Anda di halaman 1dari 16

ASSALAMUALAIKUM.WR.

WB
KELOMPOK : 3
• ALISMA GUSYAKA (1996154001)

• DWI NUR SAADAH (1996154005)


IDEOLOGI
Pengertian Ideologi.

• Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk, yaitu idea dan
logos, berasal dari Bahasa Yunani edios dan logos. Yang berati
pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, atau
ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
IDEOLOGI TERBUKA DAN TERTUTUP
 IDEOLOGI TERBUKA Bersifat mendalami, tidak totalitas dan tidak
dapat menerima keputusaan kekuasan sekelompok orang. Ideologi
terbuka hanya berada dalam sistem pemerintahan yang demokratis.
IDEOLOGI TERTUTUP adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat
yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial. Yang
ditanyakan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi,
melainkan harus dipatuhi.
•Ciri-ciri ideologi terbuka

1. Merupakan kekayaan rohani,moral,dan kebudayaan masyarakat sendiri


2. Tidak diciptakan oleh negara,tetapi ditemukan dalam masyarakat
3. Isinya tidak langsung operasional. Sehinga setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali
falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
4. Tidak pernah memaksa kebesan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan menginspirasi
masyarakat untuk berusaha hidup bertangung jawab sesuai dengan falsafah itu.
5. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar
belakang budaya dan agama
•Ciri-ciri ideologi tertutup
1.Berupa budaya yang di paksakan dalam masyarakat
2.Berasal dari peerintah/sekelompok masyarakat
3.Kaku dan otoriter
4.Aadanya pembatasan kebebasan
5.Keberagaman tidak di biarkan berkembang
6.Hasil dari pikiran kelompok/golongan
7.Memiliki sistem pemerintahan yang tertutup
8.Ham kurang di junjung tinggi
9.Mencerinkan ciri-cita atau falsafah hidup kelompok/Golongan
10.
Berlakunya sistem hukum yang keras
Macam-macam Ideologi di Dunia

-Liberalisme
-Fasisme
-Komunisme
Liberalisme
Inti pemikiran : Kebebasan Individual

Latar belakang : Sebagai respons terhadap kekuasaan negara yang absolut dan otoriter yang membatasi
kebebasan dan hak-hak warga negaranya.

Landasan : Manusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudi, tanpa harus diterapkannya aturan-aturan
ketat yang bersifat mengekang.

Ciri-ciri :
- Kebebasan sebesar-besarnya bagi setiap individu
- Penolakan terhadap pembatasan, terutama dari pemerintah dan agama.
- Ekonomi pasar relatif bebas
Fasisme
Inti pemikiran : Yakinlah, tunduklah, berjuanglah.

Latar belakang : Perkembangan dari paham yang dipraktikkan di Italia pada saat Dilakukan awalnya untuk
melawan anarkisme dan komunisme.

Landasan : Negara dan pemerintah harus bertindak keras agar “ditakuti” oleh rakyat, intinya negara diperlukan
untuk mengatur masyarakat.

Ciri-ciri :
- Kekuasaan dipegang oleh pemerintah yang dapat berupa koalisi sipil, militer, atau partai yang berkuasa
saat itu.
- Rakyat diperintah dengan intimidasi agar patuh terhadap negara.
- Pemerintah mengatur segala yang boleh maupun tidak boleh dilakukan oleh rakyatnya.
Komunisme
Inti pemikiran : Perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat, sehingga negara hanya sasaran antara.

Latar belakang : Suatu ideologi yang lebih mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi atau
golongan

Landasan : Penolakan kondisi masa lampau, analisa yang cenderung negatif terhadap situasi dan kondisi yang ada,
resep perbaikan untuk masa depan, dan rencana tindakan jangka pendek yang memungkinkan tercapainya tujuan yang
berbeda-beda.

Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan seluruh besar hak-hak milik pribadi dan negara.
- Negara tanpa strata (tanpa kelas)
- Pemerintahan otoriter
Pancasila dan agama
A. Pengertian Pancasila Dan agama
• Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia dan sebangai pedoman luhur yang
wajib di taati dan di jalan kan oleh setiap warganegara
• agama adalah ajaran system yang mengatur kata keimanan kepada tuhan yang maha kuasa
yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungan
B. Hubungan Pancasila dan Agama
• Yaitu keduanya dapat berjalan saling menunjang dan saling mengokohkan, keduanya tidak
bertentangan dan tidak boleh di pertentangkan , juga tidak harus dipilih salah satu dengan
sekaligus membuang dan meninggalkan yang lain
C. Makna Ketuhanan Yang Maha Esa
• Sila pertama dalam Pancasila “ Ketuhanan Yang Maha Esa “ menjadi faktor penting
untuk mempererat persatuan dan persaudaraan, karena sejarah bangsa Indonesia
penuh dengan penghormatan terhadap nilai-nilai “ Ketuhanan Yang Maha Esa “

D. Kontroversi Pancasila Dan Agama


• Sebagai sebuah negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam, maka
pancasiala sendiri sebagai dasar negara Indonesia tidak bias lepas dari pengaruh
agama yang tertuang dalam sila pertama yang berbunyi sila “ ketuhanna yang maha
esa “ yang pada awalnya berbunyi “... Dengan kewajiban menjalan kan syariat islam
bagi pemeluk nya “ yang sejak saat itu di kenal sebagai piagam Jakarta.
E. Makna Sila Pancasila dalam Agama
Keterkaitan hubungan antara rukun islam sebagai landasan agama islam dan
Pancasila sebagai landasan negara Indonesia.

F. Alplikasi Agama dalam kehidupan berdasarkan Pancasila


Pancasila dan agama dapat di aplikasikan seiring sejalan dan saling mendukung.
agama dapat mendorong aplikasi nilai-nilai, Pancasila begitu pula Pancasila
memberikan ruang gerak yang luas terhadap usaha peningkatan
pemahaman ,penghayatan dan pengamalan agama
Studi kasus

Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia sedang ditantang


oleh sejumlah pandangan dan tindakan yang mengancam
kebhinekaan dan keikaan, serta sikap tak toleran.
Hal itu ditandaskan Presiden Jokowi saat memberikan
sambutan dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila
di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, (Upacara peringatan hari lahir
Pancasila di Jakarta)
Jakarta Pusat, Kamis (01/06/2017)
"Ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila. Dan semua itu diperparah oleh
penyalahgunaan media sosial, oleh berita bohong, oleh ujaran kebencian yang tidak sesuai dengan budaya
bangsa kita," tandasnya pula. Presiden Jokowi memperingatkan agar bangsa Indonesia belajar dari
pengalaman bangsa lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan juga perang saudara.
Pengamat menyebut, paham radikal hadir di semua ranah kehidupan: di sekolah, di tempat
kerja, di lingkungan pertemanan bahkan di lingkungan keluarga juga.
• "Cukup banyak peristiwa yang mengindikasikan menguatnya intoleransi dan paham radikal
yang berkembang saat ini, Misalnya pembongkaran rumah ibadah, penyerangan pada
mereka yang berbeda keyakinan. Mengkafir-kafirkan pemeluk agama lain, bahkan orang
sesama agama namun beda aliran.“ kata Ani.
• Menurut Ani Sutjipto, fenomena ini mencapai salah satu puncaknya pada kasus Basuki
Tjahaja Purnama alias Ahok gubernur Jakarta yang kalah dalam Pilkada Jakarta lalu dari
Anies Baswedan, dan kini dipenjara setelah divonis dua tahun untuk kasus penodaan agama.
• kata pakar politik UI, Ani Sutjipto, "Yang menganut paham radikal juga ada dimana-mana.
Bukan cuma ustdaz tapi sampai penyelenggara negara, pejabat, kaum profesional dokter
pendidik. Jadi betul-betul serius situasinya."
• Jadi, kata ANi Sutjipto pula, "Sekarang ini memang harus dituntut ketegasan presiden dalam
membendung gelombang paham radikal ini, karena situasi sudah kritis."
Kesimpulan
maraknya paham radikalisme yang hampir di semua ranah kehidupan,
maka dari itu harus berpandai pandai dalam menerima paham dari segala
aspek kehidupan. Dan sebagai generasi muda Indonesia kita memperdalam
arti dari ideologi Pancasila, agar tidak mudah terpengaruh hal yang bisa
mengancam ideologi Pancasila.
Arti dari radikalisme itu sendiri adalah suatu ideologi(ide atau gagasan)
dan paham yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik
dengan menggunakan cara cara kekerasan. Akibat dari radikalisme ini tidak
peduli dengan Hak Asasi Manusia, dan menganggap semua pihak yang
berbeda pandangan dengannya adalah musuh yang harus di singkirkan.
Wassalamualikum WR. WB.

TERIMA KASIH

#janganlupasenyumhariini.

Anda mungkin juga menyukai