Kelas progresif (kaum buruh (proletar) rindu akan perubahan dan kelas social).
Pada zaman itu banyak kaum proletar (banyak kaum tani dan tokoh-tokoh agama)
melakukan perlawanan terus kepada kaum reaksioner (pemerintah Belanda).
Melihat hal ini, Soekarno merumuskan kelas progresif Indonesia sebagai Marhaen.
Muncul kelas baru, yaitu kelas menengah merupakan kombinasi dari kelas bawah
dan menengah (kelompok intelektual progresif, kelompok agama progresif, dan
kelompok profesi progresif.
MARHAENISME SEBAGAI IDEOLOGI
Sebagai dasar Gerakan politik, yang memuat konsep masyarakat yang dikehendaki
maka marhaenisme memenuhi syarat untuk disamakan dengan sebuah ideologi.
PANCASILA