Kelima prinsip tersebut juga tercantum dalam paragraf ke-4 Pembukaan Undang-
undang Dasar (UUD) 1945. Adapun, lima prinsip utama yang menyusun Pancasila
adalah sebagai berikut
Berikut ini kami sajikan butir-butir pengamalan Pancasila yang tertuang dalam
Ketetapan MPR No.I/MPR/2003, sebagai maksud dari tema Harlah
Pancasila 2021 “Pancasila Dalam Tindakan, Bersatu Untuk Indonesia Tangguh”.
SILA PERTAMA
PASAL 29 AYAT 2
"Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu".
SILA KEDUA
SILA KETIGA
SILA KEEMPAT
SILA KELIMA
Uud 1945
UUD 1945 pertama kali disusun rancangannya pada 29 April 1945. Untuk membuat
undang-undang ini, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) sengaja dibentuk.
HAK-HAK DPR
1. Hak Interpelasi
Hak DPR yang pertama adalah hak interpelasi. Yang dimaksud hak
interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah
mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta
berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Hak Angket
Berikutnya juga ada hak angket DPR. Pengertian hak angket adalah hak
DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-
undang/kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting,
strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.
NKRI
NKRI adalah singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdiri dari
Sabang sampai Merauke. NKRI berdiri sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia
pada 17 Agustus 1945 oleh Ir Soekarno dan Moh Hatta.
NKRI menganut sistem republik dengan sistem desentralisasi. Hal itu sesuai dengan
pasal 18 UUD 1945 di mana pemerintah daerah boleh menjalankan otonomi seluas-
luasnya di luar bidang pemerintahan oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat.
Slogan tersebut memiliki gambaran yang sesuai dengan Indonesia yang terdiri dari
berbagai pulau dari Sabang sampai Merauke. Walaupun terpisah, masyarakat
merupakan satu kesatuan, yakni warga negara Indonesia.
TERDAPAT DALAM KITAB :Sutasoma Kitab itu dikarang
oleh Mpu Tantular pada abad ke-14
3. BELA NEGARA
Dikutip dari buku "Pengembangan Pendidikan Bela Negara di Madrasah/Sekolah"
oleh Abdul Kadir Ahmad, Bela negara adalah istilah konstitusi yang terdapat dalam
pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara."
Hal itu berarti secara konstitusional bela negara mengikat seluruh bangsa Indonesia
sebagai hak dan kewajiban setiap warga negara.
Bela negara terkait erat dengan terjaminnya eksistensi NKRI dan terwujudnya cita-
cita bangsa sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD RI tahun 1945 yakni:
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
Berdasarkan UU, bela negara pasal 9 ayat (1), UU No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara, bela negara didefinisikan sebagai sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 45 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang melaksanakan dengan penuh
kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara
dan bangsa.
2. Melestarikan budaya
6. Membentuk iman dan takwa pada agama yang dianut masing-masing individu
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, dan tidak disiplin
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.