Anda di halaman 1dari 22

I.

DONGKRAK MOBIL

Dongkrak merupakan tool yang dapat membantu Anda saat terjadi kendala pada mobil. Fungsi dongkrak mobil
yaitu untuk mengangkat badan mobil agar memudahkan Anda saat melakukan pengecekkan pada bagian bawah
mobil.
Tool yang satu ini juga sering digunakan untuk membantu mengangkat mobil saat mengganti ban. Ketika ban
mengalami kebocoran atau kempes, dongkrak adalah alat utama untuk membantu melepas dan memasang
kembali ban mobil.
JENIS DONGKRAK MENURUT CARA KERJANYA
Ada dua jenis dongkrak mobil sesuai dengan cara kerjanya yang bisa Anda gunakan. Kedua jenis tersebut yaitu
dongkrak mekanik dan hidrolik. Berikut sudah kami rangkum penjelasannya.
1. Dongkrak Berjenis Mekanik
Cara kerja dongkrak mekanik yaitu bertumpu pada roda gigi dan juga batang. Pusat gaya dari dongkrak ini
terletak pada roda gigi lalu meneruskan dan juga memperbesar gaya ke bagian batang.
Saat digunakan, roda gigi pada dongkrak ini akan berputar. Lalu gaya tekan pada bagian tersebut akan sampai
ke bagian batang. Setelah itu, bagian batangnya akan mengubah gaya tekan menjadi gaya angkat.
2. Dongkrak Berjenis Hidrolik
Dongkrak mobil yang kedua ini merupakan yang paling populer. Cara kerjanya bertumpu pada cairan fluida
yang berfungsi untuk memberi gaya tekan. Sama seperti dongkrak mekanik, gaya tekan yang dihasilkan
nantinya akan diubah menjadi gaya angkat.
JENIS DONGKRAK SESUAI BENTUKNYA
Jenis dongkrak mobil tidak hanya bisa kita bedakan dari cara kerjanya dan jenis gayanya saja. Selain itu ada
juga jenis-jenis dongkrak berdasarkan bentuknya sebagai berikut.
1. Jenis Dongkrak Gunting
Dongkrak yang satu ini populer juga dengan sebutan dongkrak jembatan atau ketupat. Tool ini biasanya
diberikan secara cuma-cuma oleh pabrikan saat Anda membeli mobil baru.
Dongkrak gunting termasuk ke dalam jenis dongkrak mekanik. Tool ini sangat cocok untuk Anda bawa kemana
saja karena bobotnya yang ringan dan bentuknya yang praktis untuk dibawa.
2. Dongkrak Buaya
Sesuai namanya, bentuk dari dongkrak ini menyerupai buaya. Tool ini masuk ke dalam jenis dongkrak hidrolik.
Cara kerja maupun cara menggunakannya pun tergolong mudah. Cocok sekali untuk berbagai jenis mobil dari
yang kecil hingga yang besar.
Cara menggunakan dongkrak buaya ini sangat praktis dan mudah. Anda bisa langsung memutar pengunci ke
arah kanan dengan menggunakan tuas pengungkit. Setelah itu, tuas dipindahkan pada pompa hidrolik lalu
kemudian akan memompanya dengan cara menaik turunkan tuas tersebut.
3. Jenis Dongkrak Botol
Dongkrak dengan sistem hidrolik ini memiliki bentuk yang mirip dengan botol. Sekilas dongkrak botol juga
mirip dengan dongkrak buaya. Tool ini juga biasanya menjadi tool bawaan dari pabrikan mobil saat membeli
mobil baru.
Kelebihan tool ini yaitu ringan, kecil, dan cara penggunaan yang tergolong mudah. Dongkrak botol bahkan
tersedia untuk berbagai macam pilihan bobot mulai dari yang paling kecil yaitu 2 ton.
4. Perpaduan Dongkrak Botol M/Buaya
Selain dongkrak botol dan buaya, juga ada perpaduan dari keduanya sekaligus. Perpaduan dongkrak botol dan
buaya ini mampu mengoptimalkan kinerja dari dongkrak botol saat mengangkat beban yang lebih berat.
Kelebihan tool ini yaitu bisa mengangkat beban jauh lebih besar. Tool ini bisa mengangkat beban mulai dari 22
ton hingga 50 ton. Namun bentuknya besar sehingga susah untuk digeser.
II. Mesin Gerinda

Pengertian Mesin Gerinda


Mesin gerinda adalah alat yang termasuk dalam kategori Power Tool atau alat yang sangat multifungsi dengan
peranan yang sangat penting. Gerinda bisa digunakan untuk memotong dan menggerus benda.
Mesin ini juga bisa digunakan untuk mengasah benda, fungsinya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan kerja.
Prinsip kerja mesin ini adalah melakukan gerakan berputar.
Dengan begitu mesin akan bersentuhan secara langsung dengan suatu benda kerja untuk kemudian melakukan
proses pemotongan, pengikisan, dan proses penajaman.
Fungsi Mesin Gerinda
Fungsi utama alat yang satu ini sama dengan berbagai alat lainnya, yaitu meringankan pekerjaan operator. Tapi
gerinda juga mempunyai berbagai fungsi lainnya, yaitu:
Memotong berbagai benda yang mempunyai ukuran tidak terlalu terbal.Memotong segala jenis material bisa
dilakukan dengan cara menyesuaikan mata yang ada pada gerinda.
Menghaluskan atau menghilangkan sisi tajam yang ada pada berbagai benda kerja.
Mengasah berbagai jenis alat potong sehingga alat potong tersebut bisa tetap tajam.
Menghaluskan dan meratakan permukaan yang dimiliki oleh berbagai benda kerja.
Membentuk profil pada suatu benda kerja, misalnya membentuk lengkungan.
Menyelesaikan proses atau finishing terhadap berbagai benda kerja.
Karena sifatnya yang multifungsi, gerinda banyak digunakan di berbagai industri dan sangat cocok untuk
berbagai keperluan. Gerinda sendiri hadir dalam berbagai jenis yang berbeda.
Jenis Jenis Mesin Gerinda
Fungsi gerinda yang sangat bervariasi bergantung pada jenisnya yang beragam juga. Berikut ini beberapa jenis
gerinda yang sering digunakan di berbagai industri.
1. Gerinda Permukaan / Service grinding machine
Jenis yang pertama ini dirancang untuk membantu operator menciptakan permukaan yang halus dan datar. Cara
kerja mesin yang pertama ini adalah dengan menggerakkan bagian meja kerjanya.
Dengan begitu, mesin ini bisa menggerinda permukaan dengan baik. Alat ini bisa dioperasikan secara otomatis
maupun secara manual. Jenis gerinda yang satu ini terbagi lagi menjadi 4 jenis berbeda.
Vertikal dengan meja yang berputar: Mesin yang satu ini bekerja dengan cara menggerakkan bagian meja
bolak-balik.
Vertikal yang bagian mejanya bergerak bolak-balik: Manfaat mesin yang satu ini adalah untuk menggerinda
benda yang keras dan permukaannya lebar merata dan menyudut.
Horisontal dengan meja berputar: Mesin yang dirancang untuk digunakan ketika menggerinda permukaan yang
rata pada porosnya.
Horisontal yang bagian mejanya bergerak bolak-balik: Mesin ini diciptakan untuk menggerinda benda yang
permukaannya menyudut dan rata.
2. Gerinda Silindris / Cylindrical grinding machine
Jenis berikutnya adalah gerinda yang mempunyai berbagai komponen penting. Beberapa komponennya antara
lain adalah AS Sleeve atau mesin poros, bearing spindle, dan test bar.
Masih ada komponen lain yang punya peranan penting dalam gerinda silindris. Gerinda silindris sendiri juga
terbagi lagi dalam 4 jenis yang berbeda, yaitu:
Gerinda silindris universal: Mampu menggerinda benda yang diameter dalam dan luarnya berbentuk tirus atau
silindris. Mempunyai kualitas terbaik dibandingkan jenis gerinda silindris lainnya.
Gerinda silindris luar tanpa center: Sering digunakan untuk menggerinda diameter bagian luar dengan jumlah
banyak, baik yang berukuran panjang maupun yang berukuran pendek.
Gerinda silindris luar: Gerinda yang fungsi utamanya adalah untuk menggerinda bagian diameter luar yang ada
pada suatu benda yang bentuknya tirus atau silindris.
Gerinda silindris dalam: Gerinda dengan fungsi utama untuk menggerinda bagian diameter dalam suatu benda
yang bentuknya tirus atau silindris.
3. Gerinda Duduk / Bench grinder
Jenis mesin yang satu ini mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan kedua jenis sebelumnya.
Mesin yang satu ini biasanya dipasang di suatu meja kerja dengan menggunakan baut.
Jenis gerinda ini mempunyai 2 buah batu gerinda yang ada di bagian ujungnya. Fungsi batu ini adalah untuk
mengasah berbagai benda yang ukurannya kecil, misalnya pisau, mata bor, golok, dan lainnya.
Mata gerinda dengan permukaan yang kasar akan dipasang di sebelah kiri mesin. Mata gerinda yang dengan
permukaan yang halus akan dipasang di sebelah kanan.
Tujuan pemasangan ini adalah membuat gerinda menjadi multifungsi. Sehingga nantinya gerinda akan mampu
melakukan dua fungsi berbeda dalam waktu yang sama, yaitu memotong dan mengasah.
Fungsi memotong dilakukan oleh batu gerinda kasar. Batu gerinda halus akan melakukan fungsi lain, yaitu
melakukan pengasahan
4. Gerinda Tangan / Hand grider
Ukuran gerinda yang satu ini juga cukup kecil. Alat ini bisa dipegang serta dioperasikan langsung dengan
menggunakan tangan. Meskipun kecil, jenis gerinda yang satu ini sangat serbaguna.
Anda bisa menggunakan gerinda tangan untuk memotong berbagai bahan, misalnya keramik, loga, kayu, dan
berbagai benda dari bahan lain yang berbeda.
III. BATANG PERPANJANGAN SOCK (SOCKET EXTENSION BAR)

Alat ini digunakan bersama dengan ratchet atau Alat yang sama untuk menjangkau mur atau baut yang tidak
terjangkau oleh spanner. Pastikan extension sejajar dengan head nut atau head bolt dan socket terpasang dengan
aman serta tidak berada dalam posisi miring pada suatu sudut. Jika tidak maka extension dapat tergelincir
sehingga menimbulkan kerusakan pada tool atau kemungkinan cidera. Berhati-hatilah ketika bekerja di dalam
tempat yang tertutup di sekitar sambungan listrik misalnya pada starter atau battery.

Perpanjangan kunci sock (Socket Extension Bar)

Sambunga Sock Universal (Universal Socket Joint Wrench)

Sambungan sock universal digunakan untuk melepas atau memasang baut/mur pada posisi-posisi yang
menyudul dan tidak terjangkau dengan batang perpanjangan saja.

Universal joint terdiri dari internal drive socket member, external lug member dan pivot block di bagian tengah.
Yoke dipasang pada pivot block dan memberikan kedua pivot point yang memungkinkan sambungan
dibengkokkan. Universal joint dapat digunakan dalam aplikasi apa pun dimana ratchet atau extension harus
berada pada suatu sudut dengan socket.

Universal joint terdiri dari internal drive socket member, external lug

Tool ini khusus digunakan untuk menjangkau area yang sulit. Yakinkan socket betul-betul pas dengan nut atau
bolt, jika tidak maka dapat terjadi slip sehingga tool menjadi rusak dan beresiko timbulnya kecelakaan. Jangan
pernah menggunakan standard atau power universal joint dengan impact wrench. Universal joint lebih keras
dan lebih rapuh dibanding impact universal joint dan akan rusak atau pecah saat digunakan.

Socket segi enam (Single Hexagonal)

Alat ini berdinding sangat tebal dan karena itu sangat kuat. Alat ini sangat cocok untuk digunakan dengan
impact gun. Kunci sock secara umum memiliki bidang sentuh pada seluruh bagian kepala baut/mur dan lebih
luas dibandingkan dengan kunci ring, sehingga kemungkinan merusak kepala baut sangat kecil. Oleh karena itu
dalam pengencangan yang extra disarankan menggunakan kunci sock terutama yang segi enam

Universal joint terdiri dari internal drive socket member, external lug

Kunci sock segi enam ganda (Double Hex Socket).

Alat ini berdinding tipis dan dibuat untuk digunakan dengan Alat penggerak yang dioperasikan dengan tangan.
Alat ini sangat serbaguna karena cocok dipakai pada mur atau baut dalam 12 posisi yang berbeda-beda.

Sock segi enam ganda (Double Hexagonal Socket)

Kunci Busi (Spark Plug Socket).

Alat ini dipasang dengan sisipan karet yang tidak hanya mencegah porselin pada busi agar tidak pecah,
melainkan juga menahan busi untuk memudahkan pelepasan dan pemasangan. Alat ini dibuat dengan
bermacam-macam ukuran agar cocok dengan
IV. KUNCI RODA

Fungsi kunci roda.

Kunci roda merupakan salah satu bagian dari hand tool yang wajib dimiliki oleh para pemilik mobil karena
fungsinya yang krusial. Lantas, apa sebenarnya fungsi kunci roda untuk mobil?

Dikutip dari laman Tunas Toyota, wheel nut wrench atau kunci roda merupakan peralatan otomotif yang
berbentuk layaknya kunci socket dengan bagian ujung matanya berbentuk heksagonal. Sedangkan bentuknya
bermacam-macam sesuai jenisnya.

Seperti namanya, kunci roda digunakan untuk komponen roda pada kendaraan roda empat. Peralatan otomotif
ini berfungsi untuk mengendurkan maupun mengencangkan baut pada roda mobil yang memang bentuknya
heksagonal.

Maka dari itu, kunci roda perlu disimpan pada mobil guna mengatasi permasalahan pada roda kendaraan.
Dengan adanya peralatan ini, ban mobil yang mengalami kebocoran atau permasalahan lainnya bisa digantikan
dengan ban serep dengan mudah tanpa harus mengunjungi bengkel terdekat..

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kunci roda memiliki bentuk yang beragam sesuai jenisnya. Dengan
begitu, Anda bisa mengetahui jenis-jenis kunci roda berikut ini agar bisa menyesuaikan dengan selera maupun

Jenis-jenis Kunci Roda

Meskipun kunci roda memiliki jenis yang beragam, namun fungsinya tetaplah sama, yakni mengencangkan dan
mengendurkan baut pada roda mobil. Jenis-jenis kunci roda ini perlu Anda ketahui agar bisa menyesuaikan
dengan kebutuhan kendaraan, berikut daftarnya:

1. Kunci Roda Model L

Sama seperti namanya, kunci roda model L memiliki bentuk layaknya huruf L dengan satu ujung mata
heksagonal. Kunci roda jenis ini memiliki ukuran yang kecil dengan handle yang kuat sehingga sering menjadi
pilihan para pemilik mobil.

Sebagai gambaran, kunci roda model L memiliki bentuk yang mirip dengan kunci socket. Hanya saja kunci
socket memiliki ujung yang bisa dibongkar-pasang sesuai kebutuhan.

2. Kunci Roda Model X/Silang

Kunci roda model X/silang memiliki empat ujung mata dengan bentuk menyerupai tanda + atau huruf X sesuai
perspektif. Biasanya jenis kunci roda ini sudah tersedia di mobil sebagai tool kit darurat yang sudah disiapkan
pabrikan.

Bentuknya yang memiliki empat ujung mata mempermudah Anda dalam mengencangkan maupun
mengendorkan baut roda mobil. Dengan begitu, mur yang hendak dilepas atau dipasang jarang akan jarang
meleset.

3. Kunci Roda Model Y

Pada jenis terakhir ada kunci roda model Y yang memiliki tiga ujung mata atau tiga lengan. Masing-masing
ujung ini memiliki ukuran yang berbeda sehingga Anda bisa menggunakannya pada kendaraan yang berbeda.
V. TANG BETET ( TANG BUAYA )

Tahukah Anda fungsi tang buaya ternyata beragam? Namun, bukan berarti fungsi setiap jenis tang secara
keseluruhan adalah sama.

Tang adalah salah satu hand tools yang paling sering ditemui dan paling banyak dimiliki. Tang sendiri dapat
digunakan di berbagai macam bidang seperti, otomotif, listrik, reparasi dari skala industri ke skala rumahan.

Tang memiliki banyak jenis yang beragam dengan fungsi yang beragam juga. Beberapa di antaranya adalah
tang kombinasi, tang potong, tang crimping, tang lancip, tang buaya, dan tang lainnya. Berbicara mengenai
tang buaya, tahukah Anda apa itu tang buaya?

Jika Anda belum terlalu familier dengan tang buaya, Anda membaca artikel yang tepat! Di dalam artikel ini
Klopmart akan membahas mengenai tang buaya, dari fungsi hingga cara menggunakannya. Pastikan untuk
membaca artikel hingga akhir agar Anda mendapatkan informasi mengenai tang buaya dengan lengkap!

Apa itu Tang Buaya?

Tang buaya adalah salah satu dari banyak jenis tang yang ada dan dijual di pasaran. Tang buaya memiliki
beberapa nama lain, seperti di Indonesia selain disebut tang buaya juga disebut tang cepret. Sedangkan, tang
buaya memiliki istilah vice grip dan locking pliers.

Sebutan unik untuk tang yang satu ini dikarenakan bentuknya yang mirip dengan moncong buaya. Percaya atau
tidak, meskipun tang sudah memiliki berbagai macam jenis, tang buaya masih memiliki beberapa jenis lagi jika
dibedakan berdasarkan bentuk dan kebutuhannya. Berikut adalah beberapa jenis dari tang buaya atau vice grip
yang perlu Anda ketahui!

C-Clamp adalah jenis pertama pada tang buaya yang memiliki bentuk lengan yang panjang dan rahangnya
berbentuk huruf C apabila dibuka.

Round Nose atau Long Nose adalah dua jenis tang buaya yang memiliki gerigi yang sama di dalam rahang
tang. Namun, bentuk yang dimiliki round nose dan long nose berbeda. Round nose akan sangat cocok untuk
menjepit benda yang berbentuk bulat, sedangkan long nose berfungsi untuk menjepit benda yang berbentuk
datar.

Curved dan Straight Jaw adalah dua jenis berbeda pada bentuk tang buaya. Kedua jenis ini hampir sama
fungsinya seperti round nose atau long nose, hanya saja keduanya dapat menggantikan satu sama lain untuk
menjepit beda.

Fungsi Tang Buaya

Tang buaya memiliki beragam fungsi. Namun, fungsi utama dari tang buaya adalah untuk menjepit dan
menahan benda dengan erat dan kuat sehingga benda yang dijepit tidak akan mudah bergeser. Istilah lain untuk
menjepit yang dilakukan oleh tang buaya adalah mengunci. Hal ini dikarenakan tang buaya akan mampu
menjepit benda tanpa harus dipegang di pegangan tangnya apabila telah dikunci.
Tang buaya memiliki beberapa struktur bagian yang memiliki fungsi masing-masing pada penggunaanya.
Struktur bagian tersebut berupa rahang pengunci, rahang tetap, tuas pembuka, dan baut pengunci.

Tang buaya akan membantu Anda dalam mengerjakan beberapa aktivitas. Beberapa di antaranya adalah,
seperti:

Menggerinda benda yang dijepit. Tang buaya akan berfokus pada menjepit benda dengan kuat sedangkan Anda
dapat memfokuskan tenaga untuk menggerinda benda tersebut;

Mengelas benda yang dijepit. Mengelas bisa menjadi berisiko apabila dilakukan dengan satu tangan saja. Maka
dari itu dengan bantuan dari tang buaya, Anda tidak perlu khawatir benda akan bergerak atau tidak tetap berada
di tempat ketika dilas. Sehingga Anda bisa fokus pada alat las yang panas dan meminimalisir risiko cedera.

Selain itu, tang buaya juga akan membantu Anda untuk menjepit kabel massa yang terdapat pada mesin las.
Sehingga, Anda tidak perlu khawatir apabila koneksi kabel akan terlepas ketika sedang mengelas.

Cara Menggunakan Tang Buaya

Jenis tang yang berbeda-beda dengan fitur yang berbeda pula membuat perbedaan cara dalam penggunaannya.
Begitu pula pada tang buaya, ada beberapa cara yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakannya.
Berikut adalah beberapa langkah dalam menggunakan tang buaya atau locking pliers yang perlu Anda ketahui!

1. Membuka Rahang Tang Buaya

Sebelum menggunakan rahang tang buaya, Anda harus mengetahui setiap bagian pada tang buaya. Seperti
mana bagian rahang, pegangan tang, pengunci dan lain sebagainya. Rahang adalah bagian yang memiliki
gerigi. Bukalah rahang dengan menarik pegangan pada tang sambil menekan tuas untuk membuka. Pegangan
pada tang akan terlihat saling menjauh dan rahang tang akan terbuka.

2. Meletakkan Benda di antara Rahang yang Terbuka

Letakkan benda di antara rahang tang yang terbuka. Apabila benda Anda terlalu besar atau kecil. Anda bisa
mengatur besar rahang tang dengan cara memutar mur di belakang pegangan. Pada umumnya, mur diputar
seperti arah jarum jam untuk mengecilkan rahang dan berlawanan arah jarum jam untuk membesarkan rahang.

3. Menggenggam Pegangan untuk Mengunci

Setelah meletakkan benda dan menyesuaikan posisinya, Anda harus mengunci tang buaya agar benda tidak
mudah berpindah posisi. Untuk mengunci tang, Anda harus menekan pegangan ke posisi semula sebelum
ditarik dengan kuat hingga terdengar bunyi ‘klik’. Kemudian gunakan sesuai keinginan Anda untuk
mempermudah pekerjaan seperti menggerinda atau mengelas.

4. Melepaskan Jepitan Setelah Dipakai

Setelah selesai dengan aktivitas Anda, pastikan untuk melepaskan jepitan tang pada benda. Untuk melepas
jepitan tang buaya, Anda hanya perlu untuk menekan tuas yang berada di pegangan tang.

Memiliki tang buaya memang membantu bagi pekerjaan profesional seperti ahli mekanik atau otomotif. Untuk
pekerjaan yang profesional, ada baiknya menggunakan tang buaya dengan kualitas yang baik pula. Di
Klopmart, Anda bisa menemukan berbagai macam produk tang buaya seperti Sherlock Tang Buaya - CRV
6150. Klopmart jual tang buaya dengan kualitas terbaik yang bisa Anda pilih.

VI. KUNCI PIPA


Apa itu Kunci Pipa?
Kunci pipa adalah alat yang digunakan untuk memutar atau melepas baut atau mur yang memiliki bentuk segi
enam atau persegi. Alat ini terbuat dari bahan baja yang kuat dan tahan lama. Kunci pipa memiliki dua bagian
utama, yaitu rahang tetap dan rahang gerak. Rahang tetap terpasang pada bagian bawah kunci, sedangkan
rahang gerak dapat bergerak dengan bantuan ulir yang terdapat pada kunci.
Fungsi Kunci Pipa
Kunci pipa memiliki banyak fungsi. Berikut adalah beberapa fungsi kunci pipa yang sering digunakan:
1. Melepas atau Memasang Baut dan Mur
Fungsi utama kunci pipa adalah untuk melepas atau memasang baut dan mur. Dengan bantuan kunci pipa,
Anda dapat membuka atau mengencangkan baut dan mur dengan mudah dan cepat.
2. Mengencangkan atau Melepas Pipa
Fungsi lain dari kunci pipa adalah untuk mengencangkan atau melepas pipa. Kunci pipa dapat membantu Anda
dalam memperbaiki pipa yang bocor atau mengganti pipa yang rusak.
3. Membuka atau Menutup Kran
Kunci pipa juga dapat digunakan untuk membuka atau menutup kran. Dengan bantuan kunci pipa, Anda dapat
membuka atau menutup kran dengan mudah dan aman.
4. Mengencangkan atau Melepas Fitting
Fitting adalah bagian yang digunakan untuk menghubungkan pipa dengan pipa lainnya. Kunci pipa dapat
digunakan untuk mengencangkan atau melepas fitting dengan mudah dan cepat.
5. Membuka atau Menutup Tutup Tangki
Kunci pipa juga dapat digunakan untuk membuka atau menutup tutup tangki. Dengan bantuan kunci pipa, Anda
dapat membuka atau menutup tutup tangki dengan mudah dan aman.
Jenis-jenis Kunci Pipa
Terdapat beberapa jenis kunci pipa yang dapat Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah
beberapa jenis kunci pipa yang sering digunakan:
1. Kunci Pipa Lengkung
Kunci pipa lengkung memiliki rahang yang dapat bergerak hingga 90 derajat. Kunci pipa ini cocok untuk
digunakan pada ruang yang sempit atau sulit dijangkau.
2. Kunci Pipa Set
Kunci pipa set terdiri dari beberapa ukuran kunci pipa yang berbeda. Kunci pipa set ini sangat berguna dalam
menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan ukuran kunci pipa yang berbeda.
3. Kunci Pipa Bahco
Kunci pipa bahco memiliki rahang yang dapat disesuaikan dengan ukuran baut atau mur yang akan digunakan.
Kunci pipa bahco sangat cocok untuk digunakan pada pekerjaan yang membutuhkan kunci pipa dengan ukuran
yang berbeda.
Cara Menggunakan Kunci Pipa dengan Benar
Untuk menggunakan kunci pipa dengan benar, Anda perlu melakukan beberapa hal berikut:
1. Pilih Ukuran Kunci Pipa yang Sesuai
Pilih ukuran kunci pipa yang sesuai dengan ukuran baut atau mur yang akan digunakan. Jangan menggunakan
kunci pipa yang terlalu kecil atau terlalu besar karena dapat merusak baut atau mur.
2. Pasang Kunci Pipa pada Baut atau Mur
Pasang kunci pipa pada baut atau mur dengan benar. Pastikan kunci pipa terpasang dengan kuat pada baut atau
mur.
3. Putar Kunci Pipa dengan Perlahan
Putar kunci pipa dengan perlahan dan jangan terlalu keras. Jangan memaksakan kunci pipa karena dapat
merusak baut atau mur.
4. Jangan Gunakan Kunci Pipa untuk Membuka Tutup Botol
Jangan menggunakan kunci pipa untuk membuka tutup botol atau benda lainnya. Kunci pipa hanya digunakan
untuk melepas atau memasang baut atau mur.

VII. DIAL INDICATOR


Dial Indicator / Dial Gauge adalah salah satu alat khusus alias Special Service Tools (SST) dimana biasanya
digunakan untuk mengukur kerataan permukaan bidang datar dengan sekala yang sangat kecil.
Alat jenis ini merupakan alat jenis ukur yang mana paling banyak digunakan dalam dunia otomotif terutama di
bengkel.
Fungsi Dial Geuge
Dial indicator adalah adalah alat yang sangat penting. Ada beberapa fungsi dial indicator adalah sebagai
berikut:
1. Mengukur Kerataan pada Bidang Permukaan yang Datar
Fungsi yang pertama adalah untuk mengukur permukaan yang rata pada bidang yang datar. Contohnya adalah
digunakan pada pekerjaan mekanin yang mengukur permukaan flywheel dan rem cakram.
Permukaan ini biasa diukur untuk menentukan ke arah mana perbaikan harus dilakukan. Apabila
ketidakrataannya sudah lebih dari batas wajar maka harus mengganti part. Akan tetapi jika belum melewati
batas wajar maka bisa menggunakan opsi lain yaitu bubut.
2. Untuk Mengukur Kebengkokan
Fungsi yang kedua adalah untuk mengukur kebengkokan yang biasa terjadi pada poros propeller. Apabila poros
propeller ini bengkok akan berdampak pada terjadinya perputaran yang tidak merata sehingga akan
menimbulkan ketidaknyamanan karena ada getaran di body kendaraan.
Jadi diperlukan pengukuran dengan dial indicator berfungsi untuk menentukan apakah poros ini masih lurus
atau sudah bengkok untuk menjaga kenyamanan ketika berkendara.
3. Untuk Memeriksa Tingkat Kesejajaran Permukaan
Fungsi yang ketiga adalah untuk memeriksa tingkat kesejajaran permukaan ketika melakukan pengukuran pada
mesin diesel tepatnya pada liner projection.
Selain itu, pemeriksaan kesejajaran juga dapat dilakukan pada piston protrusion yang mana agar mendapatkan
ketinggian atau jarak yang bisa dikatakan ideal.
4. Untuk Mengukur Jarak pada End Play Suatu Benda
Fungsi yang terakhir adalah untuk mengukur jarak pada end play suatu benda seperti pada crankshaft. Hal ini
bertujuan untuk mencegah si crankshaft macet sehingga tidak bisa berputar dengan baik.
Cara Menggunakan Alat Ukur Dial Gauge
Ada pun langkah – langkah yang harus Anda ikuti, sebagai berikut:
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan melakukan peletakan tiang dial gauge di lubang
pengunci. Tiang pengunci ini ada di tiang dial gauge. Setelah itu jangan lupa kencangkan bautnya.
Jika sudah maka masukkan dial gauge yang ada jarum dan skala pada tangkai dial gauge. Jangan lupa
kencangkan juga.
Bacalah gambar kerja dan bersihkan bagian benda kerja dari segala kotoran. Jika sudah lakukanlah kegiatan
pengukuran.
Hidupkan aliran magnet yang terdapat pada dial gauge dengan cara memindahkan tombol yang ada di bagian
bawah menuju posisi on.
Jika sudah maka posisikan si jarum dial gauge berada tepat di atas permukaan benda kerja. Letakkan hingga
menyentuh dan terjadi gesekan diantara benda kerja dengan jarumnya.
Jika sudah benda kerja digeser ke kiri atau kanan. Jika berputar searah jarum jam, maka benda kerja itu
memiliki permukaan yang cembung. Sebaliknya, jika berputarnya berlawanan dengan arah jarum jam maka
permukaan benda kerja tersebut memiliki bentuk cekung.Itulah dia informasi mengenai fungsi dial indikator
dan juga cara penggunaanya. Semoga informasi ini bisa membantu. Lakukan booking service mobil melalui
bengkel resmi Suzuki bila kendaraan memiliki masalah.

VIII. KUNCI MOMEN


Kunci Momen atau Kunci Torsi merupakan salah satu alat bantu pada kendaraan bermotor yang berfungsi
untuk mengencangkan baut atau mur dengan tingkat kekencangan yang bisa diatur sesuai kebutuhan.
Kunci Torsi begitu banyak digunakan, mengingat setiap baut atau mur yang ada di kendaraan bermotor
memiliki nilai torsi yang berbeda-beda. Hal ini berarti tidak semua mur atau baut yang dipasang dengan begitu
kencang dapat berdampak baik.
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan Kunci Torsi begitu beragam sehingga produsen spare part otomotif
menghadirkan berbagai jenis Kunci Torsi. Fungsi Kunci Momen pun menjadi beragam.
Agar lebih mudah membedakan, berikut ini adalah jenis, fungsi, dan cara menggunakan kunci momen.
Deflecting Beam
Kunci Torsi Deflecting Beam dilengkapi dengan jarum penunjuk yang diletakkan di bagian batang.
Dengan adanya jarum penunjuk ini, tentu pengguna dapat mengatur tingkat kekencangan sesuai kebutuhan.
Cara menggunakan Kunci momen ini yaitu dengan memutar kunci searah jarum jam hingga sesuai dengan
tingkat kekencangan yang ada di bagian penujuk.
Dial Indicator
Kunci Torsi Dial Indikator menggunakan dial indikator sebagai pengukurnya yang berarti dapat memeriksa
penyimpangan dengan skala yang sangat kecil dari bidang silinder, bidang bulat, bidang datar, dan kesejajaran.
Tingkat ketelitian Kunci Momen ini berada di antara 0,01 mm hingga 0,001 mm.
Cara menggunakannya adalah dengan mengatur tingkat kekencangan pada dial indikator lalu pilih kepala shock
yang sesuai dengan ukuran baut atau mur dan lakukan pengencangan dengan memutar handle searah jarum
jam.
Micrometer Clicker
Jenis Kunci Momen ini memiliki penyetelan ukuran kekencangan di bagian tangkai. Dengan adanya penyetelan
ukuran ini, maka bisa digunakan tanpa harus melihat skala pengencangan karena pengguna hanya perlu
mendengarkan bunyi klik saat pengencangan telah sesuai.
Untuk menggunakannya, Anda harus mengatur skala kekencangan terlebih dahulu lalu melakukan
pengencangan dengan memutar tangkai hingga berbunyi klik
Pneumatik
Kunci Torsi Pneumatik agak sedikit berbeda karena memanfaatkan tekanan udara dalam melakukan
pengencangan pada baut atau mur yang berukuran besar. Udara yang memiliki kompresi merupakan sumber
utama Kunci Pneumatik ini.
Kunci ini diklaim memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi. Cara menggunakan Kunci Torsiini adalah
dengan memasang kunci socket melalui lubang yang ada di ujung dan selanjutnya kunci diputar searah jarum
jam.
Hidrolik
Sesuai namanya, Kunci Torsi Hidrolik menggunakan tenaga hidrolik untuk melakukan pengencangan baut atau
mur.
Sama seperti Kunci Torsi lainnya, cara menggunakan Kunci Momen Hidrolik adalah dengan menarik kunci
sesuai nilai torsi yang diinginkan pada mur atau baut.
Digital
Kunci Torsi Digital diklaim memiliki akurasi paling tinggi dibandingkan seluruh Kunci Torsi . Hal ini terjadi
lantaran Kunci Torsi Digital bekerja secara otomatis.
Untuk memakainya, kencangkan mur atau baut dengan Kunci biasa, seperti Kunci Pas atau Ring lalu
selanjutnya pasang socket sesuai ukuran mur atau baut.
Kunci Torsi Digital pun akan berkerja mengencangkan mur atau baut sesuai nilai torsi yang sudah disetel
secara otomatis.
Berbagai jenis serta fungsi dari Kunci Momen dan cara menggunakannya tersebut bisa menjadi panduan kala
Anda membutuhkan alat bantu pengencang baut dan mur yang bisa diatur sesuai nilai torsi yang dibutuhkan.
IX. MIKROMETER
Mikrometer atau biasa disebut mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda kecil/tipis
atau benda yang berbentuk lempengan dengan ketelitian yang cukup tinggi.

Akurasi mikrometer sekrup adalah 0,01 mm. Alat ini mencakup sekrup terkalibrasi yang digunakan secara luas
yang secara akurat mengukur komponen. Setiap hari tukang reparasi kulkas dan pompa air menggunakan
mikrometer sekrup untuk mengukur diameter kawat tembaga yang digunakan untuk mengganti gulungan kawat
yang rusak.

Mikrometer juga digunakan dalam teleskop dan mikroskop, yang masing-masing mengukur diameter benda
langit dan diameter objek mikroskopis. Mikrometer yang digunakan dalam teleskop ditemukan oleh astronom
Inggris William Gascoigne sekitar tahun 1638.

Objek/target biologi yang diteliti dengan mikroskop mempunyai ukuran/dimensi micron (μ). Untuk pengukuran
(panjang, lebar, diameter) salah satu objek mikroskopis digunakan mikrometer okuler.

Mikrometer okuler berbentuk bulat pipih, di tengahnya terdapat skala ‘menyerupai’ penggaris berangka 0, 10,
20,.., 100. Mikrometer okuler dapat digunakan dengan cara diinsersikan pada lensa okuler. Skala pada
mikrometer okuler dapat ditentukan nilai satuan panjangnya menggunakan mikrometer obyektif. Cara ini
dinamakan kalibrasi.

Pengukuran yang dilakukan dengan mikrometer meliputi pengukuran ukuran sel dan diameter bidang pandang
objektif. Keuntungan atau pentingnya mikrometri adalah jumlah sel pada setiap area dapat diketahui atau
konsentrasi sel dalam sampel dapat ditentukan pada salah satu sampel. Menggunakan mikrometer dapat
membantu mengukur struktur internal yang sedang dibuat preparat.

Mikrometer objektif berbentuk kaca geser dengan skala seperti penggaris di tengahnya tanpa angka 100 unit.
Keseimbangan disegel dengan kaca penutup bundar. Skala 100 satuan = 1 mm, sehingga tiap satuan sesuai
dengan 0,01 mm atau 10 µm, sehingga jarak tiap satuan ke mikrometer objektif terlihat berbeda.

Satu mikrometer adalah instrumen yang digunakan dalam teknik kelistrikan untuk mengukur ketebalan yang
tepat dari balok, garis luar dan tengah bagian bawah, dan slot batang.Fungsi Mikrometer Sekrup

Secara umum fungsi mikrometer sekrup ini banyak digunakan untuk mengukur diameter atau ketebalan suatu
benda kecil. Seperti disebutkan sebelumnya, alat mikrometer sekrup ini lebih dari 10 kali lebih akurat daripada
jangka sorong. Maka jangan heran jika mikrometer bisa digunakan untuk mengukur benda yang lebih kecil atau
dengan ketelitian 0,01 mm.

Menggunakan mikrometer untuk mengukur panjang benda kurang umum. Karena panjang benda masih bisa
diukur secara akurat dengan ketelitian sekitar 1 mm dan 0.1mm. Tingkat akurasi itu milik jangka sorong.

X. TIMING LIGHT
Fungsi timing light adalah untuk memeriksa dan membaca saat pengapian atau saat busi memercikan busi
sesuai dengan sudut putar pada poros engkol dimana secara langsung berhubungan dengan piston dengan
memanfaatkan cahaya strobe yang bekerja berdasarkan aliran listrik tegangan tinggi pada kabel busi.
fungsi timing light
Hasil pengukuran saat pengapian digunakan untuk menentukan sistem pengapian apakah bekerja dengan baik
atau tidak. Apabila saat pengapian terlalu maju atau terlalu mundur tentunya dapat menimbulkan berbagai
permasalahan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyetelan dengan menggeser distributor untuk mendapatkan
saat pengapian yang sesuai dengan standar.
Cara Kerja Kerja Timing LightTiming Light (Fungsi, Prinsip Kerja, dan Cara Menggunakan)
Fungsi dan Cara Menggunakan Timing Light - Timing light adalah salah satu alat ukur elektrik yang banyak
dan sering digunakan pada bidang otomotif. Fungsi timing light adalah untuk membaca dan menentukan posisi
saat pengapian atau saat busi memercikan bunga api untuk proses pembakaran. Timing light memancarkan
cahaya stroboscopic yang akan menyala berdasarkan denyutan pulsa listrik tegangan tinggi yang terjadi pada
kabel busi silinder satu. Dari cahaya inilah saat pengapian akan diketahui.
Timing light merupakan salah satu alat ukur yang sangat penting untuk proses perbaikan dan perawatan pada
kendaraan. Hal ini terjadi karena untuk kendaraan tersebut masih menggunakan penyetelan saat pengapian
secara konvensional. Namun untuk kendaraan pada zaman sekarang yang sudah menggunakan engine
management system maka penyetelan saat pengapian tidak perlu dilakukan karena sudah otomatis disesuaikan
dengan kondisi mesin oleh electronic control unit.
Cara menggunakan timing light sebenarnya sangat sederhana. Memasang kedua kabel pada sumber baterai.
Sementara satu kabel dipasang pada kabel silinder nomor satu. Arahkan cahaya timing light ke dumper pulley
yang terdapat derajat pengapian. Hasil pengukuran saat pengapian dapat langsung dibaca sesuai dengan yang
ditunjukan oleh timing light.
Tentunya saat pengapian merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakan saat
pengapian mempengaruhi kerja mesin. Saat pengapian yang tidak tepat dapat menyebabkan berbagai hal seperti
tenaga kurang, boros bahan bakar, emisi gas buang yang berlebihan dan lain sebagainya. Apabila hal ini terjadi
dalam jangka waktu yang cukup lama maka tentunya dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.
Lalu apa saja fungsi dari timing light? Bagaimana cara kerja timing light? Bagaimana cara menggunakan
timing light? Semua hal tersebut akan dibahas pada artikel berikut ini.
Fungsi Timing Light
Fungsi timing light adalah untuk memeriksa dan membaca saat pengapian atau saat busi memercikan busi
sesuai dengan sudut putar pada poros engkol dimana secara langsung berhubungan dengan piston dengan
memanfaatkan cahaya strobe yang bekerja berdasarkan aliran listrik tegangan tinggi pada kabel busi.
cara menggunakan timing light
Menghidupkan mesin dan memastikan kondisi mesin sudah panas.
Memastikan mesin berputar pada posisi stasioner atau idle yaitu 750-800 RPM sesuai dengan standar pada
kendaraan. Hal ini diperlukan agar sistem pemaju saat pengapian tidak bekerja saat dilakukan proses
pengukuran sehingga menyebabkan pengukuran tidak presisi.
Melepas selang vacuum pada sub vacuum advancer distributor agar sistem pemaju saat pengapian yang bekerja
berdasarkan beban mesin sehingga tidak akan mempengaruhi pengukuran.
Menyalakan timing light dengan menekan tombol ON pada timing light. Jika menggunakan non adjustable
timing light maka arahkan timing light ke tanda yang terdapat pada cover pulley timing ataupun pada flywheel.

XI. RADIATOR
Radiator mobil adalah komponen yang punya peran penting. Memang komponen ini umum didengar orang
namun tidak semua orang, termasuk pemilik mobil, yang belum memahami betul peran yang satu ini.
Pengertian sederhananya, radiator adalah komponen pusat dari sistem pendingin kendaraan. Dari pengertian
tersebut Anda dapat memahami bahwa perannya penting untuk mengatur suhu mobil.
Sekarang mari simak lebih detail tentang fungsi, komponen, cara kerja, dan perawatan radiator mobil agar
awet.
Fungsi Radiator Mobil
Fungsi utama dari radiator mobil yaitu untuk memantau dan menstabilkan suhu mesin kendaraan Anda dan
mencegah terjadinya panas berlebih atau overheat. Lebih jelasnya fungsi dari radiator mobil ini yaitu ketika
mesin mobil dinyalakan dan dijalankan, maka komponen mobil yang lain akan bekerja, sehingga akan terjadi
gesekan dari mesin yang menghasilkan panas. Pada saat inilah radiator berperan.
Dalam mesin yang sedang bergesekan tersebut akan terjadi pembakaran hingga menimbulkan suhu panas. Suhu
panas ini akan terus ada selama mobil bekerja atau berjalan. Jadi, semakin lama Anda mengendarai mobil
semakin tinggi suhu panas yang timbul. Untuk mencegah hal tersebut radiator akan mengontrol temperatur
sebagai upaya mencegah terjadinya overheat.
Radiator akan memindahkan panas dari mesin ke udara, yaitu dengan mengalirkan air atau coolant ke saluran
radiator mobil yang terpasang pada mesin kendaraan. Pada saat coolant radiator mobil mengalir akan terjadi
penyerapan suhu panas dan membawa kembali ke radiator. Kemudian radiator akan mendinginkan kembali
coolant sehingga suhu mobil tetap stabil.
Komponen Radiator Mobil
Berikutnya adalah penjelasan tentang bagian radiator mobil. Ada beberapa komponen yang saling bekerja
untuk menjaga suhu mobil, yaitu:
1. Upper Tank
Komponen yang juga disebut reservoir tank ini yaitu komponen yang bekerja untuk menampung air/coolant
radiator mobil yang dihasilkan oleh radiator saat suhu mesin tinggi. Saat ini terjadi, coolant yang menguap akan
memberikan tekanan udara naik dan komponen yang terletak di atas radiator ini akan menyimpan air panas sisa
pendinginan mesin. Kemudian air tersebut turun melalui pipa-pipa kecil yang mana berfungsi untuk membantu
proses pendinginan air.
2. Lower Tank
Komponen lower tank adalah tempat menampung air setelah proses pendinginan terjadi yang terletak di bawah
radiator. Air yang berada di lower tank akan dialirkan kembali ke saluran yang terletak pada sekitar mesin
untuk menyerap panas.
3. Tutup Radiator
Tutup radiator atau radiator cap merupakan komponen kecil namun penting yaitu sebagai penutup lubang
radiator, juga berfungsi untuk mengatur tekanan dan tempat mengisi air. Komponen ini didesain untuk menutup
radiator agar tidak terjadi kebocoran. Tutup ini bekerja jika tekanan dalam radiator meningkat.
4. Selang Radiator
Selang radiator mobil adalah bagian yang bekerja untuk menghubungkan radiator dengan bagian blok mesin.
Komponen ini terbagi atas dua yaitu selang atas dan selang bawah. Selang bagian atas bekerja untuk
mengalirkan air yang panas dari penyerapan suhu mesin ke radiator. Sedangkan selang radiator yang bagian
bawah berfungsi untuk mengalirkan air saat proses pendinginan pada radiator ke mesin untuk proses
penyerapan suhu panas.
5. Thermostat
Selanjutnya adalah termostat yang menjaga suhu mesin tetap normal, yaitu sekitar 80 derajat celcius.
Komponen ini bekerja ketika panas suhu mesin mencapai panas tertentu. Jika hal ini terjadi, maka termostat
akan bekerja, namun jika tidak terjadi komponen ini akan menjaga air tidak melakukan sirkulasi. Komponen ini
memiliki dua jenis, yaitu katup by pass dan tanpa katup by pass.
6. Pompa Air
Pompa Air atau water pump berguna untuk mengalirkan coolant ke water jacket sehingga suhu panas mesin
akan turun atau menjadi lebih stabil. Komponen ini akan memberikan sirkulasi air dari komponen lower tank
ke radiator mesin. Dengan begitu coolant/air radiator mobil tersebut akan bekerja mendinginkan suhu mesin.
7. Kipas Pendingin
Komponen terakhir adalah kipas pendingin pada radiator. Komponen ini berfungsi untuk menurunkan suhu
radiator dengan cara mengalirkan udara dari radiator. Akan menghasilkan udara dingin yang kemudian
dialirkan melalui kisi-kisi radiator. Udara tersebut akan disalurkan ke arah mesin
Komponen kipas pendingin memiliki dua tipe, yaitu mesin dan listrik. Jenis kipas radiator yang digerakkan
dengan mesin akan bekerja terus selama mesin kendaraan dinyalakan. Sedangkan kipas radiator listrik,
biasanya dimiliki kendaraan modern, bekerja melalui sensor pada saluran air pendingin. Jika suhu air pendingin
naik sampai batas temperatur tertentu maka sensor akan memberi tanda, dengan begitu kipas radiator akan
bekerja semestinya.
XII. OMPRESSION TESTER

Compression Tester - Compression tester adalah salah satu alat ukur pneumatik yang banyak digunakan pada
kendaraan. Fungsi compression tester adalah alat ukur yang memiliki fungsi untuk mengetahui besarnya
kompresi pada kendaraan. Besar kecilnya hasil pengukuran kompresi dapat digunakan untuk menentukan
kondisi mesin apakah perlu perbaikan atau tidak.
Compression tester terdiri dari beberapa bagian atau komponen. Bagian compression tester terdiri dari
manometer, pressure release button, dan selang penghubung. Berbagai bagian compression tester tersebut
memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda. Hal tersebut untuk menunjang fungsi compression tester.
Tekanan kompresi sangat menentukan kondisi kerja mesin. Apabila tekanan kompresi dibawah standar maka
dapat menyebabkan berbagai masalah. Begitu juga sebaliknya, apabila berlebihan juga dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan. Oleh karena itu diperlukan peralatan yang dapat mengukur tekanan kompresi pada ruang
bakar.
Pada umumnya, bengkel hanya menggunakan cara konvensional untuk mengukur tekanan kompresi yaitu
dengan memasukkan jari tangan ke lubang busi dan merasakan tekanan ruang bakar. Namun cara ini tentunya
tidak efektif untuk mengetahui kondisi tekanan kompresi pada mesin. Oleh karena itu dibuatlah compression
tester yang memiliki cara penggunaan yang cukup mudah.
Cara menggunakan compression tester tinggal mengulirkan selang pada lubang busi sampai rapat. Kemudian
starter sampai manometer menunjukan angka tertingi. Untuk mengulangi pengukuran tinggal menekan release
button untuk mengembalikan manometer ke angka awal. Dari hasil pengukuran tersebut dapat digunakan untuk
mendiagnosa kondisi mesin.
Fungsi Compression Tester
Fungsi compression tester adalah untuk untuk memeriksa dan mengetahui seberapa besar nilai tekanan
kompresi yang dihasilkan pada sebuah silinder mesin. Hasil dari pengukuran tekanan kompresi silinder mesin
ini dapat digunakan untuk mendiagnosa kondisi mesin kendaraan. Apabila hasil pengukuran tekanan kompresi
dibawah atau diatas standar maka perlu dilakukan pemeriksaan karena dapat menimbulkan berbagai kerusakan.

Pada compression tester terdapat manometer yang dapat menunjukan hasil pengukuran tekanan kompresi.
Tekanan kompresi ditunjukan dengan satuan bar, KPa, Psi, atau kg/cm2. Hasil pengukuran tersebut kemudian
dibandingkan dengan kondisi standar yang ada. Kendaraan memiliki standar tekanan kompresi yang berbeda-
beda mulai dari 9-14 untuk mesin bensin dan 15-25 untuk mesin diesel.
cara menggunakan compression tester
Bagian Compression Tester
Compression tester terdiri dari beberap bagian atau komponen. Setiap komponen atau bagian dari compression
tester memiliki peranan atau tugas yang dapat menunjang fungsi compression tester. Untuk lebih jelasnya
berikut merupakan bagian compression tester.
1. Manometer
Manometer, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungsi untuk menunjukan hasil
pengukuran tekanan kompresi pada sebuah silinder mesin. Manometer terdiri dari skala pengukuran yang
berbeda-beda mulai dari satuan bar, KPa, Psi, atau kg/cm2. Selain itu terdapat jarum penunjuk.
2. Cover
Cover, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungsi untuk melindungi komponen
manometer dari kerusakan yang diakibatkan benda dari luar.
3. Selang Penghubung
Selang penghubung, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungi untuk
menghubungkan antara manometer dengan silinder melalui lubang busi. Ada beberapa tipe selang penghubung
yaitu ada yang memiliki ulir yang dapat dipasang pada ulir pada lubang busi, namun ada juga yang memerlukan
penekanan agar hasil pengukuran dapat maksimal.
4. Pressure Release Button
Pressure release button, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungsi untuk
menghilangkan tekanan pada compression tester. Dengan menekan pressure release button maka angka hasil
pengukuran yang terdapat pada manometer akan kembali ke angka nol.
Cara Penggunaan Compression Tester
Terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan ketika menggunakan compression tester. Untuk lebih
jelasnya berikut merupakan cara penggunaan compression tester.
Menyalakan mesin hingga mencapai suhu kerja mesin. Tujuannya adalah agar didapatkan hasil pengukuran
kompresi yang optimal sesuai dengan kondisi mesin. Pada saat mesin dalam kondisi panas, maka piston ring
sudah sepenuhnya mekar, dan oli pelumas sudah melumasi seluruh bagian mesin. Dengan begitu maka tekanan
kompresi yang diukur maksimal atau yang paling optimal.
Mematikan mesin. Setelah mesin mencapai kondisi suhu kerja maka matikan mesin. Hal ini dikarenakan posisi
pengukuran tekanan kompresi harus dalam kondisi mesin mati.
Melepas saluran atau socket bahan bakar yang menuju ke injector. Hal ini berguna agar tidak ada bahan bakar
yang dibuang ketika dilakukan proses pengukuran tekanan kompresi sehingga lebih efisien.
Melepas kabel tegangan tinggi busi dan koil pengapian. Hal ini berguna agar tidak terjadi proses pengapian
atau pembakaran pada saat mesin distarter untuk mengukur tekanan kompresi.
Melepas semua busi dari lubang busi. Hal dilakukan agar tidak terjadi proses pengapian atau pembakaran pada
saat mesin di starter. Selain itu untuk mengurangi beban mesin pada silinder lain apabila mesin lebih dari satu
silinder.
Memasang compression tester ke lubang busi. Memasang selang penghubung ke ulir pada lubang busi.
Kencangkan secukupnya menggunakan tenaga tangan saja agar tidak merusak ulir. Selain itu memastikan tidak
adanya kebocoran kompresi dari lubang busi.
Menekan pedal gas penuh. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi udara masuk kedalam intake manifold
dalam kondisi maksimal.
Menstarter mesin selama 10-15 detik. Hal ini dilakukan agar tidak merusak bagian dari sistem starter ataupun
sistem mesin lainnya. Selain itu starter 10-15 detik atau sampai 250 rpm berguna agar hasil pengukuran tekanan
kompresi optimal.
Membaca nilai tekanan kompresi yang ditunjukan oleh manometer. Hasil pengukuran tekanan kompresi dapat
dibaca pada skala yang ditunjukan jarum penunjuk. Skala pengukuran dapat menggunakan satuan bar, KPa, Psi,
atau kg/cm2. Ukuran standar tekanan kompresi dapat adalah 9.5-12.5 kg/cm2.
Menekan pressure release button, dan ulangi proses pengukuran sampai 3 kali untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka diperlukan pengukuran lebih dari satu kali untuk
memastikan hasil pengukuran sesuai dengan kondisi yang benar. Apabila hasil pengukuran dibawah standar
maka dapat menunjukan terjadinya kebocoran kompresi. Sebaliknya apabila hasil pengukuran tekanan
kompresi dapat terjadi penumpukan kerak atau deposit carbon hasil proses pembakaran.
XIII. TACHOMETER

Pengertian Tachometer Mobil

Bagi sebagian orang, tachometer mobil merupakan sebuah komponen yang cukup asing. Namun, perlu
diketahui bahwa tachometer biasanya terdapat pada beberapa mesin seperti alat medis, mobil, dan juga
pesawat. Tachometer adalah sebuah komponen alat ukur yang digunakan untuk mengukur perputaran mesin
dalam satuan rpm (rotation per minute).

Dengan adanya tachometer ini, Anda dapat dengan mudah mengetahui perputaran mesin. Pada mobil,
tachometer sendiri merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur titik aman dan titik bahaya
pada mobil.

Fungsi Tachometer Mobil

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tachometer tidak hanya terpasang pada kendaraan mobil saja. Alat
ini juga tersedia pada beberapa mesin yang berotasi seperti alat medis dan pesawat. Pada beberapa mesin
tersebut, tachometer berfungsi untuk mengukur tingkat perputaran atau rotasi mesin sehingga Anda dapat
dengan mudah mengoperasikan mesin tersebut dan mengendalikannya.

Sedangkan pada mobil, tachometer sendiri memiliki indikator tersendiri dengan satuan rpm (rotation per
minute). Maka dari itu tachometer sendiri berguna sebagai instrumen dalam pengoperasian mesin mobil.

Tachometer pada mobil juga berfungsi untuk mengendalikan mesin sehingga dapat menghemat bahan bakar.
Namun, fungsi tachometer mobil yang paling utama yaitu untuk membantu rpm mobil. Dengan begitu, Anda
akan lebih mudah mengendalikan tingkat rotasi mesin agar tidak melebihi rpm yang sudah ditentukan oleh
pabrik.

Komponen Tachometer Mobil

Tachometer mobil terdiri atas beberapa komponen yang disatukan dan menjadi sebuah alat yang dapat
mengukur perputaran rotasi mesin pada mobil. Salah satu komponen pada tachometer mobil yaitu adanya jarum
penunjuk. Jarum penunjuk pada tachometer berguna sebagai penunjuk rpm mobil. Jarum tersebut terhubung
langsung dengan mesin mobil sehingga ketika Anda menjalankan mobil, jarum akan otomatis berpindah
mengikuti rotasi mobil.

Komponen kedua pada tachometer yaitu adanya angka penunjuk rpm. Angka tersebut terpasang pada bagian
dashboard mobil bersebelahan dengan speedometer. Angka pada tachometer terdiri dari angka 0 hingga 6.
Semakin tinggi rpm mobil maka angka yang ditunjuk oleh jarum akan semakin besar. Angka tersebut bukanlah
angka sesungguhnya, karena pada tachometer rpm sesungguhnya yaitu angka tertera dikalikan dengan 1000.
Angka tersebutlah yang akan menunjukkan apakah mesin mobil dalam keadaan normal atau tidak.

Cara Kerja Tachometer Mobil

Bagi Anda yang belum mengetahui cara kerja tachometer mobil, Anda tidak perlu khawatir sebab tachometer
bekerja cukup sederhana. Anda akan melihat angka 0 sampai 6 pada bagian tachometer yang merupakan besar
kecilnya rpm Anda.
Lalu, bagaimana cara membaca tachometer mobil? Anda dapat mengalikan angka tersebut dengan 1000. Dan
hasil perkalian tersebutlah yang menunjukan rpm mobil Anda. Hasil rpm tersebut yang menginformasikan
kecepatan perputaran pada mesin mobil Anda.

Jenis-jenis Tachometer Mobil

Perlu Anda ketahui bahwa tachometer pada mobil sendiri dibedakan jenisnya. Hal tersebut tentu akan memiliki
ciri khas tersendiri. Berikut ini jenis-jenis tachometer yang perlu Anda ketahui.

1. Tachometer Optic

Tachometer optic atau yang sering disebut dengan non contact difungsikan untuk mengukur kecepatan rpm
pada mobil Anda. Tachometer jenis ini memiliki bentuk berupa batang yang terdapat jalur atau garis. Foto
Sensor dari tachometer ini menghadap ke arah batang tersebut.

2. Tachometer Rotor Gerigi

Jenis tachometer kedua yaitu tachometer rotor gerigi. Tachometer jenis ini terbentuk dari sebuah sensor tetap
dan memiliki paket seperti pemutar gerigi, roda, dan bahan besi. Untuk cara kerja jenis tachometer ini, rotor
gerigi memfungsikan dua sensor, yaitu Variable Reluctance Sensor dan Hall Effect Sensor.

3. Tachometer DC

Tachometer DC merupakan sebuah generator yang memiliki fungsi sebagai tempat produksi tegangan DC
sesuai dengan kecepatan batang. Jenis tachometer satu ini terdiri dari beberapa komponen seperti magnet tetap
dan juga beberapa bagian yang berbahan koil. Sistem kerja dari tachometer juga terjadi karena adanya konversi
secara langsung. Konversi yang terjadi secara langsung tersebut berasal dari keseimbangan antara kecepatan
dan juga tegangan. Maka dari itu, tachometer jenis ini sering ditemukan pada instrumen kelautan.

Tachometer Rotor Gerigi

Ketika Anda memilih untuk memiliki mobil ataupun kendaraan lain, pastinya Anda harus merawat kendaraan
tersebut secara berkala sebab komponen pada kendaraan rawan rusak jika tidak dirawat dengan benar. Sama
seperti halnya tachometer pada mobil, komponen tersebut perlu dilakukan perawatan agar Anda dapat tetap
memantau perputaran rotasi mesin mobil Anda. Berikut ini cara perawatan pada tachometer mobil:

- Jauhkan tachometer dari medan magnet yang sangat kuat

- Jangan membiarkan tachometer terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama

- Jangan mencuci tachometer dengan cairan pelarut

- Jangan meletakkan tachometer pada area yang tidak rata serta menimbulkan getaran besar

- Lap tachometer menggunakan kain microfiber yang halus

Itulah beberapa hal mengenai tachometer pada mobil hingga cara perawatannya yang benar. Kabar baiknya,
fitur tachometer kini sudah ada di seluruh mobil Hyundai terbaru, termasuk mobil Hyundai STARGAZER.
Keberadaannya membuat Anda dapat selalu memantau kinerja mesin mobil Anda.
XIV. TEST LAMP

Ilustrasi test lamp Dalam bidang otomotif, test lamp menjadi salah satu alat kerja yang paling digunakan.
Terutama pada kendaraan buatan tahun sekarang yang rata rata sudah menggunakan sistem injeksi atau sistem
EFI (Electronic Fuel Injection) entah itu mobil atau motor.
Injeksi sendiri yaitu proses pemasukan bahan bakar ke ruang bakar tidak lagi menggunakan karburator,
melainkan sudah menggunakan injektor. Namun kebanyakan dari kita tidak tahu cara kerja injektor pada
kendaraannya sendiri. Sangatlah mudah mengetahui cara kerja injektor, cukup menggunakan alat yang
namanya test lamp.
Apa itu test lamp? Test lamp sama persis dengan test pen, bedanya ujung negatifnya diganti dengan kabel.
Fungsinya juga sama, untuk mengetahui arus dapat mengalir lewat sambungan "tersebut" atau tidak. Selain
berfungsi untuk mengetahui ada arus listrik yang tersambung, juga bisa untuk mengetahui cara kerja injektor.
Cara Menggunakan Test lamp
Cara Penggunaan test lamp boleh dikatakan sangat sederhana dan mudah. Hanya dengan beberapa langkah, kita
dapat mengetahui apakah sebuah stop kontak listrik atau kabel listrik dialiri listrik atau tidak. Tujuan
pengetesan ini tentunya adalah untuk menghindari sengatan listrik yang berbahaya bagi kesehatan dan bahkan
terjadinya kematian (apabila anggota badan kita tersentuh pada suatu penghantar yang bertegangan listrik yang
sangat tinggi).
Berikut ini adalah cara penggunaannya :
Ambil test kamp dan pegang test lamp tersebut dengan ujung-ujung jari tangan.
Letakan ujung jari telunjuk pada bagian atas test lamp (ujung jari telunjuk harus tersentuh pada bagian besi di
atas Test Pen tersebut).
Tempelkan bagian ujung test lamp (bagian bawah yang biasa berbentuk Minus Obeng) ke sumber listrik yang
akan diuji.
Perhatikan Lampu Indikatornya. Jika Lampu Indikator Menyala maka Kabel listrik atau penghantar listrik
tersebut sedang dialiri arus listrik (terdapat Tegangan). Jika Lampu Indikator tidak Hidup (OFF) maka kabel
listrik atau penghantar listrik tersebut tidak dialiri arus listrik (tidak terdapat tegangan di penghantar tersebut).
Kelebihan dan Kekurangan Injeksi
Tampilan belakang all new Yamaha NMax. (Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparanOTO)
zoom-in-white
Perbesar
Tampilan belakang all new Yamaha NMax. (Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparanOTO)
Beberapa kelebihan pada sistem injeksi antara lain ;
1. Suplai bahan bakar selalu ideal
Kelebihan yang pertama, suplai bahan bakar akan lebih ideal karena memiliki indikator (data dari sensor) yang
lebih beragam dengan perhitungan real time. Jadi mau idle RPM atau saat full throttle pun campuran bensin dan
udara akan selalu ideal.
2. Irit bensin
Kalau anda sering melihat iklan motor injeksi, pasti ada label “sangat irit” itu memang benar, karena tidak ada
bahan bakar yang terbuang. Sistem injeksi itu sangat tertutup rapat sehingga tidak memungkinkan bensin untuk
menguap ke udara bebas seperti pada karburator.
Selain itu, campuran bensin juga selalu ideal sehingga bensin juga akan selalu pada titik ekonomisnya.
3. Performa kencang
Kelebihan berikutnya, performa mesin akan lebih bertenaga. Tentu besar kecil tenaga itu relatif namun kalau
dibandingkan karburator sistem injeksi masih memiliki tenaga bagus khususnya kalau digunakan dalam waktu
lama, mungkin motor karbu bisa memiliki tenaga bagus kalau kondisinya baru tapi lama-kelamaan akan
mengalami penurunan dan perlu disetel ulang. Namun untuk injeksi, kita tidak perlu melakukan penyetelan
ulang.
4. Mesin lebih terjaga
Kalau motor karbu itu busi dan karburatornya sendiri yang rentang rusak. Namun pada motor injeksi, busi akan
lebih awet mengingat pembakaran di dalam mesin itu berlangsung lebih sempurna sehingga kondisi busi juga
tidak mengalami gangguan.
Bagaimana dengan kekurangannya ?
1. Sensitif terhadap perubahan tegangan listrik
Kalau motor karbu, meski tidak ada akinya masih bisa jalan normal. Namun pada motor injeksi, aki tekor bisa
membuat beberapa permasalahan seperti speedometer yang gerak-gerak sendiri hingga motor yang susah
dihidupkan.
Ini karena rangkaian elektronik injeksi menggunakan aki dengan tegangan yang sudah ditetapkan. Kalau
tegangannya turun otomatis menimbulkan perhitungan yang tidak akurat.
2. Perawatan mahal
Motor injeksi meski semuanya serba otomatis bukan berarti tidak memerlukan perawatan, kita memang tidak
melakukan perawatan terhadap motor injeksi karena memang kita tidak bisa melakukan perawatannya.
Hanya mekanik di bengkel resmi dengan peralatan yang sudah berstandar yang mampu melakukan perawatan
motor injeksi, sehingga memakan biaya lebih saat service.
XV. HIDROMETER

Hidrometer adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi aki pada kendaraan. Jika
Anda ingin mengetahui apa itu hidrometer secara lebih dalam, Anda dapat memperolehnya melalui penjelasan-
penjelasan berikut ini.

A. Apa itu hidrometer?

Hidrometer adalah alat untuk mengukur benda cair. Pada kendaraan, hidrometer adalah alat yang digunakan
saat ingin memperkirakan berat cairan elektrolit yang terdapat di dalam aki.

Secara umum, pembuatan alat ini menggunakan tabung berbahan kaca atau plastik. Di dalamnya terdapat
pelampung yang dilengkapi dengan skala pengukuran. Di ujung alat ini dipasang alat yang menyerupai selang
kecil tempat keluar masuknya cairan dan terdapat pipet di seberangnya.

B. Fungsi Hidrometer

Hidrometer ditujukan untuk menghitung berat jenis cairan yang pada aki. Lantas apa selanjutnya yang akan
dilakukan?

Berat jenis yang telah diketahui dapat membantu Anda untuk menentukan tindakan perawatan pada aki
selanjutnya. Misalnya, aki harus segera diganti atau harus ditambahkan air suling.

C. Cara Menggunakan Hidrometer

Setelah Anda mengetahui apa itu hidrometer, ada beberapa cara yang harus dilakukan ketika ingin
menggunakan hidrometer. Berikut ini adalah penjelasannya.

Hal yang pertama yang harus dilakukan tentunya adalah menyiapkan hidrometer. Anda harus memastikan alat
tersebut bersih tanpa ada sisa-sisa penggunaan sebelumnya.

Setelahnya, Anda juga harus melakukan kalibrasi pada hidrometer hingga hasil pengukuran berada pada skala 1
kg/cm3.

Setelah menyiapkan hidrometer, tentunya Anda harus menyiapkan juga aki kendaraan yang akan diukur. Untuk
itu Anda harus melepaskan semua tutup aki.

Masukkan bagian ujung hidrometer yang mirip selang kecil tadi ke dalam aki yang telah terbuka penutupnya
hingga saluran telah tertutup elektrolit. Tangan harus memegang hidrometer secara tegak lurus.

Di ujung hidrometer yang satunya terdapat pipet. Anda harus menekan pipet tersebut dan lepaskan dengan hati-
hati. Ini akan menyebabkan cairan aki terambil dan mengangkat pelampung berskala di dalamnya.

Kemudian baca hasil ukur berdasarkan indikator yang telah ditentukan.

Lakukan secara berulang untuk mengukur tiap-tiap sel baterai dan catatlah hasilnya.
D. Indikator Perhitungan Skala Hidrometer

1. Warna merah

Warna merah dalam hidrometer terdiri dari skala 1100 sampai 1220. Cairan yang berada pada warna ini harus
diperhatikan baik-baik. Hal ini menandakan aki dalam kondisi yang tidak bagus. Ada dua jenis tindakan yang
dapat dilakukan ketika pengukuran berwarna merah. Tindakan pertama adalah Anda harus melakukan recharge
pada aki. Tindakan kedua adalah Anda harus melakukan pengisian air suling dan asam sulfat agar berat
jenisnya bertambah.

2. Warna Putih

Tidak ada tindakan yang perlu dilakukan ketika skala pengukuran menunjukkan warna putih. Warna ini
memiliki makna bahwa aki dalam kondisi cukup atau normal. Range skalanya yaitu 1225 sampai 1250.

3. Warna Hijau

Warna hijau menunjukkan kondisi aki dalam keadaan yang baik, bahkan lebih baik dari warna putih sehingga
tidak ada tindakan yang perlu dilakukan. Range pada warna ini adalah sebesar 1250 sampai 1280.

4. Bening

Satu lagi indikator yang bisa Anda lihat adalah bening. Bening berbeda dengan putih. Ini menandakan kondisi
aki berada pada range 1 yang berarti netral.

Setelah membaca artikel ini, Anda sudah mulai paham mengenai apa itu hidrometer. Anda juga mungkin telah
mengetahui cara menggunakan hidrometer dengan baik dan benar. Untuk itu, jangan lupa untuk melakukan
tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil dari skala pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai