Pengantar
1
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
2
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
3
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
4
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
Marhaenisme
Pemikiran-pemikiran Sukarno yang khusus membahas
tentang marhaenisme dapat kita lihat dalam beberapa artikel di
DBR I antara lain: Sekali lagi tentang sosio-nasionalisme dan
sosio-demokrasi; demokrasi politik dan demokrasi ekonomi;
marhaen dan proletar; marhaen dan marhaeni; dan
nasionalisme, Islamisme dan Marxisme. Khusus tentang asas
perjuangan dan taktik strategi pemanifestasian marhaenisme
oleh Sukarno ditulis dalam artikelnya: Asas, asas perjuangan,
taktik; Swadhesi dan massa aksi di Indonesia; Non-cooperation
tidak bisa mendatangkan massa aksi dan machtsvorming?; dan
reform actie dan doels actie. Sosio nasionalisme dan sosio
demokrasi merupakan bentuk ungkapan istilah lain dari cita-cita
marhaenisme yang diungkap Sukarno dalam DBR I.
5
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
6
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
Sosio Demokrasi
Sosio demokrasi adalah satu asas kehidupan rakyat yang
berdemokrasi gotong royong, yaitu satu demokrasi politik dan
demokrasi ekonomi yang bersumber dari kepribadian rakyat
Indonesia, yang menginginkan kesejahteraan ekonomi dan politik
seluruh rakyat Indonesia. Jadi bukan demokrasi jegal-jegalan
(bahasa Sukarno), dan juga bukan demokrasi mayoritas
menindas minoritas, melainkan demokrasi yang memberikan
keselamatan kepada seluruh rakyat Indonesia.
Sosio demokrasi tidak ingin mengabdi (pada) kepentingan
sesuatu gundukan kecil saja, tetapi kepada kepentingan
masyarakat. Sosio demokrasi bukanlah demokrasi ala Revolusi
Perancis, bukan demokrasi ala Amerika, ala Inggris, ala
Nederland, ala Jerman dan lain-lain, tetapi ia adalah demokrasi
sejati yang mencari keberesan politik dan ekonomi, keberesan
negeri dan keberesan rejeki. Sosio demokrasi adalah demokrasi
politik dan demokrasi ekonomi (Sukarno dalam artikel
Demokrasi Politik dan Demokrasi Ekonomi, DBR I, hal 175).
7
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
8
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
Marhaenisme sebagai
Asas Perjuangan
Non Kooperasi
Asas non-kooperasi adalah analisa Sukarno dengan
menggunakan metode berpikir historis materialisme. Dengan
pisau anailisa itu, Sukarno dapat menemukan sebuah kontradiksi
pokok antara kemauan rakyat Indonesia dengan kemauan
kolonialisme Belanda. Kontradiksi itu disitilahkan secara
sederhana dalam satu idiom sana mau kesana - sini mau
kesini. Keinginan kita tidak akan terpenuhi dengan meminta-
minta/ bekerjasana dengan kaum sana (kolonialis). Kita harus
mengenali basic material tentang siapa lawan dan siapa kawan.
Setelah diketahui basic materialnya maka barulah kita akan
menentukan mana kontradiksi pokok dan mana kontradiksi tidak
pokok. Antagonis dan non antagonis. Dan bagi Sukarno, massa
9
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
Machtvorming
Machtvorming diartikan sebagai proses pembentukan atau
penyusunan kekuasaan nasional sebagai satu kesatuan
perjuangan melawan penindasan kolonialisme imperialisme.
Menurut Soekarno, keinginan untuk merdeka hanya akan
terpenuhi kalau ada macht (kekuasaan) untuk mendesakkannya
melawan kolonilaisme. Machvorming adalah satu antitesa
Sukarno dari pemikiran adanya kontradiksi pokok sana mau
kesana sini mau kesini yang diciptakan dalam asas perjuangan
non kooperasi. Asas non kooperasi itu hanya dapat tercipta
dalam satu perlawanan dengan cara menyusun kekuatan
(machtvorming).
Massa aksi
Massa aksi adalah sebuah kebangkitan massa secara radikal
revolusioner yang disebabkan oleh tenaga-tenaga masyarakat
sendiri yang sadar (bewust) akan perjuangannya. Bentuk
perjuangan massa aksi adalah bentuk perbuatan perjuangan
kaum marhaen yang sadar bahwa dirinya ditindas dan tertindas.
Dan machtvorming hanya akan terbentuk apabila ada massa
aksi.
10
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
Radikallisme
Radikalisme adalah sikap yang mendasar, yang
mencakup radikalisme pemikiran, radikalisme
semangat, radikalisme gerakan. Radikalisme pemikiran adalah
cara berpikir untuk memunculkan ide-ide dan gagasan-gagasan
perjuangan secara radikal dan mendobrak ke depan. Radikalisme
semangat adalah sebuah keyakinan yang seyakin-yakinnya
terhadap cita-cita perjuangan yang kemudian dibangun dalam
semangat membara dan membaja untuk diwujudkan dalam
sebuah gerakan revolusioner. Radikalisme gerakan adalah suatu
cara perjuangan yang radikal, tidak setengah-setengah, tidak
mau kompromi dan terus maju mendobrak ke depan. Dan
radikalisme hanya dapat dibangkitkan melalui non kooperasi
Self helf
Self help diartikan sebagai semangat untuk mengelola sumber
daya yang dimiliki. Tidak bergantung pada pihak lain.
Self reliance
Kepercayaan diri adalah modal utama gerakan. Tanpa
kepercayaan suatu gerakan akan kehilangan daya hidup dan
dinamikanya.
11
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
Marxisme
12
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
13
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
Kontradiksi
Dalam artikelnya berjudul Sekali lagi tentang Sosio
Nasionalisme dan Sosio Demokrasi serta Non Cooperation tidak
bisa mendatangkan massa aksi dan machtvorming?, Sukarno
secara brilian mampu menggunakan teori kontradiksi marx
dalam sebuah perjuangan (kelas) antara kaum terjajah (bangsa
Indonesia) dengan kaum penjajah (bangsa Belanda) yang
dikemas dalam satu asas perjuangan non cooperation.
Non kooperatif adalah sebuah asas perjuangan yang
diputuskan harus dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam
melawan penjajah setelah didasarkan pada satu analisa berpikir
dengan menggunakan histioris materiaisme. Dari analisa beprikir
tersebut dapat diketahui bahwa basic material antara penjajah
dan terjajah adalah sebuah kontradiksi pokok yang menyimpan
konflik permanen yang tidak bisa didamaikan. Sebab mental
penjajah adalah ingin menghisap sementara kemauan terjajah
(masyarakat Indonesia) adalah ingin merdeka tanpa
penghisapan. Jadi, sana mau ke sana- sini mau kesini.
14
Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi
Jilid I Bagian Pertama
15