Aurizan Nuril F (06) Mai Yogata N (17) M. Dhamar Affandi (19)
Putri Salsabila W (26) Ridha Halimatus R (30) Zahra Kumala S (35)
PENDAHULUAN Islam merupakan agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Diduga, kedatangan Islam ke Nusantara untuk pertama kalinya dibawa oleh para pedagang dari Timur Tengah, Persia, dan India. Agama Islam pertama kali masuk ke Indonesia melalui Sumatera sekitar abad ke-7. Setelah itu, ajaran Islam mulai berkembang luas ke daerah- daerah lain, termasuk Pulau Jawa. BUKTI MASUKNYA ISLAM DI JAWA Ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Gresik, yang berasal dari abad ke-11. Fatimah binti Maimun diperkirakan sebagai keturunan Raja Hibatullah, salah satu dinasti yang berkuasa di Liran, Persia.
Di Mojokerto, di sekitar kotaraja Majapahit, juga
ditemukan banyak makam Islam kuno. Berdasarkan penelusuran, makam Islam kuno tersebut berasal dari abad ke-14 atau tepatnya tahun 1374. Dilihat dari tahunnya, makam tersebut berasal dari era pemerintahan Kerajaan Majapahit. PROSES MASUKNYA ISLAM DI JAWA Ketika Kerajaan Majapahit mencapai masa kejayaannya di era pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389), banyak penduduknya yang telah beragama Islam. Saat itu, pesisir utara Jawa merupakan wilayah dari Kerajaan Majapahit. Setelah itu, Islam kemudian disebarkan oleh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik, yang dianggap sebagai wali pertama yang mengislamkan Jawa. Sejak Islam berkembang di Jawa, pengaruh agama Hindu Shiwa dan Buddha di Majapahit secara perlahan mulai tergantikan oleh Islam. Selain melalui proses perdagangan dan pelayaran, Islam juga berkembang melalui proses pernikahan. Banyak pedagang Muslim dari Timur Tengah, Persia, dan India yang akhirnya menetap dan menikah dengan gadis Jawa. PENYEBARAN ISLAM OLEH WALISONGO WALI SONGO Dari bahasa Arab artinya yang Dari bahasa Jawa) menolong / yang mencintai artinya sembilan Secara harfiah, wali berarti wakil SUNAN GRESIK Maulana Malik Ibrahim dikenal pula dengan sebutan Maulana Maghribi, Syeck Maghribi. Namun, ia lebih dikenal dengan nama Sunan Gresik.
Sunan Gresik adalah keturunan Ali Zainal Abidin,
cicit Nabi Muhammad SAW dan termasuk deretan wali tertua. Lahir : Abad ke- Sunan Gresik bermukim di Gresik untuk 14 di Samarkand menyiarkan ajaran Islam hingga akhir hayatnya . Wafat : 8 April Metode dakwah Sunan Gresik diantaranya : 1419 M di Gresik Mempelajari budaya dan adat istiadat, Membangun masjid dan pesantren, Mengajarkan ilmu pertanian Menghapus perbedaan kelas SUNAN AMPEL Raden Rahmat atau yang akrab dikenal dengan Sunan Ampel merupakan salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa khususnya di daerah Surabaya. Sunan Ampel datang ke Pulau Jawa pada 1443.
Sunan Ampel menyebarkan agama Islam dengan
mulai mendirikan Pesantren Ampel Denta di Surabaya. Melalui Pesantren tersebut, Sunan Ampel mendidik kader-kader penggerak dakwah Islam Lahir : 1401 M seperti Sunan Giri, Raden Patah, Sunan Bonang, dan di Champa Sunan Drajat. Wafat : 1481 M di Demak Dengan cara menikahkan juru dakwah Islam dengan putri-putri penguasa bawahan Majapahit yang nantinya menjadi cikal bakal dakwah Islam di berbagai daerah. SUNAN BONANG Raden Maulana Makdum Ibrahim atau yang akrab dikenal dengan Sunan Bonang merupakan salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa.
Sunan Bonang mendirikan pesantren yang
dikenal sebagai Watu Layar.
Sunan Bonang banyak berdakwah melalui
Lahir : 1465 M kesenian untuk menarik penduduk Jawa agar di Rembang memeluk agama Islam. Ia dikatakan sebagai Wafat : 1525 M penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, di Lasem yang masih sering dinyanyikan orang. Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah memasukkan rebab dan bonang. yang dengan sering dihubungkan dengan namanya. SUNAN DRAJAT Raden Qasim merupakan nama asli dari Sunan Drajat yang kemudian mendapat gelar menjadi Raden Syarifuddin.
Semasa menyebarkan agama Islam, ia mendirikan
musala atau surau yang dimanfaatkan sebagai tempat berdakwah. Sunan Drajat mengembangkan dakwah Islam melalui pendidikan akhlak bagi masyarakat.
Lahir : 1470 M Sunan Drajat dikenal memiliki kepedulian tinggi
di Surabaya terhadap nasib fakir miskin. Ia mendidik masyarakat Wafat : 1522 di sekitar untuk memperhatikan nasib kaum fakir miskin, Kec. Paciran mengutamakan kesejahteraan umat, memiliki rasa empati, etos kerja keras, kedermawanan, pengentasan kemiskinan, usaha menciptakan kemakmuran, solidaritas sosial, dan gotong royong. SUNAN KUDUS Ja'far Shadiq atau yang akrab dikenal dengan Sunan Kudus merupakan salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa khususnya di daerah Kudus, Jawa Tengah. Ia mendapat gelar Wali Al-ilmi yang berarti orang yang berilmu luas.
Berikut beberapa metode berdakwah Sunan Kudus :
1. Melakukan pendekatan terhadap masyarakat Lahir : 9 Sept. setempat untuk memahami kebutuhan apa yang 1500 M diharapkan masyarakat. Wafat : 5 Mei 2. Menghargai adat rakyat dengan mempengaruhinya 1550 M di Kudus dan memasukan nilai ajaran Islam 3. Membangun masjid Kudus dengan menara, padasan atau tempat wudhu yang mengadopsi arsitektur bergaya bangunan Hindu-Budha. SUNAN GIRI Sunan Giri kecil memiliki nama kecil Joko Samudro, namun ketika sudah beranjak dewasa ia berganti nama menjadi Raden Paku.
Sunan Giri adalah seorang Walisongo dan pendiri
kerajaan Giri Kedaton, yang berkedudukan di daerah Kabupaten Gresik. Sunan Giri membangun Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa yang Lahir : 1442 M pengaruhnya sampai ke Madura, Lombok, di Blambangan Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Wafat : 1506 M di Gresik Berikut beberapa metode berdakwah Sunan Kudus : Mendirikan pesantren sebagai pusat pembelajaran agama Islam, Seni tembang atau gubahan dan lagu permainan anak-anak sebagai media dakwah, dll. SUNAN KALIJAGA Sunan Kalijaga berasal dari keluarga bangsawan Tuban dengan nama kecil Jaka Said dan sering disebut sebagai raden Mas Said atau Raden Sahid.
Sunan Kalijaga piawai mendalang melainkan
dikenal pula sebagai pencipta bentuk-bentuk wayang dan lakon-lakon carangan yang dimasuki ajaran Islam. Melalui pertunjukan wayang, Sunan Kalijaga mengajarkan tasawuf kepada Lahir : 1450 M masyarakat. di Tuban Wafat : 1513 M Sunan Kalijaga juga memiliki peran penting dalam di Kadilangu pembangunan Masjid Agung Demak.
Selain menjadi Ulama' ia juga menjadi penasihat
keraton, seniman, dan arsitek yang ulung. Ia sangat toleran pada budaya lokal. SUNAN MURIA Sunan Muria memiliki daerah yang sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam yaitu di Gunung Muria, Jawa Tengah.
Sunan Muria dikenal sangat piawai menciptakan
berbagai jenis tembang cilik (sekar alit) jenis sinom dan kinanthi yang berisi nasehat-nasehat dan ajaran Tauhid.
Lahir : 1450 M Sunan Muria juga dikenal pintar mendalang dengan
di Jawa Tengah membawakan lakon-lakon carangan karya Sunan Wafat : 1551 M Kalijaga. Kec. Dawe Metode dakwah Sunan Muria diantaranya: Menitikberatkan Rakyat Jelata, Menggunakan Akulturasi Budaya, Mempertahankan Kesenian Gamelan dan Wayang. SUNAN GUNUNGJATI Sunan Gunung Jati, lahir dengan nama Syarif Hidayatullah atau lebih di kenal sebagai Sayyid Al- Kamil.
Metode dakwah Sunan Gunung Djati yang cukup
berpengaruh hingga banyak masyarakat Cirebon akhirnya memeluk agama Islam adalah Gamelan Sekaten, karena pada saat itu masyarakat di sekitaran Cirebon sangat senang dengan seni pertunjukan. Lahir:: : 1448 M di Kairo,Mesir Strategi dakwah lainnya adalah memperkuat Wafat : 1568 M kedudukan politis sekaligus memperluas hubungan Kesultanan dengan tokoh-tokoh berpengaruh di Cirebon, Banten, Cirebon dan Demak melalui pernikahan.
Penyebaran ajaran Islam juga dilakukan Sunan
Gunung Jati dengan menikahi gadis setempat. TERIMA KASIH