Anda di halaman 1dari 3

Kaderisasi Tingkat Dasar 2020

Komisariat GMNI STPMD “APMD” Yogyakarta


Diskusi :
Keorganisasian
Narasumber : Jefhorison

Sebagai kader Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), medan

perjuangan kita dewasa ini adalah terus menyempurnakan negara kesatuan kita, terus

membanting tulang untuk membangun sosialisme Indonesia. Banyak yang beranggapan bahwa

ber-GMNI hanyalah sebatas masuk kampus dan menduduki posisi-posisi strategis dalam

kampus. Namun lebih dari sekerdar menduduki, yaitu membangun basis demi cita-cita

organisasi. Oleh karena itu penting bagi kader memahami secara baik tentang organisasi yang

digelutinya.

GMNI adalah organisasi nasionalis dan berwatak kerakyatan yang artinya membentuk

kehidupan kader yang dilandasi oleh semangat demokrasi, keadilan sosial dan pemerataan

kesejahteraan yang dibangun oleh rasa kebersamaan antar kader, kebebasan, kemanusiaan,

keterbukaan dan semangat persatuan. untuk mencapai itu semua, kader GMNI haruslah memiliki

kesadaran kritis, haruslah mengedepankan kekuatan pengetahuan (power of knowledge). Dengan

kata lain, pengetahuan adalah sumber daya dan kekuatan utama kader GMNI sebagai kaum

cendikiawan/intelektual dalam melakukan berbagai aktvitas, baik di dalam organisasi maupun

masyarakat.

Secara umum, organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama. GMNI merupakan organisasi Gerakan yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan Bersama. Gerakan yang dimaksud adalah suatu upaya atau tindakan yang
dilakukan secara terencana dengan tujuan melakukan pembenahan/pembaharuan yang meliputi

semua aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, budaya dan lainnya untuk mencapai tujuan

perjuangan.

GMNI sebagai organisasi Gerakan politik yang independen, alias tidak berafiliasi dengan

satu kekuatan politik manapun, GMNI disebut Gerakan politik karena didalamnya ada dinamika

yang progresif revolusioner, yang dimanknai sebagai sebuah perubahan yang berlangsung terus-

menerus dan bergerak menuju fase yang lebih tinggi, sebuah perubahan yang mengikuti proses

dialektika, mengikuti sejarah perkembangan masyarakat dengan kepentingannya adalah

mewujudkan revolusi Indonesia (sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi). GMNI memiliki

landasan ideologi Marhaenisme yang kuat, berparadigma dan revolusioner serta GMNI Sebagai

organisasi yang teratur, dapat dilihat dari sistematika keorganisasian yang berlaku di AD/ART.

GMNI sebagai alat perjuangan dan sebagai “oposisi permanen” terhadap kekuasaan

negara. Dengan kesadaran mendukung kebijakan yang berpihak kepada rakyat dan akan kritis

terhadap kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. Strategi ini diambil sebagai upaya

melakukan kontrol terhadap kekuasaan negara yang berada dalam kendali kapitalisme global.

Hal ini penting dilakukan sebab negara sampai hari ini yang dianggap sebagai representasi dari

rakyat dan dipercaya sebagai tempat bergantungnya dan keselamatan rakyat, namun sering kali

negara menghianati amanat yang di berikan rakyat.

Sebagai organisasi perjuangan maka setiap kader GMNI tidak saja dituntut berjuang dan

berpihak pada kepentingan rakyat tetapi sekaligus berjuang bersama-sama rakyat untuk melawan

segala macam bentuk penindasan yang diakibatkan oleh sistem kapitalisme, imperialisme,

kolonialisme dan feodalisme.


Dalam upaya mengontrol itu, maka GMNI di tuntut untuk terus melakukan penyusunan

kekuatan (Machtvorming). Landasan membangun Macthvorming yaitu, adanya kontradiksi atau

pertentangan antara klas-klas, pengambilalihan kekusaan, dengan melakukan pengorganisasian

rakyat, menguasasi segala lini strategis, termasuk menguasai kedudukan dalam kampus secara

holistik dan integrative, Macthvorming haruslah dilakukan diatas prinsip radikalisme,

bahwasannya radikal berasal dari kata radiks yang berarti “akar”. Maka radikal berarti

kehendak untuk melenyapkan akar atau sebab-sebab adanya penghisapan dan penindasan yaitu

kapitalisme atau imperalisme yang dilakukan secara terus menerus, sistematis dan konsisten

bahkan menolak perubahan yang setengah-setengah atau non kompromi, serta massa aksi

dibutuhkan GMNI untuk membangkitkan semangat, kesadaran dan kekuatan rakyat Indonesia.

Kader GMNI sebagai pilihan yang harus dilaksanakan segera adalah bahwa setiap kader

GMNI bertanggungjawab melakukan pengorganisasian dan masuk kedalam komunitas-

komunitas untuk membangun simpul-simpul masyarakat. Dengan segala taktik yang dilakukan,

penguasaan media ataupun dengan melakukan pendampingan/pengkaderan, membangun basis

sampai syarat kontradisksi internal dan eksternal terpenuhi. Jika syarat eksternal dan internal

sudah terpenuhi, dan basis sudah kuat, maka GMNI sebagai sentral Gerakan untuk mencapai

revolusi sosialis Indonesia yang diimpikan dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai