2 Desember 2012
temonsoejadi Bahan kuliah, proses produksi bagian bagian mesin bubut, bagian
bagian mesin frais, bubut, bubut dan frais, fatek unisma, frais, KERJA MESIN
BUBUT, kerja mesin frais, milling, turning, turning dan milling, unisma 45, unisma 45
bekasi, unisma bekasi Tinggalkan Komentar
Rate This
mata kuliah Proses Produksi with Dr.Eng.Ir. RUDI SUHRADI RACHMAT, M.Eng
TURNING
Mesin Turning atau disebut mesin bubut ini adalah mesin yang berfungsi untuk membuat
benda perkakas, dimana benda kerjanya (material) berupa silinder. Pada mesin ini,
benda (material)nya yang berputar sedangkan mata pahatnya diam. benda yang sering
dibuat melalui mesin turning adalah roda, ulir, pulley, rumah bearing, dan lain-lain.
Mesin turning memiliki RPM yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pengguna.
mulai 75 RPM hingga 2000 RPM. Mata pahatnya pun berbeda-beda tergantung dari
desain alat yang dibuat. mesin ini mempunyai 2 sumbu koordinat, yaitu x (sumbu yang
tegak lurus dengan sumbu chuck / tempat tool) dan z (sumbu chuck/tempat meletakkan
benda kerja). bentuk mata pahat dari mesin turning adalah mirip dengan pisau yang
fungsinya untuk menggores benda kerja.
Prinsip Kerja Mesin Bubut
Mesin bubut adalah mesin perkakas yang berfungsi untuk membubut permukaan bulat
(silindris), membubut penampang benda kerja, membubut ulir, membubut alur, membubut
permukaan benda konis dan membubut dalam. Prinsip gerakan utamanya adalah gerakan
berputar. Gerakan inilah yang dimanfaatkan untuk pemotongan logam
Ukuran dan kapasitas mesin bubut ditentukan oleh
Jarak antara kedua ujung senter kepala tetap dan kepala lepas
Tinggi garis senter mesin terhadap alas mesin
Mesin Bubut adalah suatu MESIN PERKAKAS yang digunakan untuk memotong benda
yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang
digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari
benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
umpan
Gb 1.1 Mesin Bubut
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat
maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat
dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel
dengan poros ulir.
RODA GIGI penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir.
Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15
sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127
mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ULIR METRIK KE ULIR
Inchi
Prinsip Kerja Mesin Bubut
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda
gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda
gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi
pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang
berbentuk ulir.
Pekerjaan-pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh mesin bubut antara lain:
1. Membubut luar
2. Membubut dalam
3. Membubut tirus
4. Membuat Permukaan
5. Memotong
6. Membuat ulir
7. Membuat lubang pada senter
Bagian-bagian mesin bubut
1.
2. Cekam Rahang Empat
Cekam rahang empat mempunyai rahang penjepit empat buah. Rahang cekam empat dapat
bergerak bebas sepanjang alur rahang pada saat mengunci maupun membuka benda kerja.
Ada dua type cekam rahang empat, yaitu:
- Cekam rahang empat universal
Prinsip penjepitan cekam rahang empat universal ini sama dengan cekam rahang tiga, dimana
rahang cekam dapat bergerak bersama-sama saat membuka maupun mengunci benda kerja
secara otomatis.
- Cekam rahang empat independen
Cekam rahang empat independen sama fungsinya dengan cekam rahang empat universal.
Perbedaannya terletak pada teknik pengunciannya. Pada cekam rahang empat independen ini
masing-masing rahang penjepit harus dikunci dan dibuka satu persatu. Masing-masing rahang
dapat digerakkan sendiri tanpa ada hubungannya dengan rahang yang lain.
1.
3. Plat Pembawa
Plat pembawa digunakan untuk memegang benda kerja yang dibubut diantara dua senter.
Dalam memegang benda kerja plat pembawa dilengkapi dengan pembawa (lathe dog)
Digunakan untuk menjepit benda kerja yang sukar dijepit oleh cekam rahang tiga dan
cekam rahang empat
-
Gunanya untuk mendukung benda kerja yang berdiameter kecil dan berukuran panjang.
Posisi pendukung ini tetap, tidak berpindah sepanjang alas mesin saat mesin bubut
bekerja.
-
SENTER
Senter digunakan untuk mendukung dan memegang benda kerja yang dibubut diantara
dua senter. Senter mesin bubut ada dua macam, yaitu:
-
Senter Tetap
Adalah senter yang tidak ikut berputar bersama benda kerja pada saat pembubutan.
-
Senter Jalan
Adalah senter yang ikut berputar bersama benda kerja pada saat pembubutan.
KOLED
Koled adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja yang berukuran kecil
yang harus dikerjakan dengan mesin bubut. Dalam pembubutan koled dipasang pada
poros kepala tetap yang pada bagian ujung poros dilengkapi dengan batang penarik,
ujung berulir.
PAHAT BUBUT
Pahat bubut adalah alat potong yang digunakan untuk memotong benda kerja yang
dikerjakan dengan mesin bubut.
Pahat bubut harus mempunyai sifat-sifat:
1.
Harus cukup kuat dan mampu menahan beban dan tekanan pemotongan.
1.
1.
a = Sudut Bebas
b = Sudut Baji
d = Sudut Pemotongan
g = Sudut Tatal
Jika letak mata potong pahat bubut dibawah titik senter mesin, besarnya sudut antara garis
sumbu dan sudut tatal akan berkurang, sehingga sudut bebas jadi besar. Akibatnya benda
kerja akan terangkat.
PEMBUBUTAN TIRUS
Pembubutan tirus adalah pembubutan benda kerja sehingga benda kerja berbeda ukuran
penampang disepanjang benda. Pembubutan tirus dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1.
1. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Kepala Lepas
Kepala lepas terdiri atas dua bahagian yaitu alas dan badan. Kedua badan ini diikat oleh baut
dan dapat digeser-geser kedudukannya. Pada bagian belakang kepala lepas terdapat garis
skala ukuran. Jika garis skala ukuran bergeser, maka sumbu antara kepala tetap dengan
kepala lepas akan berubah. Perbedaan kedudukan senter inilah yang dimanfaatkan untuk
membubut benda kerja sehingga menghasilkan pembubutan tirus.
Rumus perhitungan pergeseran tirus kepala lepas ini
X = mm
Dimana:
X
= Diameter terbesar
= Diameter terkecil
= Panjang ketirusan
1.
2. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Eretan Atas
Pembubutan tirus dengan menggeser eratan atas dapat menghasilkan benda tirus sepanjang
gerakan menanjang eratan keatas. Dengan cara ini, eratan digeser kedudukannya dalam
satuan derajat sesuai dengan besar sudut tirus yang akan dibuat.
Rumus perhitunganbesarnya sudut peergesaran eratan adalah
dimana:
Tg
= Tangen
a
= Besarnya sudut tirus
D
= Diameter terbesar
d
= Diameter terkecil
l
= Panjang tirus
1.
3. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Taper Attachment
Pembubutan tirus dengan penggeseran taper attachment adalah dengan memasang peralatan
tirus pada eretan mesin sehingga ia dapat bergerak bebas sepanjang alas. Besarnya pergeseran
peralatan tirus sama dengan perhitungan tirus dengan menggeser eretan atas, yaitu:
KECEPATAN POTONG PEMBUBUTAN
Adalah panjang bram yang terpotong per satuan waktu. Setiap bahan memiliki kecepatan
potong tersendiri, tergantung dari kualitasnya. Semakin keras bahan, semakin kecil harga
kecepatan potongnya. Begitu juga sebaliknya. Kecepatan potong tergantung dari putaran
mesin, diameter benda kerja dan jenis bahan yang akan di bubut.
ulir. Diameter terbesar biasanya dibuat sedikit lebih kecil dari ukuran maksimal yaitu
dikurangi dari ukuran sebenarnya sekitar 0,1 0,2 mm.
Diameter terkecil adalah ukuran yang ditunjukkan oleh ulir pada celah terbawah dari baut
atau teratas dari mur. Diameter terkecil dibuat lebih besar pada lobang mur dan lebih kecil
dibuat pada baut.
Penentuan diameter terbesar dan diameter terkecil menurut Technical Departement Of
Education Of Victoria adalah:
D min = D max 2 x kedalaman ulir
Kedalaman ulir metris = 0,61 x kisar
Kedalaman ulir BSW = 0,64 x kisar
Jika diameter terkecil sudah diperoleh, maka pada bahan untuk mur dibuat alur bebas
pengaman sebesar diameter tersebut.
Pengasahan sudut pahat bubut harus sama dengan sudut ulir. Sudut ulir metris adalah 600 dan
sudut ulir whitworth 550. Sudut-sudut ini diperiksa dengan menggunakan mal ulir dan mal
pahat.
Kedua sisi pemotong yang langsung memotong benda kerja dibuat sudut bebas samping
sebesar 20 sampai 30. bagian belakang mata potong diberi kebebasan. Besar sudut bebas
belakang sama dengan sudut bebas samping. Pengambilan posisi sudut tergantung pada ulir
yang akan dibuat.
Sudut bebas belakang ini berfungsi agar bagian bawah mata potong tidak memotong ulir
yang telah terbentuk dan dapat berjalan sejalan alur ulir yang telah terbentuk. Mencari besar
sudut depan dan sudut bebas belakang lihat gambar 32.
Jarak puncak ulir adalah AB. Jika ulir tersebut dipotong pada titik B dan bukaan dari garis
ulir membentuk garis AC, BC dan siku terhadap AB. Panjangnya garis ulir adalah sama
dengan keliling bukaan silinder. Sudut segitiga ABC adalah sudut bebas depan dari pahat.
MILLING
Mesin Milling adalah mesin yang berfungsi untuk membuat benda perkakas, dimana
benda kerjanya (materialnya) diam dan mata pahatnya yang bergerak. mata pahat yang
dipakai berbentuk seperti mata bor akan tetapi mempunyai sedikti perbedaan yaitu
dilihat dari ujung mata pahatnya sendiri. Ujung mata pahat milling mempunyai tekstur
datar yang berfungsi untuk meratakan dan bukan untuk melubangi.
Mesin milling mempunyai 3 sumbu koordinat, yaitu x, y (tempat meletakkan benda kerja)
dan z (sumbu poros tool). Kecepatan putar mata pahat milling bervariasi mulai dari RPM
rendah hingga RPM yang sangat tinggi. RPM rendah biasanya digunakan pada awal
dan proses pembentukan alat yang dibuat. Kemudian pada waktu akhir (finishing), RPM
dinaikkan untuk memperhalus benda yang dibuat.
PAHAT MESIN FRAIS
JENIS-JENIS MESIN FRAIS
Mesin Frais Horizontal
Adalah mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang alat potong pada
posisi mendatar.
Mesin ini termasuk type knee, namum bentuknya sama dengan mesin frais universal.
Biasanya digunakan untuk mengerjakan permukaan datar dan alur. Type lain dari mesin ini
adalah mesin frais type bed. Type bed ini lebih kuat karena meja mesin ditahan sepenuhnya
oleh sadel yang terpasang pada lantai.
Mesin Frais Vertikal
Adalah mesin frais dengan poros utama sebagai pemutar dengan pemegang alat potong
dengan posisi tegak.
Poros utama mesin frais tegak di pesang pada kepala tegak (vertical head spindle). Posisi
kepala ini dapat dimiringkan kearah kiri atau kanan maksimal 600. Biasanya mesin ini dapat
mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur, melobang dan dapat mengerjakan
permukaan melingkar atau bulat.
Mesin Frais Universal
Adalah mesin yang pada dasarnya gabungan dari mesin frais horizontal dan mesin frais
vertikal.mesin ini dapat mengerjakan pekerjaan pengefraisan muka, datar, spiral, roda gigi,
pengeboran dan reamer serta pembuatan alur luar dan alur dalam. Untuk melaksanakan
pekerjaannya mesin frais dilengkapi dengan peralatan yang mudah digeser, diganti dan
dipindahkan. Peralatan tambahan etrsebut berupa meja siku (fixed angular table), meja miring
(inclinable universal table), meja putar (rotery table) dan kepala spindel tegak (vertical head
spindel).
Bagian-bagian mesin Frais
Cutter
Cutter pada mesin milling mempunyai bentuk silindris, berputar pada sumbunya dan
dilengkapi dengan gigi melingkar yang seragam.
Keuntungan cutter dibanding dengan pahat bubut dan pahat ketam adalah setiap sisi potong
dari pisau frais mengenai benda kerja hanya dalam waktu yang pendek pada proses
pemotongan selama 1 putaran pisau frais dan pendinginannya pada waktu sisi potong
mengenai benda kerja, maka hasilnya cutter frais akan lebih tahan lama.
Cutter biasanya terbuat dari HSS maupun Carbide Tripped. Gigi cutter ada yang lurus
maupun ada yang mempunyai sudut, untuk yang bersudut (helix angle) dapat mengarah ke
kanan dan ke kiri.
Ada beberapa jenis cutter seperti misalnya :
a. Plain Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan horizontal dari permukaan datar.
b. Shell End Mill Cutter
Pemotongan dengan menggunakan sisi muka, digunakan untuk pengefraisan dua permukaan
yang tegak lurus. Pada cutter ini panjangnya lebih besar dari diameternya dan hal yang harus
diingat adalah tidak boleh memasang cutter ini terbalik.
c. Face Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan ringan (pemakanan kecil). Pisau ini pendek dan mempunyai
sisi potong pada bagian yang melingkar dan bagian sisi mukanya, seperti shell mill cutter.
Dalam jenis ini ada yang disebut Carbide Tipped.
Face mill cutter, keistimewaan pisau ini adalah tentang kemudahan penggantian sisi
potongnya.
d. End Mill Cutter
Pengerjaan pada mesin milling
a. Pengefraisan Sisi, adalah pengefraisan dimana pisau sejajar dengan permukaan benda
kerja.
b. Pegefraisan Muka, adalah pengefraisan dimana sumbu pisau tegak lurus dengan
permukaan benda kerja.
Mesin frais adalah sejenis mesin perkakas untuk mengerjakan peralatan mesin dari logam
dengan gerakan utama alat potongnya berputar.
Jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan mesin frais adalah:
1.
Permukaan rata dan datar
2.
Permukaan siku dan sejajar
3.
Permukaan bersudut
4.
Beralur dan berbentuk
5.
Roda gigi
6.
Benda-benda persegi
Pisau potong mesin milling ada dalam beberapa bentuk dan berbagai ukuran. Ada juga
pilihan yang memiliki pelapis, serta bersudut pembuang geram dan jumlah sisi potong yang
banyak.
Secara umum sebuah mata pisau milling memiliki bagian-bagian berikut:
Bentuk: Bentuk standar Beberapa pisau frais digunakan dalam industri saat ini, yang
dijelaskan lebih rinci di bawah.
Flute/Alur /Jumlah gigi: Flute dalam gambar diatas adalah alur heliks sepanjang pisau
frais, sedangkan bagian tajam sepanjang tepi pisau dikenal sebagai gigi. Gigi memotong
bahan, dan gram dari bahan ini tertarik ke alur oleh rotasi dari pisau. Hampir selalu ada satu
gigi per flute, tetapi beberapa pemotong memiliki dua gigi per flute. Pisau milling mungkin
memiliki satu sampai banyak gigi, dengan 2, 3 dan 4 yang paling umum. Biasanya, lebih
banyak jumlah giginya lebih cepat proses pemotongan bahannya. Jadi, pemotong 4-gigi
dapat meakan materi di dua kali tingkat pisau 2-gigi.
Helix angel/Sudut Helix: Alur dari pisau pemotong frais hampir selalu heliks. Jika
alurnya adalah lurus, seluruh gigi akan berdampak pemakanan material sekaligus/serentak,
menyebabkan getaran dan mengurangi akurasi dan kualitas permukaan. Biasanya,
pemotong finishing memiliki sudut rake yang lebih tinggi (heliks ketat) untuk memberikan
hasil akhir yang lebih baik.
Pusat pemotongan: Beberapa pisau milling dapat mememakan lurus ke bawah
(tembus) melalui material, sementara yang lain tidak bisa. Hal ini karena beberapa gigi
pemotong tidak memiliki kemiringan ke pusat senternya. Pisau dapat memotong ke bawah
pada sudut 45 derajat atau lebih.
Roughing/Pemakanan Kasar atau Finishing: Berbagai jenis pemotong ada yang
tersedia untuk pemakanan besar/kasar, meninggalkan permukaan akhir yang buruk, atau
untuk pemakanan sedikit, tapi meninggalkan permukaan akhir yang baik (finishing).
Coating/Pelapis: Lapisan alat yang tepat dapat memiliki pengaruh yang besar pada
proses pemotongan dengan meningkatkan kecepatan potong dan kehidupan/umur alat, dan
meningkatkan kehalusan permukaan akhir. Polycrystalline Diamond (PCD) adalah lapisan
sangat keras digunakan pada pemotong yang harus tahan aus abrasif tinggi. Sebuah alat
dilapisi PCD bisa berlangsung hingga 100 kali lebih lama dari alat uncoated. Namun
lapisan tidak dapat digunakan pada suhu di atas 600 derajat C, atau pada logam besi. Alat
untuk aluminium mesin kadang-kadang diberi lapisan dari TiAlN. Aluminium merupakan
logam yang relatif lengket, dan dapat lengket sendiri ke gigi alat, menyebabkan mereka
tumpul. Namun ia cenderung untuk tidak menempel TiAlN, yang memungkinkan alat ini
untuk digunakan lebih lama dalam aluminium.
Shank: shank adalah bagian silinder yang tidak beralur dari alat yang digunakan untuk
memiliki satu atau lebih alur/flute. Mereka adalah alat yang paling umum digunakan di
milling vertikal.
Slot Drill
slab mill
Slab mill digunakan baik sendiri atau dalam operasi bersamaan pada mesin milling
horizontall atau universal untuk permukaan mesin yang luas dan besar dengan cepat.
Untuk penggunaan di mesin frais vertikal mereka digantikan oleh pisau pemotong
permukaan karbida.
Pisau permukaan dan Samping
hobing mill
Pemotong adalah jenis alat pembentuk dan digunakan dalam hobbing mesin untuk
menghasilkan gigi. Sebuah penampang gigi pemotong akan menghasilkan bentuk yang
diperlukan pada benda kerja, sekali diatur untuk kondisi yang sesuai (ukuran kosong). Sebuah
mesin hobbing adalah mesin milling khusus.
Pisau Frais Permukaan/Face mill
Carbide Facemill
Sebuah face mill terdiri dari beberapa sisi potong yang dirancang untuk menahan tip karbida.
Tips yang tidak dirancang untuk resharpened/diasah kembali dan dipilih dari berbagai jenis
yang dapat ditentukan oleh berbagai kriteria, beberapa di antaranya mungkin: bentuk ujung,
tindakan yang diperlukan, bahan yang dipotong. Ketika tips yang tumpul, mereka dapat
dilepas, diputar (diindeks) dan diganti untuk menyajikanpermukaan pisau tajam untuk benda
kerja, hal ini meningkatkan kehidupan pisau.
PISAU FRAIS
Pisau Frais Sisi
Digunakan untuk mengefrais permukaan datar benda kerja dengan menggunakan mesin frias
horizontal. Dalam pemakaiannya pisau frais ini terdapat tiga type yaitu type H untuk baja
keras, type N untuk baja sedang (normal) dan type W untuk baja lunak.
Pisau Frais Muka
Pisau ini mempunyai dua arah sisi pemotongan yaitu sisi muka dan sisi samping. Pisau ini
digunakan untuk menfrais permukaan mendatar dan tegak benda kerja dengan menggunakan
mesin frais vertikal.
Pisau Frais Alur Sisi dan Muka
Disebut juga dengan pisau frais celah (slotting cutter). Gunanya untuk membuat alur atau
celah dengan menggunakan mesin frais horizontal.
Pisau Frais Gergaji
Disebut juga dengan pisau belah (slitting cutter). Digunakan untuk membelah atau memotong
benda kerja dan membuat alur.
Pisau Frais Pembentuk
Disebut juga dengan form milling cutter. Digunakan untuk membentuk permukaan benda
kerja.
Pisau Frais Roda Gigi
Digunakan untuk membuat roda gigi. Pisau ini terdapat dua jenis ukuran, yaitu sistem modul
untuk ukuran mm dan sistem DP (diameter Pitch) untuk ukuran inchi.
Pisau Frais Sudut
Digunakan untuk membuat permukaan bersudut. Pisau ini ada dua macam, yaitu pisau frais
bersudut tunggal dan pisau frais bersudut ganda.
Pisau Frais Jari
Disebut juga dengan end mill cutter, digunakan untuk membuat alur, pembesaran lobang dan
pembuatan permukaan bertingkat. Mata pisau terdapat pada bagian muka dan bagian
samping.
Pisau Frais Alur T dan Alur Bersudut
Pisau frais alur T mempunyai mata pemotong pada bagian muka, belakang dan samping.
Pisau alur bersudut digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut. Mata potong pisau
terdapat pada bagian depan dan sampingnya. Pisau alur bersudut terdapat dalam dua bentuk,
yaitu pisau alur bersudut tumpul dan pisau alur bersudut lancip.
PEMEGANG MATA PISAU
Adaptor
Digunakan untuk memegang pisau frais muka. Adaptor dibagi dua macam, yaitu adaptor
dengan pasak memanjang, digunakan untuk memegang pisau frais muka ukuran besar yang
mempunyai alur pasak pengikat dan adaptor dengan pasak melintang digunakan untuk
memegang pisau frais muka berukuran kecil.
Koled
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau pisau frais alur yang bertangkai
silendris. Ada dua jenis koled, yaitu koled bikonikal, digunakan untuk memegang pisau
frais silendris tanpa ulir dan koled W digunakan untuk memegang pisau frais silendris
berulir.
Sarung Pengurung (Arbor)
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau alur berukuran besar yang bertangkai
konis/tirus. Sarung arbor digunakan untuk mengunci pisau frais dan mur pengunci
gunanya untuk mengunci pisau frais dan sarung arbor.
Dalam pemakaiannya perlu diketahui dua unsur utama dari arbor, yaitu ukuran arbor
dan jenis ulirnya. Ada dua jenis ukuran arbor yaitu arbor type A, adalah arbor yang
berukuran pendek, tidak perlu didukung dan tidak melentur pada saat pemakaiannya.
Arbor type B, adalah arbor yang berukuran panjang, perlu didukung dibagian ujungnya
dikarenakan ukurannya panjang dan mudah melentur pada saat pemakaiannya.
Sedangkan jenis ulir arbor adalah ulir kiri dan ulir kanan.
KEPALA PEMBAGI (DIVIDING HEAD)
Pengefraisan Sisi
Sisi mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda kerja. Teknik pengefraisan ini
menggunakan mesin frais datar.
1.
Pengefraisan Muka
Sisi mata potong tegak lurus terhadap bidang permukaan benda kerja. Pisau frais mempunyai
mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat melakukan pemotongan secara bersamaan.
Pengefraisan ini menggunakan mesin frais tegak.
ARAH GERAKAN PEMOTONGAN
Arah gerakan pemotongan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu arah pemotongan searah
dengan gerakan maju benda kerja dan arah gerakan pemotongan berlawanan dengan arah
gerakan maju benda kerja.
Jika putaran pisau frais searah dengan gerakan benda kerja, metoda pengefraisan ini disebut
juga dengan pengefraisan pemotongan searah. Tiap-tiap mata potong memotong mulai dari
permukaan luar menyayat ke dalam dan berakhir pada batas kedalaman pemotongan. Gaya
pemotongan cenderung menarik benda searah dengan arah gerakan pisau frais. Akibatnya laju
gerakan meja tidak teratur akibat adanya gaya tarikan gaya pemotongan pisau frais.Gaya
pemotongan terbesar terjadi pada saat awal pemotongan.
Pengefraisan dengan metoda pemotongan berlawanan arah adalah gerakan pemotongan pisau
berlawanan dengan arah gerakan pemotongan benda kerja. Setiap mata potong memotong
permukaan benda kerja dimulai dari permukaan terendah sampai ke permukaan yang
tertinggi. Gaya pemotongan kecil terjadi pada sat awal melakukan pemotongan dan
bertambah besar sampai akhir pemotongan. Akibat lain dari cara pemotongan ini adalah
kemungkinan benda kerja akan terangkat akibat gaya tarik mata potong.
Pengefraisan dengan menggunakan pisau frais muka (face andmill cutter) gaya dan arah
pemotongan merupakan gabungan dari metode pemotongan searah dan metode pemotongan
berlawanan arah. Untuk pisau frais yang mempunyai diameter sama dengan benda kerja, gaya
pemotongannya dimulai dari dengan metoda pemotongan berlawanan arah pada akhir
pemotongan akan terjadi metoda pemotongan searah.
KECEPATAN POTONG DAN PEMAKANAN
Keberhasilan pemotongan dengan mesin frais dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan alat
potong dan mesin. Kemampuan pemotongan tersebut menyangkut kecepatan potong dan
pemakanan.
Kecepatan potong pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai panjangnya bram yang
terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam satu menit. Kecepatan potong untuk tiaptiap bahan tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin kecil harga kecepatan potongnya
dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam pengefraisan ditentukan berdasarkan harga
kecepatan potong menurut bahan dan diameter pisau frais. Jika pisau frais mempunyai
diameter 100 mm maka satu putaran penuh menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 = 314 mm.
Jarak ini disebut jarak keliling yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais berputar
n putaran dalam satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata potong pisau frais menjadi
p x d x n. jarak yang ditempuh mata pisau dalam satu menit disebut juga dengan kecepatan
potong (V). Maka:
Tabel 6. Harga Kecepata Potong
Bahan
Alumunium
Kuningan
Perunggu
Besi Tuang
Besi Tempa
Baja Karbon
Lunak
HSS
HSS Super
Stelit
Tantalum Karbit
Tngsten Karbid
Sedang
Tinggi
83 66
13 26
10 20
10 14
12 16
10 15
10 14
166 332
24 58
21 44
10 16
16 26
10 16
24 34
20 30
16 26
10 16
20 34
14 24
10 16
26 42
24 34
20 30
14 24
267 498
50 64
34 54
16 24
30 44
20 30
14 20
38 50
50 84
44 64
34 50
332 664
116 200
64 142
42 64
84 108
50 64
94 164
84 124
Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan maksudnya adalah besarnya
pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais. Pemakanan mempengaruhi gerakan
bram terlepas dari benda. Faktor dalamnya pemotongan dan tebalnya bram juga menentukan
proses pemotongan. Besarnya pemakanan di hitung dengan rumus :
Dimana :
f
= Besarnya pemakanan per menit
F
= Besarnya pemakanan per mata pisau
T
= Jumlah mata potong pisau
n
= Jumlah putaran pisau per menit
Tabel 7. Harga Pemakanan Menurut Jenis Bahan dan Pisau Frais (per mata potong mm)
Jenis
Pisau
Frais
Muka
Spiral
Sisi dan
Muka
Jari
Bentuk
Gergaji
Kuninga
n
Perungg
u
Baja
Sedang
Baja
Keras
Baja
Campuran
Besi
Tuang
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,15
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,13
0,45
0,35
0,28
0,23
0,13
0,10
0,23
0,18
0,15
0,13
0,07
0,07
0,20
0,15
0,13
0,10
0,07
0,05
0,18
0,13
0,10
0,10
0,05
0,05
0,33
0,25
0,20
0,15
0,10
0,07
Selama pemotongan, pisau frais bergerak sepanjang bidang pemotongan. Panjang gerakan
pisau frais tersebut dapat dianalisis seperti gambar
Dari segitiga siku-siku ABC dapat dianalisis bahwa
Sedangkan panjang gerakan pisau frais (L) adalah
Dimana:
L
= Panjang gerakan pisau frais
l
= Panjang bidang pemotongan
R
= Jari-jari pisau frais
D
= Dalamnya pemotongan
download
DASAR RODA GIGI TRANMISI
PROSES KERJA MESIN BUBUT
MILLING
MACHINING OPERATION
MILLING PROSESES
MILLING MACHINES
TURNING & BORRING
thanks to sersasih.wordpress.com and other
Semoga bermanfaat.