Anda di halaman 1dari 22

SARINAH: IDEOLOGI

PERJUANGAN

Soekarno tidak pernah melihat perempuan dan laki-laki


sebagai suatu entitas yang terpisah sama sekali. Bagi
Soekarno keduanya harus dipandang sebagai manusia.
Anggaplah manusia itu sebagai koin mata uang, maka
perempuan dan laki-laki adalah kedua sisinya yang sama
sekali tidak bisa dipisahkan. Apabila ada satu sisi yang
terpisah, dianggap sebagai ‘yang lain’, diistimewakan,
di saat itu pula koin tersebut belum menjadi koin yang
utuh. Artinya ada persoalan yang menghawatirkan dalam
kemanusiaan.
PEREMPUAN ADALAH KUNCI PENERUS PERADABAN

 Mengutip ungkapan Baba O’Illah (Hal 11; Sarinah) , bahwa “laki-laki dan
perempuan adalah sebagai sayapnya seekor burung”, Soekarno hendak membuktikan
perempuan dan laki-laki tidak bisa dipisahkan sebagai bagian dari masyarakat
adalah bagian dari manusia. Bahkan tidak hanya berhenti di situ, Soekarno pun
membuktikan dari runtutan historis dan data di berbagai negara untuk mencapai
kesimpulan perempuan dan laki-laki tidak bisa hidup satu dan yang lain .
 Soal perempuan adalah soal masyarakat. Hal ini dapat diperkuat dari makna
persoalan gender. Sejauh persoalan perempuan dipandang sebagai persoalan
gender, maka persoalan perempuan berarti adaah persoalan sosio-kultural dan
oleh karenanya pasti persoalan masyarakat. Melihat persoalan perempuan
terlepas dari persoalan masyarakat hanya akan mempertajam keretakan dalam
kemanusiaan itu sendiri. Sudah pasti pula, akan sulit menemukan solusi yang
ingin diajukan.
Bentuk lambang Pergerakan Sarinah : LOGO SARINAH
Bunga Raya (kembang sepatu) berwarna merah dengan posisi kelopak GMNI
bunga keluar dari bingkai segilima berwarna hitam dengan tangkai putik
serbuk sari berwarna kuning emas.

Arti philosofis Lambang Pergerakan Sarinah.

(a).Bunga Raya : kembang sepatu dgn warna merah adalah bunga sempurna
secara biologis yg memiliki putik bunga jantan dan bunga betina dan banyak
dipakai sebagai bahan upacara dimasyarakat adat dan secara tradisi
digunakan sebagai penyambung spiritualitas dengan kehidupan sebelumnya.
Perlambang  : Keberanian sikap Pergerakan Sarinah untuk menjadikan
kerjasama antara laki laki dan perempuan adalah tidak dalam logika
hegemonik yang saling menindas melainkan saling melengkapi dalam
susunan masyarakat Indonesia yang mampu membangun kedaulatan politik,
menggerakkan sikap berdikari dalam ekonomi serta berkepribadian dalam
budaya. Keberanian dan ketegasan sikap dilakukan dalam kontruksi budaya
yang tidak terpisah dengan spiritualitas dan kearifan tradisi masyarakat
Indonesia
(b). Segilima sama sisi warna hitam. Perlambang : Batas ketegasan
kedaulatan posisi Pergerakan Sarinah ada didalam bingkai NKRI yg
didasari olehperilaku berketuhanan yg maha esa, sikap
berkemanusiaan yg adil dan beradab, membangun persatuan LOGO SARINAH
Indonesia, meneguhkan sikap kerakyatan yang dipimpin oleh GMNI
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan
bekerja untuk mewujudkan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Garis segilima sama sisi juga mencerminkan kesetaraan
dalam kesempatan yang sama pada pola pergaulan dan
implementasi keorganisasian Pergerakan Sarinah.

(c). Posisi kelopak bunga raya yg keluar dari bingkai segilima


termasuk tangkai putik serbuk sari berwarna kuning emas
Perlambang : Pergerakan Sarinah memandang ideologi pancasila
dengan sikap terbuka sebagai meja statis dan bintang penuntun
yang dinamis, yang harus ditumbuh kembangkan secara progresif
dan dialektis dengan sejarah kemasyarakatannya untuk
pencapaian kegemilangan masyarakat Trisakti.
KeSarinahan
Sebagai Materi, Bidang, Identitas

Problem:
- Dianggap materi, bidang yg tidak menarik
- Materi, bidang yang sering dinegasikan (kurang dianggap
penting)
- Materi, bidang yang sering menimbulkan perdebatan akan
urgensinya, bukan mengenai substansinya
- Di beberapa daerah, Sarinah tidak menjadi identitas kader
GMNI
Siapa Sarinah

- Mengajarkan Bung Karno Mencintai Rakyat Kecil


dan Mengajarkan Humanisme
(dasar pemikiran Marhaenisme)

- Mengajarkan feminisme pertama kali


4 Perspektif Sarinah

1. Sarinah Sebagai Person

2. Sarinah Sebagai Objek (marhaen)

3. Sarinah Sebagai Subjek (marhaenis)

4. Sarinah Sebagai Perjuangan (marhaenisme)


INTISARI BUKU SARINAH

 Kondisi perempuan Indonesia: Mengalami pengekangan, penindasan dan pembodohan


 Laki-laki dan perempuan hanya dibedakan pada kodrat biologisnya, bukan pd peran dan
kedudukan dlm masyarakat. (Gender dan Sex)
 Pada jaman komunal primitive, perempuan adalah pencipta peradaban
 Perempuan terbelenggu sistem patriarki = dominasi/kemerdekaan laki-laki yang menindas
perempuan.
 Gerakan perempuan ---> Feminisme Dunia
 Kewajiban Perempuan Indonesia dalam Pembangunan Bangsa
 Sinergisitas perjuangan perem & laki2 menuju terwujudnya sosialisme Indonesia.
Kritik dalam Buku Sarinah
KRITIK Kurang jelas alternatif solusi untuk penindasan perempuan oleh
sistem/budaya Patriarki.

Meskipun terwujudnya masyarakat sosialis, belum tentu


terhapuskannya patriarkisme

Kritik untuk Bung Karno


POLIGINIS
Memunculkan problematika dan penolakan terhadap Konsepsi BK mengenai
Gerakan Perempuan
Feminisme dan Marhaenisme

Feminisme Marhaenisme

Ideologi yang menentang


Ideologi yang menentang
penindasan kepada perempuan,
penindasan dan eksploitasi manusia
sesame manusia. Menjunjung tinggi
atas manusia dan bangsa atas
persamaan dan kesederajatan,
bangsa
tanpa eksploitasi dan penindasan
lainnya.
Sarinah dan Beberapa Aliran Feminisme

Feminisme Feminisme
Liberal Radikal

Feminisme Feminisme
Marxisme Dsb
Sosialis
SARINAH  FEMINISME ALA INDONESIA

Prinsip Feminisme Sosialis


Penindasan Perempuan disebabkan oleh 2 Faktor

Patriarki Kapitalisme

Disesuaikan dengan kepribadian Bangsa


Satu Tarikan Nafas dengan Marhaenisme dan Pancasila
Feminisme Sosialis (1970.an)

Sebagai kritik terhadap feminisme Marxis.

Penindasan terhadap perempuan: gender dan ekonomi

Perempuan tereksploitasi oleh 2 sistem: Patriarki dan Kapitalisme

Feminisme Sosialis:
-Patriarki muncul sebelum kapitalisme dan tidak akan berubah jika kapitalisme runtuh.
-Kritik kapitalisme harus disertai dengan kritik dominasi atas perempuan.

Gerakan perempuan mjd satu gerakan sosialisme (Clara Zetkin-Jerman):


Paradigma = terciptanya dunia baru ---> perempuan dan laki2 sama2 mendapat kebahagiaan, keadilan,
kesejahteraan, tanpa saling memeras & menindas. Kesetaraan akan hak dan keseimbangan.
SARINAH DAN FEMINISME SOSIALIS

Perbedaan Konsepsi Sarinah dengan Feminisme


Persamaan Konsepsi Sarinah dengan Feminisme Sosialis
Sosialis
- Feminisme sosialis cukup hanya memandang
bahwa kapitalisme dan patriarki adl penyebab
Sama-sama memandang bahwa segala bentuk ketertindasan perempuan.
penjajahan (patriarki, kolonialisme, imperialisme, dan - Sementara dlm konsep Sarinah: perjuangan harus
kapitalisme) merupakan sistem yang menghambat berlandaskan ideologi negara.
terciptanya kesejahteraan sosial, persamaan hak dan - Berjuang bersama laki-laki untuk pembangunan
kesempatan bagi perempuan bangsa
- Sarinah adalah Feminisme ala Sukarno
(Indonesia) yang berlandaskan Marhaenisme

Sukarno = Perjuangan perem Indonesia hrs


menyatukan dengan kepribadian bangsa.
Faktor Eksternal:
Permasalahan
Perempuan (Sarinah) - Terdiskriminasi
Hari Ini - Tersubordinasi
- Termarginalisasi
- Terdomestifikasi

Faktor Internal:
- Apatis
- Hedonis Perempuan tertindas oleh:
- Inferior/tidak PD Patriarki, Kapitalisme,
- MerasaBergantung Paham Konservatif
- Anti sosial
Kewajiban Perempuan/Sarinah Indonesia
Terutama Sarinah GMNI

Pasca Kemerdekaan Reformasi


Pra Kemerdekaan
Perem dan laki2 berjuang Berjuang dalam perbaikan
Revolusi, perjuangan dlm pembangunan nasional Bangsa dan Negara.
kemerdekaan = Persatuan (sejahterah, adil, dan Tantangan perkembangan
nasional Perem dan laki2 makmur) zaman dan teknologi
PERAN SARINAH
Politik

Iron Stock Ekonomi

Agent of Change
Agent of Control Sosial

Agent of Development
Budaya

Sarinah harus dapat berkontribusi dalam


berbagai sektor kehidupan
Pendidikan, dll
Bagaimana Seharusnya PerempuaN/Sarinah era milenial?

1. Memiliki wawasan luas, bermental tangguh, pemikiran matang


2. Menempa diri: menjadi cerdas, kreatif dan inovatif, progresif revolusioner
3. Menjadi pelopor dan katalisator
4. Memiliki empati dan kesadaran kritis

- Perempuan/Sarinah sebagai pencipta dan perawat


peradaban
Sesuai ideologi marhaenisme dan - Sebagai bagian penting dalam pembangunan dan
pancasila perbaikan bangsa dan negara
- Sebagai bagian penting dalam terciptanya masyarakat
sosialis (cita-cita Pancasila)
- - Sarinah sebagai actor transformasi sosial
Pandangan Soekarno terhadap perempuan sebagai upaya dalam mewujudkan sosialisme
Indonesia.

Satu masyarakat yang berkesejahteraan sosial dan berkeadilan sosial, yang didalmnya tiada
eksploitasi manusia oleh manusia, tiada eksploitasi manusia oleh negara, tiada kapitalisme,
tiada kemiskinan, tiada perbudakan, tiada perempuan yang setengah mati sengsara karena
memikul beban yang dobel atau menjadi keledai yang menarik dua gerobak, tiada
perempuan yang senewen karena siksaan penyakit dilematika antara perempuan pekerja
dan perempuan ibu rumah tangga.
Perem Indo, kewajibanmu telah terang! Sekarang ikutlah serta mutlak dalam usaha menyelamatkan
republik, dan nanti jika republik telah selamat, ikutlah serta mutlak dalam usaha menyusun negara
nasional.
Jangan ketinggalan di dalam revolusi nasional ini dari awal sampai akhir, dan jangan ketinggalan pula
nanti di dalam usaha menyusun masyarakat keadilan sosial dan kesejahteraan sosial.
Di dalam masyarakat keadilan sosial dan kesejahteraan sosial itulah engkau nanti menjadi perem yang
bahagia, perem yang merdeka!
Lanjutan….

Kaum laki-laki harus terus mendukung dan memberikan keyakinan kepada kaum perempuan
Indonesia tentang pentingnya mereka ikut dalam gerak perjuangan.

Perempuan Indonesia harus bahu membahu dengan laki-laki mewujudkan cita-cita bangsa yang
sejahtera, adil dan makmur,

Suatu negara tidak dapat disusun jika soal perempuannya belum dipelajari secara sungguh-
sungguh.

Sinergisitas perjuangan perem & laki2 menuju terwujudnya sosialisme Indonesia.

Perempuan Indo. ikut serta dalam usaha menyelamatkan republik, dan ikut serta pula dalam
usaha menyusun negara nasional.

Pergerakan perempuan dalam aksi sosialis. Dgn tujuan untuk mendatangkan dunia baru, di mana laki-laki dan
perempuan sama-sama bahagia, dengan tidak adanya lagi pemerasan satu kelas terhadap kelas yang lain; tiada
penindasan satu sekse atas sekse yang lain.

Perempuan tidak lagi bergerak sendirian. Tidak ada lagi pergerakan yang dikotak-kotakan berdasarkan jenis
kelamin. Tapi, yang ada adalah laki-laki dan perempuan bergerak bersama, bahu-membahu dalam satu
gelombang pergerakan yang sama menuju kemerdekaan kelas dan kemerdekaan sekse
.
Lanjutan….

Sukarno = Perjuangan
Intinya: Perempuan dan laki2 harus perempuan Indonesia hrs
berjalan beriringan dlm menciptakan menyatu dengan kepribadian
revolusi masyarakat, pembangunan bangsa.
nasional, kesejahteraan dan keadilan
sosial.

Sesuai dengan prinsip marhaenisme,


mewujudkan sosialisme Indonesia.
Berjuang untuk rakyat, berjuang bersama
rakyat.
“ Soal perempuan adalah sama
tuanya dengan
masyarakat,soal perempuan
adalah sama tuanya dengan
kemanusiaan.”

-Bung Karno- KESADARAN DIMULAI SEJAK


DALAM PIKIRAN.
DAN PERUBAHAN DITENTUKAN
OLEH SEBUAH TINDAKAN.

Anda mungkin juga menyukai