Sejarah Pancasila
Lahirnya pancasila dilatar belakangi oleh sejarah masuknya agama besar di nusantara ( islam,
hindu, budha ) menjadi landasan hidup beragama dan bermasyarakat. Selain itu juga didasari atas
pergerakan Indonesia yang dimulai sejak masa hindu budha yakni pada masa kerajaan majapahit.
Perumusan pancasila sendiri dimulai saat jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 29 april 1945, karena hal itu dengan berdirinya sebuah negara maka harus memiliki
landasan atau dasar bagi negara itu sendiri maka dirumuskanlah Pancasila.
Isi dari pancasila itu sendiri tertuang dalam isi pidato Mr. Muh Yamin pada tanggal 29 mei 1945
yakni : pri kebangsaan, pri kemanusiaan, pri ketuhanan, pri kerakyatan dan pri kesejahteraan.
Proklamasi juga memiliki hubungan yang erat dengan lahirnya pancasila karena proklamasi
merupakan titik kuliminasi dari perjuangan bangsa Indonesia dalam memperoleh
kemerdekaanselain itu proklamassi juga dianggap sebagai konsekuensi bangsa Indonesia yang
telah merdeka dan menyamakan kedudukannya dengan bangsa lain selain itu juga merupakan
konsekuensi keluar yakni menyebarkan pemberitaan tentang kedaulatan atau kemerdekaan
terhadap bangsa lain.
Pancasila sebagai sistem nilai
Sistem secara sederhana yang dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berkaitan satu
dengan yang lain. Sedangkan nilai yaitu salah satu cara atau tolak ukur dalam suatu objek yang
bersifat abstrak. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem nilai adalah konsep atau gagasan
yang menyeluruh mengenai apa yang hidup dalam pikiran seseorang atau sebagian besar anggota
masyarakat.
Pancasila juga dapat bersifat objektif dan subjektif. bersifat objektif artinya nilai – nilai tersebut
dapat dipakai dan diakui oleh negara – negara lain, tentunya tidak dengan nama pancasila.
Sedangkan bersifat subjektif artinya bahwa nilai – nilai pancasila itu terletak pada pembawa dan
pendukung nilai pancasila itu sendiri yaitu masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Jadi dapat
disimpulkan bahwa nilai pancasila itu sendiri merupakan ideologi bagi bangsa Indonesia menjadi
landasan , dasar, serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari – hari dan
dalam kehidupan kenegaraan.
Makna sila – sila pancasila
1. Arti dan makna sila ketuhanan yang maha Esa
Dalam konteks bernegara pancasila mengatur kebebasan masyarakat Indonesia untuk memluk
agama sesuai dengan keyakinannya. Dengan sila ketuhanan yang Maha Esa itu maka bangsa
Indonesia mempunyai satu asas yang dipegang teguh yaitu bebas untuk memeluk agama dan
beribadah menurut agama masing – masing.
2. Arti dan makna sila kemanusiaan yang adil dan beradab
Dengan adanya sila ini dengan sendirinya jika dalam kelompok terdapat ras, tidak boleh berbuat
eksklusif atau menyendiri satu sama lain. Hal ini berarti bahwa setiap mannusia mempunyai
derajat yang sama dihadapan hukum.
3. Arti dan makna sila persatuan indonesia
Makna dalam sila ini adalah nasionalisme, nasionalisme dalam hal ini adalah perasaan satu
sebagai suatu bangsa, satu dengan seluruh bangsa yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu hal
– hal yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan harus diusahakan agar tidak
terwujud sebagai suatu prinsip dalam masyarakat indonesia.
4. Arti dan makna sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwaakilan. Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan
keputusan – keputusan yang diambil secara bulat.
5. Arti dan makna sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keadilan berarti adanya persamaaan dan salin menghargai karya orang lain. Kemkmuran yang
merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat. Dinamis dalam arti diupayakan
lebih tinggi dan lebih baik.
Isme – isme dewasa ini
Liberalisme : Liberalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan
individu dalam segala bidang. Menurut paham ini titik pusat dalam hidup
ini adalah individu. Karena ada individu maka masyarakat dapat tersusun
dan karena individu pula negara dapat terbentuk. Oleh karena itu, masyarakat
atau negara harus selalu menghormati dan melindungi kebebasankemerdekaan
individu. Setiap individu harus memiliki kebebasan kemerdekaan,
seperti dalam bidang politik, ekonomi, dan agama.
Nasionalisme : nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok
manusia. Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa “kebenaran politik”.
Sosialisme : (sosialism) secara etimologi berasal dari bahasa Perancis sosial yang berarti
kemasyarakatan. Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar 1830. Umumnya
sebutan itu dikenakan bagi aliran yang masing-masing hendak mewujutkan masyarakat yang
berdasarkan hak milik bersama terhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi tidak
lagi diselenggarakan oleh orang-orang atau lembaga perorangan atau swasta yang hanya
memperoleh laba tetapi semata-mata untuk melayani kebutuhan masyarakat. Dalam arti tersebut
ada empat macam aliran yang dinamakan sosialisme: (1) sosial demokrat, (2) komunisme,(3)
anarkhisme, dan (4) sinkalisme (Ali Mudhofir, 1988). Sosialisme ini muncul kira-kira pada awal
abad 19, tetapi gerakan ini belum berarti dalam lapangan politik. Baru sejak pertengahan abad 19
yaitu sejak terbit bukunya Marx, Manifes Komunis (1848), sosialisme itu (seakan-akan) sebagai
faktor yang sangat menentukan jalannya sejarah umat manusia.
Terorisme : adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan
teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada
tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang
acak serta seringkali merupakan warga sipil.
Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan “teroris” dan “terorisme”, para
teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis, pejuang pembebasan, pasukan perang
salib, militan, mujahidin, dan lain-lain. Tetapi dalam pembenaran dimata terrorism : “Makna
sebenarnya dari jihad, mujahidin adalah jauh dari tindakan terorisme yang menyerang penduduk
sipil padahal tidak terlibat dalam perang”. Padahal Terorisme sendiri sering tampak dengan
mengatasnamakan agama.
Amandemen UUD’45
Undang – undang di indonesia telah mengalami beberapa kali amandemen (perubahan –
perubahan ). Sejak mei 1998 bangsa indonesia bertekad mereformasi berbagai bidang kehidupan
kenegaraan dengan catatn :
• Amandemen tidak merubah negara kesatuan republik Indonesia
• Amandemen tidak merubah pembukaan UUD’ 45
• Amandemen tetap mempertahankan sistem presidensial
Sejak tahun 1999 sampai tahun 2002 majelis permusyawaratan rakyat RI telah empat kali
menetapkan perubahan pasal – pasal yang di ubah dan ada pula pasal – pasal yang ditambah.
I. Perubahan pertama terhadap pasal UUD’45 ditetapkan pada tanggal 19 oktober 1999.
II. Perubahan Kedua ini dilakukan pada sidang MPR, tepatnya pada tanggal 18 agstus 2000.
III. Perubahan ketiga ditetapkan oleh MPR pada tanggal 9 november 2001.
IV. Peruahan keempat dilakukan pada sidang tahunan MPR bulan agustus 2002.Pelaksanaan
UUD’45 pada masa awal kemerdekaan ( 18 agustus 1945 – 27 desmber 1949 )
Dengan ditetapkannya pancasila dan UUD ’45 oleh PPKI mmerupakan modal berharga untuk
mendapatkan pemerintahan RI yang bisa berjalan dengan baik. Namun sebelum cita – cita itu
terwujud bangsa Indonesia harus dihadapkan pada masalah baru yaitu kehadiran tentara sekutu
dan nica ke wilayah Indonesia. Hal itu membuat pemerintah dan rakyat Indonesia memusatkan
perhatian dan upaya mempertahankan negara kesatuan RI dan sistem pemerintahan berdasarkan
UUD’45 belum dapat dilaksanakan.
Pada awal berdirinya negara ini banyak lembaga tinggi negara belum terbentuk. Hal ini kemudian
diantisipasi dengan aturan peralihan pasal 4. Untuk memperkuat kedudukan komite nasional
Indonesia pusat, maka pada tanggal 16 oktober 1945 dikeluarkannya maklumat wakil presiden
nomor X yang isinyaa KNIP sebagai pembantu presiden menjadi badan yang diberi tugas legislativ
dan ikut menetapkan GBHN.
Pada tanggal 3 november 1945 diumumkan lagi maklumat wakil presiden tentang pembentukan
partai – partai politik. Selanjutnya atas usul KNIP keluarlah maklumat pada tanggal 14 november
1945 yang isinya merubah kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer.
Maka seejak tanggal 14 november 1945 itu kekuasaan eksekutif dipegangkan oleh perdana mentri
dan mentri – mentri yang bertanggung jawab kepada KNIP bukan kepada presiden. Di lain pihak
perundingan dengan belanda dan sekutu memenangkan Indonesia sebagai sebuah negara
merdeka dan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh belanda pada tanggal 27 desember 1945
dengan syarat :
a. Negara RI dipecah – pecah menjadi negara – negara bagian (RIS)
b. UUD’45 diganti menjadi UUD KRIS
Maka sejak saat itu Indonesia menjadi negara serikat dengan UUD yang ditentukan oleh sekkutu
dengan paham liberalisme.
Masa UUDS 1945 ( 17 AGUSTUS 1950 – 5 JULI 1959 )
Sejak diberlakukannya UUD kris maka Indonesia menjadi negara federal. Tetapi semangat dan
perjuangan bangsa Indonesia untuk mempersatukan republik Indonesia kembali menjadikan
negara RI utuh kembali. Pada tanggal 17 gustus 1950 negara KRIS sudah sepenuhnya menjadi
negara RI dengan UUDS 1950 dan system pemerintahan bersifat perlementer.
Bentuk pemerintahan dan bentuk negara Indonesia menurut pasal 1 UUDS RI 1950 menyatakan :
1. RI yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis dan berbentuk
kesatuan.
2. Kedaulatan RI adalah di tangan dan dilakukan oleh pemerintah bersama – sama DPR.
Sistem pemerintahan nyang dianut oleh UUDS 1950 adalah parlementer dengan menggunakan
kabinet parlementer yang dipimpin oleh seorang perdana mentri. Pada saat mulai berlakunya
UUDS 1950 badan legislatif yang ada adalah DPR ssementara yang terdiri dari gabungan DPR RIS
ditambah dengan anggota dan ketua BPKNIP ditambah dengan anggota atas penunjukan
presoden.
Pada sistim parlementer fungsi presiden sebagai kepala pemerintahan digantikan oleh perdana
mentri sehingga presiden hanya sebagai kepala negara atau simbol negara. Presiden sebagai
kepala negara memilik tugas – tugas sebagai berikut :
A. Mewakili negara di acara – acara negara
B. Mengangkat duta dan konsult
C. Menerima tamu negara
D. Menyatakan perang
Sedangkan dalam sistim presidensial presiden memiliki fungsi sebagai kepala pemerintahan yaitu
bertugas menjalankan semua sistim pemerintahan dalam satu negara.
Pada perkembangannya dengan adanya UUDS 1950 ini menyebabkan munculnya banyak masalah
dalam pemerintahan negara sehingga presiden soekarno memutuskan untuk kembali
mengguanakan uud 1945 sebagai dasar negara Indonesia dan setelah itu pada tanggal 5 juli 1959
presiden soekarno mengeluarkan dekrit presiden yang berisi:
a. Pembubaran konstituante
b. Berlakunya kembali UUD’45 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
c. Pembentukan MPR sementara dan DPA sementara.
Pelaksaan UUD 1945 Pada Masa Orde Lama dan Orde Baru
Orde Lama (5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Masa orde lama di mulai sejak adanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan mulai berlakunya kembali
Undang – Undang Dasar 1945 bagi bangsa dan Negara Republik Indonesia. Dengan demikian,
Dekrit Presiden 5 juli 1959 itu merupakan sumber hukum dan ketatanegaraan yang sangat penting
di Negara Republik Indonesia.
Pada masa orde lama, seharusnya segala sistem pemerintahan dan pelaksanaannya sesuai yang di
atur dalam UUD 1945. Akan tetapi, dalam kenyataannya terdapat berbagai penyimpangan.Seperti
pengangkatan presiden soekarno sebagai presiden seumur hidup yang jelas – jelas bertentangan
dengan UUD 1945.
masa orde baru ( 11 maret 1966 – 21 mei 1998 )
orde baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan
kembali pada kemurnian pelaksanaan pancasila dan UUD’45. Tekat orde baru ialah melaksanakan
pancasila dan UUD’45 dengan murni dan konsekuen. Namun pada masa ini juga terjadi banyak
penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintahan Orde Baru. Kebijakan – kebijakan yang diambil
pemerintah juga cenderung untuk kepentingan golongan. Selain itu juga terjadi banyak teror fisik
maupun psikologis.
Dalam pelaksanaan Orde Baru berusaha melaksanakan demokrasi dengan sebaik – baiknya
anatara lain dengan menyelenggarakan pemilihan umum guna mewujudkan adanya MPR.
Pembukaan UUD 1945 ( arti dan makna )
Arti dan Makna Alinea – alinea pembukaan UUD 1945
• Alinea pertama
Pada alinea pertama terdapat dua asas pikiran yaitu perikemanusiaan dan perikeadilan.
• Alinea kedua
bangsa Indonesia dari dalam terpaksa berjuang untuk merealisir hak kodrat dan hak morilnya ke
merdekaan atas kedauatan sendiri, berhasil membentuk negara indonesia yang dicita – citakan
dan mempunyai sifat – sifat tertentu.
• Alenia ketiga
Bangsa indonesia menyatakan kemerdekaan indonesia itu atas kekuatan bangsa indonesia sendiri
, didukung oleh seluruh rakyat.
• Alenia keempat
Berisi pokok kaidah negara yang fundamental yaitu : fungsi dan tujuan negara , keharusan adanya
undang – undang dasar, adanya asas politik negara yaitu republik yang berkedaulatan dan adanya
asas kerohanian negara.
Tujuan pembukaan UUD 1945
1. Mempertanggungjawabkan
2. Menetapkan cita – cita bangsa
3. Proklamasi kemerdekaan menjadi permulaan dan dasar hidup kebangsaan.
4. Sebagai ketentuan pedoman dan pegangan.
Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan UUD
Aline – alinea dalam pembukaan UUD 1945 memiliki hubungan sendiri dengan UUD. Alinea
pertama sampai ketiga memiliki hubungan dengan peristiwa yang mendahului terbentuknya
negara Indoonesia, tidak mempunyai hubungan yang organis dengan UUD.
Sedangkan alinea keempat memiliki hubungan dengan terbentuknya UUD itu sendiri selain itu
juga memiliki hubungan dengan pembentukan pemerintahan negara akan diatur di dalam UUD.
Kemudian negara Indonesia berbentuk republik yang berkedaulatan rakyat. Dan sebagai
ditetapkannya dasar pancasila.
Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi 17 agustus 1945
letak dan sifat hubungan antara pembukaan dengan proklamasi
1. Proklamasi dan pembukaan adalah satu kesatuan.
2. Ditetapkannya pembukaan pada 18 agustus 1945 bersama – sama dengan ditetapkannya UUD
3. Pembukaan pada hakikatnya merupakan pernyataan kemerdekaan yang lebih rinci.
Pancasila sebagai orientasi dan kerangka acuan pembangunan
pancasila sebagai orientasi pembangunan.
Pada saat ini pancasila lebih banyak dihadapkan pada tantangan berbagai varian kapitalisme dari
pada komunisme atau sosialisme. Ini disebabkan perkembangan kapitalisme yamg bersifat global.
Fungsi pancasila ialah memberi orientasi terbentuknya struktur kehidupan sosial politik dan
ekonomi yang manusiawi, demokratis dan adil bagi seluruh rakyat.
Pancasila sebagai kerangka acuan pembangunan
Pancasila diharapkan dapat menjadi kerangka referensi untuk membangun suatu model
masyarakat atau untuk memperbaharui tatanan sosial budaya. ada dua fungsi dari pancasila
sebagai kerangka acuan: 1. Pancasila menjadi dasar visi yang memeberi inspirasi untuk
membangun suatu corak tatanan sosial budaya yang akan datang. 2. Pancasila sebagai nilai – nilai
dasar menjadi refrensi kritik sosial budaya.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan bangsa
Pancasila sebagai paradigma artinya nilai – nilai dasar pancasila secara normativ menjadi dasar,
keranga acuan, dan tolak ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonsia.
1. Sebagai paradigma pembangunan pendidikan.
Pendidikan pada dasarnya adalah pemanusiaan, dan ini memuat hominiasi dan humanisasi. Salah
satu agenda penting dalam upaya mengatasi krisis dalam kehidupan berbangsa kita adalah melalui
pendidikan .
2. Sebagai paradigma pembangunan ideologi.
Ideologi merupakan prinsiip dunamika, karena merupakan pedoman yang berbentuk cita – cita
3. Sebagai paradigma pembangunan politik.
Dengan kelima prinsipnya pancasila menjadi dasar yang cukup integratif bagi kelompok –
kelompok politik yang cukup heterogen dalam sejarah Indonesia modern.
4. Sebagai paradigma pembangunan ekonomi
Dalam penyusunan sistem ekonomi nasional yang tangguh untuk mewujudkan masyarakat yang
adil dan makmur, pancasila lah yang menjadi landasan filos0fisnya.
5. Sebagai paradigma pengembangan sosial
Karena indonesia memiliki keberagaman budaya maka untuk mempersatukannya tetap
menggunakan pancasila sebagai landasannya.
6. Sebagai paradigma pembangun ketahanan nasional
7. Kaitan pancasila dengan ketahanan nasional adalah kaitan antara ide yang mengakui pluralitas
yang membutuhkan kebersamaan.
8. Sebagai paradigma pembangun hukum
Hukum di indonesia bersumber pada pancasila
9. Sebagai paradigma pembangun beragama
Untuk mewujudkan kesatuan dan menghargai pluralitas dalam masyarakat.
10. Sebagai paradigma perkembangan iptek
Ilmu teknologi yang berkembang harus dapat dipertanggung jawabkan tentang hak dan kewajiban
dalam mengembangkan iptek diatur dalam pancasila.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Pengertian dan Macam-Macam Kebijakan Pemerintah - Istilah kebijakan atau kebijaksanaan yang diterjemahkan
dari kata policy memang biasanya dihubungkan dengan keputusan pemerintah, karena pemerintahlah yang
mempunyai kekuasaan (wewenang) untuk mengarahkan masyarakat, dan bertanggung jawab melayani
kepentingan umum.
Kebijakan dapat juga berarti sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis pelaksanaan suatu
pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. oleh beberapa ahli maupun organisasi kebijakan diartikan
sebagai berikut ini:
Friedrik (1963) Berpendapat Bahwa kebijakan adalah serangkaian tindakan yang diajukan seseorang,
group, dan pemerintah dalam lingkungan tertentu dengan mencantumkan kendala-kendala yang dihadapi serta
kesempatan yang memungkingkan pelaksanaan usulan tersebut dalam upaya mencapai tujuan.
Menurut PBB: Kebijakan adalah suatu deklarasi mengenai dasar pedoman (untuk) bertindak, suatu arah
tindakan tertentu, suatu program mengenai aktivitas-aktivitas tertentu atau suatu rencana.
Anderson (1979) Berpendapat Bahwa kebijakan merupakan serangkaian tindakan yang mempunyai
tujuan tertentu yang mesti diikuti dan dilakukan oleh para pelakunya untuk memecahkan suatu masalah (a
purposive corse of problem or matter of concern).
Lasswell (1970) Berpendapat Bahwa kebijakan adalah sebagai suatu program pencapaian tujuan, nilai-
nilai dan praktik-praktik yang terarah (a projected program of goals values and practices).
Heclo (1977) Berpendapat Bahwa kebijakan merupakan cara bertindak yang sengaja dilaksanakan
untuk menyelesaikan masalah-masalah.
Amara Raksasa Taya (1976) Berpendapat Bahwa kebijakan ialah suatu taktik atau strategi yang
diarahkan untuk mencapai tujuan.
Budiardjo (1988) Berpendapat Bahwa kebijakan adalah sekumpulan keputusan yang diambil oleh
seorang pelaku atau kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan
tersebut.
Menurut KBBI: Kebijakan merupakan rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis dan dasar rencana
dalam pelaksanaan pekerjaan, kepemimpinan, serta cara bertindak (tetang perintah, organisasi, dan lainnya).
Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan keputusan-keputusan penting pada
organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas program maupun pengeluaran, dan
pemilihannya berdasarkan dampaknya. Kebijakan bisa juga diartikan sebagai mekanisme politis,
finansial, manajemen, atau administratif untuk mencapai suatu tujuan eksplisit.
Kebijakan dapat berbentuk keputusan yang dipikirkan secara matang dan hati-hati oleh pengambil keputusan
puncak dan bukan kegiatan-kegiatan berulang yang rutin dan terprogram atau terkait dengan aturan-aturan
keputusan.
Jadi kebijakan merupakan seperangkat keputusan yang diambil oleh pelaku-pelaku politik dalam rangka memilih
tujuan dan bagaimana cara untuk mencapainya.
Kebijakan pemerintah pada prinsipnya dibuat atas dasar kebijakan yang bersifat luas. Menurut Werf (1997) yang
dimaksud dengan kebijakan adalah usaha mencapai tujuan tertentu dengan sasaran tertentu dan dalam urutan
tertentu. Sedangkan kebijakan pemerintah mempunyai pengertian baku yaitu suatu keputusan yang dibuat
secara sistematik oleh pemerintah dengan maksud dan tujuan tertentu yang menyangkut kepentingan umum.
Dalam berbagai sistem politik, kebijakan publik diimplementasikan oleh badan-badan pemerintah (melalui
kebijakan pemerintah). Badan-badan tersebut melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pemerintah dan hari ke hari
yang membawa dampak pada warganegaranya. Dalam literatur administrasi. (Subarsono, 2005:87)
Untuk lebih memahami tentang kebijakan pemerintah, Berikut Definisi Pemerintah Menurut Para Ahli:
Thomas R. Dye mengatakan Kebijaksanaan pemerintah merupakan apa saja yang ditetapkan oleh
pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Definisi Thomas R. Dye itu didasarkan pada kenyataan, bahwa
banyak sekali masalah-masalah yang harus diatasinya, banyak sekali kainginan dan kehendak rakyat yang
harus dipenuhinya. (Soenarko, 2003:41)
Dimock dalam bukunya yang berjudul Public Administration mengarahkan kebijaksanaan pemerintah
adalah perpaduan dan kristalisasi dan pada pendapat- pendapat dan keinginan-keinginan banyak orang dan
golongan-golongan dalam masyarakat. (Soenarko, 2003:43)
Robert Eyestone mengatakan kebijaksanaan pemerintah adalah hubungan suatu lembaga pemerintah
terhadap lingkungannya. (Soenarko, 2003:42)
Carl J. Friedrich mengatakan kebijakan pemerintah adalah suatu arah tindakan yang diusulkan pada
seseorang, golongan, atau Pemerintah dalam suatu lingkungan dengan halangan-halangan dan kesempatan-
kesempatannya, yang diharapkan dapat memenuhi dan mengatasi halangan tersebut di dalam rangka
mencapai suatu cita-cita atau mewujudkan suatu kehendak serta suatu tujuan tertentu. (Soenarko, 2003:42)
Heinz Eulau dan Kenneth Prewitt mengatakan Kebijakan dapatlah diberi definisi sebagai suatu
keputusan yang siap dilaksanakan dengan ciri adanya kemantapan perilaku dan berulangnya tindakan, baik
oleh mereka yang membuatnya maupun oleh mereka yang harus mematuhinya. (Soenarko, 2003:41)
Macam Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Keuangan
Uang memiliki peranan penting dalam menetukan kegiatan ekonomi masyarakat suatu negara. Sudah sejak
lama para ahli ekonomi sepakat bahwa uang bisa berakibat baik bagi perekonomian, tetapi uang kadang-
kadang juga bisa berakibat buruk bagi perekonomian, dan para ahli ekonom juga sepakat bahwa uang yang
tersedia dalam perekonomian sangat besar pengaruhnya dalam menentukan kesetabilan dan pertumbuhan
ekonomi suatu negara.
Uang adalah benda yang disetujui oleh masyarakat umum sebagai alat pelantara tukar menukar dalam
perdagangan. Fungsi uang dalam perekonomian yaitu:
sebagai alat pertukaran
motif berjaga-jaga
motif spekulasi
Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga umum barang dan jasa secara terus menerus akibat dari tidak ada
keseimbangan arus barang dan arus uang.
Suatu negara yang mengalami inflasi memiliki ciri - ciri sebagai berikut :
1. harga barang pada umumnya dalam kondisi naik terus menerus
2. Arus barang relatif sedikit
Pencegahan inflasi telah lama menjadi salah satu tujuan utama dari kebijaksanaan ekonomi makro
pemerintahan dan bank sentral dinegara manapun. Hal ini disebabkan inflasi dianggap sebagai suatu yang tidak
diinginkan dan inflasi memberi pengaruh yang tidak baik terhadap distribusi pendapatan (masyarakat
berpendapat rendah akan menderita), kegiatan pinjam meminjam (pemberi pinjaman beruntung, peminjam
merugi), spekulasi dan persaingan dalam perdagangan internasional.
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah ( Bank Sentral ) untuk menambah dan
mengurangi jumlah uang yang beredar. Sejak tahun 1945, kebijakan moneter hanya digunakan sebagai
kebijakan ekonomi untuk mencapai stabilitaas ekonomi jangka pendek. Adapun kebijakan fiscal digunakan
dalam pengendalian ekonomi jangka panjang. Namun pada saat ini kebijakan moneter merupakan kebijakan
utama yang dipergunakan untuk pengendalian ekonomi jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar, pemerintah dapat melakukan kebijakan uang ketat dan
kebijakan uang longgar.
1. Easy Money Policy, yaitu kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral untuk menambah jumlah
uang yang beredar dengan cara :
2. Tight Money Policy, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar
dengan cara :
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal pada prinsipnya merupakan kebijakan yang mengatur tentang penerimaan dan pengeluaran
negara. Sumber-sumber penerimaan negara antara lain dari pajak, penerimaan bukan pajak serta
bantuan/pinjaman dan luar negeri.
Selain itu, pengeluaran dibagi menjadi dua kelompok besar yakni pengeluaran yang bersifat rutin seperti
membayar gaji pegawai, belanja barang serta pengeluaran yang bersifat pembangunan. Dengan demikian,
kebijakan fiskal merupakan kebijakan pengelolaan keuangan negara dan terbatas pada sumber-sumber
penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN.
Sedangkan kebijakan atau kebijaksanaan pemerintah mempunyai beberapa tingkatan yaitu:
Kebijakan Nasional
Yaitu kebijakan Negara yang bersifat fundamental dan strategis untuk mencapai tujuan nasional/Negara sesuai
dengan amanat UUD 1945 GBHN. Kewenangan dalam pembuat kebijaksanaan adalah MPR, dan presiden
bersama-sama dengan DPR.
Bentuk kebijaksanaan nasional yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan dapat berupa:
UUD 1945
Ketetapan MPR
Undang-undang
Peraturan pemerintah pengganti undang undang (Perpu) dibuat oleh presiden dalan hal kepentingan
memaksa setelah mendapat persetujuan DPR.
Kebijaksanaan Umum
Kebijaksanaan yang dilakukan oleh presiden yang bersifat nasional dan menyeluruh berupa penggarisan
ketentuan ketentuan yang bersifat garis besar dalam rangka pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan sebagai pelaksanaan UUD 1945, ketetapan MPR maupun undang undang guna mencapai tujuan
nasional.
Penetapan kebijaksanaan umum merupakan sepenuhnya kewenangan presiden, sedangkan bentuk
kebijaksanaan umum tersebut merupakan tertulis berupa peraturan perundang-undangan seperti hal nya
keputusan presiden (Kepres), peraturan pemerintah (PP) maupun Instruksi Presiden (Inpres).
Sedangkan kebijaksanaan pelaksanaan dari kebijakan umum tersebut merupakan penjabaran dari kebijakan
umum serta strategi pelaksanaan dalam suatu bidang tugas umum pemerintahan dan pembangunan dibidang
tertentu. Penetapan kebijaksanaan pelaksanaan terletak pada para pembantu presiden yaitu para menteri atau
pejabat lain setingkat dengan menteri dan pimpinan sesuai dengan kebijaksanaan pada tinkat atasnya serta
perundang-undangan berupa peraturan, keputusan atau instruksi pejabat tersebut (pejabat/menteri)
Strategi kebijakan
Merupakan salah satu kebijakan pelaksanaan yang secara hirarki dibuat setingkat menteri, gubernur,
walikota/bupati berupa surat keputusan yang mengatur tata laksana kerja dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan sumber daya manusia. Pengertian strategi merupakan serangkaian sasaran organisasi
yang kemudian mempengaruhi penentuan tindakan komprehensif untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan atau alat dengan mana tujuan akan dicapai.
Sekian artikel tentang Pengertian dan Macam-Macam Kebijakan Pemerintah, semoga artikel diatas dapat
bermanfaat bagi anda maupun untuk sekedar menambah wawasan dan pengetahuan anda mengenai
Pengertian Kebijakan Pemerintah dan Macam Macam Kebijakan Pemerintah. Terimakasih atas kunjungannya.
“Sejarah perumusan Pancasila”
Pada 1 Maret 1945 Pemerintah Jepang dibawah Panglima Tertinggi Harada Kumakichi mengumumkan pembentukan
Dokuritsu Junbi Cosakai(BPUPKI) dengan ketua dr. Radjiman Wedyodiningrat.
Sidang ke- 1 BPUPKI tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945.
Mr Muh Yamin tanggal 29 Mei 1945 menyampaikan usulan rumusan Pancasila sbb :
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ke – Tuhanan
Peri Kerakyatan
Kesejahteraan Rakyat
Pada 31 Mei 1945, Prof. Dr Soepomo mengusulkan Negara Nasional yang bersatu yaitu :
Takluk kepada Tuhan,
Badan permusyawaratan,
Perekonomian berdasarkan kekeluargaan,
Hubungan antar bangsa.
Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945 menyampaikan rumusan Pancasila :
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme / Perikemanusiaan
Mufakat / Demokrasi
Kesejahteraan social
Ketuhanan Yang Berkebudayaan
Panitia Sembilan yang oleh Mr Muh Yamin disebut Jakarta Charter (piagam Jalkarta) dipimpin Soekarno memberikan
rumusan sbb :
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk – pemeluknya,
Kemanusaian Yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Anggota Panitia Sembilan
1. Ir. Soekarno
2. Moh. Hatta
3. Mr. Muh Yamin
4. Abikuso Cokrosoryo
5. Abdul Kahar Muzakar
6. H. Agus Salim
7. KH. Wachid Hasyim
8. Mr. Ahmad Subardjo
9. Mr. A.A. Maramis
Naskah Pembukaan UUD 1945 diambil dari naskah piagam Jakarta.
Sidang ke-2 BPUPKI 10 -17 Juli 1945 merancang UUD.
Pada 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan, diganti Dokuritsu Junbi Inkai(PPKI) diketuai Ir. Soekarno.
Sidang I ,PPKI 18 Agustus 1945 memutuskan :
Mengesahkan UUD 45
Memilih Ir. Sukarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Membentuk komite Nasional untuk membantu Presiden.
Sidang II, PPKI 19 Agustus 1945 membentuk :
KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat / DPR)
Membentuk wilayah RI menjadi 8 Provinsi
Membentuk 12 departmen
“Fungsi Pancasila”
Sebagai dasar falsafah negara/ ideologi Negara
Pancasila sebagai dasar mengatur penyelenggaraan pemerintah.
Ditegaskan kembali dengan TAP MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan P4.
Sebagai sumber dari segala sumber hukum dasar Nasional
Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia (Way of life)
Semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila dari Pancasila.
Merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri.
Sebagai jiwa dan kepribadian Bangsa Indonesia
Pada dasarnya Pancasila telah ada sejak berabad-abad lamanya dalam kehidupan bangsa Indonesia, yang lahir
bersamaan adanya bangsa Indonesia.
Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
Pada saat bangsa Indonesia bangkit untuk hidup sebagai bangsa merdeka, bangsa Indonesia telah sepakat untuk
menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara, yaitu 18 Agustus 1945 disahkan oleh PPKI
“Nilai-Nilai Pancasila”
Nilai dasar Fundamental
Nilai dasar Fundamental yang melekat dan bersifat tetap, Pancasila mengandung asas dan cita-cita serta tujuan yang
ingin dicapai bangsa Indonesia.
Nilai Kerokhanian (terkandung dalam setiap sili-sila dalam Pancasila)
Nilai-Nilai Pancasila Menurut prof Notonagoro
Nilai materiil : segala sesuatu yang berguna bagi makhluk hidup.
Nilai Vital : segala sesuatu yang berguna bagi makhluk hidup untuk melakukan aktifitas.
Nilai kerokhanian : kebenaran, keindahan , kebaikan, religius)
“ASEAN”
Berdirinya ASEAN
Didirikan di Bangkok 8 Agustus 1967 oleh 5 negara yaitu:
Indonesia (diwakili Adam Malik),
Thailand (Thanat Koman),
Malaysia, (Tun Abdul Razak),
Filipina ( Narsisco Ramos) dan
Singapura (S. Rajaratnam), menghasilkan keputusan berdirinya ASEAN .
Sekarang ada 10 negara anggota Asean dengan 5 negara terakhir adalah : Brunei Darussalam (28 Juli 1984),
Vietnam (28 Juli 1995)Laos (23 Juli 1997), Myanmar (23 Juli 1997)dan Kamboja (16 Desember 1998).
“Hukum Laut”
Pengertian LANDAS KONTINEN INDONESIA ( UU no 1 th 1973 )
Adalah dasar laut dan tanah di bawahnya diluar perairan Indonesia sampai kedalaman 200 m atau lebih dimana
masih dimungkinkan dilakukan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam.Landas Kontinen Indonesia adalah 200 mil –
350 mil laut. Batas laut territorial adalah 12 mi laut diukur dari garis pantai
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEE I)
Adalah jalur diluar dan berbatasan dengan laut wilayah Indonesia sebagaimana ditetapkan berdasarkan undang
undang tentang perairan Indonesia yang meliputi dasar laut, tanah dibawahnya dan air di atasnya dengan jarak tidak
melebihi 200 mil laut diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia.
“Wawasan Nusantara”
Pengertian Wawasan Nusantara
Adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografisnya berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
Tujuan Wawasan Nusantara
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasakan perdamaian
abadi dan keadilan social.
“DPR”
Hak – hak DPR
Hak budget : hak mengajukan rancangan RAPBN
Hak amandemen : hak menilai/ mengadakan perubahan atas RUU
Hak inisiatif : Hak mengajukan RUU kepada presiden
Hak Angket : hak untuk melakukan penyelidikan atas kebijakan presiden/ pemerintah
Hak interpelasi : hak untuk meminta keterangan kepada presiden
“Amandemen UUD 1945”
AMANDEMEN UUD 1945 ( 4 x amandemen, th 1999, 2000, 2001, 2002) diketuai oleh Amin Rais.
Amandemen I (19 Oktober 1999)
Pasal yang diamandemen :
5, 7, 9, 13, 14, 15, 17 (tentang Presiden)
20, 21 (tentang DPR)
Amandemen II (18 Agustus 2000)
Pasal yang diamandemen :
18 (Pemerintah Daerah)
19, 20, 22 (DPR)
25 (Wilayah Negara)
26 (Warga negara dan penduduk)
27, 28 (HAM)
30 (Hankam)
36 (Bendera, bahasa, lambang negara dan lagu kebangsaan)
Amandemen III (9 November 2001)
Pasal yang diamandemen :
1, 3 (MPR)
6, 7, 8, 11, 17, (Presiden)
21, 22 (DPD, Pemilu)
23 (Pajak & Keuangan, BPK)
24 (Kehakiman)
Amandemen IV (10 Agustus 2002)
Pasal yang diamandemen :
2, 6, 8, 11, 16 (Presiden)
23, 24 (Perbankan)
31, 32 (Pendidikan dan Kebudayaan)
33, 34 (Ekonomi dan Kesejahteraan)
37 (Perubahan UUD)
Jika ada pertanyaan, berapakah Indonesia melakukan Amandemen UUD 1945, jawabannya 4 kali.
“Pemerintahan Daerah”
(UU NO 32 TAHUN 2004)
Otonomi Daerah : Hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai peraturan perundang-undangan.
Daerah Otonom : Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah, yang berwewenang
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi dalam sistem NKRI.
Desentralisasi : Penyerahan urusan pemerintah dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk
mengatur urusan rumah tangganya sendiri.
Azas desentralisasi : Penyerahan wewenang/pendelegasian pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
Azas dekonsentrasi : Pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada Gubernur sebagai wakil
pemerintah dan atau perangkat pusat di daerah.
DAU : Dana yang dialokasikan kepada setiap daerah otonom (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia setiap
tahun sebagai dana pembangunan. Sumber DAU adalah APBN, merupakan salah satu komponen
pendapatan daerah.
Tujuan pemberian DAU.
Pemerataan kemampuan keuangan antara daerah untuk mendanai kebutuhan daerah otonom dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi.
DAK : Dana alokasi dari APBN kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan pemerintah daerah sesuai prioritas nasional.
Sumber Pendapatan Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pajak daerah, retribusi daerah, hasil kekayaan daerah, dll.
Dana perimbangan, terdiri dari:
DAU, DAK dan dana hasil bagi antara pusat dan daerah.
Pinjaman Daerah (terdiri pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri melalui pemerintah pusat)
Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Kewenangan pemerintah daerah mencakup segala bidang pemerintahan kecual : politik luar negeri, hankam,
peradilan, moneter dan fiskal dan agama
Kewenangan Gubernur dalam memberi sanksi terhadap Bupati/ Walikota: Pembatalan pengangkatan jabatan,
Penangguhan dan pembatalan suatu kebijakan, Administratif, Sanksi finansial,
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat : Menteri, LAN, Pimpinan Lembaga Tinggi Negara
Pejabat Pembina Kepegawiaan Daerah adalah Gubernur (Provinsi) dan untuk Kabupaten/Kota adalah Bupati/
Walikota.
Dekrit Presiden
Dekrit Presiden 1959 demokrasi terpimpin (presiden Sukarno) 21 Februari 1957
Isi :
Pembubaran Konstituante
Berlakunya kembali 1945 dan tidak berlakunya UUDS (1950)
Dibentuk MPRS
Dibentuk DPA Sumatera
“KAA”
Konferensi Asia Afrika (KAA) digagas PM Ali Sastroamijoyo didahului konferensi Kolombo 1954
Tujuan :
Membahas masalah Vietnam
Menyelenggarakan KAA. Indonesia, India, Pakistan, Burma (Myanmar), dan Srilangka
Indonesia diwakili oleh PM. Ali Sastroamijoyo
Tujuan KAA
Perdaaian kawasan Asia – Afrika
Membantu PBB
Perjuangan bangsa Asia – Afrika untuk mencapai kemerdekaan.
“OKI”
Diprakarsai Raja Faisal (Arab Saudi) dan Raja Hasan (Maroko)dengan tujuan :
Solidaritas antar negara anggota
Kerjasama Sos-bud, Ekonomi.
Melenyapkan perbedaan Ras, kolonialisme
Membantu perjuangan Palestina
“ORDE BARU”
Pengertian: tatanan kehidupan rakyat bangsa dan negara yang diletakkan kembali kepada kemurnian pelaksanaan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Pada tanggal 10 Maret 1966 terjadi unjuk rasa yang dikenal dengan Tritura yang berisi :
Bubarkan PKI
Bersihkan kabinet Dwikora dari unsur PKI
Turunkan harga
Sebab-sebab Keruntuhan Orde Baru
Krisis ekonomi yang melanda asia tenggara.
Korupsi, kolusi, dan nepotisme
Politik sentralisasi.
Kemenangan Golkar yang tidak jurdil juga menjadi penyebab runtuhnya orde baru.
Pembentukan BPUPKI
1 Maret 1945 Jepang meyakinkan Indonesia tentang kemerdekaan dengan membentuk Dokuritsu Junbi
Tyosakai atau BPUPKI (Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). kemudian pada 28
April 1945, Jenderal Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang Jawa melantik anggota BPUPKI di
Gedung Cuo Sangi In, di Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Kemlu). saat itu Ketua BPUPKI yang
ditunjuk Jepang adalah dr. Rajiman Wedyodiningrat dengan wakilnya Icibangase (Jepang) serta Sekretaris
R.P. Soeroso. Jml anggota BPUPKI saat itu adalah 63 orang yang mewakili hampir seluruh wilayah di
Indonesia.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan Jepang dan untuk menindaklanjuti BPUPKI, Jepang
membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Iinkai. PPKI
beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia dipimpin oleh Ir. Sukarno,
dengan wakilnya Drs. Moh. Hatta serta penasihatnya Ahmad Subarjo. kemudian Tanggal 14 Agustus 1945
Jepang menyerah karena kalah setelah bom atom dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki. Kala itu Kondisi di
Indonesia tidak menentu namun membuka peluang baik karena Jepang menyatakan kalah perang namun
Sekutu tidak ada. Inilah waktu yang tepat sebagai klimaks tonggak-tonggak perjuangan berabad-abad untuk
memnjadi bangsa yang berdaulat. kemudian 3 hari setelah Jepang tak berdaya, yaitu tanggal 17 Agustus
1945, pukul 10.00 dinyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia keseluruh dunia.
Proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia merupakan jembatan emas, sehingga mempunyai
makna yang sangat penting bagi bangsa dan negara Indonesia. Menurut Surjumiharjo (1989), gerakan ini
merupakan peristiwa yang serempak di berbagai belahan bumi, khususnya di Asia dan Afrika.
Pertempuran Ambarawa
Palagan Ambarawa adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap Sekutu yang terjadi di Ambarawa,
sebelah selatan Semarang, Jawa Tengah. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh mendaratnya pasukan Sekutu
dari Divisi India ke-23 di Semarang pada tanggal 20 oktober 1945. Pemerintah Indonesia memperkenankan
mereka untuk mengurus tawanan perang yang berada di penjara Ambarawa dan Magelang.
Kedatangan pasukan Sekutu (Inggris) diikuti oleh pasukan NICA. Mereka mempersenjatai para bekas
tawanan perang Eropa, sehingga pada tanggal 26 Oktober 1945 terjadi insiden di Magelang yang kemudian
terjadi pertempuran antara pasukan TKR dengan pasukan Sekutu. Insiden berakhir setelah Presiden
Soekarno dan Brigadir Jenderal Bethell datang ke Magelang pada tanggal 2 November 1945. Mereka
mengadakan perundingan gencatan senjata dan memperoleh kata sepakat yang dituangkan da1am 12 pasal.
Naskah persetujuan itu berisi antara lain:
1. Pihak sekutu tetap akan menempatkan pasukannya di Magelang untuk melindungi dan
mengurus evakuasi APWI (Allied Prisoners War And Interneers atau tawanan perang dan interniran
sekutu). Jumlah pasukan sekutu dibatasi sesuai dengan keperluan itu.
2. Jalan raya Ambarawa dan Magelang terbuka sebagai jalur lalu lintas Indonesia dan Sekutu.
3. Sekutu tidak akan mengakui aktivitas NICA dan badan-badan yang ada di bawahnya.
Medan Area
Mr. Teuku M. Hassan yang telah diangkat menjadi gubernur mulai membenahi daerahnya. Tugas pertama
yang dilakukan Gubernur Sumatera ini adalah menegakkan kedaulatan dan membentuk Komite Nasional
Indonesia untuk wilayah Sumatera. Oleh karena itu, mulai dilakukan pembersihan terhadap tentara Jepang
dengan melucuti senjata dan menduduki gedung-gedung pemerintah. Pada tanggal 9 Oktober 1945, di
Medan mendarat pasukan Serikat yang diboncengi oleh NICA. Para Pemuda Indonesia dan Barisan Pemuda
segera membentuk TKR di Medan. Pertempuran pertama pecah tanggal 13 Oktober 1945 ketika lencana
merah putih diinjak-injak oleh tamu di sebuah hotel. Para pemuda kemudian menyerbu hotel tersebut
sehingga mengakibatkan 96 korban luka-luka. Para korban ternyata sebagian orang-orang NICA. Bentrokan
antar Serikat dan rakyat menjalar ke seluruh kota Medan. Peristiwa kepahlawanan ini kemudian dikenal
sebagai pertempuran “Medan Area”.