pertanyaan pertama bagaimana sih sejarah Pancasila dari perumusan hingga disahkan
menjadi dasar negara?
Radjiman mengatakan bahwa untuk mendirikan negara yang merdeka, maka dibutuhkan
suatu dasar negara.
Usulan lisan:
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan, dan
5. Kesejahteraan Rakyat
Usulan tertulis:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3, Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1. Persatuan (Unitarisme)
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Soepomo turut menegaskan bahwa negara Indonesia merdeka bukan negara yang
menyatukan dirinya dengan golongan terbesar dalam masyarakat serta tidak menyatukan
dirinya dengan golongan paling kuat (golongan politik atau
ekonomi yang paling kuat).
Soekarno menyatakan usulan dasar negara dengan sebutan Panca Dharma. Lalu, dengan
anjuran para ahli bahasa, rumusan dasar negara yang diusulkan Soekarno ini dinamakan
Pancasila.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial, dan
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada sidang pengesahan UUD 1945.
Pada sidang ini, PPKI mengesahkan UUD 1945 di mana terdapat rumusan Pancasila
sebagai dasar negara pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945.
Itu dia sejarah rumusan Pancasila sebagai dasar negara.
pertanyaan kedua yaitu 3 contoh implementasi sikap yang mencerminkan nilai pancasila
oleh generasi muda?
Nah menurut saya untuk sila pertama yang berbunyi ketuhanan yang maha esa contohnya
adalah mengembangkan sikap saling menghormati serta bekerja sama pada setiap umat
beragama LANJUT BUKU!!!
Selanjutnya no 3 yaitu apa mkasud dan bukti nyata tentang pancasila merupakan sumber
dari segala sumber hukum?!
Pancasila dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah Dasar Negara dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dilaksanakan secara konsekuen dan
konsisten.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi
Negara Republik Indonesia. Hal tersebut ditegaskan dalam ketetapan MPR No.
III/MPR/2000 Tentang Sumber Hukum Dan Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan.
Pasal 1 TAP MPR tersebut memuat tiga ayat
1. Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan
perundang-undangan
2. Sumber hukum terdiri dari sumber hukum tertulis dan hukum tidak tertulis
3. Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana tertulis dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan batang tubuh Undang-Undang
Dasar 1945.
Untuk yang terakhir yaitu cara mengatasi berbagai tantangan pelanggaran atau tidak
dilaksanakannya pancasila sebagai ideologi
Pancasila harus menjadi the living ideology atau ideologi yang hidup di tengah-tengah
masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan cara-cara baru yang relevan dengan
kondisi saat ini. Selain menjadi the living ideology, Pancasila juga harus menjadi the
working ideology,
Syarat Pancasila menjadi the working ideology adalah diakui kebenarannya oleh seluruh
komponen bangsa, dimengerti, dipahami, dan dihayati, serta dipraktikkan dalam
kehidupan. dapat disimpulkan bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan
ideologi Pancasila dalam menghadapi tan- tangan dan ancaman adalah dengan
menjadikan Pancasila sebagai the living ideology atau ideologi yang hidup di tengah-
tengah masyarakat, dan juga menjadikan Pancasila se- bagai the working ideology dengan
mengakui kebenaranya, dimengerti, dipahami, dan dihayati, serta dipraktikan
dalam kehidupan.
Untuk bukti nyatanya yaitu munculnya paham atau pemikiran baru yang bertentangan
dengan nilai-nilai dan ideologi Pancasila. – Masuknya budaya asing yang mengikis
budaya asli Indonesia. – Masuknya kebiasaan dan informasi yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila.