Anda di halaman 1dari 3

Review Bab I Buku Ekonomi Indonesia 1800-2010 : Antara Drama dan Keajaiban

Pertumbuhan Karya Jan Luiten Van Zanden dan Daan Marks

Bab ini menuliskan tentang dasar-dasar dalam penulisan buku ini, secara
ringkas buku ini ingin mendeskripsikan ekonomi Indonesia selama dua abad
didasarkan pada pendekatan ekonomi dalam menjelaskan setiap kejadian-
kejadian, kegagalan, dan kenaikan dalam angka-angka statisik tertentu sepanjang
perjalanan panjang sejarah ekonomi Indonesia.

Pertama, penulis sedikitnya sangat terpengaruh dengan pendekatan klasik


dalam ilmu-ilmu ekonomi, yang dimotori oleh Adam Smith yang menekankan
adanya kohesi antara pasar yang produktif dan institusi yang inklusif terhadap
kesempatan sebagai penentu kemajuan sebuah negara. Penulis kemudian
mengutip apa yang dikatakan oleh Gunnar Mrydhal yang membahas akar-akar
kemiskinan Asia Tenggara dan Asia Selatan pada tahun 1968, dimana Mrydhal
menggarisbawahi struktur tradisional yang bertahan di sebagian besar negara-
negara tersebut menyebabkan setiap perencanaan ekonomi modern (baca : barat)
mengalami kemandegan, belum lagi korupsi adalah wabah di negara-negara
tersebut. Kedua, semenjak era kolonialisme berakhir, terjadi ketidakstabilan
panjang di negara-negara kawasan dalam mencari bentuk terbaik, sehingga fokus
ekonomi menjadi terpinggirkan. Oleh karena itu, Mrydhal menyarankan bahwa
negara-negara itu wajib berfokus pada pendidikan, keseharan, dan pengendalian
pertumbuhan penduduk sebagai cara untuk menjadi negara maju.

Hal kedua yang saya garisbawahi dari penulis adalah dia dipengaruhi oleh
pendekatan yang dilakukan oleh Anne Booth mengenai sejarah perekonomian di
Indonesia, dimana untuk dapat mendalami perekonomian Indonesia, mulai dari
kegagalan, stagnansi, hingga keajaiban ekonomi, perlu pendekatan tematik untuk
mengujinya, dimana data-data pemerintah kolonial maupun data-data yang
dimiliki pemerintah mengenai ekonomi Indonesia tidak sepenuhnya
menggambarkan fenomena ekonomi nasional secara kronologis dan analitis.

\
Review Bab I Buku The Emergence of A National Economy : An Economic
History of Indonesia, 1800-2000.

Buku ini ditulis oleh empat orang ahli sejarah ekonomi Indonesia, yaitu
Thomas Linblad, Thee Kian Wie, Vincent Houben, dan Howard Dick pada tahun
2000, dimana karya ini dipersembahkan untuk Begawan Ekonomi Indonesia, Prof.
Dr. Soemitro Djojohadikusumo.

Pendekatan yang diambil oleh penulis buku ini menekankan pada mazhab
ekonomi institusional, sama dengan apa yang diadopsi oleh Jan Luiten Van
Zanden dan Daan Marks. Institusi bagi penulis (untuk bab ini adalah Howard
Dick) memiliki tiga unsur, yaitu jaringan global yang menerima perubahan
sekaligus transfer pengetahuan dari bentuk-bentuk institusi lain untuk melakukan
perubahan ekonomi, perdagangan internasional, dan persahabatan. Kedua,
institusi memiliki sebuah bentuk negara yang dimanifestasikan melalui kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan berbagai konsekuensi dan
prospek yang bakal mereka alami dari itu. Ketiga, khusus untuk Indonesia adalah
bahwa institusi negara tidak dapat menjelaskan sepenuhnya apa yang disebut
“incomplete emergence”, dimana hal ini berakar dari banyaknya variasi kegiatan
ekonomi di Indonesia yang berakar dari keberagaman budaya Semenanjung
Melayu.,

Mengapa 1800 dipilih sebagai titik mula sejarah ekonomi Indonesia?


Berbeda dengan Zanden dan Maarks yang tidak terlalu ambil pusing tentang hal
tersebut, Dicks menggarisbawahi tahun 1800 merupakan sebuah titik permulaan
eksperimen untuk membangun sebuah negara terpusat yang baru dengan
kebijakan yang mengikat seluruh warganya, seperti yang terjadi di Eropa dan hasil
eksperimen tersebut kemudian dilanjutkan hingga periode kemerdekaan negara
Indonesia. Dan hal itu dilakukan kali pertama oleh Daendels dengan membentuk
sebuah negara yang diadopsi dari konsep negara Prancis pasca Revolusi Prancis,
sedangkan selama periode pra-1800 (abad ke-17 dan 18) adalah bahwa struktur
perekonomian di Nusantara waktu itu masih berbentuk sebuah konfederasi
kerajaan-kerajaan sebagai dengan kongsi dagang VOC sebagai penghubung
mereka menuju pasar global dan pada masa itu, sehingga bentuk-bentuk negara
terpusat itu belum terwujud.

Anda mungkin juga menyukai