Anda di halaman 1dari 6

SARINAH

Siapa si sarinah itu ? kita mungkin sering mendengar nama ini. ya sarinah hanya sebuah
nama perempuan Indonesia pada umumnya. Namun apa yang membedakannya? nama tersebut
mampu membawa kita kepada tokoh revolusioner bangsa Indonesia yakni Soekarno. Sarinah ini
sosok yang sangat berjasa untuk Soekarno. Dimana sarinah ini adalah pengasuhnya soekarno
ketika ia masih kecil. Sarinah rakyat kecil tetapi budinya sangat besar, ia mengajarkan soekarno
untuk mencintai rakyat kecil. Bung karno sangat mencintai sarinah seperti ia mencintai ibunya
sendiri. pengaruh sarinah dalam kehidupan soekarno selalu menjadi latar belakang dari
keberhasilan-keberhasilan beliau dalam memberikan nilai-nilai yang terbaik bagi negara ini.
Sebagai bentuk apresiasinya bung karno menulis buku yang berjudul “SARINAH”, Kewadjiban
Wanita Dalam Perdjoangan Republik Indonesia.

GANDER DASAR

Terdapat kerancuan dari pemaknaan istilah gander – sex yang tidak banyak diketahui
orang. Beberapa kalangan menganggap gander – sex itu merupakan term yang memiliki konotasi
yang sama . padahal dalam implementasinya pemaknaan kedua istilah ini cukup memiliki
perbedaan untuk dibedakan.

 Gander merupakan sifat yang melekat pada laki-laki maupun perempuan yang
dikontruksikan secara sosial maupun cultural. Seperti misalnya anggapan bahwa
perempuan itu lemah lembut, emosional dan keibuan ( harus bisa memasak, mencuci,
menjahit ). Sedangkan laki-laki dianggap makhluk yang kuat, rasional , perkasa. Sifat-
sifat tersebut memiliki kemungkinan untuk ditukarkan.
 Sex merupakan persifatan atau pembagian 2 jenis kelamin manusia yang ditentukan
secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Alat-alat kelamin tersebut tidak
bisa dipertukarkan antar beda jenis. Hal ini sering disebut sebagai ketentuan tuhan atau
kodrat.
Dari pengertian tersebut tidak ada masalah yang serius yang mampu menyebabkan
ketidakadilan terhadap jenis kelamin tertentu, namun dalam realitas yang ada malah berbeda.
Bagi jenis kelamin tertentu kontruksi sosial yang terbentuk ( bahkan sebelum ia dilahirkan)
menyebabkan terjadinya perebdaan gander yang kemudian memunculkan ketidakadilan.

ORGANISASI WANITA MASA PERGERAKAN NASIONAL

Kemunculan organisasi-organisasi wanita merupakan realisasi dari cita-cita Kartini untuk


memperjuangkan kedudukan sosial wanita. Di awal kemunculannya, pergerakan wanita belum
begitu mempersoalkan masalah-masalah yang menyangkut, fokus mereka adalah pada perbaikan
dalam hidup berkeluarga, dan meningkatkan kecakapan seorang ibu.
Pada tahun 1912, berdirilah organisasi Putri Merdika di Jakarta. Organisasi ini bertujuan
memajukan pengajaran anak-anak perempuan. Kemudian setelah itu muncul organisasi
pendidikan kautaman istri yang dirintis oleh Dewi Sartika sejak tahun 1904, sebelum akhirnya
berubah menjadi Vereningin Kaoetaman istri. Organisasi ini lebih memfokuskan pada pelatihan
untuk kecakapan wanita, khususnya kecakapan rumah tangga. Selain itu juga bertujuan untuk
mempererat persaudaraan antara kaum ibu.

Setelah tahun 1920, organisasi wanita semakin luas orientasinya terutama dalam
menjangkau masyarakat bawah dan tujuan politik dilakukan bersama organisasi politik induk.
Dengan semakin bertambahnya organisasi wanita, setiap organisasi politik mempunyai bagian
kewanitaan, misalnya Wanudyo Utomo yang menjadi bagian dari Sarekat Islam, kemudian
berganti nama menjadi Sarekat Perempuan Islam Indonesia.

Meskipun demikian, tidak semua organisasi wanita yang muncul selalu identik dengan
politik. Salah satu contohnya adalah kemunculan Aisyiyah di Muhammadiyah yang berdiri pada
tahun 1914. Organisasi ini memfokuskan tujuannya pada kegiatan sosial keagamaan. Pada tahun
1929, Aisyiyah mempunyai sekitar 5.000 anggota dari 47 cabang dan mempunyai 32 sekolah
putri.

Selain beberapa organisasi di atas, ada jenis organisasi wanita lain yang merupakan
organisasi terpelajar seperti Putri Indonesia, JIB dames Afdeling, Jong Java bagian wanita,
organisasi Wanita Taman Siswa dll.
Dari berbagai organisasi wanita tersebut akhirnya di buatlah kongres perempuan untuk
membulatkan tekad dan mendukung persatuan Indonesia. Kongres perempuan pertama di adakan
di Yogyakarta pada tanggal 22-25 November 1928. Kongres tersebut bertujuan untuk
mempersatukan cita-cita dan memajukan wanita Indonesia serta membuat gabungan organisasi
wanita. Adapun organisasi wanita yang hadir yakni : Wanita Utomo, Putri Indonesia, Wanita
Katolik, Wanito Mulyo, Aisyiyah, SI bagian wanita, dll. Kongres ini menghasilkan keputusan
untuk membentuk gabungan organisasi wanita dengan nama Perikatan Perempuan Indonesia
(PPI).

Pada tanggal 28-31 Desember 1929, PPI mengadakan kongres di Jakarta. Pokok
pembahasan di dalam kongres masih mengenai kedudukan wanita dan anti poligami. Selain itu,
kongres juga memutuskan untuk merubah nama organisasi menjadi Perikatan Perhimpunan Istri
Indonesia (PPII), yang bertujuan memperbaiki nasib dan derajat wanita Indonesia. Dengan dana
yang dikumpulkannya diharapakan mampu memperbaiki nasib wanita pada masa itu. Organisais
ini tidak mencampuri politik dan agama.

Pada tahun 1930 atas anjuran PNI, di bandung didirikan organisasi wanita
kebangsaan bernama Istri Sedar (IS). Organisasi ini memusatkan tenaganya di bidang ekonomi
dan kemajuan wanita. Untuk mempercepat dan menyempurnakan Indonesia merdeka kemajuan
wanita harus ditingkatkan. IS bersikap netral terhadap agama dan menjangkau semua lapisan
wanita, baik golongan atas atau bawah. Ia juga tidak secara langsung terjun ke dalam politik, tapi
pemerintah selalu mengamati aktivitas organisasi itu, terutama setelah mengadakan kongres pada
tanggal 4-7 Juni 1931. Dalam propagandanya, ia sering menyuarakan antikolonial.

Tahun 1933 didirikan perkumpulan “Mardi Wanita” oleh anggota-anggota wanita


partai politik partai Indonesia (partindo) setelah partai ini dikenakan larangan mengadakan rapat
oleh pemerintah kolonial. Perkumpulan ini sangat mengencam pemerintahan kolonial.
Perkumpulan ini mempunyai cabang di jawa tengah namun namanya diganti menjadi “Persatuan
Marhaen Indonesia” yg berpusat di Yogyakarta. Namun setahun kemudian organisasi ini dikenai
larangan dan ketuanya S.K Trimurti dimasukan ke penjara Karena masalah pamflet.
PPII dan IS dikatakan sebagai organisasi yang berpengaruh namun keduanya justru larut
dalam konflik antar organisasi. IS mencemoh PPII hanya bergerak untuk memajukan
kesejahteraan wanita seperti di negara merdeka. Menurutnya perjuangan wanita sudah
sewajarnya masuk ke lapangan politik. Dalam langkah politiknya IS mendapat dukungan dan
bantuan dari kaum nasionalis kiri dan istri-istri anggota PNI lama. Di satu sisi PPII sebagai
federasi organisasi wanita tidak dapat bekerja sama dengan IS yang lebih menyerang federasi itu.
Akan tetapi keduanya berkerjasama dalam rangka pengiriman delegasi kongres Wanita Asia di
Lahore.

Pada tanggal 20-24 juli 1935 kongres perempuan Indonesia (KPI) kedua diadakan di
Jakarta. Beberapa keputusan KPI adalah mendirikan Badan Penyelidikan Perburuhan Perempuan
yang berfungsi meneliti pekerjaan yang dilakukan perempuan Indonesia. Selain itu, juga
didirikan pula Badang Kongres Perempuan Indonesia, sekaligus mengakhiri kiprah PPII.

Pada tanggal 25-28 juli 1938 diadakan kongres ketiga dibandung. Kongres tersebut
menetapkan tanggal 22 Desember sebagai hari ibu. Peringatan hari ibu setiap tahun diharapkan
dapat mendorong kesadaran wanita Indonesia akan kewajibannya sebagai ibu bangsa.

pada tahun 1940 di Jakarta dibentuk perkumpulan Pekerja Perempuan Indonesia yang
terdiri dari mereka yang bekerja di kantor-kantor, pemerintah atau swasta, guru ,perawat, dan
buruh. Mereka menyatukan diri meskpun bekerja di bidang yang berbeda-beda karena mereka
merasa senasib. Dalam masyarakat jajahan, kaum wanita mengalami diskriminasi di lapangan
pekerjaan. Diskriminasi ini terlihat jelas dalam kesempatan untuk memperoleh pekerjaann, gaji,
dan kesempatan untuk maju. Kendati demikian, perkumpulan itu tidak melakukan kegiatan
sebagai serikat pekerja, melainkan menekankan pada pendidikan ketrampilan untuk mata
pencarian dan pemupukan kesadaran nasional.

Dapat dikatakan bahwa dalam periode ini kaum wanita telah menaruh perhatian pada
perjuangan politik, baik de ngan sikap koperasi atau non-koperasi dengan pemerintah kolonial.
FEMINISME

Akhir-akhir ini kita sering mendengar kata feminisme. Namun banyak yang salah kaprah
tentang paham feminisme itu sendiri. apa itu feminisme? Feminisme adalah sebuah ideologi atau
paham yang menyatakan persamaan hak antara laki – laki dan perempuan. Namun sering juga
disebut dengan gerakan emansipasi wanita yang menyuarakan tentang perbaikan kedudukan
perempuan dan menolak perbedaan derajat antara perempuan dan laki –laki. Akan tetapi didalam
feminisme itu sendiri terdapat beberapa aliran atau golongan yakni :
 Feminisme liberal merupakan paham dimana orang-orang yang terlibat berkeinginan
untuk membebaskan perempuan dari peran gander opresif. Menurut feminisme liberal,
patriaki adalah sumber opresi terhadap perempuan dan masyarakat patriaki cenderung
mencampurkan arti antara sex dan gander. Feminisme liberal menginginkan perempuan
terbebas dari peran gander yang menekannya. yaitu peran yang dijadikan alasan untuk
menempatkan perempuan di tempat yang bawah atau bahkan membuatnya tidak memiliki
tempat. dalam feminisme liberal kebebasan individu sangat dihargai yaitu kebebasan
untuk memiliki tujuan hidup masing- masing , bebas ,membuat pilihan dan menjadi
manusia yang utuh .
 Feminisme anarkis merupakan kombinasi dari anarkisme dengan feminisme. Anarka
feminisme melihat patriaki sebagai sebuah manifestasi hierarki. Anarka feminisme
mempercayai bahwa menghancurkan patriaki sama pentingnya dalam sebuah perjuangan
kelas dan juga perlawanan anarkis melawan negara dan kapitalisme.
 Feminisme sosialis berpendapat bahwa pembebasan hanya dapat dicapai dengan
mengakhiri sumber ekonomi dan budaya dari penindasan perempuan. Dimana feminis
sosialis menegaskan bahwa perempuan tidak dapat bebas karena ketergantungan
finansialnya terhadap laki-laki. Mereka melihat ketergantungan ekonomi sebagai
penyebab utama penaklukan perempuan kepada laki-laki. Feminis sosialis melihat
pembebasan perempuan sebagai bagian penting dari tujuan yang lebih besar untuk
keadilan sosial dan politik. Maka dari itu feminis sosialis berusaha mengintegrasikan
perjuangan untuk pembebasan perempuan dengan perjuangan melawan sistem
penindasan lain yang berdasarkan pada ras, kelas atau status ekonomi.
 Ekofeminisme adalah teori yang menjelaskan hubungan antara kaum perempuan dengan
alam. Dimana teori ini merupakan penggabungan konsep antara ekologi dengan
feminisme yang merupakan kerangka berfikir untuk memahami kuatnya relasi
perempuan dengan alam. Bahwa kerusakan alam akan berdampak pada kemiskinan dan
penderitaan yang akan dialami kaum perempuan.

SARINAH DALAM PERJOANGAN REPUBLIK INDONESIA

Didalam bukunya soekarno, dijelaskan bahwa wanita harus bertindak, wanita sendiri
harus berjoang! Tetapi ini tidak berarti , bahwa wanita harus berusaha terpisah dengan laki-laki.
Tidak untuk kepentingan wanita pula ataupun laki-laki pula. Wanita harus bersatu aksi dengan
laki-laki dan wanita harus bersatu aksi dengan wanita pula . jangan terpecah belah dan jangan
bersaing-saingan. Janganlah didalam revolusi wanita terlalu menitik beratkan kepada tuntutan-
tuntutan feminitas dan melupakan tuntutan perjuangan membela kemerdekaan negara dan
kemerdekaan bangsa. Terlepas dari persoalan wanita , pihak laki-laki masih harus mengadakan
pendidikan pada diri sendiri maupun kelompok dengan cara yang sehebat – hebatnya. Sekalipun
laki-laki yang mulutnya selalu mengkernak – kernikkan “persamaan hak antara laki-laki dan
perempuan” atau yang selalu mendengung- dengungkan “sosialisme” sama rasa sama rata.
Seringkali masih semayam dengan hantu patriaki yang melekat pada dirinya

Anda mungkin juga menyukai