Anda di halaman 1dari 8

Teori Asal-Usul

Nenek Moyang
Bangsa Indonesia
Sejarah Indonesia

By : patricia x ips a
Daftar Isi

Teori Teori Out


Teori Nusantar
Teori Out Of
Of Africa
Yunan a Taiwan
Mind Mapping
Teori-teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
ASAL-USUL
NENEK
MOYANG
BANGSA
INDONESIA
TEORI OUT OF
TAIWAN TEORI YUNAN

TEORI OUT OF TEORI


AFRICA NUSANTARA
01
TEORI
YUNAN
Teori Yunan menyatakan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Tiongkok.
Ada sejumlah ahli yang mendukung teori ini. Para ahli tersebut ialah R.H Geldern, J.H.C. Kern,
J.R. Foster, dan J.R. Logon.
Secara garis besar, teori ini memiliki beberapa dasar utama. (1) teori tersebut didukung oleh
penemuan kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kesamaan dengan kapak tua yang
terdapat di wilayah Asia Tengah. Hal tersebut menunjukkan ada proses migrasi manusia dari
wilayah Asia Tengah menuju ke Kepulauan Nusantara. Selain itu, dasar (2) yang mendasari
pendapat bahwa manusia Indonesia berasal dari Yunan ialah ditemukan adanya kesamaan bahasa
yang berkembang di Kepulauan Nusantara dengan bahasa yang ada di Kamboja, yaitu bahasa
Melayu Polinesia.
Teori Yunan tak hanya didukung oleh para ahli dari luar negeri, termasuk juga ahli dalam negeri,
yakni Moh. Ali. Ia menyatakan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia merupakan manusia
yang berasal dari Yunan yang didasari oleh ada dugaan migrasi atau perpindahan dari daerah
Mongol keke selatan lantaran terdesak dengan bangsa-bangsa lain, khususnya bangsa yang lebih
kuat.
Berdasarkan teori Yunan, proses migrasi tersebut melalui tiga gelombang. Ketiga gelombang
02
TEORI NUSANTARA
Teori Nusantara ini sangat berbeda dengan teori Yunan. Dalam teori Nusantara disebutkan bahwa
manusia Indonesia berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, bukan melalui proses migrasi dari daerah
lain. Teori Nusantara didukung oleh Mohammad Yamin, J. Crawford, Sutan Takdir Alisyahbana, dan
Gorys Keraf.
Dasar teori Nusantara ini mencakup beberapa hal. (1) teori Nusantara berdasarkan pada bangsa Melayu
merupakan bangsa yang telah memiliki peradaban yang tinggi. Pandangan itu didasari oleh hipotesis
bahwa bangsa Melayu sudah melalui proses perkembangan budaya sebelumnya. Kesimpulannya bangsa
Melayu berasal dan berkembang di Nusantara, bukan dari luar yang berpindah ke wilayah Nusantara.
(2) teori tersebut didukung pula dengan adanya kesamaan antara bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja
dinilai merupakan suatu kebetulan. Lalu, penemuan Homo soloensis dan Homo wajakensis di Pulau
Jawa memberi tanda bahwa ada peluang bangsa Melayu keturunan manusia kuno berasal dari Jawa.
Dan, argumen terakhir dari teori ini didasari adanya perbedaan bahasa. Hal itu tampak dari bahasa
Austronesia yang berkembang di daerah Nusantara dengan bahasa yang berkembang di wilayah Asia
Tengah, yaitu bahasa Indo-Eropa.
03
TEORI OUT OF AFRICA
Teori ini lebih berbeda lagi dari dua teori sebelumnya. Teori ini menyatakan bahwa manusia Indonesia
berasal dari Afrika.
Pendapat ini berdasarkan kajian ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan
gen laki-laki. Mereka bermigrasi dari Afrika hingga ke wilayah Australia. Teori ini juga menyebutkan
bahwa manusia Afrika melakukan perpindahan dari Afrika menuju Asia Barat sekitar 50.000-70.000
tahun yang lalu.
Manusia Afrika yang melakukan perpindahan menuju Asia terpecah menjadi beberapa kelompok.
Terdapat kelompok yang tinggal sementara di wilayah Timur Tengah (Asia Barat Daya). Kelompok
lainnya melakukan migrasi dengan menyusuri Pantai Semenanjung Arab menuju India, Asia Timur,
Indonesia sampai ke Australia.
Hal tersebut diperkuat dengan penemuan fosil laki-laki di wilayah Lake Mungo. Ada dua jalur migrasi
yang diperkirakan ditempuh manusia pada masa itu, yakni jalur menuju Lembah Sungai Nil yang
melintasi Semenanjung Sinai kemudian ke Utara melewati Arab Levant dan jalur yang melewati Laut
Merah.
04
TEORI OUT OF TAIWAN

Teori Out of Taiwan ini memiliki pandangan mirip dengan teori Out of Africa. Teori Out of Taiwan
menyatakan bahwa asal-usul manusia Indonesia berasal dari Kepulauan Famosa atau Taiwan. Teori
yang didukung oleh pakar Harry Truman Simanjuntak didasari sejumlah argumentasi.

Pertama, menurut teori ini, tidak adanya pola genetika yang sama antara kromosom manusia
Indonesia dengan manusia yang berada di Tiongkok. Lalu, masih menurut teori ini, bahasa yang
digunakan dan berkembang di wilayah Nusantara adalah bahasa yang merupakan rumpun
Austronesia. Rumpun Austronesia ini digunakan oleh leluhur bangsa Indonesia yang menetap di
Pulau Formosa.
THANK YOU
FOR
ENJOYING THE PRESENTATION

Anda mungkin juga menyukai