Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN PANCASILA

“PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN


IDEOLOGI LAIN ”

Di susun oleh:

St Aisya Rukman
D0121313
Sipil A 2021

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (S1)
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN AJARAN 2022/2023
PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN
IDEOLOGI LAIN

A. Pengertian ideologi
Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu idea
dan logia. Idea berasal dari idein yang berarti "melihat". Idea juga
diartikan sesuatu yang ada di dalam pikiran sebagai hasil perumusan suatu
pemikiran atau rencana. Kata logia mengandung makna 'ilmu pengetahuan
atau teori', sedangkan kata "logis" berasal dari kata logos dari kata legein
yang artinya "berbicara". Istilah ideologi dicetuskan oleh Antoine Destutt
de Tracy (1754-1836) saat Revolusi Prancis sebagai upaya untuk
mendefinisikan sains tentang ide. Secara bahasa, ideologi adalah
pengucapan atau pengutaraan terhadap sesuatu yang terumus dalam
pikiran.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, ideologi didefinisikan
sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang
memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi juga
diartikan sebagai cara berpikir seseorang atau suatu golongan. Ideologi
dapat diartikan paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program
social politik.
Pengertian ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan,
ide, kenyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarah
pada tingkah laku seseorang dalam berbagai bidang kehidupan.
Ciri-ciri ideologi adalah:
- Ideologi mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan
dan kenegaraan.
- Ideologi mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia,
pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara,
dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya,
diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.

B. Ideologi terbuka dan ideologi tertutup


1. Ideologi tertutup
Pengertian: Ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat mutlak.
Dengan kata lain bahwa Ideologi tertutup merupakan ajaran atau
pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan
norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran
yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai
sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.
Ciri-ciri ideologi tertutup, adalah:
- bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat,
melainkan cita-cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar
untuk mengubah masyarakat;
- apabila kelompok tersebut berhasil menguasai Negara, ideologinya
itu akan dipaksakan pada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma,
dan berbagai segi kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan
ideologi tersebut;
- bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang
kehidupan. Karena itu, ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat
berusaha menguasai bidang informasi dan pendidikan; sebab,
kedua bidang tersebut merupakan sarana efektif untuk
mempengaruhi perilaku masyarakat;
- pluralisme pandagan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak
dihormati;
- menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan
untuk berkorban bagi ideologi tersebut.
- isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutab-
tuntutan konkret dan operasional yang keras, mutlak, dan total.
2. Ideologi Terbuka
Pengertian: Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak
dimutlakkan. Dapat diartikan juga bahwa nilai-nilai dan cita-citanya
tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan
rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Ideologi terbuka
merupakan ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan
zaman dan adanya dinamika secara internal.
Ciri-ciri ideologi terbuka, adalah:
- merupakan kekayaan rohani, dan budaya masyarakat (falasafah).
Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan
kesepakatan masyarakat;
- tidak diciptakan oleh Negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat
sendiri; ia adalah milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan
ditemukan dalam kehidupan mereka;
- isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru
dapat dan perlu menggali kembali falasafah tersebut dan mencari
implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
- tidak pernah memperk0sa kebebasan dan tanggungjawab
masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha
hidup bertanggungjawab sesuai dengan falsafah itu.
- menghargai pluraritas, sehingga dapat diterima warga masyarakat
yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.
C. Macam-macam ideologi
1. Ideologi Pancasila
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta, menurut Muhammad
Yamin dalam dalambahasa sansekerta kata Pancasila memiliki dua
macam arti secara leksikal, yaitu
- Panca artinya lima
- Syila artinya batu sendi, alas, dasar
- Syiila artinya peraturan tingkah laku yang baik/senonoh
Secara etimologis kata Pancasila berasal dari istilah Pancasyila
yang memiliki arti secara harfiah harfiah yaitu dasar yang memiliki
lima unsur.
Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia
sebagai makhlukindividu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam
ideologi Pancasila mengakuiatas kebebasan hak-hak masyarakat.
Selain itu bahwa manusia menurut Pancasilamemiliki kodrat sebagai
makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang MahaEsa.
Sehingga nilai-nilai Ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan
manusia dalamhidup negara dan masyarakat. Kebebasan manusia
dalam rangka demokrasi tidakmelampaui hakikat nilai-nilai
Ketuhanan, bahkan nilai Ketuhanan terjelma dalambentuk moral
dalam ekspresi kebebasan manusia.
2. Ideologi liberalisme
Kata liberal dalam ideologi liberalisme dapat diartikan sebagai
“bebas”. Ideologi ini menekankan kebebasan individu, kesamaan
untuk memiliki kesempatan bagi semua individu, serta perlindungan
terhadap hak individu (biasanya hak hidup, kebebasan, dan properti).
Liberalisme percaya bahwa pemerintah harus melindungi individu dari
ancaman, tetapi mereka juga sadar bahwa pemerintah dapat menjadi
ancaman bagi orang-orang. Liberalisme juga menjunjung tinggi
kebebasan individu seperti: bebas beragama, bebas berpendapat, bebas
melakukan kegiatan ekonomi dengan siapapun.
Ciri-ciri ideologi liberal:
- Setiap orang memiliki kesempatan yang sama
- Setiap orang berhak memperoleh perlakuan yang sama
- Ada hukum dan hukum diterapkan
- Pemerintah dipilih oleh rakyat
- Negara hanya sebuah alat
Umumnya negara-negara Barat banyak menganut ideologi
liberalisme.
3. Komunisme
Pengertian ideologi komunisme adalah sebuah tatanan politik dan
ekonomi yang ingin menciptakan masyarakat yang tidak dipisahkan
oleh kelas sosial. Dalam hal ini, produksi seperti pabrik dan tambang
dikontrol oleh publik. Pada dasarnya, komunisme tidak memandang
adanya pemerintah, sektor swasta, atau mata uang, serta kekayaan akan
dibagikan secara merata kepada penduduk. Beberapa negara yang
menganut ideologi ini adalah Rusia, China, Korea Utara, dan Vietnam.
4. Sosialime
Sedikit mirip dengan komunisme, sosialisme juga merupakan
sistem politik dan ekonomi yang didasarkan pada kepemilikan
bersama. Ideologi ini juga mengenal konsep kepemilikan kolektif atas
alat-alat produksi.
Negara dengan ideologi sosialisme murni membuat segala
keputusan akan produksi dan distribusi, penduduk sangat bergantung
pada pemerintah untuk mendapatkan segalanya, baik itu makanan
ataupun obat-obatan.
Sosialisme seringkali disamakan dengan komunisme, padahal
keduanya cenderung berbeda. Keduanya merupakan konsep yang
merujuk pada pihak politik sayap kiri yang bertentangan dengan
ideologi kapitalisme. Akan tetapi, pada sosialisme, individu masih bisa
memiliki properti pribadi, sedangkan komunisme tidak
mengizinkannya.
D. Perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lain
Berikut beberapa perbandingan ideologi dengan ideologi lain dalam
beberapa aspek yaitu
1. Politik hukum
a. Pancasila : demokrasi Pancasila, hukum untuk menjungjung tinggi
keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat.
b. Sosialisme : demokrasi untuk kolektivitas, diutamkan
kebersamaan, masyarakat sama dengan negara.
c. Komunisme : demokrasi rakyat, berkuasa mutlak satu parpol,
hukum untuk melanggengkan komunis
d. Liberalism : demokrasi liberal, hukum untuk melindungi individu,
dalam politik mementingkan individu

2. Ekonomi
a. Pancasila : peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dan lain-
lain yang merugikan rakyat.
b. Sosialisme ; peran negara kecil, kapitalisme dan monopolisme.
c. Komunisme ; peran negara dominan, demi kolektivitas berarti
demi negara, monopoli negara.
d. Liberalism : peran negara kecil, swasta mendominasi, kapiralisme,
monopoli persaingan bebas.
3. Agama
a. Pancasila : bebas memilih agama, agama harus menjiwai dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegera.
b. Sosialisme : agama haarus mendorong berkembangnya
kebersamaan, diutamakan kebersamaan.
c. Komunisme : agama harus dijauhkan dari masyarakat, atheis.
d. Liberalism : agama urusan pribadi bebas beragama (memilih
agama/atheis)
4. Pandangan terhadap individu dan masyarakat
a. Pancasila : individu diakui keberadaanya, hubungan individu dan
masyarakat dilandasi 3S (selaras, serasi, dan seimbang)
b. Sosialisme : masyarakat lebih penting daripada individu.
c. Komunisme : individu tidak penting, masyarakat tidak penting,
kolektivitas yang dibentuk negara yang lebih penting.
d. Liberalism : individu lebih penting daripada masyarakat,
masyarakat diabdikan bagi individu.

Anda mungkin juga menyukai