Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2

• Sheva Majraihan
• Farhan Ramadan
• Dimas Reditya .P
• Eko Sanjaya

Pancasila Sebagai Ideologi


Nasional Dan Bangsa Indonesia
Pengertian
Ideologi
Idea : gagasan, konsep,
pengertian
dasar, cita-cita
Ideolog
i Logos : ilmu
 Secara harfiah, ideologi berarti ilmu mengenai
pengertian dasar, ide.
 Definisi ideologi berkembang menjadi suatu paham
mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang
dipegang oleh seorang atau sekelompok orang untuk
menjadi pegangan hidup.
Pengertian

Ideologi
Menurut Gunawan Setiardja
Ideologi  seperangkat ide asasi tentang manusia
dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan
cita-cita hidup

• Menurut Soejono Soemargono


Ideologi  kumpulan gagasan, ide, keyakinan,
kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang
menyangkut bidang: politik, sosial, kebudayaan,
dan agama
Fungsi Ideologi
1. Sebagai atau cita-cita yang hendak
tujuan
bersama dalam kehidupan
dicapai bermasyarakat.
2. Sebagai pemersatu masyarakat dan juga menjadi
prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di dalam
masyarakat.
3. Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi
kehidupan manusia secara individual. (Cahyono, 1986)
4. Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi
tua (founding fathers) ke generasi muda. (Setiardja, 2001)
5. Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan
motivasi individu, masyarakat, dan bangsa untuk menjalani
kehidupan dalam mencapai tujuan. (Hidayat, 2001)
Macam-macam Ideologi di Dunia

1. Liberalisme 2. Fasisme

3. Sosialisme 4. Komunisme
Liberalisme
Inti pemikiran : Kebebasan Individual

Latar belakang : Sebagai respons terhadap kekuasaan negara yang


absolut dan otoriter yang membatasi kebebasan dan hak-hak warga
negaranya.

Landasan : Manusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudi, tanpa


harus diterapkannya aturan-aturan ketat yang bersifat mengekang.

Ciri-ciri :
- Kebebasan sebesar-besarnya bagi setiap individu
- Penolakan terhadap pembatasan, terutama dari pemerintah
dan
agama.
- Ekonomi pasar relatif bebas
Fasisme
I nti pemikiran Crediere, Obediere, Combattere (Yakinlah,
: tunduklah,
berjuanglah.)
Latar belakang : Perkembangan dari paham yang dipraktikkan di Italia pada
tahun 1922-1943, yaitu pada saat Benito Mussolini menjabat sebagai Perdana
Menteri Fasis di Italia. Dilakukan awalnya untuk melawan anarkisme dan
komunisme.

Landasan : Negara dan pemerintah harus bertindak keras agar “ditakuti”


oleh
rakyat, intinya negara diperlukan untuk mengatur masyarakat.
Ciri-ciri :
- Kekuasaan dipegang oleh pemerintah dapat berupa koalisi
yang sipil,
-militer,
Rakyat diperintah
atau dengan
partai yang intimidasi
berkuasa agar patuh terhadap negara.
saat itu.
-Pemerintah mengatur segala yang boleh maupun tidak boleh dilakukan oleh
rakyatnya.
Sosialisme
Inti pemikiran : Kolektivitas (Kebersamaan, Gotong Royong)

Latar belakang : Menentang adanya kepemilikan pribadi yang timbul


akibat kapitalisme yang eksploitatif dan menyokong pemakaian milik
pribadi tersebut untuk kesejahteraan umum.

Landasan : Masyarakat dan juga negara adalah suatu pola kehidupan


bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan
lebih baik serta layak kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi
yang dilaksakan oleh negara

Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan sebagian besar hak-hak milik pribadi dan negara.
- Negara tanpa strata
Komunism
e
Inti pemikiran : Perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat,
sehingga negara hanya sasaran antara.

Latar belakang : Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan
Friedrich Engels, sebuah manuskrip politik yang pertama kali diterbitkan pada
21 Februari 1848.

Landasan : Penolakan kondisi masa lampau, analisa yang cenderung negatif


terhadap situasi dan kondisi yang ada, resep perbaikan untuk masa depan,
dan rencana tindakan jangka pendek yang memungkinkan tercapainya tujuan
yang berbeda-beda.

Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan seluruh besar hak-hak milik pribadi dan negara.
- Negara tanpa strata (tanpa kelas)
- Pemerintahan otoriter
Pancasila Sebagai
Ideologi
 Pancasila sebagai ideologi :
cara pandang dan metode bagi seluruh
bangsa Indonesia untuk mencapai cita-
citanya, yaitu masyarakat yang adil dan
makmur sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila.
Sifat-sifat Pancasila Sebagai
Ideologi
1. Terbuka

 Nilai-nilai dan cita-cita digali dari kekayaan adat


istiadat, budaya dan religius masyarakatnya.

 Menerima reformasi.

 Penguasa bertanggung jawab pada masyarakat


sebagai pengemban amanah rakyat.
Sifat-sifat Pancasila Sebagai
Ideologi
2. Komprehensif

 Mengakomodasi nilai-nilai dan cita-cita yang bersifat


menyeluruh tanpa berpihak pada golongan tertentu
atau melakukan transformasi sosial secara besar-
besaran menuju bentuk tertentu.

 Negara mengakomodasi berbagai idealisme yang


berkembang dalam masyarakat yang bersifat
majemuk.
Mengapa Pancasila Menjadi
Ideologi Nasional ?
 Nilai-nilai falsafah yang mendasar dan
rasional
 Teruji kokoh dan kuat sebagai dasar negara
 Nilai- pancasila sesuai dengan
nilai budaya
Indonesia
mengakomodir berbagai
 masyarakat
Mampu kepentingan
yang majemuk dan
beragam
Kelebihan dan Kekurangan
Pancasila Sebagai
Ideologi
1. Kelebihan :
 Dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih adil
dan
makmur
 Merupakan jalan tengah antara Liberal dan Komunis
 Memberi inspirasi akan tata masyarakat bebas
 Menjadi sumber etik sosial
 Sebagai instrumen politik untuk melihat kinerja pemerintah
dan untuk melawan ketidakadilan sosial dan segala
manifestasinya
Kelebihan dan Kekurangan
Pancasila Sebagai
Ideologi
2. Kekurangan :
 Memberi kesempatan kebebasan yang cenderung
menjadi
anarki
 Adanya kemungkinan masuknya kepentingan neoliberal
 Terlalu normatif
 Dianggap tidak jelas karena hanya mengambil jalan
tengah diantara komunis dan liberal
 Pancasila justru membuat bangsa mengambilkeburukan
Liberal dan Komunis bersama-sama
Sekian dan Terima
Kasih
Silakan mengajukan pertanyaan Anda 

Anda mungkin juga menyukai