NPM : 200102253
Kelas : 3G
Mata Kuliah : Pendidikan kewarganegaraan
2. Relevansi (kaitan) dan urgensi identitas nasional bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi
perkembangan zaman dan kemajuan IPTEK!
Fungsi identitas nasional yaitu:sebagai pemersatu bangsa, sebagai ciri khas yang
membedakan sebuah bangsa dari bangsa yang lain, sebagai pegangan atau landasan bagi
sebuah negara untuk berkembang atau mewujudkan potensi yang dimiliki. Lalu bagaimana
pengaruh teknologi terhadap identitas nasional ?
Teknologi merupakan bagian yang tidak terpisah pada saat ini, Teknologi mempunyai
dampak positif dan dampak negatif terhadap identitas bangsa Indonesia. Dampak positifnya
adalah sikap etos kerja yang tinggi dan disiplin dari negara maju yang harus kita tiru demi
kemajuan identitas bangsa Indonesia.Melalui teknologi kita juga dapat mengakses ilmu
pengetahuan yang dapat meningkatkan pola pikir masyarakat yang kritis yang juga bisa
menghindari dari ancaman dari luar serta melalui teknologi tiap daerah dapat membagikan
informasi mengenai perkembangan di daerah tersebut yang membuat daerah tersebut
dapat di kenal oleh masyarakat.Teknologi juga dapat menghilangkan budaya Indonesia yang
menjadi identitas bangsa Indonesia seperti, tarian, musik, makanan dan lain-lainnya.Oleh
karena itu di butuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam
rangka mempertahankan identitas bangsa Indonesia di tengah pesatnya era teknologi.
Jangan sampai budaya kita menjadi hilang bahkan bisa diklaim oleh negara lain suatu saat
nanti.
3. Berkaitan dengan prolehan hak, ada 2 teori yang dapat digunakan sebagai pedoman yaitu :
a. Teori McCloskey
Dalam teori McCloskey dinyatakan bahwa pemberian hak adalah untuk dilakukan,
dimiliki dan dinikmati atau sudah dilakukan.
b. Teori Joel Feinbreg
Teori Joel Feinberg dinyatakan bahwa pemberian hak penuh merupakan kesatuan
dari klaim yang absah (keuntungan yang didapat dari pelaksanaan hak yang disrertai
pelaksanaan kewajiban).
b.Lengsernya Soeharto
Tekanan massa mencapai puncaknya ketika sekitar 15.000 mahasiswa mengambil alih
Gedung DPR/MPR. Akibatnya proses politik nasional praktis lumpuh.Soeharto ingin
menyelamatkan kursi kepresidenan dengan menawarkan berbagai langkah. Seperti
perombakan (reshuffle) kabinet dan membentuk Dewan Reformasi.Tetapi pada akhirnya
Presiden Soeharto tidak punya pilihan lain kecuali mundur dari jabatannya.Presiden
Soeharto pada 21 Mei 1998 di Istana Merdeka menyatakan berhenti sebagai
Presiden.Dengan menggunakan UUD 1945 pasal 8, Soeharto segera mengatur agar Wakil
Presiden Habibie disumpah sebagai penggantinya di hadapan Mahkamah Agung.Karena DPR
tidak dapat berfungsi akibat mahasiswa mengambil alih gedung DPR.Kepemimpinan
Indonesia segera beralih dari Soeharto ke BJ Habibie. Hal ini merupakan jalan baru demi
terbukanya proses demokratisasi di Indonesia.Kendati diliputi kontroversi tentang status
hukumnya, pemerintahan Presiden BJ Habibie mampu bertahan selama satu tahun
kepeminpinan.