Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

IDEOLOGI SOSIALISME

Oleh:
Destiana Purnama 260110140097
Rudy Suseno 260110140098
Nadiya Putri Liya 260110140099
Ainani Tajriyani 260110140100
Rizky Azizah 260110140101
Nimas Tika Inas T ` 260110140102
Frederick Alexander 260110140103
Indraswati Pitaloka 260110140104
Rheza Andika 260110140105
Indriani Saraswati 260110140106
Nabilla Azka Qonita 260110140108
Asri Budi Yulianti 260110140110
Rizka Khoirunnisa G 260110140111
Ilham Septiandi 260110140112
Trifena Lokajaya 260110140113
Khanifah Hidayati P N 260110140114
Tri Nenci S Puri 260110140115
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap bangsa didunia ini pasti mempunyai cita-cita bersama yang ingin diraih oleh
bangsa tersebut.Cita-cita bersama itu dilandasi oleh sebuah kepercayaan, tata nilai serta
keyakinan yang dianut oleh bangsa itu. Dengan kata lain setiap bangsa mempunyai ideologi
sebagai acuan untuk mencapai tujuannya.
Ideologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni idea (gagasan) dan logos (studi tentang,
ilmu pengetahuan tentang).Idelogi artinya sistem gagasan yang mempelajari keyakinan-
keyakinan dan hal-hal ideal filosofis, ekonomis, politis dan sosial.Istilah ideologi
dipergunakan oleh Marx dan Engels mengacu kepada seperangkat keyakinan yang disajikan
sebagai obyek. Obyek tersebut tidak lain adalah pencerminan kondisi-kondisi material
masyarakat.
Di dunia ini berkembang berbagai macam ideologi. Tapi pada umumnya dikelompokkan
menjadi tiga yaitu : ideologi Liberalisme, ideologi Sosialisme dan ideologi negara ketiga.
Yang dimaksud dengan ideologi negara ketiga adalah ideologi yang berkembang di sebuah
Negara berdasarkan sejarah dan kepribadian bangsa yang bersangkutan. Seperti di Indonesia
yang menganut ideologi Pancasila karena sesuai dengan kepribadian bangsa. Tulisan berikut
ini akan mencoba mengupas mengenai ideologi Sosialisme.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan sejarah ideologi Sosialisme?
2. Bagaimana ciri khas ideologi Sosialisme?
3. Bagaimana implikasi atau pandangan ideologi tersebut terhadap agama, ekonomi, politik
dan hukum serta terhadap individu dan kelompok?
4. Bagaimana perbadingan ideologi Sosialisme dengan ideologi Pancasila?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan sejarah ideologi Sosialisme
2. Mengetahui ciri khas ideologi Sosialisme
3. Memahami implikasi atau pandangan ideologi tersebut terhadap agama, ekonomi, politik
dan hukum serta terhadap individu dan kelompok
4. Memahami perbandingan ideologi Sosialisme dengan ideologi Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Sejarah Ideologi Sosialisme


Sosialisme sebagai ideologi, telah lama berkembang sejak ratusan tahun yang
lalu.Sosialisme sendiri berasal dari bahasa Latin yakni socius (teman).Jadi sosialisme
merujuk kepada pengaturan atas dasar prinsip pengendalian modal, produksi dan kekayaan
oleh kelompok.
Istilah sosialisme pertama kali dipakai di Prancis pada tahun 1831 dalam sebuah
artikel tanpa judul oleh Alexander Vinet.Pada masa ini istilah sosialisme digunakan untuk
pembedaan dengan indvidualisme, terutama oleh pengikut-pengikut Saint-Simon, bapak
pendiri sosialisme Prancis.Saint-Simon lah yang menganjurkan pembaruan pemerintahan
yang bermaksud mengembalikan harmoni pada masyarakat.
Pada akhir abad ke-19, Karl Marx dan Friedrich Engels mencetuskan apa yang
disebut sebagai sosialisme ilmiah. Ini untuk membedakan diri dengan sosialisme yang
berkembang sebelumnya. Marx dan Engels menyebut sosialisme tersebut dengan sosialisme
utopia, artinya sosialisme yang hanya didasari impian belaka tanpa kerangka rasional untuk
menjalankan dan mencapai apa yang disebut sosialisme. Oleh karena itu Marx dan Engels
mengembangkan beberapa tesis untuk membedakan antara sosialisme dan
komunisme.Menurut mereka, sosialisme adalah tahap yang harus dilalui masyarakat untuk
mencapai komunisme.Dengan demikian komunisme atau masyarakat tanpa kelas adalah
tujuan akhir sejarah.Konsekwensinya, tahap sosialisme adalah tahap kediktatoran rakyat
untuk mencapai komunisme, seperti halnya pendapat Lenin yang mengatakan bahwa Uni
Sovyet berada dalam tahap sosialisme.
Dalam perkembangannya hingga pertengahan abad ke-20, sosialisme memiliki
beberapa cabang gagasan.Secara kasar pembagian tersebut terdiri dari pertama adalah
Sosialisme Demokrasi, kedua adalah Marxisme Leninisme, Ketiga adalah anarkisme dan
sindikalisme.Harus diakui bahwa pembagian ini sangatlah sederhana mengingat begitu
banyak varian sosialisme yang tumbuh dan berkembang hingga saat ini.Sebagai contoh
Marxisme yang di satu sisi dalam penafsiran Lenin menjadi Komunisme dan berkembang
menjadi Stalinisme dan Maoisme.Disisi lain Marxisme berkembang menjadi gerakan Kiri
Baru dalam pemahaman para pemikir seperti Herbert Marcuse di era 1970an. Sama halnya
dengan anarkisme yang terpecah menjadi beberapa aliran besar seperti anarkisme mutualis
dengan bapak pendirinya yakni P J Proudhon dan anarkis kolektivis seperti Mikhail
Bakunin.Anarkisme juga memberi angin bagi tumbuhnya gerakan gerakan sindikalis yang
menguasai banyak pabrik di Barcelona semasa Perang Saudara Spanyol 1936-1939.
Hingga saat ini, partai-partai Sosial Demokrat masih tetap berdiri seperti halnya di
Eropa seperti Jerman, Belanda, Norwegia dan Prancis.Beberapa yang menganut sosialisme
juga seperti halnya partai-partai buruh seperti di Inggris dan Itali. Partai-partai Komunis
banyak yang membubarkan diri atau bertahan dengan berganti nama dan mencoba untuk
tetap hidup dengan ikut pemilu di negara-negara Eropa Timur setelah runtuhnya Uni Sovyet.
Beberapa diantaranya bahkan bisa berkuasa kembali seperti di Polandia dan Ceko dengan
jalan yang demokratis
Sosialisme mulai digunakan sejak awal abad ke-19.Pada tahun 1827, istilah ini
awalnya digunakan untuk menyebut pengikut Robert Owen (1771-1858) di Inggris.Istilah
ini juga mengacu pada para pengikut Saint Simon (1760-1825) di Perancis.Bersama Fourier
(1772-1832) dari Perancis, Robert Owen dan Saint Simon membuat rumusan sebuah
pemikiran mengenai sosialisme.

2.2. Ciri Khas Ideologi Sosialisme


Sosialisme lahir sebagai akibat perkembangan kapitalisme.Sosialisme merupakan
suatu paham yang menjadikan kebersamaan sebagai tujuan hidup manusia dan
mengutamakan segala aspek kehidupan bersama manusia.Kepentingan bersama dan
kepentingan individu harus dikesampingkan. Negara harus selalu campur tangan dalam
segala kehidupan, demi tercapainya tujuan negara.
Kesengsaraan kaum buruh akibat penindasan kaum kapitalis menimbulkan pemikiran
para cendekiawan untuk mengusahakan perbaikan nasib.
Adapun ciri khas sosialisme sebagai berikut:
Hak milik pribadi atas alat-alat produksi mesin diakui secara terbatas
Mencapai kesejahteraan dengan cara damai dan demokratis
Berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perbaikan nasib buruh
dengan luwes secara bertahap
Negara diperlukan selama-lamanya.

2.3. Implikasi atau Pandangan Ideologi Sosialisme Terhadap Agama, Ekonomi, Politik dan
Hukum serta Terhadap Individu dan Kelompok
1. Pandangan terhadap agama
Ideologi ini menyatakan bahwa dunia ini tiada lain terdiri dari dan tergantung
eksistensinya pada benda material. Jadi, segala sesuatu yang ada hanyalah materi
belaka.Materilah asal usul segala sesuatu.Materi merupakan dasar eksistensi segala macam
pemikiran.Maka, tidak ada tuhan, tidak ada ruh, atau aspek-aspek kegaiban lainnya, karena
semuanya tidak dapat diindera seperti materi.Dari ide materialisme inilah dibangun dua ide
pokok dalam Sosialisme yang mendasari seluruh bangunan ideologi Sosialisme, yaitu
Materialisme Dialektis dan Materialisme Historis.
Dengan demikian, hubungan agama dan negara menurut Sosialisme merupakan
hubungan yang negatif, bahkan Sosialisme telah menafikan secara mutlak eksistensi dan
pengaruh agama dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.Agama merupakan candu
masyarakat yang harus dibuang dan dienyahkan.
2. Pandangan terhadap ekonomi
Sistem ekonomi sosialisme sebenarnya cukup sederhana.Berpijak pada konsep
Karl Marx tentang penghapusan kepemilikan hak pribadi, prinsip ekonomi sosialisme
menekankan agar status kepemilikan swasta dihapuskan dalam beberapa komoditas
penting dan menjadi kebutuhan masyarakat banyak, seperti air, listrik, bahan pangan, dan
sebagainya.
Sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama, filosofi
ekonomi sosialis adalah bagaimana mendapatkan kesejahteraan, perkembangan
sosialisme dimulai dari kritik terhadap kapitalisme yang pada waktu itu kaum kapitalis
atau kaum borjuis mendapat legitimasi gereja untuk mengeksploitasi buruh.Inilah yang
menjadikan Karl Marx mengkritik sistem kapitalis sebagai ekonomi yang tidak sesuai
dengan aspek kemasyarakatan.
Menurut Marx, tidak ada tempat bagi kapitalisme didalam kehidupan, maka upaya
revolusioner harus dilakuakan untuk menghancurkan kapitalisme, alat-alat produksi harus
dikuasai oleh Negara guna melindungi rakyat.
3. Pandangan terhadap politik dan hukum
Sosialisme sebagai ideologi politik adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang
dianggap benar oleh para pengikutnya mengenai tatanan politik yang mencita-citakan
terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi ,
konstitusional parlementer , dan tanpa kekerasan.
Sosialisme sebagai ideologi politik timbul dari keadaan yang kritis di bidang
sosial, ekonomi dan politik akibat revousi industri . Adanya kemiskinan , kemelaratan
,kebodohan kaum buruh , maka sosialisme berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan
secara merata.
4. Pandangan terhadap individu dan kelompok
Sosialisme menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang
diutamakan.Masyarakat tidak sekedar kumpulan individu.Masyarakat merupakan entitas
yang besar dan berdii sendiri dimana individu-individu berada.Individu dan dianggap dari
sebagai alat dar mesin raksasa masyarakat.Kedudukan individu hanyalah objek dari
masyarakat.Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang.Hak-
hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau
kelompok.Individu terikat pada komitmen suatu kelompok.
Sosialisme mementingkan masyarakat secara keseluruhan.Bahwa kepentingangan
masyarakatlah yang utama, bukan individu.Sosialisme adalah paham yang mengharapkan
terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan
individu atas hak milik.
Dalam sejarahnya, sosialisme muncul sebagai reaksi atas faham individualisme
liberalisme.Kebebasan individu yang diyakini dapat memaksimalkan pemenuhan
kesejahtraan ternyata banyak menimbulkan ketidak adilan antarindividu itu sendiri.
Individu yang memiliki kemampuan bisa sejahtera, tetapi individu yang tidak mampu
akan tetap miskin dan semakin tersisih, dengan demikian, dalam masyarakat timbul
ketidak adilan dan kesenjangan. Kelompok masyarakat seperti anak-anak, wanita, buruh,
para pekerja hanya dieksploitasi oleh orang-orang yang mampu, terutama yang
menguasai hak milik dan alat produksi dalam suatu masyarakat.Sosialisme muncul
dengan makse kepentingan masyarakat secara keseluruhan terutama yang tersisih oleh
sistem leberalisme, mendapat keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan.
Untuk meraih hal tersebut, sosialisme berpandangan bahwa hak-hak individu
harus diletakkan dalam kerangka kepentingan masyarakat yang lebih luas.Masyarakat
yang lebih penting dari individu. Dalam sosialisme yang radikal/ekstrim cara untuk
meraih hal itu adalah dengan menghilangkan hak pemilikan dan penguasaan alat-alat
produksi perorangan.

2.4. Perbandingan Ideologi Sosialisme dengan Ideologi Pancasila

Sosialisme Pancasila
Politik dan Hukum - Demokrasi untuk - Demokrasi
kolektivitas - Pancasila
- Diutamakan - Hukum untuk
kebersamaan menjunjung tinggi
- Masyarakat sama keadilan dan
dengan Negara. keberadaan individu
dan masyarakat.
Ekonomi - Peran Negara ada - Peran Negara ada
untuk pemerataan untuk tidak terjadi
- Keadilan distributif monopoli, dll yang
yang diutamakan. merugikan rakyat
- Pelaku ekonomi
demokrasi: BUMN,
koperasi, swasta.
Agama - Agama harus - Bebas memilih salah
mendorong satu agama
kepentingan bersama. - Agama harus menjiwai
dalam kehidupan
masyarakat berbangsa
dan bernegara.
Pandangan Terhadap Individu - Masyarakat lebih - Individu diakui
Masyarakat penting daripada keberadaannya
individu. - Masyarakat diakui
- Hubungan individu
dan masyarakat
dilandasi 3S (Selaras,
Serasi, Seimbang)
- Masyarakat ada karena
individu ada
- Individu mempunyai
arti bila hidup di
tengah masyarakat.
Ciri Khas - Kebersamaan - Keselarasan,
- Akomodasi keseimbangan, dan
- Jalan tengah keserasian dalam
setiap aspek
kehidupan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sosialisme adalah pandangan hidup dan ajaran kamasyarakatan tertentu , yang
berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil-hasil produksi secara
merata . Sosialisme sebagai ideologi politik adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang
dianggap benar oleh para pengikutnya mengenai tatanan politik yang mencita-citakan
terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi ,
konstitusional parlementer , dan tanpa kekerasan.
Sosialisme sebagai ideologi politik timbul dari keadaan yang kritis di bidang sosial,
ekonomi dan politik akibat revolusi industri . Adanya kemiskinan , kemelaratan ,kebodohan
kaum buruh , maka sosialisme berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan secara merata.
Sosialisme yang ada disetiap negara memiliki ciri khas sesuai dengan kondisi
sejarahnya. Dalam sosialisme tidak ada garis sentralitas dan tidak bersifat internasional.
Sosialisme di negara-negara berkembang mengandung banyak arti . Sosialisme berarti cita-
cita keadilan sosial ; persaudaraan ; kemanusiaan dan perdamaian dunia yang berlandaskan
hukum ; dan komitmen pada perencanaan.

3.2. Saran
Sebagai pelajar, kita harus tahu bagaimana sejarah ideologi sosialisme serta
pandangannya terhadap agama, ekonomi, politik, hukum, individu dan masyarakat, sehingga
kita mampu memilah dan memilih mana yang terbaik untuk kita.

Anda mungkin juga menyukai