Anda di halaman 1dari 55

Menggugat Mitos

Hak Asasi Manusia


IMM FH UMY | 2021

“GAGASAN
TENTANG HAM
KEDEPAN"

KONFLIK
AGRARIA
MASYARAKAT
& MILITER DI
INDONESIA:
Rezim Silih Berganti,
Perampasan Tanah Rakyat
Tak Kunjung Berhenti.

TRAGISNYA
PELANGGARAN
HAM DI MASA
LALU
HALAMAN 01 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

SELAYANG
PANDANG
IMM FH UMY 2020-2021

Assalamu’alaikum Wr.Wb (Pendidikan Hak Asasi Manusia) memuat


beberapa tulisan tentang gejolak Hak Asasi
Segala puji bagi Allah SWT yang telah Manusia yang bertajuk:
melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga
senantiasa diberi nikmat sehat bagi kita “MENGGUGAT MITOS HAK ASASI
semua. Sholawat serta salam selalu tercurah MANUSIA”
kepada sang revolusiuner sejati Baginda
Kami haturkan terimakasih kepada segenap
Nabi Muhammad SAW, yang telah
pihak yang turut andil di dalam proses
membawa kita dari zaman kegelapan
pembuatan majalah digital ini, semoga
menuju zaman terang benderang seperti saat
senantiasa dilimpahkan keberkahan kepada
ini.
kita semua.
Alhamdulillah atas izin-nya, PK IMM FH
UMY dapat mempersembahkan Majalah
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat
Digital sebagai followup dari DIKHAM Wassalamu’alaikum Wr.Wb
HALAMAN 02 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

01 02

03
Redaksi

04 05

04 Designer layout
01 Penanggung Jawab
Achmad Zamruda M.R
Yamanan
Anggota Bidang TKK PK IMM FH UMY 2020-
Ketua Umum PK IMM FH UMY 2020-2021
2021

02 Editor 05 Designer Layout


Rizki Abiyoga Fayza Reizha Isyfany
Kabid Hikmah PK IMM FH UMY 2020-2021 Anggota Bidang Medkom PK IMM FH UMY
2020-2021
03 Ketua Tim Redaksi & Layout
Nur Fitriani
Sekbid Medkom PC IMM AR Fakhruddin
Kota Yogyakarta 2019-2020
HALAMAN 03 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Kontributor
01 MUHAMMAD FAUZIL
S1 Tehnik Perencanaan Wilayah dan Kota
IMM Komisariat Al-Khattab Fakultas Tehnik
Universitas Muhammadiyah Mataram
082339440833(HP)/082146883108(WA)
muhammadfauzil774@gmail.com

02 DEVI MARETA SUYOTO


Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
083845430026/devimaes77@gmail.com

03 AUDIE ALFA RIZKY


Mahasiswa FISIP Universitas Hasanuddin
audiealfa2210@gmail.com

04 RISKA
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta

05 BERTHA DAINAS JUNJA


Anggota Bidang Hikmah PK IMM FH UMY 2020-2021

06 DYAS AYUDA DRIATAMA


Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

07 ARIF SANJAYA
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta

08 RAYCHAN ASSABIQ
Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Pimpinan
Komisariat FAI UMY
HALAMAN 04 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

MENGGUGAT
MITOS HAK
ASASI MANUSIA

Pengantar
Gagasan Tentang HAM Kedepan :
Sebuah Pengantar | 05

Kemerdekaan Dan Kebebasan


HAM | 15

Isu Utama
Konflik Agraria Masyarakat & Militer
Di Indonesia: Rezim Silih Berganti,
Perampasan Tanah Rakyat Tak
Kunjung Berhenti. | 21

SEMANGGI Dan HAM | 28

Pelanggaran HAM Berat Terhadap


Masyarakat Di Papua | 33

Peristiwa G30S PKI Yang Tidak


Terlupakan | 40

Opini
Tragisnya Pelanggaran HAM Masa
Lalu | 46

September Hitam yang Tak Kunjung


Terang | 49
HALAMAN 05 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

“GAGASAN TENTANG
HAM KEDEPAN"

Muhammad Fauzil
Kader Komisariat Al-Khattab Fakultas Tehnik
Universitas Muhammadiyah Mataram
A. Tentang Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Manusia memiliki artian


yaitu Hak-hak yang melekat pada
manusia, semata mata karena dia
manusia. Dalam artian HAM telah
melekat pada setiap orang sejak dia
lahir serta merupakan anugrah yang
diberikan tuhan kepada setiap manusia
yang sifatnya fundamental dan tidak
dapat dicabut oleh siapapun. Dalam
Pasal Bab 1 ayat UU No.39 Tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia
menjelaskan bahwa HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia
sebagai mahluk tuhan YME dan
merupakan anugrah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia. HAM berlaku
untuk semua tanpa memandang jenis
kelamin, ras, agama, etnis, pandangan
politik atau asal usul sosial dan bangsa.
HALAMAN 06 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

TIDAK ADA DEFINISI Hak Sipil dan Politik


RESMI MENGENAI Negara bersifat Pasif (Negative Right)
HAK ASASI MANUSIA maksudnya negara tidak boleh
membatasi kegiatan seseorang untuk
berpolitik dan turut serta dalam
pemerintahan, hak untuk memilih dan
dipilih, kebebasan dalam menyatakan
Namun penafsiran mengenai Hak
pendapat di muka umum kebebasan
Asasi Manusia dilatar belakangi
bergerak, hak atas proses hukum yang
pembentukan Deklarasi Universal adil, kebebasan dalam beragama dan
Hak Asasi Manusia (DUHAM) berkeyakinan.
pada tahun 1948. DUHAM Sedangkan Hak Ekonomi, Sosial dan
menjabarkan 2 kategori Konvenan Budaya yaitu negara bersifat Aktif
(Positive Right) maksudnya negara
HAM yaitu Konvenan Hak Sipil
wajib turut serta dalam memenuhi hak
dan Politik (Sipol) dan Konvenan
setiap warga negara seperti menjamin
Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Pendidikan setiap warga negara dengan
(Ekosob). Hak Ekonomi, Sosial menerapkan wajib belajar 12 tahun,
dan Budaya merupakan anti tesis menjamin tersedianya Kesehatan bagi
dari Hak Sipil dan Politik. masyarakat dengan menyediakan
berbagai sarana Kesehatan, menjamin
pangan serta perumahan yang layak
bagi masyarakat.
HALAMAN 07 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Dalam deklarasi Universal HAM


yang diterima dan diumumkan oleh
majelis umum PBB pada tanggal 10
Desember 1948, setidaknya terdapat 16
Sejarah Hak Asasi Manusia hak setiap orang yang dilindungi, yaitu :

Seorang Filsuf asal inggris, Hak alamiah terus berkembang 1. Hak hidup
John Locke sekaligus tokoh ditandai dengan peristiwa Magna 2. Hak bebas dari perbudakan
penegakan HAM di eropa. John Charta (1215), The Petition Of Rights 3. Hak bebas dari penyiksaan dan
Locke merupakan orang yang (1628), Konstitusi Amerika (1787), kekejaman
pertama kali mengemukakan Revolusi Prancis (1789) dan Bill Of 4. Hak persamaan dan bantuan hukum
konsep hak alamiah yang melekat Rigt (1791). Konsep HAM semakin 5. Hak pengadilan yang adil
dalam diri manusia. Dia meluas pada permulaan abad ke-20. 6. Hak perlindungan urusan pribadi dan
mengatakan setiap manusia Presiden Amerika Serikat, keluarga
memiliki hak alamiah yang 7. Hak memasuki dan meninggalkan
Franklin D. Roosevert merupakan
melekat dalam dirinya.hak suatu negara
orang pertama yang pertama kali 8. Hak untuk mendapatkan suaka
alamiah menurutnya adalah untuk memperkenalkan konsep HAM 9. Hak kewarganegaraan
hidup,
\ hak kebebasan dan hak
pada abad ke-20. HAM yang dia 10. Hak membentuk keluarga
milik.
kenalkan berisi tentang 4 11. Hak memiliki harta benda
Filsuf politik yang paling
kebebasan, antara lain kebebasan 12. Hak kebebasan beragama
berpengaruh dalam pada periode 13. Hak berpendapat, berserikat dan
filsafat modern barat yang untuk beragama, berbicara dan
berkumpul
mengemukakan bahwa setiap berpendapat, kemelaratan dan 14. Hak turut serta dalam pemerintahan
orang memiliki hak, seperti hak ketakutan. Kemudian HAM terus 15. Hak jaminan sosial, pekerjaan, upah
untuk untuk hidup, kebebasan dan berkembang dan keberadaannya layak, dan kesejahteraan
kebebasan dan property yang diakui di seluruh dunia dan bersifat 16. Hak memperoleh Pendidikan dan
memilki dasar independen dari universal. kehidupan
hukum masyarakat tertentu.
HALAMAN 08 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Selain itu banyak lagi kasus pelanggaran Bahkan banyak penyidik senior yang telah
HAM yang terjadi seperti kematian aktivis lama mengabdi di KPK seperti halnya Pak
Munir Said Thalib, aktivis Wiji Tukul, aktivis Novel Baswedan. Beliau tidak lolos tes
perempuan Marsinah, aktivis Salim Kancil. wawasan kebangsaan dan juga merupakan
Semuanya tidak terlepas dari campur tangan korban pelanggaran HAM yakni penyiraman
rezim yang seolah tidak ingin kebijakannya air keras oleh oknum yang tidak bertanggung
di kritik sehingga membantai para aktivis jawab sehingga menyebabkan mata kirinya
yang menggaungkan kebenaran. Bahkan rusak.
bukan hanya dari pelnggaran secara fisik
seperti pembunuhan atau penculikan,
melainkan terobosan dalam pelanggran
HAM baru yaitu melemahkan Lembaga
independent yang mengusut kasus korupsi,
misalnya revormasi dikorupsi, KPK dihabisi
yang dimana berbagai kebijakan yang
menyudutkan dan melemahkan Lembaga
anti rasuah ini dengn berbagai pasal
pelemahan ditambah lagi dengan tes
wawasan kebangsaannya yang tidak masuk
akal.
KASUS
PELANGGARAN HAM
Kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia
dimana memakan korban yang tak bersalah yang
menuntut keadilan dari rezim yang tidak mampu
mendengarkan keluhan masyarakat. Pada masa rezim
orde baru bahkan setelah era reformasi sudah banyak
kasus pelanggaran HAM yang terjadi, antara lain
terdapat 12 kasus HAM berat yang belum mendapat
kepastian hukum, yaitu :

1. Tahun 1965-1966
2. Peristiwa penembakan misterius
1982-1985
3. Talangsari 1989
4. Trisakti, Semanggi 1 dan 2 (1998-
1999)
5. Kerusuhan mei 1998
6. Penghilangan paksa 1997-1998
7. Wasior (2001) dan Wamena (2003)
8. Pembunuhan dukun santet 1998
9. Simpang KAA 1999
10. Janbu Keupok 2003
11. Rumah Geudong 1989-1998
12. Paniai 2014

Selain itu banyak lagi kasus pelanggaran


HAM yang terjadi seperti kematian aktivis
Munir Said Thalib, aktivis Wiji Tukul,
aktivis perempuan Marsinah, aktivis
Salim Kancil.

MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


HALAMAN 09

Semuanya tidak terlepas dari campur sebut saja pandemic covid 19 serta
tangan rezim yang seolah tidak ingin penerapan PPKM yang semakin sulit untuk
kebijakannya di kritik sehingga membantai menindak kasus pelanggaran HAM karena
para aktivis yang menggaungkan tertumpuk oleh isu corona tersebut. Maka
kebenaran. Bahkan bukan hanya dari kasus HAM seperti halnya kasus yang fiksi.
Mengapa saya katakan demikian. Ambil
pelnggaran secara fisik seperti
contoh seperti film kartun, dia ada namun
pembunuhan atau penculikan, melainkan
itu hanya cerita khayalan dan bukan
terobosan dalam pelanggran HAM baru kenyataan. Sama seperti kasus HAM, ada
yaitu melemahkan Lembaga independent kasusnya namun tinggal cerita dan
yang mengusut kasus korupsi, misalnya khayalan bagi rezim yang diktator dan
revormasi dikorupsi, KPK dihabisi yang otoriter. Selain itu banyak kebijakan
dimana berbagai kebijakan yang pemerintah mengenai kasus pelanggaran
menyudutkan dan melemahkan Lembaga HAM yang buat untuk memudahkan
anti rasuah ini dengn berbagai pasal mengusut kasus HAM, namun kebijakannya
pelemahan ditambah lagi dengan tes yang saya rasa hanya sebatas formalitas
wawasan kebangsaannya yang tidak masuk sebagai bentuk pencitraan terhadap
masyarakat.
akal. Bahkan banyak penyidik senior yang
Buktinya salah seorang ibu Bernama
telah lama mengabdi di KPK seperti halnya
maria katarina sumarsih, ibu benardinus
Pak Novel Baswedan. Beliau tidak lolos tes realino norma irawan, Mahasiswa
wawasan kebangsaan dan juga merupakan universitas Atma Jaya, korban tragedi
korban pelanggaran HAM yakni kasus semanggi 1. Dimana ibu sumarsih
penyiraman air keras oleh oknum yang saat itu memang memperjuangkan kasus
tidak bertanggung jawab sehingga kematian anaknya saat tragedi semanggi 1
menyebabkan mata kirinya rusak. tahun 1998. Beliau merasa bahwa setiap
pemerintahan belum mampu mengusut
Kritik Penegakan kasus kematian anaknya dan beliau pun
melakukan Golput saat ada pemilihan
HAM di Indonesia presiden. Baru pada masa calon presiden
Jokowi yang berjanji akan mengusut kasus
Seperti dalam tulisan yang terdapat pada HAM, belaiu tertarik dengan janji yang di
poster Dikham “HAMpir punah”. Saya rasa kampanyekan oleh pak Jokowi saat sebelum
ini merupakan kata-kata yang nyata menjadi presiden. Namun setelah menjabat
dirasakan di negeri ini atas mandeknya sebagai kepala negara, justru janji tersebut
penegakan HAM yang entah kapan bisa kita hanyalah pencitraan untuk meyakinkan
dengarkan dan rasakan jawaban dari masyarakat dan sama sekali kasus HAM
pemerintah atas penanganan kasusnya. serasa tidak ada titik terang
Namun rezim seakan membisu melihat penyelesaiannya.
semua kejadian pelanggaran HAM masa
lalu dengan berbagai isu terkini,

MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


HALAMAN 10

Selain itu banyak para aktivis yang


melakukan demosntrasi menuntut atas
kasus HAM yang lalu maupun sekarang
sama sekali tidak ditanggapi. Menjadi
pertanyaan, apakah pemerintah sengaja
melakukan ini ? jawabannya sudah pasti
iya. Karena setiap adanya pelanggaran
menyangkut HAM pasti akan ditutup-
tutupi oleh isu lain. Sehingga kebusukan
pemeritah tak terbongkar di publik. Ya
itulah negara kita tercinta ini. Kita
sebagai masyarakat hanya bisa patuh
pada aturan pemerintah yang ada dan
sudah pasti sulit bagi kita untuk tidak
mengkritisi segala kebijakan yang dibuat
seakan kita dibungkam dan tidak boleh
berpendapat ataupun kritik, nanti kena
pasal ini, pasal itu dan pastinya kita
hanya menjadi orang yang seakan apatis
pada persoalan bangsa yang krisis mental
dan kejujuran. Sebut saja KPK, yang
dulunya semboyannya “Berani Jujur,
Hebat” seketika berubah sejak TWK masuk
dalam rana KPK menjadi ”Berani Jujur,
Pecat”. Banyak persoalan namun sedikit
yang tanggap dalam mengatasinya.
Beginilah realitanya sekarang.

MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


HALAMAN 11

Gagasan HAM
Kedepan
Kita tau bahwa KOMNAS HAM merupakan
Lembaga independen yang melakukan
penyelidikan terhadap berbagai kasus
pelanggran HAM di di Indonesia baik dari
masa orde baru sampai sekarang yang
kemudian hasil penyelidikannya di limpahkan
ke Kejaksaan Agung sebagai penyidik. Nah
kasus HAM di Kejaksaan Agung seperti halnya
pada proses yang alot dan menyisakan waktu
yang tidak tentu kapan bisa mendapat
kepastian hukum mengenai kasus yang di
diselidiki. tentu tau bahwa Kejaksaan Agung
merupakan Lembaga negara yang bisa
dibilang arahannya dari presiden.

Sudah pasti kita tidak dapat berbuat banyak


disitu. bukan berarti semua kasus bakalan
tidak lolos penyidikan, namun ada saja
pertimbangan kecil yang sebenarnya tidak
perlu dipertimbangkan sehingga pada akhirnya
kasusnya gagal ditindak lanjuti. Mengutip dari
kata kata aktivsis Munir Said Thalib “Mereka
berebut kuasa!! mereka menenteng senjata!!
Mereka menembak rakyat! Tetapi mereka
sembunyi dibalik ketek kekuasaan!!” sudah
tentu pasti mereka yang membatalkan untuk
mengusut lanjut kasus kekerasan HAM pasti
mereka merupakan orang-orang yang
bersembunyi dibalik kekuasaan dan
menjadikan kekuasan sebagai tameng untuk
membentengi mereka.

MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


HALAMAN 12

Kita tidak dilahirkan untuk menjadi seorang Kita tetap melihat situasi kasus HAM
yang pengecut, takut, bahkan lemah dan bagaimana alur penyelesainnya, dengan kita
bodoh. Tetapi kita harus berani lakukan kajian isu seputaran kekekrasan
mengemukakan kebenaran seperti kata HAM, kumpulkan data dan bukti yang kuat
Lucius Calpunius Piso Caesoninus (43 SM) dan lakukan eksekusi dengan
“Fiat Justitia Ruat Caelum” yang berarti berdemosntrasi. Kalo bukan kita siapa lagi,
”Hendaklah keadilan ditegakkan, walupun kita adalah Mahasiswa sang agent
langit akan runtuh”. Saya apresiasi kepada perubahan yang menjadi jembatan bagi
para aktivis kebenaran yang berani aspirasi rakyat. Kita sampaikan kebenaran,
melantangkan suaranya didepan seperti dalam hadis nabi ”Qulil Haq Walau
pemerintah, mengkritik kebijakan kaan Morron” yaitu ” sampaikanlah
pemerintah sehingga menjadi ketar ketir kebenaran walupun itu pahit”.
serta akhirnya harus menegang nyawa di
tangan rezim yang berkuasa. dibunuh Mengutip dari pacar merah yaitu Tan
karena benar, karena mereka tau bahwa Malaka yang kita kenal sebagai bapak
keadilan harus ditegakkan walau nyawa bangsa Indonesia penggagas kata Republik
menjadi taruhannya. Ini menjadi cambuk untuk Indonesia yang mengatakan
bagi kita karena mereka yang telah dahulu “kebenaran tak akan pernah hilang, semakin
merasakan kejamnya rezim akan membuat kita menggali, menggali dan dan menggali
kita sadar bahwa rezim ini sebenarnya kebenaran, maka kebenaran akan
takut kepada aktivis aktivis yang menuntut membesara, membesar, bukan yang hanya
keadilan. ada dalam otak dan kepala kita melainkan
yang sudah tercantum dalam ideologi
Mereka takut aja akan terbongkarnya aib Pancasila kita yang tidak mampu dipolitisasi
mereka yang dipendam sekian lama dan oleh oknum birokrasi yang tidak mampu
membunuh para aktivis keadilan sebagai bertanggung jawab”. Selama kita terikat oleh
jalan menutupi aib yang tak terbongkar HAM, perutaran dan perundngan-undang
tersebut. Itulah konsekuensi orang jujur HAM, maka jangan takut menyampaikan
dan berani. Mau tidak mau kita sebagai kebenaran karena kita memiliki segala
penerus bangsa, penerus perjuangan para kuatan yang membantu kita dalam mencari
aktivis sang pahlawan pembela hak rakyat keadilan. Apabila keadilan tidak dapat berdiri
harus kita bergerak, jangan ada lagi kasus kokoh saya yakin, kita adalah generasi yang
terulang seperti yang lalu. gagal menjunjung tinggi keadilan.

MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


HALAMAN 13

Pesan terakhir semoga kita tetap diberikan Semoga dengan ilmunya yang bermanfaat
kekuatan dan lindugan dari Allah SWT dalam menjadi suatu amal jariyah bagi teman teman.
menegakkan keadilan di muka bumi ini dan Sekian dari catatn singkat saya lebih dan
teruntuk kepada kawan kawan aktivis kurangnya saya mohon maaf, kesalahan
kemanusiaan jangan pantang menyerah datangnnya dari diri saya pribadi dan
dalam melakukan aksi dalam membela kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt
kepentingan rakyat dan keadilan. Terutama semata.
pada teman teman IMM Komisariat A. R.
Fachruddin yang telah menyelenggarakan Billahi Fii sabililhaq Fastabiqul Khairat,
Pendidikan HAM selama 5 hari dengan Wassalamualaikum Warahmatullahi
banyak pembahasan dan diskusi seputaran Wabarakatuh
HAM sehingga mampu membuat jiwa apatis
saya seakan menghilang dalam diri ini dan
wawasan mengenai HAM pun bertambah.

MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


HALAMAN 14

" KEMERDEKAAN
DAN
KEBEBASAN HAM "
Devi Mareta Suyoto
Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Hak asasi manusia adalah hak dan


kebebasan fundamental bagi semua orang,
tanpa memandang kebangsaan, jenis
kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras,
agama, bahasa atau status lainnya. Hak
asasi manusia mencakup hak sipil dan
politik, seperti hak untuk hidup, kebebasan
dan kebebasan berekspresi. Selain itu, ada
juga hak sosial, budaya dan ekonomi,
termasuk hak untuk berpartisipasi dalam
kebudayaan, hak atas pangan, hak untuk
bekerja dan hak atas pendidikan. Hak asasi
manusia dilindungi dan didukung oleh
hukum dan perjanjian internasional dan untuk menghormati hak-hak dasar setiap orang.
nasional. DUHAM adalah pedoman di seluruh pekerjaan
Amnesty International. Dua nilai kunci menjadi

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dasar konsep hak asasi manusia. Yang pertama

(DUHAM) adalah dasar dari sistem adalah “martabat manusia” dan yang kedua
adalah “persamaan”. Hak asasi manusia
internasional untuk perlindungan hak asasi
sebenarnya adalah definisi (percobaan) dari
manusia. Deklarasi tersebut diadopsi oleh
standar dasar yang diperlukan untuk kehidupan
Sidang Umum PBB pada 10 Desember
yang bermartabat. Universalitas mereka berasal
1948, untuk melarang kengerian Perang
dari keyakinan bahwa orang harus diperlakukan
Dunia II agar tidak berlanjut. 30 pasal
sama. Kedua nilai kunci ini hampir tidak
DUHAM menetapkan hak sipil, politik,
kontroversial. Itulah sebabnya hak asasi manusia
sosial, ekonomi dan budaya semua orang.
didukung oleh hampir semua budaya dan agama
Ini adalah visi martabat manusia yang
di dunia.
melampaui batas dan otoritas politik dan
membuat pemerintah berkomitmen

HALAMAN 15 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


Orang-orang pada umumnya setuju bahwa • Sikap egois yang dimiliki pelaku pelanggar
kekuasaan negara atau sekelompok individu HAM memiliki potensi menyebabkan terjadinya
kasus pelanggaran HAM. Sikap egois pada
tertentu tidak boleh tidak terbatas atau
pelaku pelanggaran HAM membuat ia merasa
sewenang-wenang. Tujuannya harus menjadi
kepentingannya adalah yang utama, sehingga
yurisdiksi yang menjunjung tinggi martabat ia melanggar HAM orang lain untuk memenuhi
kemanusiaan semua individu dalam suatu kepentingannya.
negara. • Banyak orang yang tidak terlalu
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan memperhatikan perlindungan HAM dan
menganggap pelanggaran HAM adalah hal
seseorang atau kelompok orang, termasuk
yang biasa selama kepentingannya tercapai.
aparat negara, baik disengaja maupun tidak Perilaku ini mendorong terjadinya pelanggaran
disengaja atau kelalaian, membatasi, dan atau HAM.
mencabut hak asasi manusia seseorang atau • Faktor internal penyebab pelanggaran HAM
kelompok orang yang dijamin oleh Undang- sangat berkaitan dengan kondisi psikologis
pelaku pelanggar HAM. Kondisi psikologis yang
undang ini, dan tidak mendapatkan, atau
tidak stabil dan kondisi psikologis tertentu
dikhawatirkan tidak akan memperoleh
lainnya dapat menjadi penyebab pelanggaran
penyelesaian hukum yang adil dan benar, HAM.
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. • Penyebab pelanggaran HAM seperti intolerasi
Penyebab pelanggaran HAM di Indonesia dapat mengancam stabilitas nasional. Sikap
terdiri dari sejumlah faktor internal dan tidak toleransi pada suatu ras, suku, dan agama
tertentu berisiko mengakibatkan pelanggaran
eksternal, seperti dikutip dari buku Serba-serbi
HAM seperti diskriminasi hingga pelanggaran
Wawasan Kebangsaan dalam Konteks HAM berat.
Demokrasi, Kewarganegaraan, hingga • Rasa ingin balas dendam menjadi penyebab
Integrasi Sosial oleh Yuniar Mujiwati. pelanggaran HAM dan berbagai tindak kriminal.
Penyebab pelanggaran HAM yaitu sebagai Dendam membuat seseorang rela melakukan
tindak kriminal seperti penganiayaan dan
berikut:
pembunuhan, yang merupakan salah satu
contoh pelanggaran HAM.
Faktor Internal Penyebab • Penyebab pelanggaran HAM salah satunya
Pelanggaran HAM yaitu kurangnya rasa empati pada pelaku. Nilai-
nilai HAM sangat berkaitan dengan rasa
Penyebab pelanggaran HAM yang didasarkan
kemanusiaan. Ketika seseorang tidak memiliki
pada kondisi pelaku hingga kemudian
rasa empati dan kemanusiaan, ia berisiko
melakukan pelanggaran HAM disebut juga
melakukan pelanggaran HAM.
faktor internal penyebab pelanggaran HAM.
Faktor-faktor internal penyebab pelanggaran
HAM yaitu sebagai berikut:

HALAMAN 16 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


Faktor Internal Penyebab • Komputerisasi besar-besaran melahirkan
dampak negatif seperti penyalahgunaan
Pelanggaran HAM teknologi berupa tindak kejahatan seperti
pembobolan dompet elektronik, pembobolan
Faktor Eksternal Penyebab Pelanggaran HAM
data pribadi dan masyarakat, dan
berdasar pada kondisi dan situasi negara dan
perundungan.
lingkungan sekitar secara umum disebut juga
faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM. Jenis pelanggaran HAM Ringan adalah
Faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM yaitu pelanggaran yang tidak mengancam nyawa
sebagai berikut: seseorang namun merugikan orang tersebut.
• Penyalahgunaan kekuasaan dari pihak
Dewasa ini, banyak sekali terjadi bentuk-
pemerintah atau penguasa berisiko besar menjadi
bentuk pelanggaran HAM ringan di tengah
penyebab pelanggaran HAM. Contoh kasus
masyarakat, khususnya keluarga. Banyak sekali
pelanggaran HAM yang disebabkan oleh
contoh- contoh pelanggaran HAM ringan yang
penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power
dapat dijumpai di tengah kehidupan
salah satunya yaitu korupsi, genosida, dan
berkeluarga ataupun bermasyarakat, di
penghilangan orang oleh pemerintah.
• Faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM antaranya adalah sebagai berikut:
juga meliputi sistem hukum yang lemah dan tidak Orang tua yang memaksakan kehendaknya
berjalan. Tidak tegasnya penegakan hukum kepada anak. Seperti misalnya, memaksa
terhadap para pelanggar HAM merupakan anak untuk mengambil jurusan tertentu
penyebab pelanggaran HAM makin banyak terjadi. dalam perkuliahan padahal itu bukan
Sebab, tidak ada penanganan cepat dan tepat keinginan si anak.
dalam pelanggaran HAM. Perlakuan tidak adil dalam persidangan.
• Penyebab pelanggaran HAM selanjutnya yaitu Tidak mendapat layanan pendidikan dan
adanya kesenjangan politik dan sosial pada sebuah kesehatan yang sejajar.
negara. Contoh kesenjangan politik dan sosial Tidak mendapatkan keadilan sosial di
pada sebuah negara yaitu tata kelola pemerintahan tengah masyarakat.
yang salah dan terkesan abai dengan segala hal
yang terjadi di masyarakat. Terdapat empat jenis pelanggaran HAM berat
• Masalah ekonomi merupakan sumber dari semua dan serius yang menjadi perhatian
sumber penyebab terjadinya tindak kriminal, internasional, masing-masing memiliki indikasi
termasuk pelanggaran HAM. Kesenjangan ekonomi dan ciri-ciri tersendiri. Keempat jenis
yang tinggi berisiko menyebabkan pelaku
pelanggaran HAM berat berdasarkan Statuta
melakukan pelanggaran HAM seperti perampokan,
Roma dan Undang-Undang RI No.26 Tahun
perampasan, pencurian, dan pembunuhan.
2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
• Sosialiasi mengenai pentingnya penegakan dan
adalah:
perlindungan HAM sangat penting untuk
mencegah pelanggaran HAM. Kurangya
pemahaman akan HAM berisiko membuat
pelanggaran HAM ringan hingga berat semakin
banyak terjadi.

HALAMAN 17 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


Kejahatan Genosida (Genocide) Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga
Kejahatan Terhadap Kemanusiaan selain lembaga tinggi negara yang
(Crime Against Humanity) berwenang dalam penegakan hak dan
Kejahatan Perang (War Crimes) kewajiban warga negara seperti Komisi
Kejahatan Agresi (Aggression) Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga
Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Ombudsman Republik Indonesia, Komisi
Indonesia Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM),
Pembersihan PKI (1965-1966) Komisi Perlindungan AnakIndonesia (KPAI),
Penembakan Misterius (1982-1986) dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap
Tragedi Talangsari (1989) Perempuan (Komnas Perempuan).
Tragedi Rumoh Geudong, Aceh (1989- Meningkatkan kualitas pelayanan publik
1998) untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk
Pembunuhan Marsinah (1993) pelanggaran hak dan pengingkaran
Tragedi Trisakti (1998) kewajiban warga negara oleh pemerintah.
Penculikan Aktivis 97/98 (1997-1998)
Meningkatkan pengawasan dari masyarakat
Tragedi Semanggi I & II (1998-1999)
dan lembaga-lembaga politik terhadap setiap
upaya penegakan hak dan kewajiban warga
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat
negara.
dilakukan untuk mengatasi berbagai
Meningkatkan penyebarluasan prinsip-
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
prinsip kesadaran bernegara kepada
kewajiban warga negara.
masyarakat melalui lembaga pendidikan
Supremasi hukum dan demokrasi
formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun
harus ditegakkan. Pendekatan hukum
non-formal (kegiatankegiatan keagamaan
dan pendekatan dialogis harus
dan kursuskursus).
dikemukakan dalam rangka
Meningkatkan profesionalisme lembaga
melibatkan partisipasi masyarakat
keamanan dan pertahanan negara.
dalam kehidupan berbangsa dan
Meningkatkan kerja sama yang harmonis
bernegara. Para pejabat penegak
antarkelompok atau golongan dalam
hukum harus memenuhi kewajiban
masyarakat agar mampu saling memahami
dengan memberikan pelayanan yang
dan menghormati keyakinan dan pendapat
baik dan adil kepada masyarakat,
masing-masing.
memberikan perlindungan kepada
setiap orang dari perbuatan melawan Selain melakukan upaya pencegahan,
hukum, dan menghindari tindakan pemerintah juga menangani berbagai kasus yang
kekerasan yang melawan hukum sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan
dalam rangka menegakkan hukum. oleh lembaga-lembaga negara yang mempunyai
fungsi utama untuk menegakkan hukum, dan
masyrakat yang memiliki fungsi kontol terhadap
penegakan keadailan dalam masyarakat dan juga
pers, , antara lain seperti berikut :

HALAMAN 18 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


Kepolisian melakukan penanganan Komisi Pemberantasan Korupsi
terhadap kasus-kasus yang berkaitan melakukan penanganan terhadap
dengan pelanggaran terhadap hak warga kasus-kasus korupsi dan
negara untuk mendapatkan rasa aman, penyalahgunaan keuangan negara,
seperti penangkapan pelaku tindak pidana baik dalam sekala kecil, maupun besar.
umum (pembunuhan, perampokan, Lembaga peradilan melakukan
penganiayaan dan sebagainya) dan tindak perannya untuk menjatuhkan vonis atas
pidana terorisme. Selain itu kepolisian juga kasus pelanggaran hak dan
menangani kasus-kasus yang berkaitan pengingkaran kewajiban warga
dengan pelanggaran peraturan lalu lintas. negara..Tentunya dengan menegakkan
Tentara Nasional Indonesia melakukan prinsip keadialan..
penanganan terhadap kasus-kasus yang Masyarakat memiliki fungsi kontrol
berkaitan dengan gerakan separatisme, terhadap proses peyelenggaraan
ancaman keamanan dari luar dan penegakan hukum secara adil.
sebagainya. Dan TNI membaackup POLRI Pers dalam hal ini sangat berperan
terhadap fungfi kemanan dan ketertiban besar dalam kontrol terhadap
yang dipandang sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan proses jalannya
rangka kemanan negara persidangan di Indonesia.

HALAMAN 19 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


PAGE 1 • GALLIVANT

ISU
UTAMA
Setiap orang
yang dilahirkan
merdeka,
memiliki hak dan
martabat yang
sama.

- Munir Said
Thalib

HALAMAN 20 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


Konflik Agraria
Masyarakat &
Militer Di
Indonesia: Rezim
Silih Berganti,
Perampasan Tanah
Rakyat Tak
Kunjung Berhenti.
Audie Alfa Rizky
Mahaiswa FISIP Universitas Hasanuddin

Permasalahan agraria di Indonesia


merupakan salah satu masalah klasik,
yang belum mampu diatasi sampai hari
ini. Cara pandang developmentalistik
bangsa kita yang selalu memandang
sumber agraria dan alam semesta
sebagai aset pembangunan menjadi
salah satu faktor konflik agraria di
Indonesia terus meningkat. Data
terbaru Konsorium Pembaruan Agraria
(KPA) menunjukan pada tahun 2020
tercatat telah meletus 241 konflik
agraria yang terjadi di 359 desa, diatas
tanah seluas 624.272.711 hektar dan
melibatkan total 135.337 KK [1] .
Letusan konflik terjadi di berbagai
sektor mulai dari perkebunan,
pertanian, pertambangan,
pembangunan infrastuktur, fasilitas
militer hingga wilayah pesisir serta
melibatkan beberapa pihak seperti
masyarakat, korporasi, dan militer [2] .

HALAMAN 21 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


HALAMAN 22 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Konflik Agraria yang melibatkan semangat nasionalisme dalam


militer dan masyarakat selama ini mempertahankan negara ini yang
jarang mendapatkan perhatian khusus sedang dalam masa perang melawan
dari publik jika dibandingkan dengan agresi kolonial. Untuk membantu para
sengketa lahan yang berkaitan dengan tentara dalam memenangkan perang
penggusuran lahan di perkotaan melawan para kolonial, masyarakat
maupun sengketa tanah – tanah secara sukarela memberikan lahan
perkebunan yang juga kerap terjadi di dan meminjamkan rumah mereka
Indonesia. Kebutuhan militer akan untuk kebutuhan para tentara [3] .
lahan sebagai area perkantoran, Memasuki periode tahun 1950-an,
tempat latihan perang serta kondisi negara pada saat itu
membangun fasilitas – fasilitas lainnya mengalami serangkaian konflik dan
menjadi pemicu terjadinya konflik pemberontakan daerah seperti DI/TII,
antara kedua belah pihak tersebut, Permesta, dan PRRI yang
bahkan tak jarang konflik lahan terjadi melumpuhkan kondisi ekonomi dan
antara masyarakat dan militer politik Indonesia. Kondisi tersebut
diperuntukan demi kepentingan bisnis membuat pemerintah mengeluarkan
militer semata.   kebijakan peralihan kuasa sipil kepada
Sebelum konflik terjadi dan militer melalui Undang – Undang
berlangsung sampai saat ini, hubungan Keadaan Bahaya Nomor 74 pada
antara rakyat dan tentara pada tahun 1957 dimana isi kebijakan
awalnya terjalin sangat baik karena tersebut memberikan mandate
kedua belah pihak memiliki kepada militer sebagai
HALAMAN 23 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Penguasa Perang Pusat (Peperpu). sehingga pada masa itu perampasan –


Kebijakan tersebut yang diiringi perampasan tanah rakyat yang
dengan penerapan sistem demokrasi dilakukan oleh militer seakan
terpimpin oleh Presiden Soekarno dilegitimasi oleh pemerintah melalui
pada tahun 1959 semakin memberikan beberapa kebijakannya [4] . Harold
peran lebih kepada militer untuk Crouch dalam tulisannya berjudul
masuk kedalam arena politik di tingkat “Militer dan Politik di Indonesia” juga
nasional, banyak kalangan militer menjelaskan bahwa tentara
melalui perwakilan golongan memanfaatkan kekuasaan darurat
fungsional mendapatkan banyak perang untuk melawan PKI dan
kesempatan dalam menentukan arah golongan nasionalis kiri dalam
kebijakan negara. Penerapan sistem menasionalisasi seluruh perusahaan
tersebut juga sangat mendukung milik Belanda, setelah itu para perwira
kelompok militer untuk terlibat dalam AD meneruskan peran mereka dalam
setiap kegiatan ekonomi seperti pengelolaan perusahaan yang baru,
pendudukan tanah, perkebunan, dan seperti perkebunan, pertambangan,
mendirikan perusahaan. Kondisi itulah perbankan, dan perdagangan [5] .
yang kemudian menjadi landasan
militer dalam memainkan peran
penting terhadap penguasaan lahan –
lahan dalam rangka mengurangi
ketergantungan tentara dari anggaran
belanja pemerintah pusat,
HALAMAN 24 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

A
dan
Pasca tragedi 30 September 1965 (G30S
– PKI) dan kejatuhan presiden  Soekarno,
konflik

memakan
agraria

lahan
menggunakan sistem
antara

banyak

masyarakat
militer
masyarakat mencapai puncaknya dan
korban
Pemerintahan Orde Baru yang sarat
dan

jiwa.

kapitalistik dan berorientasi pembangunan


dalam mengalihkan kepemilikan fungsi
cenderung
land grabbing
(perampasan tanah) melalui cara – cara
kekerasan dan intimidatif untuk memaksa
masyarakat khususnya para petani agar
mau menyerahkan lahannya kepada
pemerintah. Rakyat dipaksa untuk
Beberapa kasus terjadi seperti yang
menimpa ratusan warga Cikuya dan
Bukakan di Cilacap, Jawa Tengah yang
harus rela kehilangan tempat tinggalnya
karena diusir paksa oleh militer karena
tuduhan komunis [6] . Di Kupang Timur,
program bantuan lahan dibuat untuk
petani yang tidak memiliki lahan melalui
pendistribusian tanah oleh PKI. Setelah
1965, semua orang yang
mendapatkan tanahnya ditangkap dan
dituduh komunis, kemudian mereka
diproses oleh Tim Pemusnahan Komunis
yang dibentuk oleh tentara [7] .
Pelaksanaan Dwifungsi ABRI semasa
telah

menyerahkan tanahnnya, jika mereka rezim Orde Baru yang dilegitimasi


mencoba untuk menolak maka mereka melalui ketetapan MPRS No.
akan diculik, disiksa bahkan hingga XXIV/MPRS/1966 tentang Kebijaksanaan
dibunuh. Stigmatisasi dengan tuduhan dalam Bidang Pertanahan / Keamanan
komunis atau terlibat dalam Partai hingga Undang – Undang No. 82
Komunis Indonesia (PKI) juga kerap Tahun 1982 tentang Prajurit ABRI
disematkan terhadap masyarakat agar mau telah memberikan keterlibatan aktif
menyerahkan tanahnya. kelompok militer dalam setiap
aspek kehidupan masyarakat .
HALAMAN 25 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Beberapa kebijakan tersebut memberi dalam konflik yang melibatkan warga


peranan yang sangat luas terhadap militer dan militer terkait persoalan lahan ini,
dimana peran dan fungsi militer tidak bahkan dalam beberapa kasus juga
hanya sebatas sebagai alat pertahanan dan ditemukan manipulasi keterangan dan
keamanan negara , melainkan juga informasi peruntukan tanah demi klaim
sebagai suatu kekuatan sosial, ekonomi, sepihak oleh militer atas tanah rakyat
dan politik. Hal itulah yang kemudian telah seperti yang terjadi dalam kasus sengketa
memberikan dampak signifikan terhadap lahan antara TNI AU dengan warga di
sikap militer dalam menguasai tanah – Desa Sukamulya, Rumpin, Bogor, Jawa
tanah rakyat. Intimidasi terhadap warga Barat dimana TNI AU mengklaim tanah
Desa Sumberanyar dan Desa Alastlogo, seluas 1000 hektare untuk membangun

A
Pasuruan, Jawa Timur oleh TNI – AL proyek Water Training , padahal yang
terhadap lahan yang ingin dibangun Pusat menjadi hak mereka hanyalah lapangan
Koperasi Primer Angkatan Laut (Puskopal) terbang warisan militer Jepang dengan
serta dimanfaatkan sebagai lahan panjang 1800 meter dan lebar sekitar 100
perkebunan produktif (1966) [8] , meter [12] .
perampasan tanah warga di Pandawangi, Kasus sengketa lahan yang melibatkan
Lumajang, Jawa Timur untuk dijadikan militer pada era reformasi terjadi
tempat latihan tempur oleh TNI AD (1974) dibeberapa daerah salah satunya di Desa
[9] , kasus penguasaan tanah rakyat seluas Ramunia, Kecamatan Pantai Labu, Deli
398.526 Ha di Harjokuncuran, Malang, Jawa Serdang, Sumatera Utara. Tanah terlantar
Timur oleh pihak perkebunan Kodam V bekas perkebunan kelapa sawit milik TNI
Brawijaya (1976) [10] , dan ancaman TNI AU yang tidak produktif dimanfaatkan oleh
terhadap warga Ujung Genteng, Sukabumi, warga sekitar maupun warga pendatang
Jawa Barat dalam sengketa tanah yang maupun pendatang menjadi lahan
terjadi di Pangakalan Udara Atang Senjaya pertanian produktif selama 16 tahun dan
(1985) menjadi bukti nyata keserakahan turut menjadi kantong pangan yang
militer dalam menguasai tanah – tanah penting di Kabupaten Deli Serdang,
rakyat pada masa pemerintahan Orde Baru namun pada tahun 2014 lahan tersebut
[11] . ingin dikuasai kembali dan diklaim
Memasuki era reformasi dan perubahan secara sepihak oleh TNI AD Kodam Bukit
sistem politik tahun 1998 diharapkan Barisan. Upaya Kodam Bukit Barisan
mampu menjadi langkah awal bagi untuk merebut kembali tanah seluas
masyarakat – masyarakat kecil dalam 203,94 hektar tersebut dikarenakan posisi
mendapatkan perlindungan hak atas lahannya yang sangat strategis dengan
tanah, namun pada kenyataannya praktik – rencana pengembangan Bandara
praktik perampasan tanah yang diiringi Kualanamu. Konflik terjadi antara warga
pendekatan represif oleh militer masih Ramunia dengan TNI Kodam BB,
berlangsung hingga saat ini. Penggusuran masyarakat berupaya untuk
paksa, kekerasan, serta tindakan – tindakan mempertahankan lahan yang menjadi
intimidasi masih menjadi hal yang lazim tempat tinggal dan tempat mereka
HALAMAN 26 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

mencari penghasilan dengan melakukan sengketa, sampai hari ini warga Urutsewu
aksi massa, akan tetapi mereka terpaksa terus berupaya kepada pemerintah
harus menerima ganti rugi karena proses untuk membatalkan lima sertifikat serta
kesepakatan antara kedua belah pihak membantu menyelesaikan konflik ini[15].
bersamaan dengan pembangunan pagar Selain dua kasus diatas, masih banyak
tembok pembatas serta telah diratakannya konflik – konflik agraria yang terjadi
areal lahan pertanian dan pemukiman di antara masyarakat dan militer seperti
Desa Ramunia. Selain itu, di sekitar desa kasus yang terjadi antara Warga Bara –
juga telah tersebar puluhan TNI AD beserta Barayya, Sulawesi Selatan (2016) dengan
papan penjelas bahwa tanah tersebut Kodam XIV Wirabuana mengklaim tanah
dimiliki oleh mereka untuk mempertegas tersebut sebagai tanah asrama TNI AD

A
wilayah akuisisinya[13]. [16] . Lalu konflik yang terjadi di Desa
Klaim sepihak TNI atas lahan juga terjadi Lama Tuha, Kuala Batee, Aceh Barat Daya
di Urutsewu, Kebumen, Jawa Tengah dengan kodim 0110 Abdya (2020). Kodim
dimana tanah milik petani seluas 1.150 011 Abdya diduga melakukan tindakan
hektar. Konflik bermula pada tahun 1972 intimidasi kepada warga dengan
dimana TNI AD meminjam lahan untuk melakukan tembakan dan menculik
keperluan tempat latihan, tanah yang warga guna mengakuisisi lahan seluas 56
dipinjam tersebut tiba – tiba dilakukan hektar yang ditempati warga serta
pemetaan secara sepihak oleh TNI AD pada banyak kasus – kasus sengketa lainnya
tahun 1998 dengan meminta tanda tangan yang telah diselesaikan maupun masih
kepada desa, tanah yang dipetakan berlangsung sampai saat ini [17] .
mencakup 15 desa dan 3 kecamatan. Proses Konflik agraria antara masyarakat dan
klaim sepihak terus berlanjut hingga pada militer di Indonesia memiliki sejarah
tahun 2015 TNI AD melakukan pemagaran panjang yang sudah berlangsung sejak
tanah sepanjang 22,5 kilometer dan lebar awal kemerdekaan dan masih menjadi
500 meter. Warga yang menolak klaim polemik hingga hari ini. Pergantian
sepihak tersebut berusaha untuk rezim seakan tidak mampu menghalangi
menghadang upaya TNI AD tersebut letusan – letusan konflik agraria antara
hingga terjadi beberapa kasus kekerasan masyarakat dan militer. Sekalipun
yang terjadi pada tahun 2011, 2015, 2018, memasuki era reformasi terdapat
dan 2019 yang berujung pada 16 warga sipil Undang – Undang No 34 Tahun 2004
terluka serta tertembak peluru karet yang mengatur kembali peran dan fungsi
dibagian pinggul[14]. Sengketa tersebut TNI sebagai alat pertahanan negara serta
memasuki babak baru pada tahun 2020 Peraturan Pemerintah No 43 Tahun 2009
dimana TNI AD telah mengantongi 5 dari 15 yang melarang setiap anggota TNI untuk
sertifikat hak pakai di 15 desa wilayah terlibat dalam kegiatan bisnis, hal
Urutsewu. Sertifikat yang dikeluarkan oleh tersebut tidak mampu menghentikan
Kementerian Agraria dan Tata keterlibatan kelompok militer dalam
Ruang/Badan Pertanahan Nasional sengketa tanah dengan rakyat.
semakin memperkeruh konflik diatas tanah
HALAMAN 27 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Pemerintah pun seakan abai terhadap


konflik sengketa lahan yang terjadi dan
justru lebih cenderung berpihak kepada
militer, bahkan pada beberapa kasus
pemerintah menggunakan militer
dalam upaya menyelesaikan sengketan
lahan dengan mengatasnamakan
pembangunan, yang pada nyatanya
diperuntukan demi kepentingan bisnis
mereka semata. Kondisi negara kita saat
ini mungkin selaras dengan apa yang
dikatakan Vladimir Lenin ( imperialism:
the Highest Stage of Capitalism ) bahwa
Imperialisme akan menggunakan
tentara lokal untuk menjaga
kepentingannya. Program reforma
agraria yang termuat dalam janji
kampanye Jokowi juga tidak memiliki
arti yang signifikan jika kita melihat
jumlah konflik agraria di Indonesia
yang selama masa pemerintahan Jokowi
telah mencapai angka 2.288 kasus (data
Konsorium Pembaruan Agraria 2020).
Kondisi – kondisi seperti itu jika terus
diabaikan oleh pemerintah berpotensi
akan menuai gejolak sosial, ekonomi
dan politik yang lebih besar di masa
yang akan datang.
HALAMAN 28 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

SEMANGGI DAN HAM


Riska
Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Menurut Pasal 1 Bab 1, UU No. 39 Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
HAM dimiliki oleh semua orang tanpa memandang ras, agama, warna kulit, bahasa, status sosial,
kewarganegaraan, tempat tinggal maupun hal – hal lainnya.

HAM bersifat asasi, maksudnya adalah hak – Dengan adanya kasus pelanggaran HAM
hak yang dimiliki manusia berdasarkan yang terjadi di Indonesia adalah salah satu
kodratnya yang saling terikat dan tidak dapat bentuk perbuatan yang bertentangan
dipisahkan dari hakikatnya. HAM tidak perlu dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
diberikan, diberi maupun diwarisi. Tidak ada
seorangpun yang berhhak untuk Jika ada seseorang yang melakukan
membatasi,  melanggar maupun mencabut pelanggaran HAM baik ringan maupun berat,
hak orang lain. maka orang tersebut harus siap
mempertanggungjawabkan perbuatannya
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa yang pastinya ia akan dikenai sanksi baik
Indonesia adalah negara hukum, yang artinya berupa denda maupun kurungan disesuaikan
Indonesia adalah negara yang menegakkan dengan seberapa berat pelanggaran yang ia
supremasi hukum yang bertujuan untuk lakukan. Adanya kasus pelanggaran HAM
menegakkan kebenaran dan keadilan bagi adalah diakibatkan karena tidak
seluruh warna negaranya, baik itu pejabat dilaksanakannya atau dilanggarnya
maupun rakyat biasa, dimana semua aspek kewajiban asasi yang dilakukan oleh manusia
kehidupan dalam kemasyarakatan, baik individu maupun kelompok kepada
kenegaraan dan pemerintahan harus manusia lain. Kewajiban asasi adalah setiap
berdasarkan hukum yang berlaku di manusia wajib menghormati, menjamin, dan
Indonesia. menjamin hak asasi manusia lainnya.
Di Indonesia sendiri terdapat Pada bulan November 1998
lembaga yang khusus pemerintahan transisi
menangani permasalahan Indonesia mengadakan
mengenai HAM yang disebut sidang istimewa dalam
dengan Komnas HAM. rangka membahas tentang
Komnas HAM adalah pemilu dan agenda –
lembaga independen tertua agenda pemerintahan yang
di Indonesia yang didirikan akan dilakukan diwaktu
pada 7 Juni 1993, dimana mendatang. Mendengar
kedudukannya setingkat adanya sidang istimewa
dengan lembaga lainnya para Mahasiswa sangat
yang berfungsi melaksan- menolak sidang tersebut
akan pengkajian, penelitian, dilaksanakan, karena
penyuluhan,pemantauan mereka sudah tidak per-
dan mediasi HAM. caya dan tidak mengakui
lagi pemerintahan B.J.
Bukan lagi sebuah rahasia Habibie dan para anggota
bahwa di Indonesia banyak DPR/MPR pada Masa Orde
terjadi kasus pelanggaran Baru. Baik Mahasiswa
HAM, ada yang sudah selesai maupun masya-rakat
ditangani atau diadili dan menentang adanya Dwi
ada juga yang sampai saat Fungsi ABRI/TNI. Mereka
ini masih belum ter- mendesak pemerintah
selesaikan. Kasus yang saat untuk menyingkirkan
ini ingin saya bahas adalah militer dari lingkup politik
Semanggi I dan Semanggi II, di Indonesia.
yang mana kasus tersebut
adalah salah satu dari Dari awal diselenggara-
banyaknya kasus pelanggar- kannya sidang istimewa
an HAM berat yang belum tersebut para Mahasiswa
terselesaikan hingga saat ini. maupun masyarakat terus
berbondong – bondong
Peristiwa Semanggi terjadi melakukan aksi demo-
bermula karena adanya aksi nstrasi dijalan besar
protes masyarakat terhadap khususnya di Jakarta.
pelaksanaan dan cara sidang Karena aksi tersebut
istimewa yang meng- banyak sekali sekolah
akibatkan tewasnya warga maupun universitas di
sipil. Semanggi I terjadi pada Jakarta yang diliburkan, hal
tanggal 11 – 13 November tersebut dilakukan untuk
1998, yang menewaskan 17 meminimalisir
warga sipil.

HALAMAN 29 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


HALAMAN 30 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

kemungkinan buruk yang terjadi kepada


para siswa dan Mahasiswa. Para pimpinan
universitas sangat mengawasi setiap
pergerakan Mahasiswanya karena
mereka khawatir akan terjadi hal – hal
yang tidak diinginkan, alasan lainnya yaitu
para aparat pada saat itu juga sangat
menentang aksi yang dilakukan oleh
Mahasiswa dan masyarakat.

Dalam aksi tersebut banyak sekali


memakan korban, dari mulai korban luka
ringan, luka berat, bahkan sampai korban
meninggal dunia. Hal tersebut disebabkan
karena adanya bentrokan antara para
demonstran dengan aparat keamanan
(TNI, Brimob dan Pamswakarsa). Pada
saat itu para aparat sangatlah kejam
dalam mengamankan keadaan disana,
mereka tidak segan untuk melukai bahkan
sampai menembaki siapapun tanpa Salah satu korban yang namanya cukup dikenal
pandang bulu. Bahkan ada salah satu yang merupakan salah satu dari banyaknya
korban yang masih berstatus pelajar yang Mahasiswa yang menjadi korban kebrutalan aparat
ikut dalam aksi demontrasi tersebut yang yaitu bernama Bernardius Realino Norma Irmawan
mengalami luka berat dan berakhir yang biasa dipanggil dengan sebutan Wawan.
meninggal dunia beberapa hari pasca Wawan adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi
kejadian tersebut. Universitas Atma Jaya yang pada saat itu sedang
berusaha menolong rekannya yang terluka di area
parkiran Universitas Atma Jaya namun naasnya
Wawan justru malah menjadi korban tembak
selanjutnya oleh aparat. Sebenarnya masih banyak
korban – korban lain yaitu totalnya ada 17 orang
yang juga meninggal karena tertembak oleh aparat
yang terdiri dari 6 orang Mahasiswa, 2 orang
pelajar SMA, 2 orang anggota POLRI, seorang
satpam swalayan, 4 orang anggota Pamswakarsa
dan 3 orang masyarakat. Sedangkan untuk korban
luka – luka jumlahnya ada 456 korban yang
kebanyakan terluka akibat tembakan senjata api
dan pukulan oleh benda tajam dan tumpul.
MAJALAH
HALAMAN 31 PEMUDA
MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Peristiwa Semanggi II terjadi pada tanggal 24 masyarakat, kalian seharusnya ingat dan
September 1999, aksi demostrasi yang sadar jika bukan karena rakyat yang memilih
dilakukan oleh para Mahasiswa. Aksi tersebut kalian maka kalian tidak akan bisa
dilakukan sebagai bentuk penolakan mendapatkan jabatan yang kalian miliki
Mahasiswa terhadap desakan pemerintahan sekarang.
transisi dalam mengupayakan dikeluarkannya
UU PKB (Penanggulangan Keadaan Bahaya). Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan
Yang mana isi dari UU tersebut dianggap dalam menyelesaikan permasalahan
terlalu memberikan kekuasaan kepada mengenai HAM, yaitu dengan memisahkan
Pasukan Militer dalam menjalankan proses pengadilan antara HAM berat dengan
penanggulana keadaan bahaya karena terlalu HAM ringan. Maksudnya adalah untuk
mementingkan kepentingan Militer saja. Sama menangani kasus HAM berat diadili di
dengan peristiwa Semanggi I, didalam pengadilan khusus untuk HAM berat,
peristiwa Semanggi II ini juga memakan banyak gunanya agar dapat lebih fokus dan
korban jiwa maupun korban luka –luka. terorganisir serta diharapkan lebih
mempercepat proses peradilannya.
Setelah kita mengetahui runtutan peristiwa Sedangkan untuk HAM ringan dapat diproses
Semanggi, saya dapat menyimpulkan bahwa melalui pengadilan umum, hal tersebut
kasus pelanggaran HAM tidak akan terjadi jika dilakukan jika memang benar – benar sudah
kita semua sesama manusia saling menghargai dipastikan bahwa kasus tersebut merupakan
hak - hak manusia lain. Tidak peduli dirinya kasus pelanggaran HAM ringan yang mana
seorang pejabat, pelajar, Mahasiswa, maupun proses penyelidikannya pasti tidak akan
masyarakat sipil, semua wajib untuk saling serumit dan selama kasus pelanggaran HAM
menghargai. Untuk para pejabat yang berat.
melakukan kesewanang – wenangan terhadap
HALAMAN 32 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Selain solusi diatas tentunya kita


berharap bahwa jangan sampai terjadi
kasus pelanggaran HAM lagi baik ringan
maupun berat, maka dengan begitu kita
harus melakukan pencegahan terjadinya
kasus pelanggaran HAM dengan
beberapa cara, yaitu :
Banyak mempelajari segala macam
bentuk peraturan dan sanksinya
yang mengatur tentang HAM, agar
terbentuk kesadaran dalam diri kita
akan pentingnya HAM.
Mematuhi segala macam peraturan
tentang HAM
Mengetahui dan memahami peran
dari Komnas HAM
Menghargai hak – hak orang lain
dalam segala aspek kehidupan
Selalu berusaha untuk
mengantisipasi terjadinya kasus
pelanggaran HAM baik dalam
lingkup kehidupan khusus (kecil)
maupun dalam lingkup umum (besar)
Melaksanakan segala macam bentuk
hak asasi dengan penuh rasa
tanggungjawab

edisi 27 | 234
HALAMAN 33 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

PELANGGARAN
HAM BERAT
TERHADAP
MASYARAKAT DI
PAPUA
BERTHA DAINAS JUNJA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOG YAKARTA
FAKULTAS HUKUM

Seperti yang kita ketahui bahwasannya penangkapan sewenang-wenang yang


dilakukan oleh aparat penegak hukum yang dimana di lakukan oleh polisi
telah membuat banyak masyarakat khususnya msayarakat papua mendekam
dibalik jeruji tahanan hingga 8 juni 2020, Amnesty International Indonesia
mencatat setidaknya ada sekitar 44 tahanan orang papua yang masih
mendekam di penjara, semuanya diancam atas tuduhan makar, yang
nyatanya mereka hanya melakukan aksi protes damai dan tidak melakukan
tindakan kriminalitas yang merugikan.
HALAMAN 34 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

HALAMAN 35 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia mengatakan


“Pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi, ungkapan
rasisme, tindakan yang berlebihan oleh aparat polisi dalam
melaksanakan operasi pengamanan masih banyak terjadi di taah
papua terhadap warga papua yang berada di wilayah lain di
indonesia”

Seperti yang kita ketahui di indonesia sendiri sudah banyak


instrumen hukum yang dapat menjadi sebuah acuan/ panduan untuk
menjamin sebuah hak asasi manusia seperti halnya Komnas Ham,
dalam hal praktiknya masih banyak laporan-laporan yang masuk
berkaitan dengan pelanggaran hak untuk berkumpul dan berekspresi
secara damai.

Padahal kebebasan berekspresi dan berpendapat telah jelas dijamin


dalam Pasal 19 Kovenan Hak- Hak Sipil dan Politik (ICCPR) yang telah
diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia , serta komentar Umum No. 34
terhadap Pasal 19 ICCPR. Dengan demikian instrumen ini mengikat
seluruh negara yang meratifikasi, tanoa terkecuali indonesia.

Amnesty International Indonesia terus menerus


memantau perkembangan dari kasus-kasus
pelanggaran HAM Papua selama beberapa tahun
terakhir dan telah memberikan laporan kepada
Komite HAM PBB akhir Mei lalu.

Ada satu kejadian yang menjadi point khusus yang


menjadi sorotan tajam adalah aksis rasisme
terhadap mahasiswa papua di malang dan
surabaya, Jawa Timur. Sekitar bulan Agustus-
september 2019, yang dimana pada kejadian
tersebut terrdapat sekelompok orang dari
beberapa organisasi masyarakat menyerang
asrama mahasiswa papua dan menuduh mereka
membuang bendera merah putih ke saluran air,
akibat dari kejadian tersebut menimbulkan
kemarahan besar dari masyarakat yang di ikuti
dengan serangkaian aksi protes di kota-kota besar,
termasuk di papua.
HALAMAN 36 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Sebagian dari aksi protes yang


menetang adanya tindak rasisme
tersebut diselengarakan secara damai.
Tapi nyatanya para demonstran justru
di tangkap oleh polisi atas tuduhan
makar yang diatur dalam asal 106 dan
110 KUHP, akibatnya mereka di
penjara dan diancam penjara seumur
hidup.

Selama puluhan tahun, masyarakat di


papua dan papua barat telah menjadi
korban pelanggaran HAM berat yang
dimana sebagian besr dilakukan oleh
parat keamanan negara. Banyak
mecam-macam bentuk pelangaran
yang dilakukan mulai dari
pembunuhan di luar hukum,
penankapan sewenang-wenang tanpa
ada dasar penangkapan yang jelas,
pembatasan atasa kebebasan
berkumpul, berekspresi dan
mengemukakan pendapar secara
aman dan damai,

kemudian pelanggaran lain yang kerap dilakukan oleh aparat keamanan adalah
deskriminasai rasial secara verbal, ditangkapnya orang orang papua.

Semenjak kasus tragis yang terjadi oleh George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat
memantik kemarahan masyarakat dunia dan memunculkan perhatian khusus terhadap isu-
isu rasisme sistematik serta diskriminasi. Apabila di lihat ini merupakan momentum besar
bagi pemerintahan indonesia untuk bercermin terhadap hal-hal yang serupa yang pada
nyatanya memang masih terjadi di indonesia khususnya di tanah papua.

Menurut laporan Komnas HAM selain diskriminasi ras, banyak isu lain di papua seperti :
HALAMAN 37 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Kondisi hidup pengungsi nduga yang


tidak layak
Kasus Biak Berdarah, Juli 1998
Kasus Wasior Berdarah, Juni 2001
Kasus Wamena Berdarah, April 2003
Kasus Universitas Cenderawasih
Jayapura ,Maret 2006
Kasus Pinai Berdarah, Desember 2014

Dengan begitu dapat kita ketahui


bahwasannya negara kurang mampu
melindungi hak-hak warga negaranya
dengan di buktikan banyaknya kasus
kasus pelanggaran yang tercatat dalam
Komnas HAM selain itu cacatnya hukum
yang berlaku seperti hal Undang-Undang
Tahun 2000 Pasal 1 ayat (2) yang dibuat
pada massa transisi reformasi yang
didesak oleh dunia internasional berkaitan
dengan pelanggaran yang dilakukan oleh
aparat. Padahal Undang-Undang dibuat
oleh wakil rakyat oleh karena itu harus
sesuai dengan hati nurani rakyat itu
sendiri.

Penyelesaian jalur hukum/ non hukum


serta pembenahan berkaitan ham berat
tidak berjalan hingga saat ini, tidak adanya
ratifikasi hukum yang pasti terhadap HAM
khususnya di indonesia itu sendiri, selain
itu upaya pemerintah sendiri dalam
memberikan kejelasan dalam hukum yang
berlaku berkaitan HAM tidak berjelanan
sebagai mana mestinya.
HALAMAN 38 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Salah satu hal yang mendasar dalam Hak 28 J Ayat (2) berbunyi bahwasannya
Asasi Manusia adalah sifatnya melekat dan manifestasi hak asasi manusia dapat di
universal pada dasarnya karakter ham batasi, hal ini terjadi apabila hak asasi
yaitu saling terkait terhadap hak-hak yang tersebut menggangu hal hal fundamental,
lain sehingga apabila hak ini dilanggar moralitas, membahayakan keselamatan dan
maka akan mencedrai hak hak yang lain. ketertiban umum dalam konteks tersebut
negara berhak membatasi hak tersebut.
Berlakunya instrument HAM itu terdapat di Dalam konteks HAM di suatu negara yang
semua negara dimana negara tersebut dimana warga negara merupakan
mengkalim interument tersebut kedalam pemegang hak, sementara warga negara
sebuah negara, maka bisa di jabarkan merupakan pengemban kewajiban, pada
bahwa sifat dasar HAM tidak perlu posisi ini negara menempati posisi terpusat
diberikan, dibeli ataupun diwarisi, karena dalam konsep Hak Asasi Manusia
HAM adalah bagian dari manusia secara internasional.
otomatis. HAM berlaku untuk semua orang
tanpa memandang jenis kelamin, ras, Hak-hak yang tidak dapat di batasi adalah
agama, etnis, pandangan politik atau asal hak untuk hidup dan hak untuk memeluk
usul suatu bangsa, pada hakikatnya HAM suatu keyakinan hal tersebut melekat pada
tidak dapat dilanggar tidak seorangpun setiap diri manusia. Pada hakikatnya Hak
mempunyai hak untuk melanggar hak Asasi Manusia mempunyai klasifikasi
orang lain. berdasarkan sifatnya seperti :
HALAMAN 39 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Hak sipil, hak seseorang untuk


dilindungi dari tindakan
sewenang-wenang, rasa aman,
serta memeluk suatu keyakinan
dalam beragama.
Hak politik, hak seseorang untuk
turut serta dalam pemerintahan
Hak sosial, ekonomi, dan
budaya, hak seseorang untuk
memperoleh penghidupan yang
layak.

Apabilla ada pelanggaran ham


terjadi di suatu negara maka negara
tersebut berhak bertanggung jawab
terhadap pelanggaran yang terjadi
di wilayah negara tersebut,
kemudian bila negara tidak dapat
menyelesaikan pelanggaran ham
baik berupa kompensasi terhadap
para korban maka negara dapat
dikatakan terlibat dalam
pelanggaran tersebut.
HALAMAN 40 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

PERISTIWA G30S
PKI YANG TIDAK
TERLUPAKAN
DYAS AYUDA DRIATAMA
MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kasus yang akan saya bahas yakni Kasus G30 Peristiwa G30 S PKI juga merupakan salah
S PKI. Kasus G30 S PKI ini merupakan salah satu kasus HAM yang fenomenal di
satu dari sekian kasus pelanggaran HAM Indonesia, bahkan kasus tersebut pernah
yang populer di Indonesia bahkan hingga dipublish di dunia Internasional yang
internasional yang menjadikan awal dari dimana waktu itu sedang adanya krisis
munculnya masa Orde Baru yang di pasca perang dingin antara Amerika
presideni oleh Bapak Soeharto. Peristiwa G30 Serikat yang berideologi Liberalis dengan
S PKI termasuk dalam kasus pelanggaran Uni Soviet (yang sekarang menjadi Rusia)
HAM karena peristiwa G30S PKI adalah yang berideologi Komunis-Sosialis. Banyak
peristiwa atau kejadian pembunuhan secara sekali perdebatan-perdebatan dalam
tersistematis dan terencana yang dilakukan menanggapi kasus G30S PKI yang dimana
oleh suatu organisasi atau kelompok partai banyak yang berspekulasi bahwa
yaitu Partai Komunis Indonesia yang ingin Peristiwa G30S PKI tersebut merupakan
menyingkirkan para Jenderal TNI karena peristiwa yang melibatkan campur tangan
dianggap menjadi Dewan Jenderal yang ingin agen FBI dari US (United State), adanya
mengkudeta Presiden Soekarno. campur tangan Pak Soeharto,
HALAMAN 41 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

adanya campur tangan Pak Soekarno


yang dimana pada waktu itu adanya
kabar burung mengenai Pak Soekarno
yang akan menjadi presiden seumur
hidup, lalu adalagi yang beranggapan
bahwa China juga ikut mengintervensi
Indonesia sehingga Indonesia dapat
dikuasai sepenuhnya oleh China.

Spekulasi tentang keterlibatan yang


dilakukan oleh FBI yang merupakan
badan inteligen Amerika Serikat dalam
percaturan politik di Indonesia
sangatlah kental. Hal tersebut karena
adanya persaingan politik ideologi
antara komunis dengan liberalis yang
dimana Amerika Serikat ingin
menancapkan ideologi nya di Indonesia
sehingga Amerika Serikat memiliki
sekutu juga.

Spekulasi yang selanjutnya adalah Pak


Harto yang ingin menjadi presiden
sehingga ia bersekutu dengan Partai
Komunis Indonesia atau yang dikenal
dengan PKI agar mencapai
keinginannya yakni menjadi Presiden
selanjutnya. Hal tersebut dibuktikan
dengan Pak Harto yang tidak dijadikan
target dari Gerakan 30 September yang
dimana Pak Harto waktu itu telah
menjadi Jenderal dan sedang merawat
anak nya yang berada di rumah sakit.
Spekulasi yang lain yakni keterlibatan
Pak Soekarno sebagai presiden
Republik Indoensia saat itu untuk
menghilangkan dewan Jenderal
sehingga Pak Soekarno dapat bertahta
seumur hidup.
HALAMAN 42 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Hal tersebut dibuktikan di dalam percaturan politik di Spekulasi-spekulasi tersebut


dengan adanya pernyataan Indonesia. Negara China sebenarnya hanyalah
Pak Soekarno yang merupakan salah satu negara spekulasi yang masih blm
mengatakan bahwa Republik yang berhaluan komunis. dapat dibuktikan
Indonesia sedang baik-baik Sebagai negara komunis kebenarannya. Sehingga
saja, namun hal tersebut China sangat ingin spekulasi tersebut hanyalah
malah mengundang tanda menyebarkan ajaran-ajaran sebuah pendapat dari
tanya rakyat Indonesia karena ideologi komunis kepada kalangan tertentu yang hanya
Pak Soekarno tetap tenang seluruh dunia salah satunya dijadikan dalih untuk
padahal Peristiwa G30S PKI termasuk Indonesia. Hal menjatuhkan kelompok atau
sedang bergejolak. Cerita tersebut dibuktikan bahwa kalangan yang lain. Berbeda
tersebut memang benar Partai Komunis Indonesia halnya dengan pasca G30S
bahwa Pak Soekarno masih menjadi salah satu partai PKI yang dimana terjadi
tenang ketika terjadi peristiwa tersebar saat itu selain PNI pembantaian besar-besaran
G30S PKI, akan tetapi sikap (Partai Nasional Indonesia). yang menghilangkan banyak
Bapak Soekarno waktu itu Negara China yang korban jiwa. Hal tersebut
hanya ingin menenangkan berideologi komunis sangat disebabkan oleh peristiwa
masyarakat Indonesia agar berlawanan dengan Amerika G30S PKI sendiri yang dimana
tidak terjadi kericuhan yang Serikat yang berideologi membunuh para jenderal dan
lebih sehingga beliau liberalis, maka dari itu mereka satu perwira sehingga
memberikan pernyataan dan saling menyebarkan pemerintah menumpas
sikap yang seperti itu. pengaruh dan kekuatannya di mereka hingga ke akarnya.
negara-negara berkembang
Spekulasi yang lainnya adalah sehingga dapat menjadi
spekulasi bahwa Negara sekutu bagi salah satu negara
China ikut terlibat langsung tersebut.
HALAMAN 43 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Akan tetapi, peristiwa berdarah tersebut Cara yang mereka lakukan itu lebih kejam
bahkan lebih mengenaskan dan dari pada PKI, hingga saat ini beberapa
mengerikan tinimbang G30S PKI sendiri. oknum yang disebut sebagai algojo PKI itu
Bagaimana tidak peristiwa pasca G30S PKI masih hidup, dan bebas beraktivitas. Dua
sendiri lebih kejam dan mengerikan karena peristiwa tersebut termasuk salah satu
banyak kalangan masyarakat yang tidak pelanggaran HAM di Indonesia. Lalu, timbul
terlibat didalam PKI namun dituduh pertanyaan didalam pikiran banyak orang
menjadi salah satu bagian dari PKI bahkan termasuk saya yaitu bagaimana cara untuk
ada yang disuruh mengaku terlibat dalam dapat mengatasi pelanggaran HAM
Gerakan 30 September tersebut. tersebut?

Beberapa kalangan atau kelompok Cara yang dilakukan pemerintah


masyarakat seperti buruh, tani, dan lain- menumpas PKI dengan cara dibunuh
lain yang diseret, dipukul, bahkan dikuliti menurut saya bukanlah cara yang tepat.
oleh para oknum yang mengaku bertugas Meskipun apa yang dilakukan PKI yakni
untuk menumpas pergerakan PKI yang dengan cara membunuh para jenderal juga
barhaluan komunis tersebut. Kegiatan hal termasuk yang tidak benar, akan tetapi
menumpas PKI tersebut bahkan dilakukan apabila suatu permasalahn diselesaikan
dengan cara yang tidak manusiawi seperti dengan jalan kekerasan salah satunya yakni
dibunuh dengan benang, kepala dijedorkan membunuh hal tersebut tidaklah
ke meja, kaki meja yang dijatuhkan tepat dibenarkan.
dikerongkongan, dan masih banyak lagi.
HALAMAN 44 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Seperti kata pepatah “apabila ada


api yang berkobar maka
padamkanlah dengan air dan
jangan dipadamkan dengan api lagi
karena malah api itu akan semakin
membesar”.

Jadi, saya pribadi sebenarnya lebih


suka untuk melakukan diskusi atau
saling mengobrol antara korban
kejadian G30S PKI dan korban dari
pembunuhan oleh oknum-oknum
yang disebut algojo PKI dengan
pemerintah.

Cara tersebut meskipun dinilai


akan memakan waktu yang lama,
akan tetapi dengan saling
mengobrol dan berbagi rasa maka
semua perasaan yang ada didalam
hati dapat dikeluarkan baik itu rasa
sedih, maupun juga rasa dendam.
Dengan cara tersebut maka dapat
menghindari yang namanya rasa
dendam yang mengakibatkan
saling membunuh satu sama lain.
Dua peristiwa tersebut merupakan
salah satu masa kelam yang pernah
dialami di negara kita tercinta
Indonesia.
HALAMAN 45 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

OPINI
H A K A S A S I M A N U S I A
HALAMAN 46 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

INIPO
“TRAGISNYA PELANGGARAN HAM MASA LALU”
(Arif Sanjaya)

L atar belakang saya menulis artikel yang tidak Di Indonesia itu sendiri, banyak sekali

seberapa ini adalah untuk menuangkan kasus pelanggaran terhadap HAM baik
pendapat saya serta kegeraman saya terhadap
pada era reformasi mapun setelah
kasus pelanggaran HAM yang telah terjadi di
reformasi. Kasus pelanggaran terhadap
Indonesia yang belum tuntas serta
HAM di Indonesia itu sendiri dapat dibagi
mengingatkan kembali akan tidak adannya
menjadi 2, yaitu kasus pelanggaran HAM
keadilan di negeri ini. Sebelumnya tahukah kita
berat dan kasus pelanggaran HAM ringan.
apa itu HAM?,. Banyak sekali para pakar dan
Adanya kasus pelanggaran HAM ringan ini
ahli yang mendefenisikan pengertian HAM ini,

namun saya ingin menjelaskan sesuai dengan rata-rata terjadi karena adanya sikap

apa yang sudah sering saya dengar dan saya pelanggaran oleh seseorang terhadap

pahami dari yang telah saya pelajari. Sehingga orang lain yang dapat menganggu hak

menurut saya, HAM (Hak Asasi Manusia) adalah asasi seseorang. Sedangkan kasus
hak yang dimiliki dan melekat pada diri setiap
pelanggaran HAM berat itu sendiri sering
individu sejak ia dilahirkan yang sifatnya
terjadi karena adanya pelanggaran
universal sehingga tidak bisa di ganggu gugat
terhadap hak seseorang yang sangat
oleh siapapun. Jadi, apabila ada yang
tragis sampai menghilangkkan nyawa
menganggu atau melanggar HAM seseorang
seseorang. Di Indonesia itu sendiri
maka orang tersebut harus ditindak serta orang
perlindungan hak asasi manusia dilindungi
yang diganggu hak nya itu harus mendapatkan

keadilan serta perlindungan. HAM setiap oleh sebuah badan hukum yakni, KOMNAS

individu ini terdiri dari banyak sekali hak yang HAM ( Komisi Nasional Hak Asasi Manusia).

melekat, seperti : Hak hidup, Hak berpendapat,

Hak berpendidikan, dll.


Dilihat secara nyata di Indonesia itu sendiri Selanjutnya kasus yang miris terjadi lagi adalah

masih sangat banyak kasus pelanggaran kasus reformasi dikorupsi yang terjadi sejak

terhadap HAM terutama kasus pelanggaran September 2019 yang menelan 5 korban

HAM berat yang terjadi di masa lalu yang masih meninggal dan korban luka-luka lainnya. Kasus ini

belum terselesaikan sampai saat ini. Seperti mirip dengan kasus semanggi 1, dan semanggi 2

kasus Trisakti, Semanggi 1, dan Semanggi 2, serta kasus trisakti. Tidak Disangka-sangka

yang mana telah menelan banyak korban jiwa. kejadian yang sama terus berulang dan korban

Korban-korban tersebut rata-rata merupakan terus berjatuhan. Pertanyaannya, Sudahkah

Indonesia merdeka? Sudahkah Indonesia

INIPO
korban yang tewas akibat aksi tembak mati oleh

aparat negara yang seharusnya melindungi meneladani 5 sila Pancasila?. Sepertinya belum.

serta mengayomi masyarakat yang malah Yang terlihat adalah kemerdekaan Indonesia

menembak mati nyawa masyarakatnya sendiri. ditutupi oleh napsu para tikus-tikus negara yang

Penembakkan tersebut terjadi ketika terjadinya bermain didalam negaranya sendiri sehingga

demonstrasi para mahasiswa beserta warga masyarakat atau rakyat Indonesia itu sendiri tidak

sipil dalam membela kebenaran atas aksi merasakan kemerdekaan yang telah diraih sejak 17

penolakkannya terhadap UU yang dikeluarkan Agustus 1945. Sehingga kasus-kasus ini dijadikan

oleh pemerintah Bersama dengan DPR yang sebuah peristiwa penting oleh masyarakat dengan

secara terburu-buru tanpa memikirkan mengistilahkan “September Hitam”.


rakyatnya. Lalu apakah menembak sampai

menghilangkan nyawa orang-orang pada saat Kasus-kasus tersebut merupakan kasus

itu dapat menertibkan aksi massa dalam pelanggaran HAM berat yang dilakukan secara

berdemonstrasi?, Sepertinya tidak, sikap berulang oleh aparat negara terhadap

apparat yang sangat rasis ini membuat para masyarakatnya sendiri sehingga menyebabkan

mahasiswa Bersama seluruh masyarakat banyak korban berjatuhan serta hilangnya nyawa.

Indonesia terus melakukan demonstrasi demi Namun hingga saat ini belum ada kejelasan terkait

mencari keadilan atas rakyat Indonesia yang kasus tersebut karena kurangnya kesadaran hukum

telah gugur Ketika berdemonstrasi. Rasa oleh pemerintah Indonesia itu sendiri terhadap

nasionalisme para pejuang yaitu mahasiswa masyarakatnya yang mana dianggap hilangnya

Bersama seluruh masyarakat sipil, tani, serta rasa keadilan dan empati di negeri ini. Indonesia

buruh di seluruh Indonesia. Sungguh kejam sudah banyak menuai kasus kasus yang mana

negara ini, sampai hati para aparat negara dilakukan oleh penegak hukum itu sendiri,

tega merenggut nyawa masyarakatnya sendiri. bagaimana tidak demi kesejahteraan diri mereka

Pertama, Kasus Trisakti yang terjadi pada 12 Mei sendiri mereka lupa akan keadilan atau pekerjaan

1998 yang telah menewaskan 4 orang yang seharusnya mereka lakukan. Menurut

mahasiswa Trisakti di Jakarta sampai pandangan saya sendiri bahwasannya kurangnya

menurunkan Presiden Suharto dari jabatannya apparat-aparat negara yang jujur dan lebih

sebagai presiden pada saat itu. Kemudian Kasus mementingkan kepentingannya sendiri membuat

semanggi 1 pada 11-13 November 1998 yang kasus Pelanggaran HAM pada masa lalu ini belum

menyebabkan tewasnya 17 warga sipil. terselesaikan hingga saat ini. Bisa dibilang jika

Sedangkan tragedy Semanggi II yamg terjadi banyak aparat negara maupun penegak hukum

pada 24 September 1999 yang menyebabkan yang jujur maka penjara di Indonesia akan penuh.

tewasnya seorang mahasiswa dan 11 orang

lainnya.

HALAMAN 47 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


Mungkin itulah penyebabnya adanya renggang Akhir kata, Saya ucapkan terima kasih telah

dibalik jeruji besi. Sebagai mahasiswa sudah membaca sedikit cerita serta aspirasi saya yang

sepantasnya kita memberikan rasa empati kita tertuang dalam bentuk artikel yang tidak

terhadap banyaknya pelanggaran HAM berat seberapa ini, apabila terdapat salah kata dalam

yang terjadi di Negara Indonesia tercinta baik pembuatan artikel ini saya mohon maaf.

dengan cara demonstrasi yang positif dengan

tidak merusak fasilitas negara maupun dengan

mengeluarkan aspirasi kita sebagai mahasiswa

untuk menjunjung tinggi nilai keadilan bagi

INIPO
seluruh rakyat Indonesia. Disamping itu, kita

sebagai raktyat Indonesia hanya bisa berdoa

serta berharap kepada calon-calon pemimpin

yang akan memimpin Indonesia kedepannya bisa

lebih baik, adil, jujur, serta memperhatikan

rakyatnya. Amin Yaa rabball Alamin…

HALAMAN 48 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


SEPTEMBER HITAM
YANG TAK KUNJUNG TERANG
Raychan Assabiq
(Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Pimpinan Komisariat FAI UMY)

Apa upaya
"pemerintah
sekarang atas kasus kasus
yang di lakukan oleh mereka
sendiri? Dimana letak hati
nurani mreka? Dimana letak
tanggung jawab mreka
sebagai wakil rakyat? Kok
sampai saat ini belum ada
upaya untuk menyelesaikanya?
Malah membuat pelanggaran
HAM baru yang sangat
menyengsarakan rakyat yaitu
omnibuslaw. Sawah sawah
mereka yang harusnya jadi
tempat untuk mencari sesuap
nasi pun musnah, dan banyak
kebijakan kebijakan yang
merugikan rakyat.

HALAMAN 49 "
MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA

Tentunya ngga Cuma sekedar hak

hidup saja, adapun hak menjadi

manusia yang merdeka tanpa

perbudakan tanpa bungkam

membungkam, bebas melakukan

apapun karena hak haknya sendiri, akan

tetapi walaupun bebas jangan sampai

seperti penguasa yang merugikan orang

lain.

Pemerintah kita menggunakan HAM

sekaligus untuk melanggar HAM itu

sendiri jadi mereka mengatasnamakan

hak asasi manusia untuk keuntungan

mereka sendiri dan merugikan rakyat

nya, memang setiap manusia punya hak

untuk melakukan apapun akan tetapi

penguasa juga mengambil HAM rakyat,


H ak asasi manusia merupakan
hak yang harusnya mereka hidup
hak-hak yang melekat pada
merdeka akan tetapi tidak dipenuhi
manusia semata mata adalah
secara utuh.
anugerah dari Tuhan, karena
Tidak ada definisi resmi “hak asasi

kita adalah manusia, apalagi manusia”dalam instrumen internasional,

kita menjadi manusia hidup, karena HAM adalah hak pribadi masing-

orang yang sudah mati mereka masing,dan terserah mau di tafsirkan

punya hak untuk di kubur di seperti apapun. Penafsiran otoritatif

dari istilah”hak asasi manusia”adalah


tanah yang mana
deklarasi universal hak asasi manusia
menggunakan peti atau tidak,
pandangan penulis akan hal ini orang
apalagi kita yang masih hidup
belum mengerti apa itu Hak Asasi
harusnya hak manusia hidup
Manusia, terutama untuk para
lebih banyak karena kita di
penguasa Hak Asasi Manusia hanya
dunia ini hanya ada satu HAM
digunakan untuk kesenangan mereka

yang terbatas yakni Hak hidup masing masing tanpa memikirkan rakyat

yang murni diberikan Tuhan. bawah seperti kami yang tidak punya

pamrih kekuasaan apapun.


Penulis merasakan sendiri Mungkin bisa akan tetapi tidak

bahwa sebagai rakyat biasa semuanya terselesaikan atau

yang dipermainkan oleh para malah menambah masalah baru

penguasa dibuat bingung oleh tentunya rakyat hanya bisa

peraturan mereka ,karena mendengar janji janji manis

faktanya mereka hanya tanpa merasakan janji janji nya

membuat peraturan untuk yang penguasa janjikan kepada

kesenangan mereka, tapi yang rakyat.

kena dampak buruk adalah


Hutan dikeruk habis, sawah
rakyat indonesia, jika anda tau
rata dengan tanah merampas
wahai para penguasa kami
hak penghidupan rakyat
sebagai rakyat sangat kecewa
dengan bangga nya meng
kami bingung, jika bersuara
impor dari negara lain padahal
dibungkam, mengkritik
Indonesia ini terkenal dengan
dipenjara padahal kami hanya
sebutan negara agraris, tapi
sambat atas penderitaan yang
mengapa para petani tidak
anda lakukan kepada rakyat.
merasakan julukan negara

agraris, mereka rela pagi pagi


Kamu pernah tirakat apa,
membajak sawah demi
pernah puasa berapa lama,
memberikan sesuap nasi
pernah menderita seperti apa
kepada keluarganya sekarang
sehingga kamu jahat kepada
sawahnya kau tanami rumah
rakyat. Kewajiban negara itu
rumah, di bangun bandara, oke
melindungi bukan malah
kalau ada pertanggung
menangkap rakyat dikarenakan
jawaban sehingga mereka tidak
mengritik anda itu fakta di
kehilangan pekerjaan, tapi
lapangan yang sedang dialami
mana tanggung jawab anda
rakyat lalu bagaimana solusinya
sebagai wakil rakyat.
apakah ganti presiden?

HALAMAN 51 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


SEPTEMBER HITAM Di bulan September sudah memberikan

jawabanya dengan banyak sekali kasus

pelanggaran HAM yang dilakukan

pemerintah. Seperti Kasus munir yakni

seorang aktivis HAM yang mati dibunuh

di udara, apakah munir menganggu

kenyamanan anda sebagai penguasa?

Tentu tidak. Munir hanya mewakili suara

rakyat, karena wakil rakyat sibuk dengan

kepentingan mereka sendiri, jelas

terbunuhnya Munir Said Thalib masuk

dalam kategori pelanggaran HAM berat.

Sejarah kelam indonesia yang sampai Aksi Semanggi 2 menuntut pencabutan

saat ini belum terpecahkan,dimana dwifungsi ABRI kekerasan aparat

pemerintah ,dimana komnasham yang terhadap masa aksi, nah aparat itu

menyidik kasus kasus pelanggaran Hak lembaga negara atau lembaga

Asasi manusia yang korbanya adalah pemerintah yang penulis ketahui aparat

rakyat kita sendiri. Banyak hal yang itu lembaga negara yakni mengabdi

terjadi dalam bulan september ini yang kebada negara menjaga rakyatnya

seharusnya mengetuk hati nurani dan bukan malah memerangi rakyatnya

akal sehat kita sebagai sesama lagian aparat itu yang menggaji

manusia untuk peduli pada hak asasi rakyatnya kenapa bela penguasa anda

manusia dan kemanusiaan. itu lembaga negara bukan lembaga

pemerintah. Tragedi Tanjung priuk yang


Sebuah pertanyaan besar yang
meregang nyawa 24 masa aksi dan ini
seharusnya tertanam dalam pikiran
termasuk pelanggaran HAM yang sangat
masyarakat luas ialah ‘dimana letak
berat, kasus G30SPKI yang sampai saat
merdeka?’, ‘merdeka rakyatnya ataukah
ini masih ditanyakan siapa dalang dalam
merdeka penguasanya?’, ‘apa guna text
kasus tersebut,terjadi banyak kontroversi
proklamasi yang dibacakan pada
akan hal ini,sehingga pada tanggal 30
tanggal 17 agustus 1945?’ , ‘wakil rakyat
september kita memperingati gugurnya 6
atau penguasa rakyat?’.
jendral dengan memutar film sejarah

G30SPKI.

HALAMAN 52 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


HALAMAN 53 MENGGUGAT MITOS HAK ASASI MANUSIA


Apa upaya pemerintah sekarang Penulis turut berduka cita atas

atas kasus kasus yang di lakukan matinya demokrasi di negara kita,

oleh mereka sendiri? Dimana letak sehingga kita belum pernah

hati nurani mreka? Dimana letak merasakan apa itu merdeka,

tanggung jawab mreka sebagai karema merdeka yang sebenarnya


wakil rakyat? Kok sampai saat ini adalah terbebas dari kasus
belum ada upaya untuk
pelanggaran HAM, namun faktanya
menyelesaikanya? Malah membuat
di lapangan semua kasus
pelanggaran HAM baru yang
pelanggaran HAM masih belum
sangat menyengsarakan rakyat
terselesaikan, semoga presiden
yaitu omnibuslaw. Sawah-sawah
berserta jajaranya dapat
mereka yang harusnya jadi tempat
menyelesaikan hal ini.
untuk mencari sesuap nasi pun

musnah, dan banyak kebijakan

kebijakan yang merugikan rakyat.

Semoga penulis selalu di beri kekuatan untuk mengikuti aksi

dalam rangka mengaspirasikan suara rakyat, karena sejatinya

rakyat mempunyai hak untuk bersuara dan pemerintah pun

mempunyai hak memenuhi, maka dari itu ayo kita bersama sama

membangun Indonesia ini dengan demokrasi dari rakyat oleh

rakyat untuk rakyat.


Up to Date Berita
dan Artikel
Tulisan Terbaru
IMM FH UMY

Scan QR Code ini

Anda mungkin juga menyukai