Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Masuknya Islam di Indonesia

A. Latar Belakang

Sejarah masuknya islam di indonesia mempunyai beberapa versi, antara lain adalah teori Gujarat, teori
Makkah, dan teori Persia. Dengan masuknya agama Islam di negeri Arab maka dimulailah peradaban islam
di Indonesia. Peradaban yang Islam yang ditandai dengan bermunculnya kerajaan-kerajaan Islam yang
berusaha mematahkan dominasi kerajaan-kerajaan Hindu Buddha, kepercayaan animisme dan dinamisme,
yang terbukti dengan banyaknya bangunan-bangunan bercorak Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah masuknya Islam ke Indonesia ?
2. Bagaimana cara islamisasi di Indonesia ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah masuknya islam ke Indonesia
2. Untuk mengetahui bagaimana cara islamisasi di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Masuknya Islam di Nusantara

Kedatangan Islam diberbagai daerah Indonesia tidak lah bersamaan ada beberapa pendapat tentang proses
masuknya Islam ke Indonesia. Para tokoh yang mengemukakan pendapat itu diantaranya ada yang langsung
mengetahui tentang masuk dan tersebarnya budaya serta ajaran agama Islam di Indonesia, ada pula yang
melalui berbagai bentuk penelitian seperti yang dilakukan oleh orang-orang barat (Eropa). Tokoh-tokoh
tersebut diantaranya, Marcopolo, Muhammad Ghor, Ibnu Batuthah, Dego Lopez de Sequeira, Sir Ricard
Waisted.

Sejak zaman prasejarah, penduduk kepulauan Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup
mengarungi lautan lepas. Sejak awal abad Masehi sudah ada rute-rute pelayran dan perdagangan antara
kepulauan Indonesia denagn berbagai daerahdidaratan Asia Tenggara. Wilayah Barat Nusantara dan sekitar
Malaka sejak masa kuno merupakan wilayah yang menjadi titik perhatian, terutama karena hasil bumi yang
dijual di sana menarik bagi para pedagang dan menjadi daerah lintasan penting antara Cina dan India.
Rempah-rempah seperti pala dan cengkeh yang berasal dari Maluku, dipasarkan di Jawa dan Sumatera yang
kemudian dijual ke pedagang Asing. Pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatra dan Jawa antara abad ke-1
dan ke-7 M sering di singgahi pedagang asing, seperti Lamuri (Aceh), Barus dan Palembang Sumatra (Sunda
kelapa di Jawa).

Pada masa kedatangan agama Islam, penyebaran agama islam dilakukan oleh para pedagang Arab dibantu
oleh para pedangan Persia dan India. Abad ke 7 masehi merupakan awal kedatangan agama islam. Pada
masa ini, belum semua penduduk yang bersedia menganutnya karena masih berada dalam kekuasaan hindu
buddha.

Berdasarkan bukti dan temuan sejarah, islam masuk ke Indonesia dengan beberapa penjelasan waktu yang
berbeda, yaitu:

1. Masuknya Islam sejak abad ke-7 M

Pedagang-pedagang Muslim asal Arab, Persia, dan India juga ada yang sampai ke kepulauan Indonesi untuk
berdagang sejak abad ke-7 (abad1 H) ketika Islam pertama kali berkembang di Timur Tengah. Malaka,
merupakan pusat utama lalu lintas perdagangan dan pelayaran. Melalui Malaka, hasil hutan dan rempah-
rempah dari seluruh pelosok Nusantara dibawa ke Cina dan India, terutama Gujarat, yang melakukan
hubungan dagang langsung dengan Malaka pada waktu itu. Dengan demikan, Malaka menjadi mata rantai
pelayaran yang penting.
2. Masuknya Islam sejak abad ke-11 M

Indonesia adaalh naman dari negara ini. Sebelum Indonesia merdeka, pada tgl 17 Agustus 1945 dan jauh
sebelum itu nama negara ini belumlah Indonesia. Di Indonesia masih tersebar berbagai kerajaan-kerajaan
sehingga negara ini masih disebut Nusantara. Kedatangan Islam dimulai saat negeri ini menjadi kunci
perdangangaan di benua Asia bahkan seluruh Dunia. Terutama di daerah kerajaan Sriwijaya, Sumatera yang
merupakan tempat berlabuh para pedagang yang berlayar dan datang dari berbagai wilayah termasuk
wilayah Timur Tengah.

Kala itu masyarakat disana telah terlebih dahulu memeluk agama Islam dan kebanyakan para pedagang
tyang datang memilih untuk berdiam sementara di Nusantaar ini menunggu angin yang tepat yang akan
mengantarkan mereka kembali ke negaranya masing-masing.

3. Masuknya Islam sejak abad ke-13 M

Disamping pendapat tentang masuknya Islam pada abad ke-7 dan 11 diatas, beberapa ahli lain justru
meyakini jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia baru di mulai pada abad ke-13 M pendapat ini
didasarkan pada penemuan-penemuan sebagai bukti yang kuat diantaranya dikaitkan dengan masa runtuhnya
dinasti Abbasiyah di Bagdad, berita dari Marco Polo, penemuan batu nisan kubur Sultan Malik As-Saleh
disamudera Pasai juga berita datang dari Ibnu Batuta. Pendapat tersebut juga diperbuat dengan masa
penyebaran ajaran Tasawuf di Indonesia .

Selain itu, Ada kemungkinan islam sudah masuk di Nusantara terjadi pada masa kenabian atau masa
hidupnya Nabi Muhammad SAW. Mengenai tempat asal kedatangan Islam yang menyentuh indonesia,
dikalangan para sejarawan terdapat beberapa pendapat. Ahmad Mansur Surya negara meng Ikhtisarkannya
menjadi 3 teori besar. Pertama, teori Gujarat, kedua, teori Mekkah. Ketiga, teori Persia dan teori China.

1. Teori Gujarat, India

Islam dioercayai datang dari wilayah gujara-india melalui peran para pedagang india muslim pada sekitar
Abad ke-13 M. Penggagas dan pencetus utama dari teori india adalah Pijnapel, seorang Profesor Belanda
Melayu di Universitas Leiden, Belanda. Ia mengatakan bahwa islam masuk di Indonesia (Nusantara) bukan
berasal dari arab, tapi berasal dari India, terutama dari pantai barat, yaitu daerah Gujarat dan Malabar.

Teori tersebut kemudian di revisi oleh Cristian Snouck Hurgronje, menurutnya islam yang terbesar di
Indonesia berasal dari wilayah Malabar dan Coromandel, dua kota yang berada di India selatan, setelah
Islam berpijak kuat di wilayah tersebut. Baru setelah itu, datanglah orang-orang arab melanjutkan islamisasi
di indonesia.

Alasan Snouck Hurgronje bahwa islam di Indonesia berasal dari Daccan adalah adanya kesamaan tentang
faham Syafi'iyah yang kini masih berlaku di pantai Coromandel.

Pendapat bahwa Islam di Indonesia berasal dari anak Benua India juga di kemukakan oleh J.P. Moquette
yang berkesimpulan bahwa tempat asal Islam di Nusantara adalah Gujarat, India. Pendapat ini di dasarkan
pada pengamatan Moquette terhadap bentuk batu nisan di Pasai yang berangka 17 Dzulhijjah 831 H/27
September 1927. Dan bentuk batu nisan pada makan Maulana Malik Ibrahim (w.822 H/1419M) di Gresik,
Jawa Timur. Kedua nisan tersebut sama dengan batu nisan yang ada di Cambay, Gujarat, selatan India.

2. Teori Makkah atau Arab

Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tenggah melalui jasa dari para pedagang Arab
muslim sekitar abad ke-7 M. Islam di Indonesia juga di bawa oleh para pedagang dari Arabia. Para pedagang
Arab ini juga terlibat aktif dalam penyebaran Islam ketika mereka dominan dalam perdagangan Barat-Timur
sejak awal abad ke-7 dan ke-8 Masehi. Asumsi ini berdasarkan pada sumber-sumber China yang
menyebutkan bahwa menjelang perempatan ketiga abad ke-7, seorang Arab menjadi pemimpin pemukiman
Arab Muslim di pesisir Barat Sumatra.
Teori Arab ini semula di kemukakan oleh Crawfurd yang mengenalakan bahwa Islam di kenalkan pada
masyarakat Nusantara langsung dari tanah Arab, meskipun hubungn bangsa Melayu-Indonesia dengan umat
Islam di Pesisir Timur India juga merupakan faktor penting.

Sejumlah ahli Indonesia dan Malaysia mendukung teori Arab ini. Dalam beberapa seminar yang di gelar
pada tahun 1963 dan 1978 di simpulkan bahwa islam yang datang ke Indonesia langsung dari Arab, bukan
dari India. Islam datang pertama kali kae indonesia pada abad ke-7 Masehi, bukan abad ke 12 Masehi, atau
ke-13 Masehi.

Pendukung teori Arab lainnya adalah Syet Muhammad qunaib al-Attas, seorang pakar Kesusastraan Melayu
dari University kebangsaan malaysia kelahiran Indonesia. Dia mengatakan bahwa bukti paling penting yang
dapat dipelajari ketika mendiskusikan kedatangan Islam dikepulauan Melayu-Indonesia adalah karakteristik
internal Islam itu sendiri dikawasan ini.

3. Teori Persia

Islam tiba di Indonesia memalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke
Gujarat sebelum ke Nusantara sekitar abad ke -13 M.

Teori ini didasarkan pada unsur kebudayaan Persia, khususnya Syi'ah yang ada dalam kebudayaan Islam di
Nusantara. Pendukungnya adalah P.A Hoesein Djaja Ningrat, yang mendasarkan analisisnya pada pengaruh
sufisme Persia terhadap beberapa ajaran mistik Islam (sufisme) Indonesia. Ajaran manunggaling kaula
gusti Syekh Siti jannar merupakan pengaruh dari ajaran wahdad al-wujud al-Hallaj dari Persia. Ini merupaka
alasan pertama dari teori ini. Alasan Kedua, penggunaaan istilah bahsa Persia dalam sistem mengeja huruf
Arab, terutama untuk tanda-tanda bunyi harakat dalam pengajaran Al-Qur'an. Alsan Ketiga,
peringatan Asyyura atau 10 Muharram sebagai salah satu hari yang diperingati oleh kaum Syiah, yakti hari
wafatnya Husain bin Abi Thallib di padang Karbala.

4. Teori China

Islamisasi China di indonesia perlu mendapat perhatian khusus. Banyaknya unsur kebudayaan China dalam
beberapa unsur kebudayaan di Indonesia perlu mempertimbangkan peran orang-orang China dalam
islamisasi di Nusantara, misalanya dalam tulisan-tulisan literatur Jawa klasik yang menyebutkan bahwa
tokoh-tokoh besar samacam Sunan Ampel (Raden Ahmad/ Bong Swi Hoo) dan Raja Demak (Raden Fatah/
Jin Bun) merupakan orang-orang keturunan China.
B. CARA-CARA ISLAMISASI DI INDONESIA

Kedatangan islam dan penyebarannya teradap golongan bangsawan dan rakyat di lakukan secara damai.
Apabila situasi politik suatu kerajaan mengalami kekacawan dan kelemahan di sebabkan dengan perebutan
kekuasaan di kalangan keluarga istana, maka islam di jadikan alat politik bagi golongan bangsawan. Mereka
berhubungan dengan pedagang-pedagang muslim yang posisi ekonominya kuat karena menguasai pelayaran
dan pedagangan. Apabila kerajaan islam sudah berdiri penguasanya melancarkan perang pada kerajaan non
islam, hal itu bukanlah kerena persoalan agama akan tetapi karena golongan politis untuk mengusai
kerajaan-kerajaan di sekitarnya.

1. Menurut Uka Tjandrasasmita, saluran islamisasi yang berkembang di Indonesia ada 6, yaitu :

a) Saluran Perdagangan

Saluran islamisasi adalah perdagangan, saluran islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan
karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik
kapal dan saham. Uka Tjandrasasmita menyebutkan bahwa para pedagang Muslim banyak yang bermukim
di pesisir Pulau Jawa yang penduduknya krtika itu masih kafir. Mereka berhasil mendirikan masjid-masjid
dan mendatangkan mullah-mullah dari liar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-
anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya. Dalam perkembangan selanjutnya mereka kemudian
mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.

b) Saluran Perkawinan.

Para pedagang muslim memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi dari pada penduduk pribumi,
sehingga para penduduk pribumi, terutama putri-putri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri saudagar-
saudagar itu. Sebelum kawin, mereka di islamkan terlebih dahulu. Setelah mereka memiliki keturunan,
lingkungan mereka makin luas. Akhirnya timbul kampung, daerah, dan kerajaan Muslim.
Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjadi antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan
atau anak raja dan anak adipati, karna anak-anak dari mereka itu kemudian turut mempercepat proses
Islamisasi.

c) Saluran Tasawuf.

Pengajar tasawuf atau para sufi, mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah di kenal
luas oleh masyarakat Indonesia.
Dengan tasawuf "bentuk" Islam yang di ajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan
alam pikiran dengan mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah di
mengerti dan di terima. Di antara ahli tasawuf yang memberi ajaran tesebut adalah Hamzah Fansuri di Aceh,
Syaikh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik seperti ini masih berkembang di abad
ke-19 M bahkan di abad ke-20 M.

d) Saluran Pendidikan.

Islamisasi juga di lakukan melalui pendikan, baik pesantren maupun pondok yang di selenggarakan oleh
guru agama, kiai-kiai, dan ulama-ulama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-
masing kemudian berdakwah ke tempat tertentu mengajarkan Islam. Misalnya, pesantren yang di dirikan
oleh Raden Rahmat di Ampel Denta Surabaya dan Sunan Giri di Giri.

e) Saluran Kesenian.

Dari kesenian p;roses Saluran Islamisasi yang paling terkenalbadalah pertunjukan wayang. Di katakan,
Sunan Kalijaga adalah yang paling mahir dalam mementaskan wayang, dia tidak pernah meminta upah di
setiap pertunjukannya, namun ia hanya meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat
syahadat. Kesenian- kesenian lain juga di jadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad, dan
sebagainya), seni bangunan, dan seni ukir.
f) Saluran Politik.

Banyak rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengeruh politik raja sangat
membantu tersebarnya Islam. Di samping itu, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi
kerajaan non-Islam. Kemenangan kerjaan islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan
Islam itu masuk agama islam.

2. Kerajaan kerajaan islam di indonesia

a. Kerajaan perlak

Kerajaan perlak merupakan salah satu kerajaan islam pertama yang berdiri di indonesia yang saat itu terkenal
dengan nama nusantara. Raja pertama dari kerajaan ini yaitu sultan alaudin sayyid Maulana Abdul Aziz
Syah. Kerajaan perlak ini didirikan sekitar pertengahan abad ke 9 M.

b.Kerajaan aceh darussalam

Kerajaan ini di perkirakan berdiri pada tahun 1514. Kerajaan ini terletak di daerah aceh besar, raja pertama
kerajaan aceh yaitu raja Ibrahim (1514-1528), yang bergelar sultan ali mughayat syah.di bawah
kepemimpinan sultan Ali kerajaan aceh menjadi kerajaan yang besar dan kokoh. Beberapa peninggalan
kerajaan aceh, yaitu masjid raya baiturrahman, makam sultan iskandar muda,maryam kerajaan aceh, emas
kerajaan aceh, dan gunongan

c. Kerajaan demak

Kerajaan demak merupakan kerajaan islam pertama di pulau jawa. Pada awalnya wilayah ini bernama
bintoro, salah wilayah kekuasaan kerajaan majapahit, karena semakin lemahnya pengaruh kerajaan
majapahit, dalam hal ini mengakibatkan beberapa penguasa daerah mulai membangun wilayah kekuasaan
sendiri, termasuk penguasa islam di pesisir pantai jawa.

Kerajaan demak berdiri pada tahun 1478. Palembang,maluku,banjar dan wilayah bagian utara wilayah jawa
merupakan daerah kekuasaan kerajaan daerah demak. Beberapa peninggalan kerajaan demak, yaitu masjid
agung demak, soko tatal dan soko guru, dan pintu bledek, kentongann, beduk, dampar kencana, pirim campa,
kolam wudlu dan mahrusa.

d. Kerajaan mataram islam

Kerajaan ini berdiri pada tahun 1586 di kata gede, bagian tenggara dari yogyakarta. Kerajaan ini didirikan
oleh suto wijoyo, saudara dari pangeran bengowo. suto wijoyo memiliki gelar penembahan sinopati ing
alaga sayyidin panatagama setelah naik tahta pada tahun 1586. Pada tahun 1601 suto wijoyo meninggal dan
di gantikan mas jolang, yang memiliki gelar sedak ing krapyak.beberapa peninggalan kerajaan mataram
islam yaitu tahu soko, kue kipo, kerajinan perak, pakaian kyai gundel,kalang obong,gapuro makkah kota
gede,batu datar dan sastra gendhing karya sultan agung.

e. Kerajaan cirebon

Kerajaan ini berdiri pada tahun 1522, didirikan oleh raden fatahillah atau di kenal dengan sunan gunung jati.
Sunan gunung jati meninggal pada tahun 1570 dan di gantikan oleh cictnya yang bergelar penembahan
ratu.adapun beberapa peninggalan dari kerajaan islam cirbon ini yaitu masjid jami' pangkuncen, masjid sang
cipto roso, keraton, kacirebonan, keraton kasepuhan, keraton kanoman, makam dan beberapa benda pusaka.
f. Kerajaan banten

Kerajaan ini didirikan oleh sultan hassaanudin yang merupakan anak dari sunan gunung jati.setelah berhasil
menaklukan banten pada tahun 1525 sunn gunung jati menyerahkan kekuasaannya banten kepada putera
nya.kerajaan ini mencapai puncak kekuasaanya pada saat kepemimpinan Ki Ageng Tirtayasa . beberapa
peninggalan kerajaan islam banten ini,yaitu istana keraton surosowan banten, istana keraton kaibon banten,
masjid agung banten, vehara avalocitesvara, benteng speelwijk,mariam ki amuk, danau kasikardi, keris naga
sastra dan keris paniunggal naga.

g. Kerajaan islam banjar

Kerajaan ini berdiri pada tahun 1520 terletak di kalimantan selatan. Dengan bantuan dari kerajaan demak,
kerajaan banjar berhasil meruntuhkan kekuasaan kerajaan nagaradaha, kerajaan banjar masin pada saat itu
bantuan tersebut tidak dib erikan secara gratis ada syarat yang dipenuhi oleh kerajaan banjar, yaitu kerajaan
islam.

Raja pertama dari kerajaaan banjar adalah raden samudra yang mendapat gelar sultan surya nulloh. Adapun
peninggalan kerajaan islam banjar, yaitu masjkid sultan suryansyah dan candi agung amuntai.

Anda mungkin juga menyukai