Hampir setiap permasalahan yang terjadi di dalam negeri kita baik pada
sektor sosial, ekonomi, maupun politik senantiasa berkaitan dengan konstelasi global
yang ada. Imperialisme dan kolonialisme atas negeri kita sejak awal abad ke-19
adalah dampak daripada Revolusi Industri di Inggris yang melahirkan peradaban
baru dalam sistem perekonomian dunia. Sebuah sistem perekonomian yang
mengharuskan negara-negara maju untuk selalu mengeksploitasi sumber daya alam
sebanyak-banyaknya dari berbagai belahan dunia sebagai bahan baku industri
sekaligus mencari pasar baru sebagai akibat dari akumulasi barang dan modal yang
terjadi di negerinya.
Revolusi Bolshevik di Uni Soviet pada tahun 1917 juga telah mengilhami
pemberontakan Partai Komunis Hindia Belanda pada tahun 1926. Sejak saat itulah
banyak tokoh Indonesia yang belajar dan melakukan komunikasi intensif dengan
Uni Soviet. Penerapan kebijakan politik etis Belanda di Indonesia juga telah
mengakibatkan munculnya intelektual-intelektual muda di Indonesia yang
bersentuhan dengan pemikiran-pemikiran ala barat, yang kemudian mengakibatkan
terjadinya pertarungan ide dan gagasan antara tokoh-tokoh pendiri Republik tentang
konsep kemerdekaan, kenegaraan, kebangsaan, demokrasi, dan lain-lain pada awal
masa sebelum kemerdekaan bangsa kita.
Terjadinya resesi ekonomi di negara-negara kapitalis pada tahun 1930-an
menyebabkan meletusnya konflik antar mereka dalam memperebutkan wilayah
negara jajahan. Pada saat negara-negara besar terbelah menjadi blok Axis dan blok
Sekutu, di saat itulah Amerika Serikat menyusun konsep sosiologi untuk membuat
rekayasa sosial guna diterapkan di negara jajahan mereka. Teori yang digunakan
adalah strukturalisme fungsional dari Talcott Parsons.
Pada era 1940-an muncul fenomena kemerdekaan negara negara jajahan di
dunia termasuk Indonesia yang merdeka pada tahun 1945. Untuk mengendalikan
negara-negara yang baru merdeka tersebut pada tahun 1944 dalam pertemuan
KADERISASI TINGKAT DASAR
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG 1
Bretton Woods dibentuklah PBB, World Bank, IBRD, IMF, dan GATT. Proses ini
memicu pertumbuhan perusahaan-perusahaan raksasa lintas negara dan antar bangsa
yang biasa disebut dengan MNC (Multi National Coorporation).
Maka dimulailah penjajahan model baru dari penjajahan konvensional ala
militer kepada model penjajahan modern ala ekonomi. Strategi yang diterapkan oleh
negara-negara kapitalis adalah dengan menerapkan ideologi developmentalisme dan
konsep ekonomi pertumbuhan dari W.W. Rastow di negara-negara berkembang.
Sistem kapitalisme inilah yang menyebabkan kemelaratan bangsa Indonesia secara
terus menerus.
Untuk itulah demi menjawab persoalan di atas lahirlah dari rahim ibu
pertiwi organisasi kader pejuang bernama Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
(GMNI). Dengan berasaskan Marhaenisme ajaran Bung Karno GMNI siap menjebol
pengaruh kapitalisme global di Indonesia sampai ke akar-akarnya, dan membangun
tatanan baru demi terciptanya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.