Anda di halaman 1dari 36

RUMUSAN

DASAR NEGARA
PANCASILA
PANCASILA

• Ketuhanan YME
• Kemanusiaan yang adil & beradab
• Persatuan Indonesia
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
FIVE PRINCIPLES

• Belief in the one and only God


• Just and civilized humanity
• The unity of Indonesia
• Democracy guided by the inner wisdom
in the unanimity arising out of
deliberations amongst representatives
• Social justice for the whole of the people
of Indonesia
Rumusan Mr.Muhammad Yamin (29 Mei 1945)

• Ketuhanan Yang Maha Esa


• Kebangsaan Persatuan Indonesia
• Rasa Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab
• Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Rumusan Mr.Soepomo (31 Mei 1945)

• Paham Negara Kesatuan


• Perhubungan Negara dengan Agama
• Sistem Badan Permusyawaratan
• Sosialisasi Negara
• Hubungan antar Bangsa
Rumusan Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Rumusan Pancasila
• Kebangsaan Indonesia
• Internasionalisme,-atau peri-kemanusiaan
• Mufakat,-atau demokrasi
• Kesejahteraan sosial
• ke-Tuhanan yang berkebudayaan
Rumusan Trisila
• Socio-nationalis
• Socio-demokratie
• ke-Tuhanan
Rumusan Ekasila
• Gotong-Royong
Rumusan Piagam Jakarta (22 Juni 1945)

• Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan


syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
• Kemanusiaan yang adil dan beradab
• Persatuan Indonesia
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
• Serta dengan mewujudkan Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
Rumusan BPUPKI (14 Juli 1945)

• Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan


syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
• Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab
• Persatuan Indonesia
• Dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat-
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
• Dengan mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
Rumusan PPKI (18 Agustus 1945)

• Ke-Tuhanan Yang Maha Esa


• Kemanusiaan yang adil dan beradab,
• Persatuan Indonesia
• Dan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
• Serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Pancasila memenuhi syarat sbg dasar negara bagi NKRI karena :

• Pancasila memiliki potensi menampung keadaan pluralistik masyarakat


Indonesia yg beraneka ragam suku, agama, ras & antar golongan. Pada Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa, menjamin kebebasan utk beribadah sesuai
agama&keyakinan masing-masing. Kemudian pada Sila Persatuan
Indonesia, mampu mengikat keanekaragaman dlm satu kesatuan bangsa dg
tetap menghormati sifat masing-masing spt apa adanya.
• Pancasila memberikan jaminan terealisasinya kehidupan yg pluralistik, dg
menjunjung tinggi&menghargai manusia sesuai dg harkat&martabatnya sbg
makhluk Tuhan secara berkeadilan yg disesuaikan dg kemampuan&hasil
usahanya. Hal ini ditunjukkan dg Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
• Pancasila memiliki potensi menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yg terbentang dr Sabang smp Merauke, yg terdiri ats ribuan pulau
sesuai dg Sila Persatuan Indonesia.
• Pancasila memberikan jaminan berlangsungnya demokrasi dan hak-hak
asasi manusia sesuai dg budaya bangsa. Hal ini, selaras dg Sila Kerakyatan
yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan/perwakilan.
• Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yg adil&sejahtera sesuai dg
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat sbg acuan dlm mencapai tujuan tsb.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

• Tercantum dalam ketetapan MPR No XVIII / MPR / 1998 ttg


Pencabutan Ketetapan MPR RI No II / MPR / 1978 ttg Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa)
dan Penetapan ttg Penegasan Pancasila sbg Dasar Negara.
• Ideologi Nasional sbg cita-cita dan tujuan negara
IDEOLOGI
• Idea → gagasan, konsep, pengertian dasar, atau cita-cita
• Logos → ilmu
• Ilmu ttg gagasan atau cita-cita
• Pengucapan atau pengutaraan thd sesuatu yg terumus didalam pikiran.
• Dalam arti luas ideologi berarti ilmu pengetahuan ttg cita-cita negara
• Dalam arti sempit ideologi berarti cita-cita negara yg mjd basis bagi teori dan
praktek penyelenggaraan negara.
PANCASILA SEBAGAI IDELOGI NASIONAL

• Nilai-nilai Pancasila difungsikan sbg nilai bersama (common values) yg ideal


atau yg dicita-citakan dan sbg nilai bersama (common values) yg mampu
mempersatukan.
• Ideologi diberi makana sbg pandangan hidup bangsa, falsafah hidup
bangsa berupa seperangkat tata nilai yg dicita-citakan akan direlisir
didalam kehidupan berkelompok dan sekaligus memberikan dinamika gerak
menuju ke yg dicita-citakan.
FUNGSI IDEOLOGI :

• Sbg tujuan atau cita-cita yg hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat.
→ tujuan hidup bermasyarakat adl utk mencapai terwujudnya nilai-nilai
dalam ideologi tsb
• Sbg pemersatu masyarakat dan karenanya sbg prosedur penyelesaian konflik yg
terjadi di masyarakat.
→ nilai dalam ideologi itu mrp nilai yg disepakati bersama sehingga dpt
mempersatukan masyarakat itu serta nilai bersama tsb dijadikan acuan bagi
penyelesaian suatu masalah yg mungkin timbul dlm kehidupan masyarakat yg
bersangkutan
NORMA dan KONSTITUSI
KONSTITUSI
 Konstitusi mengandung makna : permulaan dari segala
peraturan mengenai suatu Negara
 Dalam arti sempit, konstitusi merupakan suatu dokumen atau
seperangkat dokumen yang berisi aturan-aturan dasar untuk
menyelenggarakan negara.
 Dalam arti luas, konstitusi merupakan peraturan, baik tertulis
maupun tidak tertulis, yang menentukan bagaimana lembaga
negara dibentuk dan dijalankan.
 Thomas Hobbes (1588-1879) dalam bukunya Leviatan
mengajukan suatu argumentasi tentang kewajiban politik yang
disebut kontrak sosial yang mengimplikasikan pengalihan
kedaulatan kepada primus inter pares yang kemudian berkuasa
secara mutlak (absolut).
 Negara dalam pandangan Hobbes cenderung seperti monster
Leviathan. Pemikiran Hobbes tak lepas dari pengaruh kondisi
zamannya sehingga ia cenderung membela monarkhi absolut
(kerajaan mutlak) dengan konsep divine right yang menyatakan
bahwa penguasa di bumi merupakan pilihan Tuhan sehingga ia
memiliki otoritas tidak tertandingi. Misalnya : Louis XIV berhasil
menerapkan absolutisme dan Negara terpusat.
 Magna Charta di Inggris, Bill of Rights dan Declaration of
Independence dalam sejarah Amerika Serikat, dan Declaration
des Droits de L’homme et du Citoyen di Perancis
FUNGSI KONSTITUSI
 membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan
kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian, diharapkan hak-
hak warganegara akan lebih terlindungi.
 membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam menjalankan
kekuasaannya tidak sewenang-wenang terhadap rakyatnya
 memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang dicita-
citakan tahap berikutnya
 dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem
ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga negaranya
 menjamin hak-hak asasi warga negara.
Undang-Undang Dasar 1945
Pembukaan
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-
kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada:
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Konstitusi Negara Indonesia

 Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949, UUD 1945


 Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950, UUD RIS
 Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959, UUDS 1950
 Periode 5 Juli 1959- sekarang, UUD 1945 (sudah 4 kali diamandemen 1999,
2000, 2001 dan 2002)
 Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif: Pada negara federal, pembagian kekuasaan antara
pemerintah federal dan pemerintah negara-negara bagian, dan tentang
prosedur menyelesaikan masalah pelanggaran yurisdiksi oleh salah satu badan
pemerintahan.
 Hak-hak asasi manusia. Dalam UUD NRI Tahun 1945, misalnya diatur secara
khusus dalam BAB XA, Pasal 28A sampai Pasal 28 J.
 Prosedur mengubah UUD. Dalam UUD NRI Tahun 1945, misalnya diatur secara
khusus dalam BAB XVI, Pasal 37 tentang Perubahan Undang-Undang Dasar.
 Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.
Dalam UUD NRI 1945, misalnya diatur mengenai ketetapan bangsa Indonesia
untuk tidak akan mengubah bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal
37, Ayat 5).
 Memuat cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi negara. Ungkapan ini
mencerminkan semangat (spirit) yang oleh penyusun UUD ingin diabadikan
dalam UUD sehingga mewarnai seluruh naskah UUD itu.
Tata Urutan Peraturan Perundang-
Undangan di Indonesia
HAM dan RULE of LAW
 Hak Asasi Manusia adl hak-hak dasar yg dimiliki oleh
manusia, sesuai dg kodratnya. HAM meliputi hak
hidup, hak kemerdekaan / kebebasan, hak milik dan
hak-hak dasar lain yg melekat pada diri pribadi
manusia, dan tdk dpt diganggu gugat oleh orang lain.
HAM  HAM hakikatnya semata-mata bukan dari manusia
sendiri tapi dari Tuhan YME.
 Sebagaimana tercantum dalam Ketetapan MPR No
XVII / MPR / 1988 bhw HAM adl hak-hak dasar yg
melekat pada diri manusia secara kodrat, universal dan
abadi sbg anugrah Tuhan YME.
 Telah mulai diperjuangkan sejak abad ke-13 di Inggris
 1199 – 1216 masa Raja Inggris John Lackland yg memerintah
secara sewenang-wenang telah timbul protes keras di kalangan
bangsawan.
 Protes tsb melahirkan sebuah piagam agung yg terkenal dg
Magna Charta (1215).
Sejarah HAM  1628 pertentangan Raja Charles I dg parlemen yg terdiri dari
utusan rakyat (the House of Commons) yg menghasilkan Petition
of Rights.
 1689 Raja Willem III menandatangani Bill of Rights sbg hasil dr The
Glorius Revolution.
Thomas  Homo homini lupus, bellum omnium contra omnes
Hobbes  Kondisi masyarakat saat itu kacau dan liar
(1588 – 1679)  Muncul kekuasaan absolut
 Memandang manusia sbg makhluk sosial yg padanya
melekat hak-hak asasi yg diberikan oleh alam yg
John Locke meliputi hak hidup, hak atas kemerdekaan, dan hak
atas milik (life, liberty, and property)
(1712-1778)
 Teori John Locke mempengaruhi Declaration of
Independence AS 4 Juli 1976
 Menentang kekuasaan mutlak Raja.
 Menyusun teori Trias Politica, yaitu konsepsi
pemisahan kekuasaan ant legislatif, eksekutif dan
yudikatif.
Montesquieu
 De Contract Sosial : negara dilahirkan bebas yg tdk
dan Rousseau boleh dibelenggu oleh manusia lain termasuk oleh
Raja.
 Declaration des Droits de I’Homme et du Citoyen 27
Ag.ustus 1789.
The Four Freedom :
 Freedom of speech
Franklin D.  Freedom of religion
Roosevelt 1941  Freedom from fear
 Freedom from want
 Universal Declaration of Human Rights (pernyataan sedunia
ttg hak-hak asasi manusia)
 Suatu pelaksanaan umum yg baku bagi semua bangsa dan
negara
 Setiap orang atau setiap badan dalam masyarakat perlu
PBB senantiasa mengingat pernyataan ini dan berusaha dg cara
mengajar dan mendidik, utk mempertinggi penghargaan
10 Desember thd tindakan progresif secara nasional maupun
1948 internasional.
 Menjamin pengakuan dan pelaksanaan hak-hak dan
kebebasan itu secara umum dan efektif oleh bangsa bangsa
dari negara negara anggota maupun dari daerah-daerah yg
dibawah kekuasaan hukum mereka.
 Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
berlaku UUD 1945
 Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
HAM di berlaku konstitusi RIS
Indonesia  Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 berlaku
UUDS 1950
 Periode 5 Juli 1959 – sekarang berlaku kembali
UUD 1945
 Dalam konstitusi RIS 1949 dan UUDS 1950 hampir mencantumkan
seluruh isi deklarasi HAM dari PBB, dikarenakan situasi yg sangat
dekat dg deklarasi HAM PBB yg masih aktual dan adanya harapan
Pencantuman masyarakat dunia agar deklarasi HAM PBB dimasukkan kedalam
UUD / Perundangan lainnya di negara negara anggota PBB, agar
Pasal ttg HAM secara yuridis formal HAM dapat berlaku di masing masing
negara.
 Dalam UUD 1945 : Pasal 27, 28, 29, 30 dan 31.
 Suatu doktrin dalam hukum yg mulai mucul pada abad ke 19
bersamaan dg kelahiran negara konstitusi dan demokrasi.
 Mrp sebuah reaksi dan koreksi thd negara absolut, sbg
perkembangan dr keadaan di Eropa, yaitu yg terdiri dari wilayah-
wilayah otonom.
 Tujuan dr doktrin rule of law adl semangat dan idealisme keadilan
RULE of LAW yang tinggi, seperti “supremasi hukum” dan “kesamaan setiap
orang didepan hukum”
 Pengertian formal rule of law : “Organized Public Power” /
kekuasaan umum yg terorganisasikan.
 Pengertian rule of law secara hakiki (materiil) : menegakkan the
rule of law – menyangkut ukuran-ukuran tentang hukum yg baik
dan hukum yg buruk.
 Rule of Law terkait erat dg keadilan, sedang rasa keadilan disetiap
masyarakat berbeda satu sama lain.
 Rule of law harus menjamin apa yg oleh masyarakat / bangsa ybs
dipandang sbg keadilan, khususnya keadilan sosial (Sunarjati
Hartono, 1982)

Rule of Law  Setiap bangsa memiliki faham the rule of law yg berbeda satu
sama lain, krn setiap bangsa / negara memiliki rule of law sendiri-
sendiri.
 Agar tercipta suatu negara hukum yg membawa keadilan bagi
seluruh rakyat bersangkutan, maka penegakan rule of law hrs
diartikan secara hakiki (materiil) yaitu dalam arti “pelaksanaan dr
Just Law)

Anda mungkin juga menyukai