Anda di halaman 1dari 2

Identitas Buku

Judul buku

: Psikologi Imajinasi

Penulis

: Jean Paul Sartre

Penerbit

: Bentang Budaya

Cetakan

: 1, 2000

Tebal

: 494 halaman

Ulasan Buku
Imajinasi, hal yang mungkin dianggap sepele, sebab semua orang bisa berimajinasi,
disengaja ataupun tidak, muncul dan lenyap begitu saja. Akan tetapi, dalam pemikiran Sartre,
imajinasi ditelaah secara mendalam dengan metode fenomenologi Edmund Husserl, ditambah
perspektif para filsuf lainnya seperti, Descartes, Spinoza, David Hume, dan masih banyak lagi.
Diulas secara hati-hati tanpa prasangka suatu subjek.
Dalam buku Psikologi Imajinasi ini, Sartre membimbing kita memahami bagaimana
proses imaji itu berbentuk, dan kesadaran apa yang menjadi latar belakang kemunculannya. Bisa
dibilang, dalam buku ini kita mempelajari bermacam-macam kesadaran. Hingga pada
puncaknya, Sartre memaparkan eksistensi imaji. Apakah imaji itu sendiri sungguh-sungguh ada?
Dalam menjelaskan proses imajinasi dan kaitannya dengan kesadaran, Sartre membawa
kita untuk berimajinasi, melalui pengalamannya sendiri sebagai analogi, lukisan dan karya seni,
dan gejala bahasa, melalui kata dan symbol-simbol. Sekali lagi, kesadaran merupakan aspek
penting dalam memahami pemikiran Sartre.
Pada bab 1, sub bab deskripsi, menjadi bagian pembuka yang penting dan tidak boleh
dilewatkan. Sebab disinilah Sartre mengenalkan metode yang dia gunakan, fenomenologi.
Melalui metode ini, Sartre mengajak kita membentuk imaji, merefleksikannya, dan
mendeskripsikannya, yaitu menentukan dan mengklarifikasikan karakteristik khususnya.
Membentuk imaji, dan kemudian merefleksikannya, pada bagian ini Sartre mengenalkan
pada kita mengenai kesadaran. Mungkin selama ini kita tidak pernah tahu jika kesadaran
memiliki karakteristik yang khas. Melalui pemikiran Sartre dalam mengupas imajinasi, kita jadi
mengenal kesadaran persepsi, kesadaran transcendental, kesadaran reflektif dan non reflektif,
kesadaran hipnagogis, dan tentunya kesadaran imajinatif. Dari mengenal kesadaran ini, Sartre
menunjukan ilusi imanen yang mungkin juga selama ini tidak pernah kita sadari dalam
berimajinasi.
Buku ini cocok dibaca untuk mahasiswa yang mendalami psikologi, terutama psikologi
kognitif, dan fenomenologi. Sedang bagi masyarakat umum, buku ini diperuntukan untuk orang
yang sudah menginjak masa dewasa awal. Pola kalimat yang digunakan terkesan membimbing
kita melalu jalan fenomenologi, sehingga kita bisa mengetahui cara Sartre berfilsafat
fenomenologi. Penjelasan yang diuraikan cukup sistematis, dan jelas, disertai contoh kasus yang
membantu kita memahami penjelasan, dan gagasan yang dimaksud.

Sayangnya minimnya gambar ilustrasi yang kontekstual, membuat pembaca yang tidak
pernah mengetahui rupa yang dimaksud oleh Sartre, mungkin akan sedikit kebingungan. Selain
itu, satu halaman kadang bisa dihabiskan untuk satu paragraph, hal ini cukup mengganggu, sebab
jika kita tidak mengingat gagasan utama, dan gagasan yang disampaikan sebelumnya, bisa
dipastikan akan membuat pembaca lupa dan bingung dengan apa yang sedang dibaca.
Kekurangan yang dirasa cukup menganggu, adalah banyaknya kesalahan penulisan (typo),
bahkan di bab tertentu, dalam satu paragraf, kita dengan mudah bisa menemukan beberapa
kesalahan penulisan tersebut. Terlepas dari segala kekurangannya, buku ini layak Anda pelajari,
dan menjadi bagian dari koleksi Anda. Dari membaca buku ini, bagi saya berimajinasi adalah
cara kesadaran melampaui kenyataan, melampaui yang riil untuk menciptakan sebuah dunia dari
yang tidak riil itu. Sungguh, rahasia dari imajinasi yang selama ini tidak kita ketahui, menjadi
jelas bersama Sartre, dan karyanya Psikologi Imajinasi.

Anda mungkin juga menyukai