Zaman Perunggu mengacu pada periode waktu masyarakat prasejarah di mana metalurgi
telah maju ke titik membuat perunggu (paduan timah dan tembaga) dari bijih alami, tetapi
belum sampai pada titik produksi sistematis besi (zaman besi).
Periode ini lebih maju dari Zaman Batu, di mana artefak dan alat-alat yang sebagian besar
terbuat dari batu berukir. Batu, Perunggu, dan Besi membentuk sistem tradisional tiga-
zaman untuk mengklasifikasikan budaya prasejarah.
Di beberapa daerah di Bumi, seperti Afrika, kelompok-kelompok tertentu langsung dari
Zaman Batu ke Zaman Besi, dan kelompok-kelompok langka, seperti suku terisolasi
Amazon di Brazil, belum berkembang melewati Zaman Batu.
Periode ini terutama terjadi antara 3500 SM sampai 1200 SM, dan secara tradisional dibagi
menjadi zaman awal (3500-2000 SM), Tengah (2000-1600SM), dan telat (1600-1200SM),
dengan metalurgi semakin lebih canggih, yang berpuncak pada penemuan alat kerja dari
besi.
Zaman Perunggu dimulai 5.500 tahun yang lalu di daerah yang kini menjadi Turki, Iran,
dan Irak, yang juga tempat lahir peradaban manusia. Pada saat ini, permukiman permanen
sudah berumur beberapa ribu tahun, tetapi butuh waktu bagi mereke untuk menemukan
potensi bijih logam. Tempat kelahiran metalurgi biasanya dianggap sebagai Anatolia,
Turki.
Zaman Perunggu di India dimulai pada 3300 SM dengan peradaban Lembah Indus. Di
Cina dan Asia Tenggara, mulai sekitar 2100 SM. Sepanjang Eropa, orang-orang mulai
menggunakan logam ini antara tahun 2100 SM dan 2000 SM atau lebih, dengan peradaban
canggih meningkat sepanjang milenium ke-2 SM.
Zaman Perunggu dimulai ketika manusia purba menyadari nilai dari bijih logam
Perunggu adalah lebih baik dari batu untuk berbagai macam aplikasi apakah seseorang
untuk membuat pisau, kapak, senjata, tembikar, atau karya seni, perunggu lebih kuat dan
lebih lama-lama.
Sebuah modal dadar yang lebih tahan lama untuk meningkatkan potensi kegiatan ekonomi
yang berkelanjutan, tetapi juga peperangan. Selama zaman ini, banyak umat manusia yang
tersegmentasi ke ribuan peperangan antar suku.
CIRI-CIRI JAMAN PERUNGGU
Telah terbentuk perkampungan yang teratur dipimpin oleh kepala suku yang
tinggal dalam rumah bertiang yang besar.
1. Kapak Corong
Kapak corong adalah kapak yang bagian atasnya berbentuk corong yang
berguna untuk memasukkan tangkai kayu. Kapak ini ditemukan di Sumatra Selatan,
Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Selayar dan dekat danau Sentani,
Papua.
2. Bejana Perunggu
Arca dari jaman perunggu berupa arca manusia dan binatang dalam berbagai
bentuk. Arca tersebut biasanya ditemukan di Bangkinang dan di Limbangan.
4. Kapal Bercadik
Perahu bercadik merupakan perahu khusus dari Indonesia. Perahu ini terbuat
dari batang poho yang bagian dalamnya dikeruk hingga berbentuk lesung.
5. Nekara Perunggu
6. Perhiasan Perunggu
Jenis perhiasan dari perunggu yang ditemuka sangat beragam bentuknya,
yaitu kalung, gelang tangan, gelang kaki, bandul kalung, cincin, dan sebagian
perhiasan ditemukan sebagai bekal kubur. Di antara bentuk perhiasan tersebut
terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil dari lingkaran jari
anak-anak. Untuk itu para ahli menduga fungsinya sebagai alat tukar (mata uang).
Daerah penemuan perhiasan perunggu di Indonesia adalah Bogor, Malang, dan Bali.
7. Manik-Nanik