SK Menkumham No. : AHU-0003189.AH.01.04 Tahun 2015 – Jo Akta Notaris E.H. Wijaya, S.H. No. 77 Tahun 1978
Pelarian-pelarian politik dari Nederland, Sneevliet, clan Baars itu makin giat di Jawa Timur, khususnya di
Surabaya. Mereka membuka pidato di mana-mana, seperti tak akan kering kerongkongan mereka. Lari
dari pertentangan intern di Nederland ke Hindia, mereka anggap diri seakan-akan jago tanpa lawan,
seakan-akan Hindia negerinya sendiri yang dipayungi oleh hukum demokratis. Beruntung mereka
bergerak hanya di kalangan orang- orang yang berbahasa Belanda, yang menduduki tempat sosial yang
rendah clan hidup dalam kemasygulan.
a. Pengenalan situasi
b. Pengungkapan peristiwa
c. Menuju konflik
d. Pengenalan situasi
e. Puncak konflik
Dalam terdiam yang sekilas begini, dia menemukan jawaban yang cerdik. Yaitu, dia anggap lebih baik
bertanya, meminta pendapat atau saran dari Danurejo II. "Dus apa saran Tuan?"
Mersa diakajeni, Danurejo II menjawab lurus, "Sebetulnya, melawan kompeni disadari Sri Sultan sebagai
menimba air dengan keranjang. "Hm?"
"Tapi, seandainya terjadi persatuan yang menggumpal antara rakyat Yogyakarta dan rakyat Surakarta,
bagaimanapun hal itu bisa menjadi kekuatan yang tidak terduga."
a. Keadaan Majapahit
b. Perjuangan Ronggo Lawe
c. Perjuangan Gajah Mada
d. Kerajaan Taruma negara
e. Perjuangan Diponegoro
3. Bacalah penggalan teks sejarah berikut dengan cermat!
Dalam terdiam yang sekilas begini, dia menemukan jawaban yang cerdik. Yaitu, dia anggap lebih baik
bertanya, meminta pendapat atau saran dari Danurejo II. "Dus apa saran Tuan?"
Mersa diakajeni, Danurejo II menjawab lurus, "Sebetulnya, melawan kompeni disadari Sri Sultan sebagai
menimba air dengan keranjang. "Hm?"
"Tapi, seandainya terjadi persatuan yang menggumpal antara rakyat Yogyakarta dan rakyat Surakarta,
bagaimanapun hal itu bisa menjadi kekuatan yang tidak terduga.“
a. Rekreatif
b. Edukatif
c. Inspiratif
d. Instruktif
e. Kolaboratif
Dalam terdiam yang sekilas begini, dia menemukan jawaban yang cerdik. Yaitu, dia anggap lebih baik
bertanya, meminta pendapat atau saran dari Danurejo II. "Dus apa saran Tuan?"
Mersa diakajeni, Danurejo II menjawab lurus, "Sebetulnya, melawan kompeni disadari Sri Sultan sebagai
menimba air dengan keranjang. "Hm?"
"Tapi, seandainya terjadi persatuan yang menggumpal antara rakyat Yogyakarta dan rakyat Surakarta,
bagaimanapun hal itu bisa menjadi kekuatan yang tidak terduga.“
Dalam terdiam yang sekilas begini, dia menemukan jawaban yang cerdik. Yaitu, dia anggap lebih baik
bertanya, meminta pendapat atau saran dari Danurejo II. "Dus apa saran Tuan?"
Mersa diakajeni, Danurejo II menjawab lurus, "Sebetulnya, melawan kompeni disadari Sri Sultan sebagai
menimba air dengan keranjang. "Hm?"
"Tapi, seandainya terjadi persatuan yang menggumpal antara rakyat Yogyakarta dan rakyat Surakarta,
bagaimanapun hal itu bisa menjadi kekuatan yang tidak terduga.“
Makna peribahasa, "Bagai menimba air dengan keranjang" adalah…
Dyah Menur berbalik dengan memejamkan mata. Dyah Menur Hardiningsih yang menggendong anaknya
dan Pradhabasu yang juga menggendong anaknya, berjalan makin jauh dan makin jauh ke arah surya di
langit barat. Dan sang waktu sebagaimana kodratnya akan mengantarkan ke mana pun mereka
melangkah. Sang waktu pula yang menggilas semua peristiwa menjadi masa lalu.
a. Pengungkapan peristiwa
b. Menuju konflik
c. Pengenalan situasi
d. Puncak konflik
e. Koda
"Juga Sang Adipati Tuban Arya Teja Tumenggung Wilwatikta tidak bebas dari ketentuan Maha Dewa. Sang
Hyang Widhimerestui barang siapa punya kebenaran dalam hatinya. Jangan kuatir. Kepala desa! Kurang
tepat jawabku kiranya? Ketakutan selalu jadi bagian mereka yang tak selalu berani mendirikan keadilan.
Kejahatan selalu jadi bagian mereka yang tak berani yang mengingkari kebenaran mereka melanggar
keadilan. Dua-duanya busuk, dua-duanya sumber keonaran di muka bumi ini…." Dan ia teruskan
wejangannya tentang kebenaran dan keadilan dan kedudukannya di tengah-tengah kehidupan manusia
dan para dewa. (Pramudya Ananta Toer, Mangir, Jakarta, KPG,2000)
a. Agama
b. Moral
c. Pendidikan
d. Budaya
e. Estetika
"Juga Sang Adipati Tuban Arya Teja Tumenggung Wilwatikta tidak bebas dari ketentuan Maha Dewa. Sang
Hyang Widhimerestui barang siapa punya kebenaran dalam hatinya. Jangan kuatir. Kepala desa! Kurang
tepat jawabku kiranya? Ketakutan selalu jadi bagian mereka yang tak selalu berani mendirikan keadilan.
Kejahatan selalu jadi bagian mereka yang tak berani yang mengingkari kebenaran mereka melanggar
keadilan. Dua-duanya busuk, dua-duanya sumber keonaran di muka bumi ini…." Dan ia teruskan
wejangannya tentang kebenaran dan keadilan dan kedudukannya di tengah-tengah kehidupan manusia
dan para dewa. (Pramudya Ananta Toer, Mangir, Jakarta, KPG,2000)
9. Cermatilah pengalan cerita sejarah berikut untuk menjawab soal nomor 9 dan 10!
Di depan Ratu Biksunu Gayatri yang berdiri, Sri Gitarja duduk bersimpuh. Emban tua itu melanjutkan
tugasnya, kali ini untuk Sekar Kedaton Dyah Wiyat yang terlihat lebih tegar dari kakaknya, atau boleh jadi
merupakan penampakan dari sisi hatinya yang tidak bisa menerima dengan tulus pernikahan itu. Ketika
para ibu Ratu menangis yang menulari siapapun untuk menangis, Dyah Wiyat sama sekali tidak
menitihkan air mata. Manakala menatap segenap wajah yang hadi di ruangan itu, yang hadir dan melekat
di benaknya justru wajah Rakrian Tanca. Ayunan tangan Gajah Mada yang menggenggam keris di dada
keris di tangan prajurit tampan itu masih terbayang di kelopak matanya.
Di depan Ratu Biksunu Gayatri yang berdiri, Sri Gitarja duduk bersimpuh. Emban tua itu melanjutkan
tugasnya, kali ini untuk Sekar Kedaton Dyah Wiyat yang terlihat lebih tegar dari kakaknya, atau boleh jadi
merupakan penampakan dari sisi hatinya yang tidak bisa menerima dengan tulus pernikahan itu. Ketika
para ibu Ratu menangis yang menulari siapapun untuk menangis, Dyah Wiyat sama sekali tidak
menitihkan air mata. Manakala menatap segenap wajah yang hadi di ruangan itu, yang hadir dan melekat
di benaknya justru wajah Rakrian Tanca. Ayunan tangan Gajah Mada yang menggenggam keris di dada
keris di tangan prajurit tampan itu masih terbayang di kelopak matanya.
a. Moral
b. Agama
c. Pendidikan
d. Budaya
e. Estetika
11. Masyarakat Indonesia pada awalnya menyambut dengan ramah kedatangan militer Jepang, dapat dilihat
dari sikap kooperatif tokoh-tokoh nasional kita, Ir. Soekarno dan Moh Hatta. Pemerintahan Jepang mulai
aktif merangkul rakyat dengan pembentukan organisasi masyarakat, yang sebenarnya 'ada udang di balik
batu' untuk kepentingan Jepang di Perang Dunia II. Organisasi itu antara lain: Gerakan Tiga A, Pusat
Tenaga Rakyat (PUTERA), Jawa Hokokai, Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Heiho, MIAI, Pembentukan
BPUPKI.
12. Pasukan Jepang mulai melemah, kekalahan dan kekalahan diperolehnya dan Amerika makin kuat, apalagi
setelah menarik pasukannya yang ada di Eropa. Kemudian serangan Jepang dapat dihentikan oleh
tentara Amerika antara lain pada Mei 1942 di pertempuran Laut Koral dan Juni 1942 di Pertempuran
Midway. Setelah itu Jepang semakin klepek-klepek karena Amerika mengamuk sehingga pada tanggal 6
Agustus 1945 AS menjatuhkan bom atom pertamanya di Hiroshima. Amerika belum puas juga dan tiga
hari kemudian tanggal 9 Agustus, bom atom kedua mendarat di Kota Nagasaki.
13. Pasukan Jepang mulai melemah, kekalahan dan kekalahan diperolehnya dan Amerika makin kuat, apalagi
setelah menarik pasukannya yang ada di Eropa. Kemudian serangan Jepang dapat dihentikan oleh
tentara Amerika antara lain pada Mei 1942 di pertempuran Laut Koral dan Juni 1942 di Pertempuran
Midway. Setelah itu Jepang semakin klepek-klepek karena Amerika mengamuk sehingga pada tanggal 6
Agustus 1945 AS menjatuhkan bom atom pertamanya di Hiroshima. Amerika belum puas juga dan tiga
hari kemudian tanggal 9 Agustus, bom atom kedua mendarat di Kota Nagasaki.
14. Manakah kalimat yang menggunakan kata ganti orang ketiga jamak berikut ini?
17. Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia
Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan
operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional. Walaupun
demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama regional Asia
Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar
suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara di
Asia. Namun, gagasan tersebut tidak berlanjut.
Ide pokok pada paragraf teks cerita sejarah di atas adalah ….
a. terbentuknya Colombo Plan
b. Manfaat Colombo Plan
c. Maksud terbentuknya Colombo Plan
d. Kerja sana dalam Colombo Plan
e. Peningkatan kerjasama dengan Colombo Plan
20. “Apa yang kurasa aneh, bahwa ibu tak menampakkan kesuraman wajah dan kesedihan hati menjelang
saat-saat perpisahan dengan ayah, seakan-akan berlawanan dengan wataknya yang halus. Apakah ia
memang hendak menyembunyikan air matanya, agar ia tidak tampak sebagai orang yang sedang
kehilangan pegangan? Karena bila kau memandangnya, matanya tampak bersinar cerah.”
Pendeskripsian watak tokoh ibu di atas diuraikan melalui ....
a. Tanggapan tokoh lain
b. penggambaran fisik
c. tingkah laku tokoh
d. dialog antartokoh
e. Digambarkan secara langsung