Anda di halaman 1dari 6

MID SEMESTER

Pendidikan Pancasila dan UUD 1945

Nama : Akmal

NRP : 620120002

Prodi : Manajemen pelabuhan

Dosen : Dr. Deselfia DNM Sahari, SH.,MH.

1. Jelaskan Pengertian dan Tujuan Pancasila ?

Jawaban :

Pengertian pancasila

Secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa Sangsekerta, yakni kata


pancasyila atau pancasyiila. Pancasyila (dengan huruf “i” pendek) yang berarti lima alas
atau lima dasar; sedangkan pancasyiila (dengan huruf “ii” panjang) yang berarti lima
peraturan tingkah laku yang baik. pancasila adalah isi jiwa Bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian
abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat.

Tujuan Pancasila

1. Menghendaki Bangsa yang religius yang taat kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Menjadi Bangsa yang adil secara sosial ekonomi
3. Menjadi Bangsa yang menghargai HAM (Hak Asasi Manusia)
4. Menghendaki Bangsa yang demokratis
5. Menghendaki menjadi Bangsa yang nasionalis yang mencintai tanah air Indonesia

2. Jelaskan Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Etika ?

Jawaban :

Etika pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila pancasila untuk mengatur
prilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diindonesia. Oleh karena itu, dalam etika
pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima
nilai tersebut membentuk perilaku manusia indonesia dalam semua aspek kehidupannya. Sila ketuhanan
mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan diri manusia kepada sang
pencipta, ketaaan kepada nilai agama yng dianut. Sila kemanusiaan mengandug dimensi humanus, artinya
menjadikan manusia lebih manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan
antar sesama. Sila persatuan mengandung dimensi solidaritas, rasa kebersamaa (mitsein), cinta tanah air.
Sila kerakyataan mengandug dimensi nilai berupa sikap menghargai orang lain, mau mendengar pendapat
orang lain, tidak memaksakan kehendakkepada oarang lain. Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau
peduli atas nasib orang lain, kesediaan membantu kesulitan orang lain.
3. Jelaskan Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia ?

Jawaban :

Masuknya agama-agama besar seperti Hindu, Budha, Islam di Indonesia menandai dimulainya
kehidupan beragama pada masyarakat. Bagaimana agama merubah kehidupan dan pandangan masyaraat
dapat dilihat pada sistem sosial- ekonominya. Penyelenggaraan perdagangan di kota-kota pelabuhan
menimbulkan komunikasi terbuka, sehingga terjadi mobilitas sosial baik horisontal maupun vertikal serta
perubahan gaya hidup dan nilai-nilai. Tidak lama kemudian Islam masuk ke Indonesia dan menguasai
perdagangan internasional. Di lain pihak kekuasaan pusat dengan agama Hindu-Budha mengalami
kemerosotan bersamaan dengan disintregasi politik dan degenerasi kultural. Akibatnya terciptalah kondisi
yang baik bagi suatu perubahan. Dalam politik juga kemudian lahir kerajaan-kerajaan Islam.

Sebelum negara Indonesia terbentuk pada 17 Agustus 1945, bentuk pemerintahan adalah kerajaan-
kerajaan. Awal abad ke-16 bangsa Eropa seperti Belanda mulai masuk ke Indonesia dan terjadilah
perubahan politik kerajaan yang berkaitan dengan perebutan hegemoni.

Kontak dengan bangsa Eropa telah membawa perubahan-perubahan dalam pandangan masyarakat yaitu
dengan masuknya paham-paham baru, seperti liberalisme, demokrasi, nasionalisme. Hingga sampai
akhirnya Indonesia dapat menumbuhkan jiwa Nasionalisme dan bersatu untuk merdeka.

Sebagai tindakan lanjut dari janji Kaisar Hirohito yang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa
Indonesia maka dibentuklah suatu badan yang bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia yang dikenal dengan nama BPUPKI.

Pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei – 1 Juni 1945) dengan pembicaranya adalah Mr. Muh. Yamin, Mr.
Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir. Soekarno. Mereka semua berpidato guna membahas tentang
rancangan usulan dasar negara.

Menurut Soekarno dalam pidatonya, dasar bagi Indonesia merdeka adalah dasarnya suatu negara yang
akan didirikan yang disebutnya philosophische gronsag, yaitu fundamen, filsafat, jiwa dan pikiran yang
sedalam-dalamnya yang di atasnya akan didirikan gedung Indonesia yang merdeka.

Selanjutnya Ir. Soekarno mengusulkan bahwa dasar bagi Indonesia merdeka itu disebut Pancasila, yaitu:
Kebangsaan, Kemanusiaan, Musyawarah mufakat perwakilan, Kesejahteraan sosial, Ketuhanan yang
berkebudayaan.

Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang beku sehingga seluruh
komponen bangsa terutama para intelektual muda dapat memberikan ide-ide baru dan kreatif untuk
merevitalisasi Pancasila dalam realitas kehidupan berbangsa dan bernegara.

Setelah sidang tersebut dibentuklah panitia kecil yaitu panitia sembilan. Panitia sembilan bersidang
tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam Mukadimah Hukum Dasar,
alinea keempat dalam rumusan dasar negara sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan /perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam Jakarta.Pada sidang kedua
BPUPKI tgl 10 Juli 1945 dibicarakan mengenai materi undang-undang dasar dan penjelasannya. Sidang
kedua ini juga berhasil menentukan bentuk negara Indonesia yaitu Republik. Seiring berjalannya waktu,
dibentuklah PPKI yang bertugas melanjutkan tugas BPUPKI.

Seiring dengan kekalahan Jepang, para pemuda mendesaak agar kemerdekaan dilaksanakan secepatnya
tanpa menunggu janji Jepang, akhirnya Soekarno-Hatta bersedia memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 atas nama bangsa Indonesia.

Sehari setelah Indonesia merdeka, PPKI mengadakan sidang pertamanya. Dalam sidang tersebut terdapat
perubahan yang telah dilakukan yaitu perubahan pada sila pertama (tujuh buah kata dihilangkan dan
diganti dengan kata-kata Yang Maha Esa) dan beberapa perubahan pada rancangan UUD. Pada saat itu
juga Pembukaan Undang-Undang Dasar dan pasal-pasal UUD disahkan menjadi Undang-Undang dasar
negara Republik Indonesia. Pada sidang tersebut juga menetapkan Ir. Soekarno dan Moh.Hatta sebagai
presiden dan wakil presiden Indonesia. Selanjutnya sidang tersebut juga membicarakan rancangan aturan
peralihan. Di dalam aturan tersebut dinyatakan pembentukan KNIP yang bertugas membantu presiden.

4. Jelaskan Fungsi dan Pokok Pikiran UUD 1945 ?

Jawaban :

Setiap sesuatu dibuat dengan memiliki sejumlah fungsi, sebagai contoh kunci dibuat dengan
fungsi sebagai penutup dan pembuka sebuah pintu, dengan demikian secara sederhana dapat dijelaskan
bahwa kunci berfungsi sebagai pembeda antara pemilik dan bukan pemilik sebuah rumah. Demikian juga
halnya dengan UUD 1945, apakah sebenarnya yang menjadi fungsi dari sebuah UUD
1945 dalam praktek penyelenggaraan negara? Marilah bersama-sama kita membahas hal tersebut. Di atas
telah kita bahas bersama bahwa yang dimaksud dengan UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis. Dari
pengertian tersebut dapatlah dijabarkan bahwa UUD 1945 mengikat pemerintah, lembaga-lembaga
negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap warga negara Indonesia dimanapun mereka berada
dan juga mengikat setiap penduduk yang berada di wilayah Negara RepublikIndonesia. Sebagai hukum
dasar, UUD 1945 berisi norma-norma, dan aturan- aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua
komponen tersebut di atas. Undang-undang Dasar bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu
hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis. Dengan
demikian setiap produk hukum seperti undangundang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, ataupun
bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah haruslah berlandaskan dan bersumber pada peraturan
yang lebih tinggi, yang pada akhirnya kesemuanya peraturan perundang-undangan tersebut harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945, dan muaranya adalah Pancasila sebagai
sumber dari segala sumber hukum negara (Pasal 2 UU No. 10 Tahun 2004). Dalam kedudukan yang
demikian itu, UUD 1945 dalam kerangka tata urutan perundangan atau hierarki peraturan perundangan di
Indonesia menempati kedudukan yang tertinggi. Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai fungsi
sebagai alat kontrol, dalam pengertian UUD 1945 mengontrol
apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum yang lebih tinggi, dan
pada akhirnya apakah norma- norma hukum tersebut bertentangan atau tidak dengan ketentuan UUD
1945.
5. Jelaskan Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila ?

Jawaban:

HUBUNGAN SECARA FORMAL

Adalah hubungan dari Pancasila dengan UUD 1945 dalam sudut pandang konstitusional atau peraturan
yang berlaku, antara lain sebagai berikut:

 Pancasila adalah kaidah dasar bagi negara. Oleh karena pancasila dimuat pada pembukaan UUD
1945 maka UUD pun menjadi kaidah dasar negara.
 Pancasila merupakan inti pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan menjadikan UUD sebagai
sumber hukum tertinggi dan pancasila sebagai tertib hukum bangsa Indonesia.

HUBUNGAN SECARA MATERIAL

Hubungan secara material maksudnya adalah bahwa semua bagian-bagian (material) dari UUD 1945
harus selaras dan tidak bertentangan dengan Pancasila. Sebab Pancasila sendiri merupakan sumber dari
segala sumber hukum oleh sebab itu esensi dari UUD 1945 memuat atau dijiwai oleh nilai-nilai pancasila.

6. Jelaskan Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi ?

Jawaban :

Hubungan proklamasi kemerdekaan dengan pembukaan UUD 1945 dapat dilihat dari penyataan
kemerdekaan yang dijabarkan lebih lanjut dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu:

1. Pada alinea pertama pembukaan UUD 1945 berisi alasan pernyataan proklamasi kemerdekaan.
Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
2. Pada alinea kedua berisi perjuangan untuk kemerdekaan. Diuraikan juga kebanggaan dan
kehormatan terhadap perjuangan dan adanya kesadaran bahwa keadaan sekarang tidak bisa
dipisahkan dari keadaan sebelumnya.
3. Pada alinea ketiga menjelasakan adanya motivasi moril dan motivasi material bangsa Indonesia
untuk menyatakan kemerdekaannya.

Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 mempunyai
korelasi jelas. Yaitu mengandung arti bahwa sejak tanggal 17 Agustus 1945 secara resmi bangsa dan
negara Indonesia berdiri sendiri, terbebas dari belenggu penjajah bangsa asing. Dengan demikian, sejak
saat itu bangsa dan negara Indonesia tidak terikat oleh pengaruh kekuasaan bangsa dan negara mana pun
di dunia. Serta berkedudukan sederajat dengan negara-negara di dunia.

7. Jelaskan Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 ?

Jawaban :

1. Pelaksanan UUD 1945 pada masa awal kemerdekaan (17 Agustus 1945 – 29 Desember 1949)
Pada awal kemerdekaan Indonesia, KNIP mengusung gagasan pemerintahan parlementer karena
khawatir dengan pemberian kekuasaan yang begitu besar pada presiden oleh UUD. Karena itu pada
tanggal 7 oktober 1945, KNIP mengeluarkan momerandum yang meminta presiden untuk segera
membentuk MPR, menanggapi hal itu, presiden mengeluarkan maklumat wakil presiden pada tanggal 16
oktober 1945 yang berisi “bahwa komite nasional pusat, sebelum terbentuk MPR dan DPR diserahi
kekuasaan legislative dan ikut menetapkan GBHN, serta membentuk badan pekerjaan”, dan pada tanggal
3 november 1945, wakil presiden mengeluarkan maklumat lagi tentang kebebasan membentuk banyak
partai. Terbentuknya cabinet pertama berdasarkan system parlementer dengan perdana menteri syahrir
pada tanggal 14 november 1945. Hal itu berakibat pada kestabilan Indonesia di bidang ekonomi, politik
maupun pemerintahan.

2. Pelaksanaan UUD pada masa orde lama (demokrasi terpimpin) (5 juli 1959 – 11 maret 1966.

Pada tanggal 5 juli 1959 presiden menganggap NKRI dalam bahaya, karena itu presiden mengeluarkan
dekrit presiden  yang isinya :

a) Menetapkan pembubaran konstituante.


b) Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali bagi seluruh rakyat Indonesia, dan terhitung mulai dari
dikeluarkannya dekrit ini, UUD 1950 tidak diberlakukan lagi.
c) Pembentukan MPR sementara yang beranggotakan DPR, perwakilan daerah- daerah dan dewan
agung sementara.

3. Pelaksanaan UUD 1945 masa orde baru (11 maret 1966 – 22 mei 1998)

Masa orde baru berada dibawah kepemimpinan Soeharto dalam misi mengembalikan keadaan setelah
pemberontakan PKI, masa orde baru juga mempelopori pembangunan nasional sehingga sering dikenal
sebagai orde pembangunan.

MPRS mengeluarkan berbagai macam keputusan penting, antara lain :

1. Tap MPRS No. XVIII/MPRS/1966 tentang kabinet Ampera yang menyatakan agar presiden
menugasi pengemban Super Semar, Jenderal Soeharto untuk segera membentuk kabinet Ampera.
2. Tap MPRS No. XVII/MPRS/1966 yang dengan permintaan maaf, menarik kembali pengangkatan
pemimpin Besar Revolusi menjadi presiden seumur hidup.
3. Tap MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang memorandum DPRGR mengenai sumber tertib hukum
republik Indonesia dan tata urutan perundang -undangan.
4. Tap MPRS No. XXII/MPRS/1966 mengenai penyederhanaan kepartaian, keormasan dan
kekaryaan.
5. Tap MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran partai komunis Indonesia dan pernyataan
tentang partai tersebut sebagai partai terlarang diseluruh wilayah Indonesia, dan larangan pada
setiap kegiatan untuk menyebar luaskan atau mengembangkan faham ajaran
komunisme/Marxisme, Leninisme.

4. Pelaksanaan UUD 1945 masa Reformasi ( 22 Mei 1998 – sekarang)Masa Orde Baru di bawah

kepemimpinan presiden Soeharto sampai tahun 1998 membuat pemerintahan Indonesia tidak
mengamanatkan nilai-nilai demokrasi seperti yang tercantum dalam Pancasila, bahkan juga tidak
mencerminkan pelaksanaan demokrasi atas dasar norma-norma dan pasal-pasal UUD 1945. Pemerintahan
dicemari korupsi, kolusi dan nepotisme(KKN). Keadaan tersebut membuat rakyat Indonesia semakin
menderita.Terutama karena adanya krisis moneter yang melanda Indonesia yang membuat perekonomian
Indonesia hancur. Hal itu menyebabkan munculnya berbagai gerakan masyarakat yang dipelopori oleh
generasi muda Indonesia terutama mahasiswa sebagai gerakan moral yang menuntut adanya reformasi
disegala bidang Negara. Keberhasilan reformasi tersebut ditandai dengan turunnya presiden Soeharto dari
jabatannya sebagai presiden dan diganti oleh Prof. B.J Habibie pada tanggal 21 mei 1998. Kemudian
bangsa Indonesia menyadari bahwa UUD 45 yang berlaku pada jaman orde baru masih memiliki banyak
kekurangan, sehingga perlu diadakan amandemen lagi. Berbagai macam produk peraturan perundang-
undangan yang dihasilkan dalam reformasi hukum antara lain UU. Politik Tahun 1999, yaitu UU.
No.2tahun 1999, tentang partai politik, UU. No.3 tahun 1999, tentang pemilihan umumdan UU. No. 4
tahun 1999 tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD; UUotonomi daerah, yaitu meliputi
UU. No.25 tahun 1999. Tentang pemerintahandaerah, UU. No.25 tahun 1999, tentang perimbangan
keuangan antar pemerintahanpusat dan daerah dan UU. No.28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan
negara yangbersih dan bebas dari KKN. Berdasarkan reformasi tersebut bangsa Indonesia sudah mampu
melaksanakan pemilu pada tahun 1999 dan menghasilkan MPR, DPR dan DPRD hasil aspirasi rakyat
secara demokratis.

8. Tuliskan Dasar Hukum Yang Melandasi UUD 1945 ?

Jawaban :

landasan hukum NKRI adalah Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 dan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Landasan hukum bentuk NKRI dapat ditemukan pada antara lain:

a) UUD 1945 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi "Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk republik".
b) UUD 1945 pasal 18 ayat 1 "NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi ...".
c) UUD 1945 pasal 25A "NKRI adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang".
d) UUD 1945 pasal 37 ayat 5 "Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan".

9. Jelaskan Pengertian Konstitusi ?

Jawaban :

Konstitusi adalah hokum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggarakan suatu negara.
Konstitusi dapat berupa hokum dasar tertulis yang lazim disebut Undang-Undang Dasar, dan dapat pula
tidak tertulis (Konvensi).

10. Jelaskan Pengertian HAM ?

Jawaban :

Hak asasi manusia adalah hak dan kebebasan fundamental bagi semua orang, tanpa memandang
kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras, agama, bahasa atau status lainnya.

Anda mungkin juga menyukai