Anda di halaman 1dari 4

WALI SONGO, LENGKAP BESERTA BIOGRAFINYA

1.SUNAN AMPEL

Sunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat. Lahir tahun 1401 M dan wafat tahun 1481 M, serta
dimakamkan di Desa Ampel. Sunan Ampel menikah dengan seorang putri Tuban bernama Nyi Ageng Manila
dan dikaruniai empat orang anak. Keempat nama anak Sunan Ampel ialah Maulana Makdum Ibrahim (Sunan
Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat), Nyi Ageng Maloka, dan Putri yang menjadi istri Sunan Kalijaga.

Jasa-jasa Sunan Ampel antara lain sebagai berikut:

a. Mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Dari pesantren ini lahir para mubalig kenamaan,
seperti Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (Sultan Demak pertama), Raden Makdum (Sunan Bonang),
Syarifuddin (Sunan Drajat), dan Maulana Ishak yang pernah diutus untuk menyiarkan Islam ke daerah
Blambangan.

b. Berperan aktif dalam membangun masjid agung Demak, yang dibangun tahun 1479 M.

c. Memelopori berdirinya kerajaan Islam Demak dan ikut menobatkan Raden Fatah sebagai sultan pertamanya.

2.MAULANA MALIK IBRAHIM ATAU SUNAN GRESIK

Sunan Ampel yang memiliki nama asli Raden Muhammad Ali Rahmatullah (biasa dipanggil Raden Rahmat) di
Campa pada tahun 1401. Campa merupakan salah satu kerajaan yang berlokasi di Vietnam.DItilik dari silsilah
keluarganya, beliau merupakan anak dari putri Raja Champa. Sunan Ampel adalah keponakan dari Raja
Majapahit dan bibinya adalah permaisuri dari Prabu Kertawijaya atau Raden Brawijaya. Seperti yang kita
diketahui, Raden Brawijaya mulai memimpin pada tahun 1447-1451.Ada beberapa strategi dakwah Walisongo
yang digunakan oleh Sunan Ampel. Salah satunya sekaligus yang paling terkenal ialah dengan lima ajaran
dasar yang Sunan Ampel ajarkan.Ajaran ini diberi nama “moh lima”. “moh” dalam bahasa Jawa berarti tidak
dan “lima” memiliki arti yang sama dengan bahasa Indonesia, yakni angka lima. Ajaran Moh limo terdiri
dari moh main (tidak bermain judi), moh ngombe (tidak minum/mabuk), moh maling (tidak mencuri), moh
madat (tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang), dan moh madon (tidak melakukan zina).

3.SUNAN BONANG
Sunan Bonang yang nama aslinya adalah Makdum Ibrahim, putra Sunan Ampel, lahir tahun 1465 M dan wafat
tahun 1515 M. Semasa hidup beliau mempelajari Islam dari ayahnya sendiri.Kemudian bersama Raden Paku
merantau ke Pasai untuk mendalami Islam. Jasa beliau sangat besar dalam penyiaran Islam.

Strategi dakwah yang dilakukan oleh Sunan Bonang adalah pendekatan dengan akulturasi budaya. Beliau
memiliki keterampilan di bidang sastra dan seni. Hal ini membuat banyak orang menjuluki Sunan Bonang
dengan sebutan seniman yang mengajarkan Islam. Alat musik yang digunakan untuk media dakwah adalah
gamelan. Menurut beberapa sumber, nama Sunan Bonang berasal dari nama salah satu gamelan yang beliau
ciptakan. Gamelan tersebut alat music yang terbuat dari kuningan. Gamelan berbentuk lingkaran dan memiliki
sebuah tonjolan pada bagian tengahnya. Ketika gamelan dipukul, akan menghasilkan bunyi merdu.
Pemukulnya terbuat dari kayu. Gamelan ini bernama Bonang.Permainan music Sunan Bonang mendapat
perhatian dari masyarakat. Terbukti ketika beliau memainkan alat music, masyarakat selalu berdatangan.
Masyarakat daerah Tuban saat itu memang kental dengan budaya Jawa nya.Agama yang dianut oleh
masyarakatnya adalah Budha dan Hindu. Strategi dakwah ini adalah salah satu strategi yang tepat untuk
melunakkan hati mereka.

4.SUNAN GIRI (1365 - 1428)

Sunan Giri adalah salah seorang wali yang besar pengaruhnya di Jawa, terutama di Jawa Timur. Ayahnya,
Maulana Ishak, berasal dari Pasai dan ibunya, Dewi Sekardadu, putri Raja Blambangan Minak Sembayu.Sunan
Giri belajar Islam di pesantren Ampel Denta dan di Pasai, sekembalinya di Gresik. Sunan Giri (Raden Paku)
mendirikan pesantren di Giri, kira-kira 3 km dari Gresik.Selain itu, beliau mengutus para mubalig untuk
berdakwah ke daerah Madura, Bawean, Kangean, bahkan ke Lombok, Makasar, Ternate, dan Tidore. Sunan
Giri melakukan dakwah di bidang pendidikan. Selain itu, beliau juga berdakwah menggunakan karya seni.
Karya seni tersebut khusus beliau ciptakan.Contohnya seperti permainan anak-anak dan tembang atau lagu.
Beberapa permainan yang dibuat oleh Sunan Giri antara lain adalah Gendi Gerit, Jelungan, Jamuran dan lain-
lain. Tembang atau lagu anak-anak yang diciptakannya adalah Gula Ganti, Jor, Padang Bulan, dan Cublak-
cublak Suweng.

5.SUNAN DRAJAT

Nama aslinya adalah Syarifuddin, putra Sunan Ampel dan adik Sunan Bonang. Beliau berjasa dalam
mensyiarkan Islam dan mendidik para santri sebagai calon mubalig.Santri-santrinya berasal dari berbagai
daerah dan bahkan ada yang dari Ternate dan Hitu Ambon.
Seperti Sunan Ampel, Sunan Drajat juga memiliki 7 ajaran dasar pada masa dakwahnya. Diantaranya adalah
sebagai berikut;

1. Memangun resep tyasing sasama (membuat senang hati orang lain)


2. Jroning suka kudu eling lan waspada (dalam keadaan gembira, hendaknya tetap ingat Tuhan dan selalu
waspada).
3. Laksitaning subrata tan nyipa marang pringga bayaning lampah (dalam mencapai cita-cita luhur, jangan
menghiraukan halangan dan rintangan).
4. Meper hardaning pancadriya (senantiasa berjuang untuk menekan hawa nafsu duniawi)
5. Heneng-Hening-Henung (dalam diam akan dicapai keheningan, dalam hening akan dicapai jalan
kebebasan mulia).
6. Mulya guna panca waktu (pencapaian kemuliaan lahir batin dicapai dengan menjalani salat lima waktu).
7. Menehono teken marang wong kang wuto. Menehono mangan marang wong kang luwe. Menehono
busana marang wong kang wuda. Menehono pangiyup marang wong kang kaudanan (berikan tongkat
kepada orang buta, berikan makan kepada orang lapar, berikan pakaian kepada orang tak berpakaian,
berikan tempat berteduh kepada orang kehujanan).

6.SUNAN GUNUNG JATI

Sunan Gunung Jati lebih dikenal dengan sebutan Syarif Hidayatullah atau Syeikh Nurullah. Beliau berjasa
dalam menyebarkan Islam di Jawa Barat.Beliau berhasil mendirikan dua buah kerajaan Islam, yakni Banten dan
Cirebon, serta berhasil pula menguasai pelabuhan Sunda Kelapa yang dulunya dikuasai oleh kerajaan Hindu
Pakuan.Syarif Hidayatulah wafat pada 1570 M dan dimakamkan di Gunung Jati (7 km sebelah utara Cirebon).
Strategi dakwah yang beliau lakukan adalah jalur perkawinan. Menurut sebuah sumber, tidak kurang dari 6
perempuan beliau jadikan isti. Pada awal mula, Sunan Gunung Jati menikahi Nyai Babadan, putri dari Ki
Ageng Gedeng Badadan.Pendekatan lain yang dilakukan untuk berdakwah adalah memperkuat kedudukan
politik. Sekaligus memperluas hubungannya dengan tokoh yang berpengaruh di daerah Cirebon, Demak dan
Banten.Legitimasi kekuasaan politik dan spiritual dari rakyat membuat Sunan Gunung Jati terus melanjutkan
dakwahnya dengan yakin. Sebagai penguasa Cirebon saat itu, Sunan Gunung Jati berhasil mencapai
kesejahteraan masyarakat di sepanjang pesisir pantai Cirebon. Pada saat itu, wilayah Pelabuhan berada di
bawah kekuasaan Pajajaran yang masih tertutup.

7.SUNAN KUDUS

Nama asli Sunan Kudus adalah Ja’far Sadiq. Beliau lahir pada pertengahan abad ke-15 dan wafat pada 1550 M.
(960 H). Beliau berjasa dalam menyebarkan Islam di daerah Kudus dan sekitarnya, Jawa Tengah bagian
utara.Untuk melancarkan mekanisme dakwah Islam, Sunan Kudus membangun sebuah masjid yang terkenal
sebagai Masjid Menara Kudus, yang dipandang sebagai warisan kebudayaan Islam Nusantara.Sunan Kudus
juga terkenal sebagai seorang sastrawan. Di antara karya sastranya yang terkenal adalah Gending
Maskumambang dan Mijil. Strategi dakwah yang dilakukan Sunan Kudus juga mendekati masyarakat. Sunan
Kudus mulai menyelami dan memahami apa saja kebutuhan yang diharapkan oleh masyarakat. Itulah sebabnya
Sunan Kudus mengajarkan penyempurnaan alat-alat pertukangan pada proses dakwahnya.Selain itu, Sunan
Kudus juga mengajarkan membuat pande besi dan kerajinan emas. Beliau juga mengajarkan bagaimana cara
membuat keris pusaka. Tidak hanya itu, Sunan Kudus juga mengajarkan hukum-hukum agama Islam dengan
tegas.

8.SUNAN KALIJAGA

Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Mas Syahid, salah seorang Wali Songo yang terkenal karena berjiwa
besar, toleran, dan pujangga. Beliau adalah seorang mubalig yang berdakwah sambil berkelana.Di dalam
dakwahnya, Sunan Kalijaga sering menggunakan kesenian rakyat (gamelan, wayang, serta lagu-lagu daerah).
Beliau wafat pada akhir abad ke-16 M dan dimakamkan di desa Kadilangu sebelah timur laut Demak.Sunan
Kalijaga berdakwah dengan pendekatan seni dan budaya. Beliau berdakwah dengan mendalang. Beliau
membuat pertunjukan yang tidak mematok harga bagi siapa saja yang melihat. Strategi dakwah ini ternyata
berhasil di masyarakat. Salah satu strategi dakwah yang dilakukan oleh Sunan Muria adalah tradisi bancakan.
Gunanya tumpeng di dalam tradisi tersebut diubah menjadi kenduri. Fungsinya untuk mengirim doa kepada
leluhur melalui doa-doa Islam.Sunan Muria juga mengembangkan dakwah dengan seni. Hal ini serupa dengan
jejak ayahnya, Sunan Kalijaga. Sunan Muria mengembangkan penulisan tembang cilik atau sekar alit.Penulisan
tersebut berjenis Sinom dan Kinanthi. Tembang cilik ini masih populer hingga saat ini di kalangan masyarakat
Jawa. Dari usia muda sampai tua mengetahui tembang ini.

9.SUNAN MURIA

Nama asli Sunan Muria Raden Umar Said, putra dari Sunan Kalijaga. Beliau seorang mubalig yang berdakwah
ke pelosok-pelosok desa dan daerah pegunungan.Di dalam dakwahnya beliau menggunakan sarana gamelan
serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria, yang terletak di sebelah utara kota Kudus.
Salah satu strategi dakwah yang dilakukan oleh Sunan Muria adalah tradisi bancakan. Gunanya tumpeng di
dalam tradisi tersebut diubah menjadi kenduri. Fungsinya untuk mengirim doa kepada leluhur melalui doa-doa
Islam.Sunan Muria juga mengembangkan dakwah dengan seni. Hal ini serupa dengan jejak ayahnya, Sunan
Kalijaga. Sunan Muria mengembangkan penulisan tembang cilik atau sekar alit.Penulisan tersebut berjenis
Sinom dan Kinanthi. Tembang cilik ini masih populer hingga saat ini di kalangan masyarakat Jawa. Dari usia
muda sampai tua mengetahui tembang ini.

Anda mungkin juga menyukai