Anda di halaman 1dari 4

A.

Beberapa Ideologi Negara di Dunia (Ideologi Komunisme , Sosialisme, dan


Liberalisme)
Kata ideologi berasal dari Bahasa Yunani idea dan logos. Idea mengandung arti
mengetahui pikiran, melihat dengan budi. Adapun arti kata logos mengandung arti
gagasan, pengertian, kata dan ilmu.Istilah ideologi dicetuskan oleh Antoine Destutt de
Tracy (1754-1836), seorang ahli filsafat prancis. Menurutnya ideologi merupakan cabang

filsafat yang disebut Science de ideas (sains tentang ide). Beberapa Ideologi di dunia ini
misalnya seperti:
1. Ideologi Komunisme
Komunisme adalah sebuah ideologi dan gerakan filosofis, sosial, politik dan ekonomi
yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat komunis, yaitu tatanan sosial-ekonomi
yang didasarkan pada gagasan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi dan
ketidakhadirannya kelas sosial, uang dan negara.
Komunisme adalah bentuk sosialisme yang spesifik namun istimewa. Pertama, istilah
komunis mengacu pada komune (commune), unit dasar wilayah negara otonom, di mana
negara bagian itu sendiri merupakan federasi komune itu. Yang kedua berkaitan dengan
menunjukkan properti atau kepemilikan bersama. Secara umum dapat dikatakan bahwa
komunisme merupakan ideologi (paham) politik yang dianut oleh suatu negara.
Komunisme selanjutnya diartikan sebagai ideologi (pemahaman) politik yang berorientasi
pada masyarakat tanpa kelas.
Komunisme pertama kali diciptakan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels dalam
karya berjudul Political Manifesto yang diterbitkan pada tanggal 21 Februari 1848.
Komunisme bertujuan untuk menciptakan masyarakat atau bangsa yang lebih adil dan
tidak memandang kelas, strata, atau kelas. Komunisme sebagai sebuah ideologi muncul
ketika pecahnya revolusi Bolshevik di Rusia pada tanggal 7 November 1917. Sejak saat
itu, komunisme menjadi sebuah ideologi dan menyebar ke negara-negara lain. Negara-
negara yang menganut ideologi komunis hingga saat ini adalah: Rusia, Republik Rakyat
Tiongkok, Korea Utara, Vietnam, Laos, Kuba.

2. Ideologi Sosialisme
Konsep dan pemikiran sosialisme muncul pada abad ke-19. Pada saat itu, Robert Owen
(1771-1858) dari inggris, Saint Simon (1760-1825) dan Fourier(1772-1837) dari prancis.
Ketiganya membuat rumusan sebuah pemikiran mengenai sosialisme. Namun konsep dan
pemikiran yang digagas mereka dianggap oleh Karl Marx dan Fredrich Engels ( Tokoh
sosialisme) sebagai sebuah khayalan karena tanpa tindakan. Lalu munlah istilah
Sosialisme utopis (sosialisme khayalan), yaitu suatu istilah untuk pemikiran yang digagas
oleh Owen, Simon, dan fourier.
Sosialisme berasal dari kata socius yang berarti masyarakat. Oleh karena itu,
Sosialisme adalah suatu pemahaman yang dirancang dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara luas dan setara dan membatasi kepemilikan pribadi.
Dengan demikian, sosialisme merupakan paham yang dibentuk dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas dan merata serta membatasi
kepemilikan pribadi. Sosialisme mempunyai beberapa ciri, antara lain :
1. Penolakan terhadap kapitalisme dan penggulingannya melalui perjuangan buruh.
2. Menciptakan sistem komunitas yang mendorong kerja sama untuk meminimalkan
kepemilikan individu.
3. Masyarakat yang mempunyai rasa kerjasama dan solidaritas, sehingga hak-haknya
sama.
4. Nasib individu hanya dapat ditentukan melalui solidaritas kolektif.
5. Menolak kebebasan penuh karena mengedepankan kepentingan hak milik.
Contoh negara yang bergabung dengan sosialisme adalah Uni Soviet, Tiongkok,
Vietnam, dan Korea Utara. Salah satu ciri sosialisme adalah penekanannya pada
kekuasaan dan kepentingan negara.

3. Ideologi Liberalisme
Liberalisme merupakan ideologi yang menuntut kebebasan individu dalam segala
bidang, baik politik, ekonomi, maupun agama. Secara umum tujuan dari liberalisme ini
adalah masyarakat yang bebas, yang kemudian ditandai dengan kebebasan berpikir bagi
setiap individu.
Liberalisme mengedepankan gagasan kebebasan (liberty) dan sosialisme
mengedepankan gagasan kesetaraan (equality). Sejarah liberalisme dimulai pada masa
Renaisans. Ada dua corak liberalisme dalam perkembangannya, yaitu liberalisme yang
diprakarsai oleh John Locke dan liberalisme yang diprakarsai oleh Jean Jacques Rousseau.
Menurut liberalisme, individu adalah pencipta dan penentu tindakannya. Dalam konsep
seperti itu, keberhasilan dan kegagalan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, tindakan
dan pilihannya. Pada dasarnya masyarakat mempunyai kebebasan dalam hidup, sekitar
tahun 1970an muncul aliran filsafat politik yang mengkritik liberalisme yaitu
komunitarianisme. Negara di Asia yang menganut ideologi ini adalah India, Israel, Iran,
dll.
B. Tantangan Implementasi Ideologi Pancasila
Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang menceminkan nilai-nilai dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan pedoman untuk kehidupan bernegara setiap
masyarakat di Tanah Air. Pancasila sebagai ideologi merupakan penuntun bagi negara dan
masyarakat untuk mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur melalui
pembangunan nasional. Tujuan menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan
sehari-hari agar tercipta persatuan dan kesatuan di Indonesia. Masyarakat Indonesia
diharapkan selalu menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam tingkah laku di
kehidupan sehari-hari.Menjadikan Pancasila sebagai pedoman tingkah laku tidak
memandang era atau zaman.
Tantangan implementasi ideologi Pancasila Pancasila adalah ideologi negara yang
dijadikan sebagai pedoman kehidupan dan memunculkan peluang dan tantang dalam
penerapannya. Tantangan tersebut antara lain:
1. Munculnya paham atau pemikiran baru yang bertentangan dengan nilai-nilai dan
ideologi Pancasila.
2. Masuknya budaya asing yang mengikis budaya asli Indonesia.
3. Masuknya kebiasaan dan informasi yang tidak sesuai dengan nilainilai Pancasila.
4. Pancasila hanya dipahami sebagai penuntun perilaku;
5. Pancasila tidak dideskripsikan dalam penjelasan utuh;
6. Pancasila tidak dibahas dalam konteks kehidupan beragama;
7. Beragamnya historisitas Pancasila dalam ruang akademik;
8. Belum dapat ditemukan konkretisasi Pancasila
9. Arus globalisasi yang pesat yang bisa menggeser nilai-nilai luhur Pancasila
10. Kurang memelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila.
11. Adanya ideologi asing yang masuk ke Indonesia.
12. Banyak ujaran SARA yang tidak sesuai dengan tujuan Pancasila.
13. Kurangnya kesadaran para pelajar akan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila.
Daftar Pustaka

Danial, R. Deni Muhammad. 2008. Mengenal Ideologi-ideologi di Dunia. Semarang: Alprin

Kansil, C.S.T.. 2000. Pancasila Dan Undang-Undang Dasar 1945 (Pendidikan Pancasila Di
Perguruan Tinggi). Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Anda mungkin juga menyukai