KESATUAN BANGSA
INDONESIA DARI
MASA KE MASA
DISUSUN OLEH :
1. Pembubaran konstituante.
2. Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak
berlakunya lagi UUDS 1950.
3. Pembentukan MPR d
1. Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
(DI/TII)
2. Pemberontakan PRRI/Permesta (Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan
Rakyat Semesta)
Persatuan dan kesatuan
masa orde lama
Persatuan dan kesatuan bangsa pada masa orde lama (5 juli 1959 -
12 maret 1967)
Setelah dikeluarkannya Dekret Presiden tanggal 5 Juli 1959,
Indonesia akhirnya kembali menggunakan UUD 1945 sebagai
konstitusi negara yang juga berkedudukan sebagai asas
penyelenggaraan negara.
Sejak itu, Presiden yang kembali berkedudukan sebagai kepala
negara dan kepala pemerintahan membentuk Kabinet Kerja pada
tanggal 9 Juli 1959, yang berisi 10 menteri untuk kabinet inti,
menteri-menteri ex officio, dan 60 menteri muda.
Di periode ini, Presiden dan para pemimpin bangsa Indonesia
lainnya memandang bahwa pelaksanaan demokrasi liberal di
periode lalu sangat mengecewakan. Karena itu, Presiden
Soekarno mencetuskan konsep demokrasi terpimpin dengan ide
demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Namun, lama-kelamaan, demokrasi
Persatuan dan kesatuan masa orde Baru
Jatuhnya Soekarno menandai berakhirnya masa Orde Lama dan digantikan
kekuatan baru disebut Orde Baru dipimpin Soeharto dengan tekad
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Sistem pemerintah Orde Baru tetap menerapkan sistem pemerintahan
presidensial.
Kelebihan dari sistem pemerintahan Orde Baru :
1. Perkembangan pendapat per kapita masyarakat Indonesia yang pada
tahun 1968 hanya 70 dolar Amerika Serikat dan pada tahun 1996 telah
mencapai lebih dari 1.000 dolar Amerika Serikat.
2. Suksesnya program transmigrasi
3. Suksesnya program keluarga berencana (KB)
4. Sukses memerangi buta huruf
Namun masa pemerintahan Orde Baru banyak terjadi aksi demontrasi yang
memprotes kebijakan pemerintah serta menuduh pelaksanaan
pemerintahan yang jauh dari kejujuran dan keterbukaan. Banyak muncul
dugaan adanya tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme di tubuh
Contoh penyimpanan pada masa Orde Baru:
1. Praktik monopoli ekonomi
2. Kekuasaan di tangan lembaga eksekutif
3. Tidak adanya supremasi hukum
4. Pembatasan hak-hak politik rakyat
Bentuk penyimpanan tersebut mengakibatkan keterpurukan bagi
bangsa Indonesia sehingga tanggal 21 Mei 1998, Presiden
Soeharto mengundurkan diri dan digantikan B.J. Habibie
sebagai presiden RI yang ketiga. Masa jabatan Presiden B.J.
Habibie berakhir setelah pertanggungjawabannya ditolak oleh
Sidang Umum MPR pada tanggal 20 Oktober 1999.
Persatuan dan kesatuan pada masa reformasi