MEMPERTAHANKAN NKRI
1.Pengertian Negara
Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang
diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintahan secara teratur.Negara dalam arti luas adalah
kesatuan sosial yang mengatur,memimpin,dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar
dan berkembang terus.
2. Unsur-unsur Negara
- Warga negara,merupakan penduduk asli Indonesia atau negara lain yang sedang berada di
Indonesia.
pemerintahan.
3.Tujuan Negara
Dapat dikatakan bahwa tujuan akhir setiap negara adalah menciptakan kebahagiaan untuk
rakyatnya.Sedangkan tujuan Negara Indonesia adalah yang tertulis dalam UUD 1945 alenia ke empat;
Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,Memajukan kesejahteraan
umum,Memajukan kehidupan bangsa,dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Pada tanggal 18 Agustus 1945,sidang Ppki menetapkan UUD NRI tahun 1945 dan mengangkat
Ir.Soekarno sebagai presiden dan Drs.Mohammad Hatta sebagai wakil presiden. Terlihatlah sistem
pemerintahan Indonesia yang beralih dari sistem pemerintahan presidensian ke pemerintahan
parlementer.Dengan adanya peralihan ini,membuat terbentuknya banyak kabinet seperti Amir
Sjarifuddin I,kabinet Amir Sjarifuddin II,Hatta I,dan Hatta II.Pada masa ini juha terdapat
pemberontakan,yaitu pemberontakan Partai Komunis Indonesia(PKI) di Madiun 1948.
2.Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Republik Indonesia Serikat
Hal ini terjadi sejak 27 Desember 1949 pada perjanjian Konferensi Meja Bundar. Pada sistem ini
kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan apabila pertanggungjawaban kabinet tidak diterima
oleh parlemen maka kabinet harus mengundurkan diri atau dibubarkan.Berlakunya sistem ini tidak
berlaku lama,hanya kurang dari 8 bulan kemudian RIS dibubarkan dan kembalilah Indonesia sebagai
negara kesatuan.
Pada masa demokrasi liberal ini,terjadi ketegangan sosial politik akibat beberapa kali bergantinya
kabinet,gagalnya konstitusi menentukan dasar negara,serta terjadinya sejumlah pemberontakan seperti
PRRI/Permesta.Akibatnya muncul desakan untuk memberlakukan kembali UUD NRI tahun 1945.
Melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959,pemerintahan memberlakukan kembali UUD NRI tahun 1945.
Berarti sistem pemerintahan yang dijalankan adalah sistem pemerintahan presidensial.Presiden menjadi
kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden membubarkan DPR tahun 1960 dan adanya UU
Nomor 19 Tahun 1964 yang membuat Presiden berhak untuk mencampuri proses peradilan.Pada masa
ini pemberontakan yang terjadi adalah pemberontakan G30s/PKI.
Pada masa reformasi, dilakukan amandemen atau perubahan pada UUD NRI tahun 1945 termasuk
mengenai penyelenggaraan negara.Salah satu tujuannya adalah agar kekuasaan presiden tidak
disalahgunakan.Pada masa reformasi Indonesia mengalami lima kali pergantian presiden,yaitu:
B.J.Habibie(1998-1999),Abdurahman Wahid(1999-2001),Megawati Soekarno Putdi(2001-2004),Susilo
Bambang Yudhoyono(2004-2014),dan Joko Widodo(sejak tahun 2004).
C.Peran Masyarakat dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa sebagai Upaya Mempertahankan
NKRI
Kesatuan dan persatuan suatu bangsa adalah hal yang patut diperjuangkan dengan gigih terutama di
Indonesia mengingat keadaan masyarakat Indonesia memiliki latar belakang dan tingkat keberagaman
yang sangat tinggi berdasarkan strata ekonomi, budaya, sosial, dan sebagainya.Oleh sebab itu, kita
sebagai masyarakat Indonesia harus memiliki rasa tanggung jawab dan kesadaran dalam menjaga
persatuan bangsa Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam
wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Dan timbulnya kesadaran bertanggung jawab karena
manusia hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Keberagaman yang ada pada bangsa
ini harus menjadi sebuah kekuatan tersendiri untuk membentuk warga negara yang cinta damai dan
mengutamakan kekeluargaan.
Agar persatuan dan kesatuan dapat berjalan dengan baik, ada beberapa bentuk sikap yang harus
dipenuhi, yaitu:
1.Kesadaran mengenai kebutuhan untuk selalu bekerja sama dalam segala hal;
2.Harus menjalankan norma persatuan dan kesatuan, di mana rasa saling menghormati terhadap
perbedaan;