OFFERING A
Malang Women Writers Society (MAWWS) merupakan komunitas penulis wanita yang
berdiri di Malang memiliki ideologi kontra feminisme. Berdirinya komunitas ini berawal dari 6
pendiri yang sering berkumpul atau nongkrong di caffe pustaka di perpustakaan Universitas
Negeri Malang pada tahun 2018. Pada awalnya mereka berdiskusi tentang sastra yang tanpa
disadari komunitas sastra sering mengundang narasumber dari luar yang berlatar belakang
Jakarta Sentris yang selalu menceritakan wanita Jawa selalu dianggap negatif dan dianggap
sebagai wanita lemah. Bergerak dari hal tersebut para pendiri MAWWS mulai membicarakan
tentang feminisme dan memiliki pemikiran yang sama untuk menentang feminisme, lalu dengan
banyaknya penelitian yang menarasikan wanita Indonesia yang lemah membuat para pendiri
untuk membentuk komunitas ini.
Tujuan dari terbentuknya komunitas ini ialah untuk membentuk teori gender baru yaitu
kontra feminisme. MAWWS ingin membantah feminisme yang mengaggap bahwa wanita itu
lemah dan tertindas. Feminisme mempropaganda untuk membuat wanita merasa lemah
menjadikan wanita mengkasihani diri sendiri, feminis juga mendoktrin wanita dan MAWWS
menentang hal tersebut. MAWWS ingin membuktikan bahwa sebelum teori feminisme muncul,
para wanita desa pada zaman dahulu tidak terikat dengan feminisme dan feminisme dapat
diperdebatkan dengan realitas serta tidak melulu terikat dengan teori.
MAWWS memiliki kegiatan rutin yang dilakukan di minggu pertama setiap bulan yaitu
menulis kajian, kemudian di upload di website mereka. Kajian yang sering dilakukan yaitu
menegakkan patriarki. Dalam komunitas ini tidak membuka rekrutmen keanggotaan, siapapun
yang ingin bergabung diperbolehkan asal memiliki tujuan yang sama, mayoritas yang bergabung
adalah wanita namun terdapat pria juga. Ideology yang dianut oleh konunitas ini adalah kontra
feminisme dimana ideology ini menentang arti teori feminisme yang telah ada, dengan membuat
kajian dan jurnal dengan teori baru untuk dikenalkan pada masyarakat. Mereka juga
mensosialisasikan ideology ini dengan menjadi pembicara dalam beberapa seminar, sehingga
komunitas ini memiliki dampak pada masyarakat dengan membuka wacana baru tentang
feminisme dan membuat banyak wanita mulai berani untuk speak up tentang ideology yang
digagas oleh MAWWS.
MAWWS juga memiliki hambatan yaitu factor usia para anggotanya, banyak anggota yang
sudah berkeluarga sehingga tidak memiliki waktu untuk mengikuti kegiatan rutin, dan banyak
juga anggota yang aktif menjadi jurnalis.
SIMPULAN
Feminisme sering dicap sebagai paham yang melemahkan posisi perempuan karena
orang awam menganggap bahwa penganut feminisme selalu menuntut sesuatu yang lebih special
dari pria. Gerakan feminisme merupakan respon dari ketimpangan yang terjadi dalam
masyarakat, yang disebabkan oleh adanya sistem patriarki yang berkembang dalam masyarakat.
Dengan ini kominitas MAWWS ingin merubah persepsi tersebut dengan membuat teori baru
yang akan membuat feminisme tidak memiliki pandangan bahwa wanita itu lemah dan tidak
berdaya. Berdirinya komunitas ini memiliki visi dan misi untuk menggerakkan ideology baru
yang dianut oleh MAWWS bahwa mereka sangat menentang adanya teori feminisme yang ada
saat ini.
TRANSKRIP WAWANCARA
PEWAWANCARA NARASUMBER
Sejarah berdirinya organisasi MAWWS Sejarah berdirinya organisasi awal ketemu itu
bagaimana dan terinspirasi darimana? sering ngopi bareng, kumpul bareng di café
pustaka UM, daripada Cuma kumpul bareng
kita berinisiatif untuk membuat organisasi
yaitu MAWWS (Malang Women Writers
Society) dan ingin mengembangkan para
penulis yang ada di Malang
Apa visi misi dari organisasi MAWWS ini? Kita bergerak dari banyaknya penelitian yang
menarasikan wanita itu lemah, kita menolak
adanya persepsi bahwa wanita selalu
dikasihani dan dianggap lemah.Padahal sejak
sebelum adanya emansipasi wanita dan teori
feminisme, wanita di Asia Tenggara sudah
bebas melakukan aktivitasnya terutama pada
sector perdagangan dan justru dianggap
dominan.
Apa yang ingin dikembangkan dari organisasi Yang ingin dikembangkan dari organisasi
tersebut? kami adalah ingin terus mencari jurnal dan
ingin mengembangkan jurnal dari hasil yang
telah kami diskusikan tentang teori feminisme
setiap bulan kita mengadakan kajian kecil
mendiskusikan sebuah tema.
Apa dampaknya bagi penulis di Malang di Bagi orang yang suka menulis mereka bisa
organisasi ini? mengembangkan teori mereka dengan
menukis suatu jurnal dengan tema mereka
sendiri dan bisa melatih kemampuan mereka.
Selama mendirikan organisasi ini apa saja Mungkin dari segi banyaknya anggota yang
hambatan yang terjadi? sudah berumah tangga, dan juga sibuk dengan
pekerjaan masing-masing, jadi kurang kumpul
dengan organisasi kami
DAFTAR PUSTAKA
Fibrianto, A. S., & Bakhri, S. (2018). Gerakan Sosial Kaum Perempuan Melawan Euphoria Media Melalui
Komunitas Hijabers di Kota Surakarta. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender, 17(1), 1-19.
Hidayah, A. (2020). Feminisme dan Anti-Feminisme: Bias Teologi Gender yang di (Salah)
Pahami. BUANA GENDER: Jurnal Studi Gender dan Anak, 5(1), 13-26.
Aliyah, I. H., Komariah, S., & Chotim, E. R. (2018). Feminisme Indonesia dalam Lintasan
Sejarah. TEMALI: Jurnal Pembangunan Sosial, 1(2), 140-153.
Sumantri, Yeni Kurniawati.2017. Feminisme Multikultural: Refleksi Gerakan Perempuan Dunia Ketiga.
http://sejarah.upi.edu/artikel/dosen/feminisme-multikultural-refleksi-gerakan-perempuan-dunia-ketiga/.
Hayati, Y. (2012). Dunia perempuan dalam karya sastra perempuan Indonesia (Kajian
Feminisme). Humanus, 11(1), 85-93.