ISLAM DI INDONESIA
PENYEBARAN ISLAM
Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para
pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam tiba di
Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah
ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M. Penyebaran Islam di
Nusantara adalah proses menyebarnya agama Islam di Nusantara (sekarang
Indonesia). Islam dibawa ke Nusantara oleh pedagang dari Gujarat, India selama abad
ke-11, meskipun Muslim telah mendatangi Nusantara sebelumnya.[butuh rujukan] Pada
akhir abad ke-16, Islam telah melampaui jumlah penganut Hindu dan Buddhisme
sebagai agama dominan bangsa Jawa dan Sumatra. Bali mempertahankan mayoritas
Hindu, sedangkan pulau-pulau timur sebagian besar tetap menganut animisme sampai
abad 17 dan 18 ketika agama Kristen menjadi dominan di daerah tersebut.
PENYEBARAN ULAMA-ULAMA
DI INDONESIA
Pada abad ke-14 di wilayah Jawa, dikenal sembilan penyebar agama Islam yang kondang dengan
sebutan Wali Songo. Sembilan wali itu tinggal di beberapa daerah penting di sekitar pantai utara
Jawa. Strategi dakwah yang digunakan Wali Songo amat bervariasi, tergantung wilayah dan kondisi
masyarakatnya. Pada abad ke-14 di wilayah Jawa, dikenal sembilan penyebar agama Islam yang
kondang dengan sebutan Wali Songo. Sembilan wali itu tinggal di beberapa daerah penting di
sekitar pantai utara Jawa. Strategi dakwah yang digunakan Wali Songo amat bervariasi, tergantung
wilayah dan kondisi masyarakatnya.
Berikut adalah sembilan tokoh Wali Songo, nama asli, strategi, dan wilayah persebaran
dakwahnya, sebagaimana dituliskan Agus Sunyoto di buku Atlas Wali Songo (2016):
1. SUNAN GRESIK
Sunan Kudus dilahirkan dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari pasangan Sunan
Ngudung, adalah panglima perang Kesultanan Demak, dan Syarifah, adik dari Sunan Bonang.
Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550. Sunan Kudus bernama asli Ja'far
Shadiq, ia lahir pada tahun 1400. Wilayah dakwahnya adalah di Kudus, Jawa
Tengah.
Sunan Kudus terkenal tegas dalam menegakkan ajaran syariat Islam. Di masanya,
ia dikenal sebagai eksekutor Ki Ageng Pengging dan Syaikh Siti Jenar. Strategi
dakwah yang digunakan Sunan Kudus untuk menyebarkan Islam adalah dengan
mendekati masyarakat melalui kebutuhan mereka. Ia mengajarkan alat-alat
pertukangan, kerajinan emas, membuat keris pusaka, dan lain sebagainya.
4. SUNAN GIRI
Sunan Giri bernama asli Muhammad Ainul Yakin, ia lahir pada tahun 1442. Orang
tuanya adalah Syaikh Maulana Ishaq bersama Dewi Sekardadu, putri Menak
Sembuyu yang merupakan seorang penguasa wilayah Balambangan di ujung
kerajaan Majapahit.
Sunan Giri adalah salah seorang ulama Wali Songo, majelis penyebar dakwah Islam
pertama di Jawa dalam sejarah Indonesia atau Nusantara, pada abad ke-14 Masehi
seiring munculnya Kesultanan Demak dan menjelang runtuhnya Kerajaan
Majapahit.
Sunan Giri dikenal sebagai raja sekaligus guru suci. Ia berperan penting dalam
pengembangan dakwah di Nusantara. Strategi dakwahnya yang terkenal adalah
dengan memanfaatkan kekuasaan, perniagaan, dan pendidikan.
Dengan cara dakwah tersebut, pengaruh Sunan Giri mencapai wilayah Banjar,
Martapura, Pasir, Kutai, hingga Nusa Tenggara dan Maluku.
5. SUNAN GUNUNG JATI