Anda di halaman 1dari 9

Ideologi: Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Serta Pandangan Alkitab

Demokrasi di Indonesia

Dosen Pengampu:
Pdt. Nurmaya Ratna Adelina Simanjuntak, M.Si

Disusun oleh:
Christmas Esaputri Simanullang (20600052)
Jonathan Silalahi (20600044)
Riko Lumbanraja (20600024)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
T.A 2021/2022
A. IDEOLOGI

1. Pengertian Ideologi
Walaupun istilah “ideologi”sudah tidak asing lagi bagi hampir seluruh lapisan
masyarakat, namun fakta menunjukkan bahwa masih terdapat aneka pemahaman tentang arti
ideologi tersebut. Banyak penulis yang membedakan arti ideologi dalam dua pemahaman
yang kontroversial, yaitu ideologi secara luas, namun kurang tepat dan arti yang sempit
namun tepat. Kedua pemahaman tentang arti ideologi ini harus dibedakan secara cermat agar
pemahaman arti ideologi tersebut tidak rancu.
Dalam arti luas, ideologi digunakan untuk segala kelompok cita-cita, nilai-nilai dasar
dan keyakinan-keyakinan yang hendak dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif. Prinsip
suatu negara yang harus menjunjung tinggi kebebasan dan keadilan tersebut adalah
merupakan ideologi negara tersebut. Penggunaan kata ideologi bagi mereka cenderung
menimbulkan asosiasi negatif. Namun istilah ini tetap digunakan di Indonesia sebagai akibat
pengaruh tidak langsung dari negara-negara komunis. Negara-negara yang berfaham
Marxisme dan Leninisme memahami bahawa ideologi merupakan segala bentuk nilai-nilai
dan cita-cita yang luhur.
Dalama arti sempit dan sebenarnya, ideologi adalah gagasan atau teori menyeluruh
tentang makna hidup dan nilai-nilai yang hendak menentukan dengan mutlak, bagaimana
manusia harus hidup dan bertingkah laku. Ideologi seperti ini merupakan suatu “ideologi
tertutu” sebab kemutlakannya tidak memperkenankan orang lain mengambil jarak
terhadapnya. Pada ideologi seperti ini, kemutlakan segala gagasan-gagasan tertentu adalah
gagasan-gagasan yang “dimutlakkan”.

2. Macam-Macam Ideologi
Ideologi terbagi menjadi dua macam, yaitu ideologi terbuka dan ideologi tertutup.
Adapun penejelasannya seperti dibawah ini:
a. Ideologi Terbuka Pandangan hidup yang tidak bersifat kaku, bersifat dinamis, serta
fleksibel dalam berkembang dan bertumbuh mengikuti tuntutan perkembangan zaman.
Ciri-ciri ideologi terbuka: Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.
Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri. Hasil
musyawarah dan konsensus masyarakat. Bersifat dinamis dan reformis.
b. Ideologi Tertutup Pandangan hidup yang bersifat kaku, mutlak, dan tidak dapat dirubah–
rubah kembali sehingga ajaran yang menentukan tujuan serta norma politik dan sosial
tidak dapat dipersoalkan lagi. Ciri-ciri ideologi terbuka: Bukan merupakan cita-cita yang
sudah hidup dalam masyarakat. Bukan berupa nilai dan cita-cita. Kepercayaan dan
kesetiaan ideologis yang kaku. Terdiri atas tuntutan konkret dan operasional yang
diajukan secara mutlak.

3. Ciri-Ciri Ideologi
Ideologi memiliki ciri seperti dibawah ini:
a. Memiliki derajat tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
b. Mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup,
pegangan hidup yang dipelihara, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya,
diperjuangkan, dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
4. Fungsi Ideologi
Fungsi ideologi juga dapat diartikan sebagai suatu kumpulan konsep yang bersistem yang
dijadikan sebagai asas, atau pendapat yang memberikan arah tujuan bagi kelangsungan hidup.
Ideologi sangatlah diperlukan bagi suatu negara. Jika suatu negara tidak miliki ideologi, maka
bangsa tersebut akan rapuh serta perlahan-lahan akan hancur. Karenanya ideologi merupakan
suatu pandangan beserta falsafah hidup dari suatu bangsa. Maka dari itu, fungsi ideologi
sendiri merupakan suatu landasan beserta tujuan hidup dari suatu negara. Berikut inifungsi
ideologi beserta unsur dan penjelasannya.
 Orientasi Dasar.
Fungsi ideologi sebagai orientasi dasar artinya miliki arti untuk membuka wawasan
yang dapat memberikan makna beserta menunjukkan adanya tujuan di dalam
kehidupan masyarakat. Ideologi di dalam hal ini miliki fungsi yaitu guna menentukan
arah di dalam menjalankan berbangsa serta bernegara.
 Struktur Kognitif
Sebagai struktur kognitif, fungsi ideologi miliki fungsi yaitu segala pengetahuan
beserta pandangan yang akan menjadi landasan dalam memahami segala kejadian
yang terjadi di sekitarnya.
 Norma
Setiap negara berkewajiban memiliki ideologi yang sangat berpegang teguh kepada
norma-norma yang akan menjadi pedoman di dalam kehidupan berbangsa serta
bernegara. Maka dari itu, di dalam suatu tindakan selalu ada dalam batasan norma-
norma yang akan terkandung di dalam ideologi tersebut. berpedoman kepada norma-
norma, maka seseorang akan dapat terarah serta bertingkah laku.
 Identitas Diri
Sebagai warga negara yang tertib dan berperilaku baik, maka sudah menjadi
kewajiban untuk membangun jati diri yang akan dapat memperkuat adanya eksistensi
ideologi yang akan dianut. Ideologi dapat menentukan identitas suatu bangsa, yakni
suatu jati diri yang akan berbeda dengan negara yang lainnya.
 Kekuatan Untuk Mencapai Tujuan
Fungsi ideologi yang selanjutnya adalah sebagai kekuatan guna mendorong serta
menyemangati seseorang dalam mencapai suatu tujuan. Tanpa adanya pandangan
hidup yang akan dianggap sebagai pedoman di dalam berbangsa serta bernegara,
maka suatu bangsa tidak akan mampu dalam mencapai suatu tujuan serta cita-citanya.
 Sumber Edukasi Masyarakat
Fungsi ideologi yang terakhir adalah sebagai sumber pendidikan bagi masyarakat,
guna memahami, menghayati, serta menolak tingkah lakunya sesuai dengan orientasi
serta norma-norma yang terkandung di dalamnya.

5. Jenis-Jenis Ideologi
a. Ideologi Marxisme
Ideologi Marxisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang dibuat
berdasarkan bentuk perlawanan Karl Marx terhadap ketidakadilan sistem ideologi
kapitalisme. Ideologi marxisme lahir berkat anggapan ideologi kapitalisme yang dianggap
sebagai kesalahan yang besar karena akan semakin memperkaya pemilik modal dengan
mengorbankan nasib kaum buruh yang menyedihkan. Pada sistem kapitalisme, buruh
dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah yang minim. Hal itu karena prinsip kapitalisme
yaitu profit sebanyak banyaknya dan modal seminimal mungkin.
b. Ideologi Sosialisme
Ideologi sosialisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang dapat
diidentikkan dengan ideologi komunisme. Hal ini karena prinsip yang mendasar yaitu
sama-sama akan mengutamakan segala kepemilikannya secara bersama-sama dan tidak
mengakui adanya kepemilikan individu. Seluruh aset dan modal akan dikuasai secara
bersama-sama demi kepentingan suatu bangsa dan negara.
c. Ideologi Fasisme
Ideologi fasisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang mirip dengan sistem
kerajaan zaman. Ideologi ini lebih menekankan pada kepemimpinan tunggal. Kekuasaan
ini khusus dipegang oleh seseorang yang dianggap kuat dan mampu mengatur sistem
bernegara. Salah satu macam-macam ideologi ini dikenal kuat dan keras, sudah pasti
membuat ruang gerak setiap orang terbatas untuk bisa memenuhi hak-haknya. Ideologi
fasisme membuat kekuasaan dan wewenang mengatur tidak ada yang mengganggu dan
mengawasi. Orang yang menganut paham ini akan percaya dengan pemimpin tunggal
kuat.
d. Ideologi Nasionalisme
Ideologi nasionalisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang
menitikberatkan kepada kedaulatan negara. Hal yang mutlak dan tidak boleh diganggu
oleh pihak manapun. Setiap warga negara haruslah memiliki rasa mencintai negara lebih
dari apapun dengan berjuang dan berkorban secara bersama-sama demi menjaga
kedaulatan negara. Pada saat ini nasionalisme dibagi menjadi tiga bentuk yaitu nasionalis
kewarganegaraan, nasionalis etnis, dan nasionalis romantic. Nasionalis kewarganegaraan
menunjukkan bahwa warga negara merupakan komponen yang berperan sangat penting di
dalam tatanan sistem bernegara.
e. Ideologi Kapitalisme
Ideologi kapitalisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang cukup dikenal di
dunia. Ideologi kapitalisme ini dipopulerkan oleh bapak ilmu ekonomi dunia yaitu Adam
Smith. Salah satu dari macam-macam ideologi ini digagas oleh Adam Smith karena tidak
setuju dengan ideologi merkantilisme yang berkembang pada saat itu. Teori Adam Smith
mengenai ideologi kapitalisme yang cukup dikenal luas yaitu teori invisible hand (tangan
yang tidak terlihat).
f. Ideologi Liberalisme
Ideologi liberalisme adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang menekankan
pada kebebasan. Terutama kepada setiap golongan untuk dapat mengekspresikan
keinginannya sendiri tanpa ada larangan dari pihak lainnya. Asal katanya yaitu liberal
yang berarti kebebasan. Ideologi ini menganggap bahwa setiap orang harus memperoleh
kesempatan yang sama dalam mencapai sesuatu.
g. Ideologi Demokrasi
Ideologi demokrasi adalah salah satu dari macam-macam ideologi yang dianut
pemerintah Indonesia sebagai sistem pemerintahannya. Demokrasi terdiri dari dua kata
yaitu demos dan kratos. Demos berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan. Jadi bisa
disimpulkan bahwa demokrasi adalah kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Suara
rakyat akan diwakili oleh dewan yang diberi nama dewan perwakilan rakyat.

6. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa


Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila merupakan landasan/ide/gagasan yang
fundamental dalam proses penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara, mengatur
bagaimana suatu sistem itu dijalankanvisi atau arah dari kehidupan berbangsa dan bernegara
di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta nilai keadilan. visi atau arah dari kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi
ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta nilai keadilan. seluruh warga
negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. Seluruh warga
negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan.
Hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan
bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-
Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan.
Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi, yaitu:
a. Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang terkandungdalam ideologi itu secara riil
berakar dan hidup dalam masyarakatatau bangsanya, yaitu mencerminkan kenyataan
hidup yang ada di dalam masyarakat di mana ideologi itu muncul untuk pertama kalinya.
b. Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu
mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat tentang masa
depan yang lebih baik.
c. Dimensi Fleksibilitas, atau dimensi pengembangan artinya kemampuan ideologi dalam
mempengaruhi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.

7. Pandangan Alkitab
Moralitas bagi kehidupan setiap individu ditentukan oleh agama, nilai-nilai budaya
setempat, juga ditentukan oleh keadaan suatu bangsa. Dalam hal ini, bangsa Indonesia, tempat
Pancasila dengan falsafah dan pandangan hidupnya, merupakan bagian yang penting dalam
membentuk moralitas dan perilaku masyarakatnya. Filsafat yang sejati haruslah berdasarkan
pada agama. Apabila filsafat tidak didasarkan pada agama dan hanya semata-mata
berdasarkan akal pikir saja, filsafat tersebut tidak akan memuat kebenaran secara objektif.
Sebab, yang memberikan penerangan dan putusan adalah akal pikir, sedangkan kesanggupan
akal pikir terbatas. Karena itu, filsafat yang berdasarkan pada akal pikir tidak akan sanggup
memberi kepuasan bagi manusia.
Dalam Roma 13:1-2 disebutkan bahwa tiap-tiap orang harus tunduk kepada
pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah; dan
pemerintah-pemerintah yang ada ditetapkan oleh Allah. Sebab itu, barangsiapa yang melawan
pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya akan mendatangkan
hukuman atas dirinya. Umat Kristen, kita harus meyakini dan melakukannya dengan penuh
tanggung jawab. Hal ini bukan berarti bahwa kita menyerahkan diri kepada negara, melainkan
kita menyerahkan diri kepada iman kita, yang mengajarkan kepada kita untuk menjadi warga
negara yang baik. Sebagai warga negara, gereja sadar bahwa agama Kristen bukanlah negara,
melainkan merupakan bagian dari negara, tempat agama Kristen turut untuk menegakkan
keadilan dan kebenaran. Iman Kristen tidak mewajibkan orang-orang Kristen untuk
membangun negara Kristen, tetapi mengajarkan kepada umatnya untuk bersama-sama dengan
masyarakat Indonesia lainnya untuk membangun bangsa ini. Iman Kristen dengan Pancasila
tidak dapat dicampuradukkan. Sebab, masing-masing mempunyai falsafah tersendiri. Akan
tetapi, dalam Pancasila terkandung nilai-nilai iman Kristen. Dalam terang pengakuan dan
kepercayaan itulah, kita, sebagai umat Kristen, berpartisipasi sepenuhnya dalam usaha bangsa
dan negara kita untuk melanjutkan pembangunan nasional sebagai pengamalan dari sila-sila
Pancasila. Dengan demikian, baik itu nilai-nilai Pancasila yang sangat diyakini kebenarannya
maupun nilai-nilai kristiani yang menjadi dasar untuk berperilaku dan bertindak dalam
penerapannya tergantung pada masing-masing individu, apakah mau melakukannya atau
tidak.
B. DEMOKRASI
1. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang berarti kekuasaan rakyat. Demokrasi
berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”. Demos yang memiliki arti rakyat dan Kratos yang memiliki
arti kekuasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Demokrasi adalah gagasan atau
pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi
semua warga negara.
Dalam hubungannya dengan pemerintah, secara umum demokrasi berarti pemerintahan yang dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Esensi pemerintahan dipahami sebagai suatu proses rancangan,
tatalaksana dan wujud pelayanan yang membawa rakyat pada kesejahteraan hidup.
Demokrasi harus mencerminkan bahwa hakikat kekuasaan berada pada tangan rakyat. Rakyatlah yang
berkuasa dan kekuasaan itu dilakukan melalui wakil-wakil yang dipilihnya.
Kekuasaan akan menjadi absah apabila penguasa memelihara memelihara kepercayaan rakyat yang
memberikan mandat kepadanya. Kepercayaan ini menjadi mekanisme politik dan pemerintahan yang
dipertanggungjawabkan oleh penguasa melalui agenda pencapaian pembangunan yang telah
dilaksanakan. Apa yang dicapai dalam pembangunan merupakan wujud pelayanan yang membentuk
tata pemerintahan yang beradab. Yang dimaksud dengan pemerintahan beradab disini ialah
pemerintahan yang berani secara jujur mengungkapkan aa yang telah dan akan dilakukannya
berkaitan dengan pembangunan yang berorientasi kepada kesejahteraan masyarakat.
Pengertian Demokrasi menurut para Ahli

 Montesque
Demokrasi merupakan kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga lembaga
atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang
merupakan pemegang kekuasaaan untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang
memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang
memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan masing-masing
institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.
 Abraham Lincoln
Demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
 Aristoteles
Demokrasi merupakan suatu kebebasan atau prinsip demokrasi ialah kebebasan, karena hanya
melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya.
Aristoteles pun mengatakan apabila seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara
hidupnya, maka sama saja seperti budak.
 H. Harris Soche
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan rakyat, karenanya kekuasaan pemerintahan
melekat pada rakyat juga merupakan HAM bagi rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan
melindungi diri dari setiap paksaan dalam suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.
 International Commission of Jurist
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana hak dalam membuat suatu keputusan politik
harus diselenggarakan oleh rakyat melalui para wakil yang terpilih dalam suatu proses
pemilu.

2. Jenis – jenis Demokrasi


Demokrasi memiliki banyak jenisnya, Berikut beberapa jenis dari demokrasi :
a. Demokrasi menurut cara aspirasi rakyat
 Demokrasi Langsung
Merupakan sistem demokrasi yang memberikan kesempatan kepada seluruh warga negaranya
dalam permusyawaratan saat menentukan arah kebijakan umum dari negara atau undang-
undang.
 Demokrasi Tidak Langsung
Merupakan sistem demokrasi yang dijalankan menggunakan sistem perwakilan.

b. Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi


 Demokrasi Liberal
Merupakan Kebebasan individu yang lebih ditekankan dan mengabaikan
kepentingan umum
 Demokrasi Rakyat
Merupakan demokrasi yang didasarkan pada paham sosialisme dan komunisme dan lebih
mengutamakan kepentingan umum atau negara.
 Demokrasi Pancasila
Merupakan demokrasi yang ada di Indonesia bersumberkan pada nilainilai sosial budaya
bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh
msyarakat atau warga negara. Demokrasi pancasila fokus pada kepentingan dan aspirasi serta
hati nurani rakyat. Sampai saat ini Indonesia menganut demokrasi pancasila yang bersumber
pada falsafah pancasila
.

3. Demokrasi di Indonesia
Dalam sejarah ketatanan Republik Indonesia yang telah lebih dari setengah abad, perkembangan
demokrasi mengalami pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah
bagaimana upaya meningkatkan kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan sosial politik yang
demokratis dalam masyarakat yang plural. Berikut ini informasi mengenai macam-macam
demokrasi di Indonesia.

1. Demokrasi Parlementer (1945-1959)

2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

3. Demokrasi Pancasila Era Orde Baru (1966-1998)


4. Demokrasi Pancasila Era Reformasi (1999-Sekarang)
4. Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Dalam sejarah Negara Republik Indonesia yang telah lebih dari setengah abad, perkembangan
demokrasi telah mengalami pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia ialah
bagaimana meninggalkan kehidupan ekonomi dan menghubungkan kehidupan sosial dan politik yang
demokrasi dalam masyarakat yang beraneka ragam pola adat budayanya. Masalah ini berkisar pada
penyusunan suatu system politik dengan kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan
pembangunan ekonomi serta character and nation building, dengan pasrtisipasi rakyat, sekaligus
menghindarkan timbulnya diktatur perorangan, partai, maupun militer.
Dianutnya sistem demokrasi bagi bangsa Indonesia dituangkan dalam alinea keempat
Pembukaan UUD 1945, yang menyatakan bahwa “Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia yang
berkedaulatan rakyat” dalam suatu “Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia”. Pernyataan
tersebut sekaligus merupakan penegasan bahwa demokrasi dianut bersamasama dengan prinsip negara
konstitusional. Pilihan sistem demokrasi konstitusional dimaksudkan untuk mencapai tujuan nasional,
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

Periode 1945-1959, masa Demokrasi Parlementer yang menonjolkan demokrasi parlemen serta
partai-partai. Pada masa ini kelemahan demokrasi parlementer memberi peluang untuk dominasi
partai –partai politik dan DPR. Akibatnya persatuan yang digalang selama perjuangan melawan
musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstruktif sesudah
kemerdekaan.

Periode 1966-1965, masa Demokrasi Terpimpin yang dalam banyak aspek telah menyimpang dari
demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini
ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh
komunis, dan peran ABRI sebagai unsur sosial-politik semakin meluas.

Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru yang merupakan demokrasi
Konstitusional yang menonjolkan sistem presidensial. Landasan formal periode ini adalah Pancasila,
UUD 1945 dan ketetapan MPRS/MPR dalam rangka meluruskan kembali penyelewengan terhadap
UUD 1945 yaitu terjadi di masa Demokrasi terpimpin. Namun dalam perkembangannya peran
presiden semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara yang lain. Melihat praktek demokrasi
pada masa itu, nama Pancasila hanya digunakan sebagai legitimasi politis penguasaan saat itu, sebab
kenyataannya yang dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Periode 1999-sekarang, masa demokrasi Pancasila era Reformasi dengan berakar pada kekuatan
multi partai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan multi partai yang berusaha
mengembalikan perimbangan kekuatan antara lembaga negara, eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Pada masa ini peran partai politik kembali menonjol, sehingga iklim demokrasi memperoleh nafas
baru. Jikalau esensi demokrasi adalah kekuasan di tangan rakyat, maka praktek demokrasi tatkala
pemilu memang sedemikian, namun dalam pelaksanaannya setelah pemilu banyak kebijakan tidak
mendasarkan pada kepentingan rakyat, melainkan lebih ke arah pembagian kekuasaan antara presiden
dan partai politik dalam DPR, dengan kata lain model Demokrasi era reformasi dewasa ini kurang
mendasarkan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (walfere state).
C. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan ideologi negara.
Sebagai ideologi negara berarti pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan
kehidupan negara. Pancasila bukan hanya suatu yang bersifat statis melandasi berdirinya negara
Indonesia akan tetapi pancasila membawakan gambaran mengenai wujud masyarakat tertentu yang
diinginkan serta prinsip-prinsip dasar yang harus diperjuangkan untuk mewujudkannya. Pancasila
membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari realitas sodio budaya bangsa Indonesia. Ideologi
membawakan kekhasan tertentu yang membedakannya dengan ideologi lainnya. Kekhasan itu adalah
keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa,yang membawa konsekuensi keimanan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Keberadaan ideologi Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan
nilai-nilai yang mencerminkan realitas sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mamidpu
memberikan keyakian akan terwujudnya masyarakat yang dicitacitakan, dan dari dimensi
Fleksibilitas, nilai-nilai yang ada didalamnya dapat dijabarkan secara konstektual agar senantiasa
dapat menyesuaikan dengan dinamika dan perkembangan masyarakat.
Demokrasi merupakan gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga Negara. Demokrasi merupakan suatu sistem
pemerintahan dimana kekuasan tertinggi berada di tangan rakyat. Indonesia sebagai negara
Demokrasi menjamin penuh hak setiap warganya termasuk dalam hal menyampaikan pendapat.
Seperti halnya kita sebagai mahasiswa, pun harus lebih memahami dan memaknai arti dari demokrasi.
Membicarakan demokrasi dalam konteks kemahasiswaan sangatlah penting untuk mewujudkan
perubahan politik dalam lingkungan pemerintahan mahasiswa. Demokrasi disini yang dimaksud
adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.Rakyat yang dimaksud dalam konteks pemerintahan
mahasiswa yaitu mahasiswa itu sendiri, sehingga dalam setiap upaya membentuk pemerintahannya,
mahasiswa dituntut untuk berpartisipasi secara langsung. Partisipasi secara langsung dari mahasiswa
tersebut, dilakukan melalui banyak cara, misalnya pengambilan keputusan-keputusan menurut suara
mayoritas, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai