"RUMAH KACA"
Nama Kelompok :
A. Alur
Alur: Campuran, karena sebagian membahas ulang jalan pikiran si tokoh utama.
Bukti : “Mulailah aku mengingat-ingat secara kronologis pekerjaanku sejak 1912 sampai masuk
ke tahun 1915.”
Pada hari itu juga notanya Puncak konflik Inilah bagian cerita yang
kubalas. Akibatnya sepku paling besar dan mendebarkan
datang dan langsung karena toko akan membuat
menyemburkan kejengkelan. note dan membuat sepku
Pada hari marah dan jengkel.
B. Setting :
Latar Tempat
a) Surabaya
Bukti :
“Pelarian- pelarian politik dari Netherland,Sneevliet dan bars itu semakin giat di Jawa
timur khususnya di Surabaya.” (Paragraf pertama)
“ Mereka memilih Surabaya sebagai pusat kegiatan karena Surabaya adalah markas
Besar Syarikat Islam.” (paragraf kedua)
b) Hindia
c) Sala
Bukti : “Pidato sneevliet mulai bermunculan dalam terjemahan Melayu di terbitan koran-koran
Sala.”
Latar Waktu
a) Beberapa hari kemudian
Bukti : “Beberapa hari kemudian bagan itu dilaksanakan tanpa sepengetahuanku.” (paragraf ke-
7)
b) 1912-1915
Bukti : “Sekarang udah datang waktunya ia akan mencari-cari kesalahan mulailah aku
mengingat-ingat secara kronologis pekerjaan khusus 1912 sampai ke tahun 1915.”
d.) Seminggu
Bukti : “ Dalam waktu seminggu dapat kulihat, bahwa pengaruh itu laksana lelatu yang
memercik dan meletik-letik ke kota-kota …”
Latar suasana
a) Tegang
Bukti :” Bagaimana Tuan dapat menyimpulkan mereka bermaksud memengaruhi Syarikat Islam.
Dapatkah Tuan membuktikannya? Ucapan yang meragukan kemampuanku itu memang
menyinggung kehormatanku semestinya ia bisa lebih bijaksana sedikit.”
b) Jengkel
Bukti : “Pada hari itu juga notanya kubalas. akibatnya sepku datang dan langsung
menyemburkan kejengkelan.”
c) Marah
Bukti : “Mukanya jadi kemerah-merahan karena barang ya ya kau akan main-main kan Tuhan
mari kita lihat siapa yang akan lebih tahan.”
d) Curiga
Bukti : “ Tetapi,ia tak mendesak lagi dan pergi dengan bersungut-sungut.Notanya dating
lagi,isinya bernada curiga…”
Memiliki hati nurani dan jiwa kemanusiaannya tetapi hal tersebut terkalahkan oleh akal
dan semangat kolonialnya.
Bukti : “Sekalipun mereka orang-orang Eropa dan bukan jadi urusanku, tapi mau tak mau
terlibat kedalam urusanku juga.”
Mas Tjokro
Dia adalah ketua umum Syarikat Islam. Jabatan tersebut di dapatkan sebagai pemberian
dari Hadji Samadi. Pers luar negeri pernah menjulukinya sebagai kaisar tanpa mahkota.
Sebenarnya hal itu hanya sebagai ejekan tapi lain halnya dengan Tjokro yang
menganggap itu sebagai kehormatan. Bagi terpelajar yang mengerti sejarah, dan
semangat Eropa, julukan itu sungguh-sungguh bukan kehormatan, tapi penghinaan.
Seorang yang tak tahu suka duka organisasi tiba-tiba jadi pemimpin. Dalam
kepemimpinannya sebenarnya dia hanya menggunakan jabatannya sebagai ketua Syarikat
Islam untuk meningkatkan prestisenya di kalangan masyarakat.
Bukti : “Mas Tjokro, ‘kaisar’ yang masih kekanak-kanakan dalam politik itu harus
dibikin kebal terhadap induksi mereka.”
Marco
Orang yang suka meremehkan orang lain dan tempramental, dengan kemarahannya yang
menggebu-gebu sering kali ia mudah di permainkan. Selainitu, ia juga mencari-cari
kesalahan orang lain atau orang yang ia tidak sukai.
Bukti : “ ’Apakah tuan sudah bermaksud melawan pemerintah?’. Mukanya jadi kemerah-
merahan karena berang. Ya, ya, kau akan ku permain-mainkan, Tuan. Sekarang datang
waktunya ia akan mencari-cari kesalahan.”
Sudut Pandang Orang pertama karena pelaku utama serba tahu karena menggunakan kata
“aku”. Selain itu aku di sini seakan-akan mengetahui segala kronologi cerita, ini yang
membuatnya dikatakan sebagai pelaku utama serba tahu.
E. Tema
Novel Rumah Kaca mengangkat tema tentang cara pengarsipan yang rapi atas semua
tindak tanduk pribumi. Kegiatan pengarsipan ini menjadi salah satu kegiatan polotik yang dapat
membatasi pergerakan kemerdekaan yang tergabung dalam berbagai organisasi. Arsip menjadi
mata radar Hindia yang disimpan dimana-mana untuk merekam apapun aktivitas pribumi pada
waktu itu. Penulis dari novel ini (Pramoedya) dengan cerdas mengistilahkan politik arsip itu
sebagai kegiantan pe-rumahkaca-an.
F. Amanat
Berpikirlah sepuluh kali untuk berbicara sekali, mendengarlah dua puluh kali untuk
dapat menyimak dan memahami, selalu berpikir sebelum melakukan suatu tindakan.
Alasan : Karena ucapan yang keluar dari mulut kita terkadang bisa menyakiti hati oramg
lain tanpa kita sadari.Seperti pada kutipan "Ucapan yang melakukan kemampuanku itu
memang menyinggung kehormatanku semestinya ia bisa lebih bijaksana sedikit."
Alasan : Disana setiap orang yang memberikan sesuatu yang baru pada umat manusia
dengan sendirinya mendapat tempat yang selayaknya didunia dan didalam sejarahnya. Di
Hindia, pada bangsa-bangsa Hindia nampaknya setiap orang takut tak mendapatkan
tempat dan berebutn untuk menguasainya.
Pelarian-pelarian politik dari Nederland, Sneevliet, dan Baars itu semakin giat di Jawa
Timur, khususnya di Surabaya. Mereka membuka pidato di takkan seperti kerongkongan mana-
mana, kering-kering mereka. Lari dari pertentangan intern di Nederland ke Hindia, mereka
anggap diri seakan-akan jago-jago tanpa lawan, seakan- akan Hindia negerinya sendiri yang
dipayungi oleh hukum demokratis. Bagan untuk mengebalkan sang "kaisar" telah kubuat sampai
terperinci setelah sepku menekan aku dengan berbagai cara. Bukan sampai di situ saja. Sepku
sampai merasa perlu menggunakan gertakan seakan- akan kuatir telah kutipu atau kujebak. Pada
hari itu juga notanya kubalas. Akibatnya sepku datang dan langsung menyemburkan
kejengkelan. Pada hari "Apakah Tuan sudah bermaksud melawan pemerintah?" Karena aku tahu
inisiatifnya takkan berjalan tanpa rumusan dan tanda tanganku, aku hadapi dia dengan cadangan.
perintah padaku setelah predikat 'tenaga ahli' itu dicabut oleh Gubermen, aku akan lakukan
dengan segera, "Kalau itu diberikan Tuan. Kalau tidak, aku masih menolak." punya hak untuk
menolak. Mukanya jadi kemerah-merahan karena berang. Ya, ya. kau akan kupermain-
mainkan, Tuan. Mari kita lihat siapa yang akan lebih tahan. Secara khusus kusiapkan bagan peta
pengaruh. Dalam waktu seminggu dapat pengaruh itu laksana lelatu kulihat, bahwa memercik
dan yang meletik letik ke kota-kota pelabuhan di Jawa Tengah Timur, dan memasuki pedalaman
dan memerciki wilayah-wilayah gula-semua wilayah pabrik gula. Dewan Hindia telah meminta
Jenderal, pada demikian yang kudengar dari Gubernur omongan orang agar tenaga-tenaga
kepolisian yang sudah mulai berpengalaman dalam mengawasi kegiatan politik pribumi
kedudukannya ditetapkan untuk mengurusi soal ini. Kepolisian setempat yang telah mengambil
pekerjaan ini supaya diberi inisiatif untuk pengukuhan, badan koordinasi supaya dibentuk untuk
membantu pembentukan seksi khusus ini. Dasar dari permintaan itu adalah kegiatan politik
Pribumi menanjak dengan semakin melonggarkan Dasar yang semakin hubungan Kerajaan
dengan Hindia. Kalaupun ada antara mengirim Kerajaan diharapkan rencana bantuan militer dari
tak mungkin dalam situasi Perang Dunia. Maka juga Angkatan Perang Hindia seyogianya
diperbesar bisa untuk dapat menghadapi segala kemungkinan.