Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Putu Savitrya Maheswari

NIM : 23041140045
Mata Kuliah : Ideologi Politik Kontemporer
Tugas 2
1. Skema pemikiran tentang Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, falsafah negara
dari pidato Soekarno pada sidang pertama BPUPKI:
a. Dasar Negara
Kebangsaan, yang di dalamnya mengandung arti sebuah persatuan yang
menyimbulkan bahwa Indonesia tak hanya berasal dari satu daerah saja tapi dari
berbagai daerah yang tersebar di wilayah Indonesia. Persatuan manusia dengan wilayah
yang berbeda-beda. Kerajaan-kerajaan yang ada pada saat itupun tidak berdiri sendiri
namun berdiri atas nama bangsa Indonesia.
Internasionalisme/peri kemanusiaan, semangat dan spirit untuk merdeka dan
mempertahannya kemerdekaan, mempertahankan negerinya dengan darahnya sendiri.
Walaupun hanya dengan peralatan seadanya namun rakyat rela berjuang untuk
bangsanya sendiri.
Mufakat/demokrasi, membiasakan membicarakan semua hal ada dengan
musyawarah, pun didalam menentukan dasar negara dan kemerdekaan Indonesia
semuanya atas dasar mufakat. Dari kerajaan-kerajaan yang ada pada saat itupun secara
mufakat setuju bahwa mereka tidak berdiri sendiri namun berdiri atas nama Indonesia.
Serta menyelesaikan semua permasalahan secara bersama-sama. Tidak menjadikan
negara Indonesia sebagai negara monarki, namun negara demokratis yang
pemimpinnya dipilih oleh rakyat.
Kesejahteraan sosial, membicarakan tentang rasa keadilan dan kemakmuran untuk
rakyat. Memakmurkan rakyat yang selama ini mengalami kekurangan. Dan
memberikan hak yang sama bagi semua orang.
Ketuhanan, dalam arti rakyat Indonesia mempunyai Tuhannya sendiri-sendiri
sesuai dengan agama yang dianutnya. Tidak ada paksaan dalam beragama sehingga
rakyat Indonesia dapat menyembah Tuhan dan melaksanakan ibadah sesuai agamanya
dengan leluasa. Hendaknya rakyat Indonesia tidak melupakan budaya yang ada, saling
hormat dan menghormati. Prinsip ketuhanan yang didasari pada budi pekerti yang
luhur, saling menghormati antara satu sama lain.
b. Ideologi Negara
Ideologi berarti paham, ide, gagasan, atau pandangan. Paham yang digunakan
Indonesia sesuai dengan pidato Soekarno 1 Juni adalah paham Socio-Nasionalisme
yang maksudnya ialah kebangsaan dan internasioalism, kebangsaan yang berkaitan
dengan peri-kemanusiaan, kemudian Socio-Demoratice, yakni demokrasi yang tidak
seperti demokrasi barat, tetapi demokrasi dengan kesejahteraan, dan ketuhanan.
Sehingga 5 dasar Indonesia disederhanakan dalam 3 paham yakni socio-nasiolisme,
sicio-demokratice, dan ketuhanan. 3 paham tersebut dapat disederhanakan lagi menjadi
1, yakni disebut gotong-royong, paham ini merupakan paham yang dinamis yaitu
menggambarkan satu usaha, amal, dan pekerjaan. Penyederhanaan dari 5 prinsip,
menjadi 3, dan disederhanakan lagi menjadi 1, disebut dengan Pancasila, Trisila,
Ekasila.
c. Falsafah Negara
Kebangsaan, menurut Ernest Renan, bengsa yakni segerombolan manusia yang
mempunyai rasa ingin bersatu. Menurut Otto Beure bangsa adalah satu kesatuan
perangai yang timbul karena persatuan nasib. Persatuan oleh Ki Bagus Hadikusomo
dijelaskan bahwa tidak dapat dipisahkan manusia dengan tanah yang ada di bawah
kakinya yakni tanah air, persatuan diatas tanah air yang terdiri dari pulau-pulau
banyaknya samudra dan banyak ragam lainnya merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan,
Nasionalisme (Nationle Staat), dalam arti bukan hal yang sempit yang
diamksudkan adalah negara yang nasionalis, dengan kesadaran para rakyatnya akan
semangat untuk merdeka, kesadaran atas keberagam yang dimiliki bangsa Indoensia.
Demokrasi/Permusyawarahan/Mufakat, Jean Jaurus dalam Parlementaire
Demokatice menyebut bahwa tip-tiap orang memiliki hak yang sama, hak politik yang
sama, setiap orang berhak untuk memilih, dan semua orang boleh masuk dalam
parlement.
Kesejahteraan Rakyat, sociale rechtvaardiggheid bukan hanya persamaan terhadap
politik tetapi juga dalam bidang ekonomi semuanya harus sama. Memberikan
kesejahteraan kepada rakyat dari kekurangan yang selama ini dirasakan oleh rakyat.
Ketuhanan, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa dengan berbudaya. Saling
hormat menghormati atas keyakinan yang berbeda seperti yang di ajarkan Nabi
Muhammad pada umat islam, dan Nabi Isa kepada umat Kristen.
2. Karakteristik ideologi-ideologi yang disandingkan Soekarno antara gagasan tentang
Pancasila dengan ideologi-ideologi dunia lainnya.
a. Hittler mendirikan jerman atas “national Sizialistche Weltanschauung”
Pandangan hidup jerman di era Hittler ini merupakan ideologi yang berfokus pada
nasionalis dan sosialis. Paham merupakan pandangan hidup negara jerman yang tidak
suka terhadap yahudi dan komunis.
b. Lenin mendirikan Sovyet diatas “marxistische, Historisoh, Materialistische,
Weltanschauung”
Paham yang digunakan adalah komunisme modern, yang awal mulanya didasarkan
pada teori dari Karl Mark yang menyusun terkait teori sistem ekonomi, sistem sosial,
dan sistem politik. Paham ini muncul karena paham kapitalis yang dipercaya
mengumpulkan uang dengan memanfaatkan kaum-kaum prolelar.
c. Nippon mendirikan Da Nipponat atas asatu Waltanschauung “Tenno Koodoo Selshin”
Sistem kerajaan atau kekaisaran di negara Jepang, yang di pimpin oleh seorang
raja/kaisar. Sistem pemimpinannya dengan menjadiakan anak keturunan dari raja
sebagai pengganti apabila raja sebelumnya telah tidak bertahta lagi. Sedangakan
Indonesia dalam pidato I Juni tersebut mengambil prinsip mufakat demokrasi, yakni
negaranya dipimpin oleh presidan yang dipilih secara demokratis oleh rakyat.
d. Ibn Saud mendirikan Arabia diatassatu weltanschauung “Agama Islam”
Paham yang dibawa oleh Ibn Saud adalah pemurnian ajaran-ajaran islam dari
bid’ah dan mendirikan negara yang berlandaskan pada syariat-syariat islam.
Berbanding terbalik dengan Indonesia meskipun mayoritas masyarakatnya pemeluk
agama islam tidak menjadikan negara Indonesia menjadi negara Islam, namun negara
yang multikulural dengan beragam perbedaanya.

Anda mungkin juga menyukai