Assalamualaikum dan selamat sejahtera.
Terdapat beberapa bentuk perkembangan yang mempengaruhi ideologi dalam pembentukan negara
di Asia Tenggara antaranya dalah seperti.
1. Nasionalisme
Nasionalisme bermaksud perasaan cinta akan bangsa dan Negara yang membawa kepada gerakan
membebaskan tanah air daripada cengkaman politik, ekonomi dan kebudayaan asing. Faktor-faktor
yang menyebabkan kemunculan semangat nasionalisme di Asia Tenggara ialah dasar penjajahan
Barat, pengaruh agama seperti kemunculan Gerakan Islah di Indonesia, karya kesusasteraan sepert
Noli Me Tangere karya Jose Rizal, sistem pendidikan amalan pilih kasih dalam menyediakan
kemudahan pendidikan, kemunculan golongan intelektual, pengaruh media massa seperti akhbar dan
majalah, perkembangan sistem pengakutan dan perhubungan dan pengaruh luar seperti Jepun
menewaskan China serta perjuangan Mahatma Gandhi. Perkembangan Nasionalisme terbahagi
kepada dua tahap iaitu tahap pertama yang bersifat setempat, tidak beroganisasi, isu-isu
kebudayaan, agama dan hak peribumi menjadi faktor pencetus, dipimpin oleh golongan pertengahan
yang berpendidikan Barat dan Asia Barat, menekankan kesedaran politik, menuntut hak dikembalikan
dan taraf hidup dibaiki dan tidak meminta kemerdekaan dengan segera. Manakala tahap kedua
adalah bertindak dengan lebih radikal, berorganisasi dan pemimpin yang baik, dipimpin oleh golongan
yang berpendidikan Barat, menyedari perubahan yang diperkenalkan oleh penjajah dan kesannya,
mengamalkan tindakan politik, menuntut kemerdekaan dan ingin membentuk kerajaan sendiri.
2. Demokrasi
Demokrasi ialah satu bentuk kerajaan di mana kuasa menggubal undang-undang dan struktur
kerajaan adalah ditentukan oleh rakyat. Dalam sistem demokrasi, undang-undang digubal sama ada
oleh rakyat atau wakil yang dipilih oleh rakyat. Sesebuah negara atau kerajaan yang mengamalkan
sistem demokrasi adalah dipanggil negara atau kerajaan yang demokratik. Tujuan demokrasi adalah
lebih nyata dengan menperluaskan pengamalan prinsip-prinsip demokrasi daripada sudut politik atu
bukan politik kepada masyarakat. Sejarah menunjukkan masalah kemerdekaan merupakan dasar
bagi kehidupan manusia. Kemerdekaan memeluk agama-kepercayaan,mendirikan organisasi politik
dan sebagainya merupakan hal utama dalam demokrasi. Bagi negara yang masih harih menegakkan
demokrasi, parti sosialis perlu berjuang untuk merealisasikan idea tersebut. Sebagainya contoh di
Jerman ketika kerajaan kedua iaitu sekitar tahun 1870 sehingga 1918 yang bersifat otokratis, parti
sosialis demokratik sentiasa bekerja dengan pelbagai halangan yang berat.
3. Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman
bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat
Eropah pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan dua karakteristik, iaitu
anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh dan
pola hubungan dalam sistem ini bersifat statik dan sukar berubah. Secara umum liberalisme mencita-
citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan beranggapan bagi setiap individu.
Pemahaman liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung
usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan
menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu pemahan liberalisme yang
lebih menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.
4. Pan Islamisme
Pan Islamisme merupakan suatu paham yang bertujuan untuk mempersatukan seluruh umat Islam di
dunia. Gerakan ini muncul awalnya di Mesir yang dimotori oleh Syekh Muhammad Abduh dan
Jamaluddin Al-Afgani. Syek M. Abduh menghendaki perubahan mental secara berangsur-angsur,
seperti pendidikan. Tokoh-tokoh yang berperan dalam penyebaran Pan Islamisme di Indonesia antara
lain Syeikh Taher Jalaluddin, 3 Kaum muda di Sumatera, Syeikh Ahmad Soorkati, K.H.A Dahlan,
Ahmad Hasan. Gerakan tersebut membangkitkan pergerakan nasional Indonesia, terutama
organisasi Al-Jam’iyat Al-Khairiyah (1906), Sarekat Islam (1911), Muhammadiyah (1912). Ideologi
islam pertama kali dipakai pada tahun 1911 sehingga 1912 dan dijadikan sebagai asas oraganisasi
Serikat Islam. Tujuan dari Serikat Islam adalah meluruskan pendapat-pendapat yang salah mengenai
ajaran agama islam. Sejak berdiri, ideologi islam semakin berkembang dan menjadi daya tarik utama
bagi rakyat indonesia untuk menjadi suatu organisasi yang berasaskan Islam.
5. Marxisme/Komunisme
Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu
mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh. Istilah komunisme sering
dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi yang digunakan parti komunis di
seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut
“Marxisme-Leninisme”. Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis.
Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian Buruh
hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro
sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh
Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi “tumpul” dan tidak lagi diminati. Komunisme
sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosiolisme sebagai alat kekuasaan, dimana
kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh
negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada
rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme. Secara umum komunisme sangat
membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama adalah racun yang membatasi rakyatnya
dari pemikiran yang rasional dan nyata. Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat
meletusnya Revolusi Bolshevikdi Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme
diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain.
Sekian,