitu
semuanya tiba-tiba mengangkat isu anak Gibran, yang merupakan calon Wakil
muda dalam janji manis mereka. Model- Presiden dan anak dari Presiden Republik
model kampanye seperti desak Anies, joget Indonesia yang masih aktif menjabat.
gemoy, hangout bareng gen-z, menjadi Putusan ini berawal dari gugatan yang
serangkaian strategi calon untuk menggaet diajukan oleh Almas Tsaqibbiru Re A,
suara anak muda di pemilu nanti. seorang mahasiswa, ke Mahkamah
Ajaib bukan? Mereka yang sering Konstitusi terkait pasal 169 huruf q UU
diremehkan, memiliki mental lemah, Pemilu yang mengatur batasan usia untuk
dianggap tidak berpengalaman, dibungkam calon presiden dan wakil presiden. Almas
suaranya berubah cepat menjadi objek berpendapat bahwa pasal tersebut
politik yang paling komersial untuk di jual. diskriminatif terhadap usia atau ageisme,
Anak-anak muda itu menjadi alat demi dan ia merasa bahwa jika idolanya,
kepentingan politik. Pandangan para elit- Gibran, tidak dapat mendaftar sebagai
elit politik itu berubah seketika, menjadi calon presiden, hal itu dianggap
lembut dan halus kepada anak muda. Coba inkonstitusional.
lihat, sebelum tahun politik ini, ribuan anak Mahkamah Konstitusi mengabulkan
muda beberapa kali turun ke jalan untuk gugatan tersebut dengan tafsiran
menyuarakan “reformasi dikorupsi”, lalu terhadap pasal tersebut. Putusan tersebut
apa respon dari pemerintah? Kejam. menyatakan bahwa pasal 169 huruf q UU
Mereka menuduh anak-anak muda itu Pemilu yang menetapkan "berusia paling
dengan tuduhan di tunggangi oleh teroris. rendah 40 tahun" bertentangan dengan
Padahal, dibalik mahasiswa pada saat itu Undang-Undang Dasar Negara Republik
adalah dosen dan kaum intelektual. Indonesia Tahun 1945 dan tidak memiliki
Akhirnya, model-model propaganda yang kekuatan hukum mengikat, selama tidak
memprovokasi diturunkan untuk dimaknai sebagai "berusia paling rendah
menyelamatkan muka pemerintah. 40 tahun atau pernah/sedang menduduki
Sekarang, elit-elit politik mengemis jabatan yang dipilih melalui pemilihan
suara kepada anak-anak muda. Menjadikan umum termasuk pemilihan kepala
mereka alat untuk menyerang satu sama daerah."
lain. Mereka mengumbar pesona satu sama
lain dengan mengatakatan bahwa program
kamilah yang lebih berpihak, lebih unggul,
dan lebih pas untuk masa depan kaum
muda. Jangan tertipu. Janji-janji itu palsu,
hipokrit dan tidak tulus sepenuhnya untuk
bangsa Indonesia.

FASTABIQUL KHOIROT HALAMAN 1


SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

Namun, perhatian kritis muncul terkait Skor demokrasi Indonesia tetap berada
konsistensi putusan Mahkamah Konstitusi, pada angka 6,71 dan tidak mengalami
di mana sebelumnya partai PSI juga perubahan dari kategori demokrasi cacat
mengajukan gugatan serupa. Terdapat lima (flawed democracy). Ada Pekekhawatiran
perkara gugatan, termasuk gugatan Partai bahwa pembatasan-pembatasan yang ada
Garuda, yang menunjukkan inkonsistensi dapat mengarah pada pemerintahan yang
dalam putusan tersebut. Hakim Ketua yang otoriter.
menangani perkara ini juga terkait secara Meskipun Pasal 28 Undang-Undang Dasar
keluarga dengan Gibran, yang seharusnya 1945 menjamin kebebasan untuk berkumpul
dihindari sesuai etika hukum. Ini dan berserikat di Indonesia, kenyataannya
menimbulkan keraguan terhadap kebebasan berekspresi semakin terasa
independensi Mahkamah Konstitusi. terbatas dan dibatasi. Setiap ekspresi
Permasalahan lebih lanjut adalah bahwa masyarakat yang dianggap menghambat
putusan Mahkamah Konstitusi bersifat final pihak berkuasa dalam mencapai
dan mengikat, yang kemudian kepentingannya cenderung mendapatkan
dimanfaatkan oleh Gibran sebagai tiket pembatasan. Pembatasan ini dianggap
emas dalam pertarungan pemilihan sebagai sesuatu yang umum, seolah-olah
presiden. Dalam sistem politik demokratis, sah secara hukum, dan seringkali
sifat hukum yang responsif dan adaptif, menggunakan Undang-Undang Nomor 19
dalam muatan hukum suatu peraturan tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi
perundang-undangan bertujuan untuk Elektronik (UU ITE) sebagai alat ancaman
menghormati dan melindungi hak asasi oleh pihak berkuasa.
manusia. Tetapi, Putusan ini terlihat sangat Parahnya, banyak dari anak-anak muda
dipengaruhi oleh kepentingan politik yang menutup mata. Fanatik terhadap salah satu
dibawa oleh penguasa, terutama melalui calon hingga lupa catatan dosa mereka bagi
pernyataan Dinasti Jokowi dari Presiden demokrasi. Mereka membersembahkan diri
dan sang paman Hakim Ketua Mahkamah mereka menjadi pengekor, melacurkan
Konstitusi untuk Gibran. Dengan demikian, dirinya untuk membela mati-matian calon
marwah Mahkamah Konstitusi dianggap mereka masing. Idealis mereka seketika
telah dikorbankan dan dimanfaatkan demi runtuh, Yang tadinya membela HAM mati-
kepentingan politik seorang anak presiden. matian rupa-rupanya tergiur juga dengan
Di sisi lain, terdapat fakta yang uang. Para pejabat telah memanipulasi
mengkhawatirkan terkait pelanggaran kepala mereka dengan visi-misi khayalan,
terhadap kebebasan berekspresi di padahal pelanggaran mereka merupakan
Indonesia. Menurut catatan Komisi Orang fakta pedih yang dirasakan masyarakat hari
Hilang dan Korban Tindak Kekerasan ini.
(KontraS) dari Januari 2022 hingga Juni Pemilih pemuda memiliki peran penting
2023, terdapat setidaknya 183 kasus dalam menentukan arah bangsa. Suara
pelanggaran, termasuk serangan fisik, mereka dapat menentukan siapa yang akan
serangan digital, dan penyalahgunaan memimpin bangsa dan bagaimana bangsa
perangkat hukum. Data tersebut juga ini akan dijalankan. Oleh karena itu,
mencatat bahwa 967 orang ditangkap, 272 penting bagi pemuda untuk membuka mata
mengalami luka-luka, dan 3 tewas akibat untuk melihat relitas fakta dibalik
kejadian tersebut. Selain itu, Economist eksistensi yang ditampilkan calon ada
Intelligence Unit (EIU), divisi riset dan kecacatan pelanggaran HAM, ada cacatan
analisis dari majalah terkenal asal Inggris, pengguran rakyat bahkan pemindahan
The Economist, menyatakan bahwa kinerja rakyat secara paksa. yang nyatanya semua
demokrasi di Indonesia mengalami hal ini adalah pelanggaran berat HAM.
stagnasi. Pemuda bukan cukong, dalam pemuda ada
penentu bagaiaman bangsa ini kedepan.

FASTABIQUL KHOIROT HALAMAN 2


SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY

Dengan demikian, ini semua hanyalah Golput dapat dilihat sebagai bentuk protes
akrobatik logika yang ditampilkan kepada terhadap sistem politik yang dianggap tidak
anak-anak muda. Isu dinasti politik disulap adil dan tidak mewakili aspirasi rakyat. Di
menjadi peluang emas anak muda untuk sisi lain, golput juga saat ini menunjukan
memimpin. Bila kita lihat di luar sana, penolakan untuk calon yang mempunyanyi
banyak anak-anak muda yang ingin cacatan kriminal dan tidak bertanggung
menyuarakan aksi nya tapi masih merasa jawab terhadap masa depan bangsa.
takut oleh cenkraman tangan-tangan
penguasa. Kegentingan politik pada masa
ini menjadi transaksi kemaksiatan politik
atau political prostitution oleh elit kepada
anak-anak muda. Merawat nalar pada masa
ini menjadi penting agar tetap kritis
mengawal isu demokrasi. Demokrasi?
Masih ada? Ah kita tidak tahu. Mari kita
siapkan ucapkan belasungkawa kepada
mereka yang menghamba kepada
kekuasaan.
Pemuda harus punya sikap untuk
menentukan jalannya bangsa ini. Pemuda
tidak boleh menjadi budak-budak politik
yang mengekor kepaslon. Nyatanya kita
lihat hari ini ada banyak pemuda yang
melacurkan dirinya kepada paslon.
Pemuda perlu untuk menyatakan sikap
untuk tidak memihak atau bahkan Golput
Konstan. Tidak ada calom yang bersih dari
perlakuan mereka yang menindas rakyat.
Demokrasi meluhurkan kebebasan yang
seluas-luasnya. Pemuda harus menyatakan
sikap pada negara dan aktor yang telah
melanggr HAM. Tidak ada tempat untuk
mereka yang berwatak penindas, watak
neolib. Oposisi Konstan jalan untuk tidak
memberikan tempat untuk mereka yang
ternodai dengan pelanggaran HAM dan
penindasan terhadap rakyat.
Rakyat saatnya tidak percaya kepada
mereka yang saat ini mencalonkan diri
sebagai presiden. Penolakan terhadap
dominasi cukong politik dalam sistem
politik Indonesia. Cukong politik, yang
menggunakan kekuatan finansial untuk
memanipulasi politik demi keuntungan
pribadi, merupakan hambatan bagi
demokrasi yang sehat dan adil. Golput, atau
tidak menggunakan hak pilih, merupakan
pilihan yang perlu dipertimbangkan.

FASTABIQUL KHOIROT HALAMAN 3

Anda mungkin juga menyukai