Anda di halaman 1dari 6

SEKAJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI)

Pelajaran 1 Sunan Gresik

Biografi Sunan Gresik

Nama Asli : Makdum Ibrahim As-Samarkandy

Nama Panggilan : Sunan Gresik atau Maulana Malik, Syeh Magribi,


kakek Bantal

Lahir : Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah awal abad


ke-14

Saudara : Maulana Ishaq, Maulana Mahpur

Daerah yang dituju : Pulau jawa (Desa Sembalo)


menyebarkan agama islam Kota gresik (Desa Sawo)

Cara menyebarkan agama : Berdagang dengan membika toko, menjual


islam kebutuhan masyarakat dengan harga murah di Desa
Rumo.
Belajar bahasa daerah untuk mempermudah
berkomunikasi.

Wafat : Senin, 12 Rabi'ul Awal 822H/ April 1419 M.


Tertera pada prasasti makamnya di Desa Gapura,
Kota Gresik, Jawa Timur

Peran Sunan Gresik dalam Perkembangan Islam di Indonesia

1. Mengembangkan Islam melalui jalur perdagangan betlokasi di Desa Ramo, dekay


pelabuhan. Pergaulannya yang didasari akhlak mulia penuh keramahan, kesantunan
dan toleran menjadikan masyarakat mudah tertarik untuk memeluk agama islam.
2. Mendakwah Islam kepada keluarga Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh raja
Brawijaya. Sang raja belum bersedia memeluk agama islam. Sunan Gresik atau Malik
Ibrahim diangkat mejadi Syahbandar di gresik dan diperbolehkan menyebarkan
agama islam, dan diberi hadiah sebidang tanah dipinggiran kota Gresik, tempat ini
dikenal dengan Desa Gapura. Memiliki hubungan baik dengan keluarga kerajaan
Sunan Gresik diangkat sebagai penasihat raja, serta menjadi guru para pangeran.
3. Mendirikan masjid Persucian yang dikenal dengan nama Masjid Maulana Malik
Ibrahim dijadikan sebagai tempat ibadah, tempat pembinaah mubalig, santri dan
masyarakat. Di tempat ini juga lahirnya pesantren pertama di Indonesia. Sunan Gresik
tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga mengajarkan pengetahuan tentang teknik
irigasi pesawahan dan tambak untuk memajukan ekonomi masyarakat sekitar.

Sikap Positif dalam Pribadi Sunan Gresik

Sikap positif yang dapat diteladani, antara lain :


1. Melakukan dakwah secara bertahap. Tidak ada ajaran agama islam yang diberlakukan
secara mendadak, semuanya melalui proses penyesuaian.
2. Gigih dan tangguh dalam berdakwah. Terbukti dari perjalanan jauh, merantau dari
tanah kelahirannya menuju tanah Jawa melalui jalur laut yang melelahkan.
3. Santun dan dermawan dalam berdakwah.
4. Toleran dan selalu menjalin hubungan baik antarsesama.
5. Nasihat yang biasa disampaikan oleh Sunan Gresik antara lain :
a. Berilah pertolongan kepada siapa pun tanpa mengharapkan imbalan.
b. Dakwah harus dilakukan dengan ikhlas dan penuh kesabaran.
c. Agama Islam itu mudah untuk dipelajari dan diamalkan.
d. Dalam berdakwah harus mengedepankan kemudahan dan tidak mempersulit.
6. Jasa Sunan Gresik dalam memgembangkan agama Islam di pulau Jawa antara lain :
a. Menghilangkan penggolongan kasta.
b. Mendirikan tempat ibadah dan pesantren.
c. Menyebarkan Islam di kalangan Istana.

Pelajaran 2 Sunan Ampel

Biografi Sunan Ampel

Nama Asli : Sayyid Ali Rahmatullah

Nama Panggilan : Raden Rahmat atau Sunan Ampel

Nama Ayah dan ibu : Syekh Ibrahim As-Samarqandi

Dewi Candrawulan

Saudara : Sayyid Ali Mutadho

Raden Burereh

Daerah yang dituju : Pulau jawa atas undangan dari Raja Majapahit yaitu
Prabu Kertawijaya (1451 M) dan istrinya bernama Dewi
Darawati, bertujuan untuk memperbaiki moral

Istri Sunan Ampel : Nyai Ageng Manila, putri Tumenggung Arya Teja,
Bupati Tuban yang juga cucu Arya Lembu Sura, Raja
Surabaya yang muslim.

Membangun : masjid dan pesantern menjadi pusat pengaderan


mubaligh yang disebar ke berbagai daerah di pulau
Jawa.

Wafat : tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di samping


masjid Ampel, kota Surabaya.

Peran Sunan Ampel dalam Perkembangan Islam di Indonesia

1. Membentuk jaringan kekerabatan dalam menyebarkan islam melalui perkawinan para


penyebar islam dengan putri penguasa bawahan Majapahit. Dengan strategi ini
menjadikan islam lambat laun semakin kuat dan mendapatkan dukungan dari para
penguasa. Berikut penyiar islam yang punya hubungan kekerabatan dengan penguasa
Majapahit yaitu :

a. Raden Usen dinikahkan dengan putri Arya Baribin, Adipati Madura. Raden Usen
adalah seorang mubalig asal Rusia Selatan dekat Samarkand yang ditugaskan sebagai
imam dan mengislamkan masyarakat Sumenep, Madura.
b. Syekh Waliyul Islam menikah dengan Putri Retno Sambodi, anak penguasa Pasuruan,
Lembu Mirudha atau dikenal dengan Mbah Gunung Bromo.

c. Syaikh Maulana Gharib dinikahkan dengan Niken Sundari, putri Patih Majapahit
yang bernama Mahodara.

d. Putri Sunan Ampel, Dewi Murtasiyah dinikahkan dengan santrinya Raden Paku atau
dikenal dengan Sunan Giri, begitu pula putrinya Murtasimah dinikahkan dengan
Raden Patah yang menjabat sebagai Adipati Demak.

2. Melakukan perubahan menuju tradisi bernilai keislaman

Sunan Ampel membawa ajaran islam yang disampaikan dengan cara damai, moderat,
toleran dan menyesuaikan tradisi masyarakat yang ada. Sebelum kedatangan para penyiar
islam, orang Majapahit sering melakukan upacara peringatan terhadap orang mati
(Sraddha). Setelah kedatangan penyiar Islam penduduk Majapahit mulai memperingati
tradisi kenduri (memperingati kematian seseorang pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100
dan ke-1000). Acara ini diisi dengan zikir, tahlil dan doa. Tradisi ini berasal dari muslim
Campa yang dikenalkan oleh Sunan Ampel.

3. Membangun masjid dan pesantren sebagai pusat penyebaran islam

Maskid Ampel adalah tempat ibadah yang menyimpan banyak sejarah. Didirikan pada
tahun 1421 M. Menggunakan perpaduan arsitektuf Hindu-Buddha dan KHazanah Islam
untuk kepentingan dakwah. Selain masjid, membangun juga pesantren sebagai tempat
mengajarkan muridnya untuk membaca Al-Qur'an, syariat dan tasawuf. Di tempat ini, ia
mengader para santri yang akan melanjutkan dakwah, antara lain Sunan Giri, Raden
Patah, Sunan bonang, Raden Kusen dan Sunan Drajat.

Ajaran yang dikenalkan adalah falsafah limo yaitu

1. Moh main (tidak berjudi)

2. Moh ngambe (tidak mabuk-mabukan)

3. Moh maling (tidak mencuri)

4. Moh madat (tidak mengisap candu)

5. Moh madon (tidak berzina)

Sikap Positif dalam Pribadi Sunan Ampel

1. Berdakwah dengan santun penuh kearifan tanpa mencaci maki pendapat dan agama orang
lain. Kisah teladan menarik ketika Sunan Ampel mengajak Prabu Brawijaya V (Prabu Sri
Kertawijaya) memeluk islam, meskipun akhirnya tidak memeluk agama islam namun ia
terkesan dengan ajaran agama islam sebagai ajaran budi pekerti yang mulia.

2. Toleran dan selalu menjalin hubungan baik dengan semua kalangan

3. Sosok pemimpin yang merangkul tanpa memandang kasta dan jabatan.

4. Seorang guru yang mendidik penuh keikhlasan dalam menyampaikan ilmu kepada murid-
muridnya, sehingga lahir generasi penyebar islam yang melanjutkan dakwahnya ke
penjuru Indonesia.
Pelajaran 3 Sunan Giri

Biografi Sunan Giri

Nama Asli : Raden Paku

Nama Panggilan : Sunan Giri

Nama Ayah : Syekh Maulana Ishaq

Lahir : 1442 M

Belajar : Pesantren Ampel Denta

Berdakwah melalui : Jalur pendidikan dan seni wayang

Menciptakan : Permainan jelungan dan jamuran, tembang seperti


(padhang wulan, jor, gula-ganti dan cublak-cublak
suweng

Peran Sunan Giri dalam Perkembangan Islam di Indonesia

1. Berperan sebagai pemimpin agama dan penguasa wilayah giri

2. Mengambil alih fungsi dukuh menjadi pesantren

3. Membangkitkan pendidikan terbuka bagi masyarakat

4. Memanfaatkan seni pertunjukkan sebagai media dakwah

Sikap Positif dalam Pribadi Sunan Giri

1. Menjadi santri yang cerdas, tekun dan ulet dalam menuntut ilmu

2. Toleran dan bijak dalam berdakwah

3. Pemimpin yang mengayomi rakyat

4. Seniman kreatif

Pelajaran 4 Sunan Bonang

Biografi Sunan Bonang

Nama Asli : Raden Makdum Ibrahim

Nama Panggilan : Sunan Bonang

Nama Ayah dan ibu : Sunan Ampel

Nyi Ageng Manila

Daerah yang dituju : Wilayah perdalaman Kediri, Jawa Timur


Gara berdakwah : keras seperti merusak arca sehingga
menimbulaknnkonflik

Pindah ke : Demak atas panggilan Raden Patah dan diangkat


menjadi imam masjid Demak.

Lalu pindah lagi ke Lasem dan mendirikan Zawiyah


(tempatnibadah khusus pengamal tasawuf)

Menyebarkan islam melalui :  Seni pertunjukan wayang, gamelan dan


menciptakan alat musik

 Islamisasi tradisi dengan memberikan nilai


keislaman seperti ritual pancamakara menjadi
kenduri atau slameyan

 Suluk Wijil adalah tembang Jawa yang berisi


pesan agama

Peran Sunan Bonang dalam Perkembangan Islam di Indonesia

1. Mengembangkan dakwah islam melalui seni dan budaya

2. Memasukkan nilai keislaman pada tradisi masyarakat jawa

3. Menyebarkan dakwah melalui karya satra Suluk Wijil

Sikap Positif dalam Pribadi Sunan Bonang

1. Penyebar islam yang gigih dan ulet

2. Seniman kreatif dan inovatif dalam mengembangkan media dakwah

3. Toleran dalam berdakwah

Pelajaran 5 Sunan Drajat

Biografi Sunan Drajat

Nama Asli : Raden Syarifuddin

Nama Panggilan : Raden Qasim atau Sunan Drajat

Nama Ayah dan ibu : Sunan Ampel

Nyi ageng Manila

Ajaran Sunan Drajat : Berikan tongkat kepada orang tua, berikan makan
kepada yabg kelaparan, berikan pakaian kepada yang
tidak memilikimpakaian dan berikan payung kepada
yang kehujanan.

Cara menyebarkan islam : melalui pengajian secara langsung di masjid atau


langgar, melalui penyelenggaraan pendidikan di
pesantren, memberi petuah dalam menyelesaikan
petuah, melalui kesenian tradisional, melalui ritual adat
tradisional.

Wafat : tahun 1522 M dimakamkan di Desa Drajat, Kecamatan


Paciran, Kabupaten Lamongan

Peran Sunan Drajat dalam Perkembangan Islam di Indonesia

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

2. Menanamkan pendidikan akhlak

Sikap Positif dalam Pribadi Sunan Drajat

1. Merkayat dan peduli fakir miskin

2. Seniman yang mendidik

3. Berdakwah dengan arif dan bijaksana

Anda mungkin juga menyukai