Identitas Buku
a. Judul : Aksi Massa
b. Pengarang : Tan Malaka
c. Penerbit : NARASI
d. Tahun Terbit : 2019
e. Cetakan : Cetakan ke-5
f. Dimensi : 14,5 x 21 cm
g. Tebal : 148 halaman
h. Harga : Rp30.000
2. Tentang Pengarang
Tan Malaka lahir di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat 2 Juni 1897.
Nama aslinya adalah Sutan Ibrahim. Pada tahun 1913, setelah tamat sekolah, ia
melanjutkan pendidikannya di Harleem, Belanda. Perjuangan Tan Malaka untuk
rakyat berdaulat ia lakukan sepenuh hati. Ia dikenal sebagai sosok aktivis kiri
untuk negeri ini. Pemerintah pun memberikan gelar pahlawan nasional
kepadanya.
Perjuangan Tan Malaka tidak hanya terbatas pada perjuangan fisik. Semasa
hidupnya ia telah menghasilkan banyak karya tulis yang berisi tentang pemikiran-
pemikirannya. Kebanyakan dari karyanya itu merupakan manifestasi cita-citanya
mewujudkan kelahiran Republik Indonesia melalui revolusi. Hal itu pulalah yang
membuatnya menolak segala bentuk kompromi dengan penjajah, termasuk
menolak perjanjian Linggarjati tahun 1947 dan Revville tahun 1948.
1
3. Tentang Buku
Buku Aksi Massa ini adalah salah satu dari banyak karangan Tan Malaka yang
membuat jiwa nasionalis dan revolusionis kita meronta-ronta melihat apa yang
disampaikan Tan dalam setiap bukunya. Buku ini mengandung 12 bab
pembahasan di dalamnya, yang selalu memancing kita untuk terus membaca bab-
bab selanjutnya.
A. BAB 1: Revolusi
Pada bab awal buku ini penulis memaparkan bahwa Revolusi itu bukan
sebuah ide yang luar biasa, dan istimewa, serta bukan lahir atas perintah seorang
manusia yang luar biasa, tapi revolusi timbul karena pertentangan kelas yang kian
hari kian tajam. Tujuan revolusi adalah menentukan kelas manayang akan
memegang kekuasaan negeri, politik, dan ekonomi, serta revolusi itu harus
dijalankan dengan “kekerasan” . Singkatnya penulis menjelaskan bahwa dengan
jalan revolusi dan perang kemerdekaan nasional-lah, maka sekalian negeri besar
dan modern tanpa kecuali, melepaskan diri dari kungkugan kelas dan penjajahan.
2
B. BAB 2: Ikhtisar Tentang Riwayat Indonesia
Pada bab ini Tan Malaka membagi setidaknya pada 6 bagian, yaitu
Pengaruh Luar Negeri, Bangsa Indonesia yang Asli, Pengaruh Hindu,
Kegundahan (Pesimisme) Empu Sedah, Tarunajaya, dan Diponegoro. Dan Tan
Malaka sendiri yang menyimpulkan isi pada bab ini. Dijelaskan bahwa
kesimpulannya adalah pertama, bahwa riwayat Indonesia pada masa itu ialah
riwayat Hindu atau setengah Hindu; kedua bahwa perasaan sebagai kemegahan
nasional jauh dari tempatnya; dan yang penghabisan, bahwa setiap pikiran yang
menceritakan pembangunan (renaissance) samalah artinya dengan menggali
aristokratisme dan penjajahan bangsa Hindu dan setengah Hindu yang sudah
terkubur itu. Bangsa Indonesia yang sejati belum mempunyai riwayat sendiri
selain perbudakan dan riwayat bangsa Indonesia baru dimulai jika mereka terlepas
dari tindakan kaum imperialis.
3
Kapitalsime di Indonesia tidak dilahirkan oleh cara-cara produksi bumiputra yang
menurut kemauan alam. Serta Tan menyebutkan bahwa Kapitalisme Indonesia itu
Internasional.
Pada Bab 5 ini penulis menjelaskan secara panjang lebar tentang keadaan
rakyat Indonesia yang berada dalam kemelaratan, kegelapan,dilalimi, dan
diperbudak selama kurang lebih 300 tahun. Tan menyatakan bahwa tidak ada
keadlian pada rakyat Indonesia saat itu, yang ada hanyalah keadilan bagi si
penjajah kulit putih.
4
sendirinya. Selanjutnya adalah Sifat Revolusi yang akan timbul tidak seperti
revolusi-revolusi yang pernah terjadi di beberapa negara yang hanya menunut
bebrapa aspek, tapi revolusi di Indonesia adalah revolusi untuk dan pada setiap
aspek kehidupan.
Pada Bab 9 ini penulis memaparkan secara panjang lebar tentang tujuk
politik, ekonomi, dan sosial untuk perkakas revolusi, antara lain ialah partai dan
sifat-sifatnya, program nasional, dan tujuan didirakannya organisasi partai. Yang
intinya adalah jika satu partai ingin menjadi pemimpin massa di Indonesia,
terlebih dahulu partai tersebut harus dipimpin sebaik-baiknya dan juga
berhubungan rapat dengan massa itu sendiri.
Pada bab ini penulis menyampaikan tentang keniscayaan kita untuk tidak
membatasi aksi hanya pada kemerdekaan bangsa Indonesia yang terhindar oleh
imperialisme Belanda. Kekuasaan atas semenanjung Tanah Melayu dengan pusat
armada Singapura di dalam kekuasaan imperialisme Inggris untuk senantiasa
memaksa kita menjauhi medan perjuangan. Dan di akhir pembahasan bab ini Tan
Malaka menyerukan untuk dengan sungguh-sungguh dan gembira bekerja untuk
menjadikan sebagai tujuan kita yang penghabisan yakni pendirian “ Federasi
Republik Indonesia “ dalam arti yang sebenarnya.
5
L. BAB 12: Khayalan Seorang Revolusioner
Dan pada Bab yang terakhir ini penulis menyampaikan tentang sebuah
tugas berat namun suci, yang dipikulkan di atas bahu setiap orang Indonesia untuk
memerdekakan 55 juta jiwa dari perbudakan yang beratus-ratus tahun lamanya,
dan memimpin mereka ke pintu gerbang hidup baru. Tunjukkan kepada tiap-tiap
orang Indonesia yang cinta akan kemerdekaan tentang arti kemerdekaan
Indoenesia dalam hal materi dan ide.