ADMINPAKEOTAC
SEMUA, TEKNIK
2. Selanjutnya pasang spacer gerinda, spacer ini berfungsi sebagai dudukan mata
gerinda, terutama mata gerinda jenis cutting wheel/grinding wheel.
4. Agar mata gerinda tidak berputar saat dikencangkan, kita perlu menekan pengunci
pada bagian belakang gerinda. Tekan tombol dan tahan, lalu kencangkan mur pengunci
menggunakan kunci khusus yang didapatkan saat membeli.
CARA MENGGUNAKAN GERINDA:
Sebelum memasang steker pada stop kontak, pastikan swithch gerinda pada posisi
off.
Dorong switch/saklar untuk menyalakan mesin dan tekan untuk mengunci
switch/saklar. Dengan ini kita tidak perlu terus menekan switch untuk menyalakan
mesin.
Pada bagian belakang gerinda terdapat switch untuk mengatur kecepatan putaran
gerinda. Terkadang kita perlu merubah kecepatan menjadi pelan untuk
mengamplas/memoles menggunakan gerinda.
Setelah selesai menggunakannya jangan lupa untuk mencabut steker dari stop kontak
dan bersihkan gerinda dari serbuk-serbuk hasil potongan menggunakan kuas
Alat ini digunakan untuk merapikan & menghaluskan permukaan benda logam, seperti : plat
A36, siku, roundbar, hollowbar, dsb.
Langkah Pertama :
Hal yang pertama kali kita lakukan bila menemukan gerinda tangan kita tidak hidup adalah cek
stekernya apakah sudah dicolokin kesumber listrik. hehehehe.... bercanda dikit. Tapi yang pasti
cek kabelnya, apakah ada yang putus atau tidak. caranya di tes menggunakan multitester.
Langkah Kedua :
Periksa Carbon Brushes nya. apakah habis atau tidak (lihat gambar 1). Karena gerinda tangan
ini jenis motor yang menggunakan Carbon Brushes. Seperti motor DC. Bedanya hanya kalau
motor DC menggunakan magnet permanen, sedangkan motor pada gerinda tangan tidak pakai
magnet.
Gambar 1
Langkah Ketiga :
Cek Brushes pada armature. bila armature rusak, maka ganti baru. (lihat gambar 2).
Gambar 2
Langkah Keempat :
Cek stator/gulungannya dengan menggunakan multitester pada posisi OHM meter. Stator
mempunyai 4 kaki. perhatihan cara mengukurnya. (lihat gambar 3). kaki 1 dengan kaki 2, kaki 3
dengan kaki 4. Apabila multitester menunjukan nilai resistansi, maka stator tersebut bagus.
namun apabila tidak menunjukan nilai resistansi maka stator tersebut rusak. (lihat gambar
4). Ganti stator dengan yang baru, atau bisa digulung ulang.
Gambar 3
Gambar 4
Pada gambar 4 yang sebelah kanan, nilai yang ditunjukan oleh multimeter digital saya bukanlah
nilai resistansi. tapi nilai awal pada saat selectornya saya oper ke posisi OHM meter.
Sekian bahasan kita kali ini. Semoga bisa bermanfaat buat bro & sis semua.
Mesin Gerinda (Grinding Machine)
a. Pengertian
Mesin Surface Grinding adalah mesin gerinda yang mengacu pada
pembuatan bentukdatar dan permukaan yang rata pada sebuah benda kerja
yang berada di bawah batu gerinda yang berputar. Mesin surface grinding
bisa kita jumpai di ATMI pada mesin Brand dan Magerle. Pada umumnya
mesin gerinda digunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja
mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada meja
magnetik, digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin
gerinda datar dapat dioperasikan secara manual atau otomatis yang dapat
diatur pada bagian tuasnya.
b. Klasifikasi
Mesin surface grinding berdasarkan pergerakan meja dan spindlenya dibagi
menjadi 4 macam, yaitu:
1. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik
Mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan
permukaan rata dan menyudut. Mengenai panjang langkah pada meja dan
gerakan melintang batu gerinda dapat disetting pada tuas dimeja mesin
gerinda sesuai dengan sifat dan karakter benda kerja yang akan dikerjakan.
2. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar
Mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata pada
benda kerja silindris. Tepatnya dibagian sisi permukaan rata benda kerja
tersebut dengan gerakan berputarnya meja mesin surface grinding.
3. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik
Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda benda-benda
berpermukaan rata, lebar, dan menyudut. Penggerindaan berlangsung pada
sisi samping roda gerinda sehingga ketika proses harus berhati-hati dalam
pemakanan (DOC) dengan cara lebih sedikit-sedikit. Cara ini dilakukan agar
benda kerja tidak gosong ketika menerima beban dan luas penampang yang
terlalu besar pada sisi potong batu gerinda.
4. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar
Mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros
dan lubang. Bisa juga untuk membuat lubang yang presisi bila memang tidak
ada mesin universal grinding dalam bengkel Anda saat diperlukannya
penggerindaan lubang dalam seperti gambar disebaliknya.
Berdasarkan prinsip kerjanya mesin gerinda datar dibagi menjadi dua macam,
yaitu:
1. Surface grinding semi otomatis, proses pemotongan dapat dilakukan secara
manual (tangan) dan otomatis mesin.
2. Surface grinding otomatis, proses pemotongan diatur melalui program
(NC/Numerical Control dan CNC/Computer Numerically Control).
Berdasarkan prinsip pendingin (coolant) mesin gerinda datar dibagi menjadi
dua macam, yaitu:
1. Penggerindaan kering
Sesuai dengan tujuannya, penggerindaan kering dilakukan tanpa
menggunakan cairan pendingin. Agar debu yang timbul dari penggerindaan
tidak beterbangan dan terhisap oleh orang yang bekerja, maka mesin
dilengkapi dengan penyedot debu. Karena apabila tidak disedot, maka debu
akan mengendap pada bagian-bagian mesin.
2. Penggerindaan basah
Pada penggerindaan basah digunakan cairan pendingin untuk mencegah
debu yang timbul dari penggerindaan. Hal ini perlu dijaga agar tidak sampai
mengenai operator, dan tidak pula berserakan keluar mesin maupun kena
lantai. Untuk itu mesin ini operlu dilengkapi perisai untuk menahan cairan
pendingin. Pada penggerindaan basah, kita dapat mempertahankan sifat
logam, karena tidak mengalami kenaikan suhu akibat gesesekan pada
proses pemotongan.
Prinsip kerja utama dari mesin surface grinding adalah gerakan bolak-balik
benda kerja, dan gerak rotasi dari tool. Dilihat dari prinsip kerja utama mesin
tersebut, mesin gerinda datar secara garis besar mempunyai tiga gerakan
utama, yaitu:
1) Gerak putar batu gerinda.
2) Gerak meja memanjang dan melintang.
3) Gerak Pemakanan.
2.Mesin Gerinda tangan Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang
berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda
hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti
besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah
benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk
membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan,
merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang
bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi
dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah
pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau
lainnya.
Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk
atau membuat perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk
meraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit, membuat obeng,
atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.
3.
Mesin gerinda silindris adalah alat pemesinan yang berfungsi
untuk membuat
bentuk-bentuk silindris, silindris bertingkat, dan sebagainya.
Berdasarkan
konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris dibedakan mejadi
menjadi empat
macam:
A. Gerinda silindris luar
Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter
luar benda
kerja yang berbentuk silindris dan tirus.
PROSES GERINDA
Jumat, Mei 16, 2014 No comments
BAB I
MESIN GERINDA
2. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan
sebagainya.
5. Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis
produk.
6. Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk mengerinda bergelombang dan
gerinda pemotong. Ini menemukan penggunaan yang luas di non-mesin daerah, karena hal ini
filers bertemu digunakan oleh roda piring untuk menjaga bilah gergaji.
7. Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat ke tepi.
Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu permata dll. Sebuah melihat
menggorok dirancang untuk mengiris batu permata seperti bahan keras.
Angka-angka ini di dapat dari proses penyaringan, dimana saringan tersebut memiliki
lubang-lubang. Dimana Ukuran lubang didapat dari banyaknya lubang dalam saringan seluas 1
inchi2 , ukuran lubang dinamakan dengan mesh.
Sebagai contoh:
1. Jika dalam 1 inchi2 terdapat 120 lubang, berarti butiran yang dapat melewati/ lolos berukuran
120 mesh atau lebih kecil lagi.
2. Jika dalam 1 inchi terdapat 56 lubang, berarti butiran yang dapat melewati/ lolos berukuran
56 mesh atau lebih kecil lagi. Dan jika butiran yang tertahan diatas saringan berarti memiliki
besar butir 1 step lebih tinggi ( ukuran butir yang lebih kecil).
Lunak H,I,J
Sedang L,M,N,O
Keras P,Q,R,S
Sangat keras T,U,V,W
4. Susunan batu gerinda
Struktur batu gerinda di pengaruhi dan di tentukan oleh perbandingan 2 faktor, yaitu
ukuran butiran dan perekat yang digunakan. Perbandingan perekat dengan butir asah dalam batu
gerinda berkisar antara 10-30 % dari volume total batu gerinda. Dilihat dari perbandingan
tersebut, terdapat 2 jenis batu gerinda, yaitu:
a) Struktur terbuka/ batu gerinda lunak
Jenis ini memiliki sifat mudah melepaskan butir asah dalam tekanan tertentu karena
memiliki Jumlah perekat sedikit. Jenis ini di gunakan untuk menggerinda benda yang keras,
karena sifat yang mudah melepas butir asah, maka permukaan benda kerja selalu mendapatkan
butiran asah yang baru dan massih tajam. Percikan bunga api yang dihasilkan banyak karena
selain partikel benda kerja, gesekan yang terjadi juga melepaskan butiran asah.
b) Struktur tertutup/ batu gerinda keras
Jenis ini memiliki sifat yang sulit melepaskan butir asah dalam tekanan tertentu karena
memiliki perekat yang banyak. Jenis ini cocok di gunakan untuk menggerinda benda yang lunak,
karena sifat benda kerja yang lunak, maka mata asah dapat lebih awet karena partikel benda kerja
akan terkikis terlebih dahulu dari pada terlepasnya butiran asah. Percikan bunga api yang
dihasilkan oleh penggerindaan sedikit.
5. Jenis-jenis Bahan Perekat pada Batu Gerinda
Tembikar / vitrified (V)
Memiliki sifat yang tidak mudah terpengaruh oleh air, minyak, ataupun perubahan suhu.
Silikat / silicate (S)
Digunakan untuk menggerinda material yang sensitif terhadap panas.
Bakelit/ resinoid (B)
Digunakan untuk menggerinda dengan kecepatan putar tinggi
Karet / rubber (R)
Digunakan pada roda gerinda yang elastis
Embalau / shellac (E)
Digunakan untuk hasil penggerindaan yang sangat halus
Perekat logam/ metal bond
Di gunakan untuk mengikat abrasive boron nitride dan intan.
BAB III
PROSES MESIN GERINDA
A. Definisi Menggerinda
Kemampuan menajamkan alat potong dengan mengasahnya dengan pasir atau batu telah
ditemukan oleh manusia primitif sejak beberapa abad yang lalu. Alat pengikis digunakan untuk
membuat batu gerinda pertama kali pada zaman besi dan pada perkembangannya dibuat lebih
bagus untuk proses penajaman. Di awal tahun 1900-an, penggerindaan mengalami
perkembangan yang sangat cepat seiring dengan kemampuan manusia membuat butiran abrasive
seperti silikon karbida dan aluminium karbida. Selanjutnya dikembangkan mesin pengasah yang
lebih efektif yang disebut mesin gerinda. Mesin ini dapat mengikis permukaan logam dengan
cepat dan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Menggerinda sejatinya merupakan suatu proses pengerjaan mekanik yang pengerjaanya
dengan menggesekkan atau menyentuhkan benda kerja ke batu gerinda yang sedang berputar
secara perlahan dan kontinyu terus-menerus hingga sesuai hasil akhir yang diinginkan dengan
depth of cut sangat kecil.
Alasan mengapa mesin gerinda dapat mengerjakan benda kerja dengan ketelitian tinggi
dikarenakan depth of cut ( DOC ) yang digunakan dapat diatur sekecil mungkin, yaitu sekitar 2-5
mikron. Sedangkan alas an yang menyebabkan mesin gerinda dapat menghasilkan permukaan
yang sangat halus karena roda gerinda yang digunakan mempunyai sisi potong yang banyak
dengan teknik penyayatannya sedikit demi sedikit ( proses finishing ) sehingga lebih tepatnya
disebut dengan pengkikisan. Sisi potong pada roda gerinda terbentuk oleh butiran-butiran bahan
asah dalam roda gerinda tersebut. Seperti halnya cutter pisau frais apabila semakin banyak sisi
potongnya maka hasil permukaanya semakin halus.
C. Jenis-Jenis Penggerindaan
1. Penggerindaan Kering
Penggerindaan kering merupakan suatu penggerindaan yang pengerjaanya tanpa
menggunakan cairan pendingin. Untuk penggerindaan kering biasanya dipasang alat bantu
penyedot udara sebagai penyaring debu agar tidak beterbangan. Pada penggerindaan kering
biasanya digunakan dalam pengasahan mata bor untuk membuat sudut puncaknya, untuk
mengasah chisel dan untuk mengasah cutter mesin milling. Bisanya hal ini dikarenakan adanya
faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu :
a. Jenis benda kerja.
b. Jenis proses pengerjaan.
c. Jenis Mesin Gerinda
d. Roda Gerinda ( jenis batu gerinda ).
Beberapa akibat dari penggerindaan kering yaitu :
a. Suhu pengerjaan yang terjadi menjadi lebih tinggi.
b. Chip atau debu yang dihasilkan akan beterbangan.
c. Batu gerinda lebih awet.
d. Biaya yang diperlukan lebih murah.
2. Penggerindaan Basah
Penggerindaan basah merupakan suatu proses penggerindaan yang mengguanakan cairan
pendingin. Biasanya pada penggerindaan basah digunakan untuk pengasahan pahat bubut yang
tip pahatnya berasal dari bahan karbid. Hal ini dilakukan agar tip pahat karbid tidak mudah
gosong. Pada penggerindaan basah biasanya dipasang alat bantu semacam penutup pada batu
gerinda agar chip yang keluar tidak berceceran kemana-mana. Beberapa akibat dari
penggerindaan kering antara lain :
a. Suhu pengerjaan yang terjadi menjadi lebih rendah.
b. Chip atau debu yang dihasilkan tidak beterbangan.
c. Batu gerinda cepat habis.
d. Perlu biaya tambahan untuk pendinginnya.
b. Type H
• Paduan CuZn 40 , ϕ = 118°.
• Baja kekuatan tinggi > St 70 , ϕ = 140°.
• Plastik cetakan , batu , ϕ = 80°.
c. Type W
• Aluminium, copper ϕ = 140°.
• Zinc alloys , ϕ = 118°.
Tuntutan kedua dalam pengasahan twist drill adalah sisi potong yang sama panjang. Ukuran ini
diambil dari ujung pembentuk diameter sampai pada chisel edge. Perbedaan panjang pada sisi potong akan mengakibatkan
munculnya gaya radial pada saat pengeboran sehingga memungkinkan adanya perubahan center lubang dan ukuran
yangdihasilkan. Paduan material pada twist drill memungkinkan adanya kelenturan hal ini dimaksudkan untuk
menghindari kepatahan pada twist drill. Posisi sisi potong terhadap center memang miring maka
memungkinkan sekali munculnya gaya radial tersebut. Gaya radial yang muncul pada masing-
masing sisi potong akan beresultan menjadi gaya aksial apabila besar dan arahnya tidak sama.
c) Sudut Bebas ( α )
Bidang bebas pada twist drill berupa bidang lengkung, sehingga pengukurannya cukup
menyulitkan sehingga ada toleransi yang agak besar untuk itu. Sudut bebas twist drill diukur
dengan cara mencari titik singgung pertama pada punggung dari ujung mata potongnya.
Besarnya clearence yang diminta adalah 10° - 12°. Besar kecilnya sudut bebas ini dipengaruhi
oleh laju pemakanan ( feed ), semakin cepat maka dibutuhkan sudut yang besar pula, dan
sebaliknya. Jika kita membesarkan sudut bebasnya perlu diperhitungkan ketegaran pada twist
drill dan kecenderungan twist drill untuk tertancap pada benda kerja dan akhirnya patah, karena
sudut bebas juga berfungsi untuk membatasi laju pemakanan ( secara manual ).
Chisel edge juga merupakan mata potong, Pada pengeboran awal ( predrill ) bagian ini
menghabiskan kira-kira 2/3 gaya potong yang diberikan saat proses pengerjaan, untuk
mengurangi kerugian tersebut maka ditemukan efisiensi maksimal pengeboran dengan chisel edge angle 55°.
Bagian chisel edge juga bekerja seperti mata potong utamanya saat pengeboran awal ( predrill ), agar tidak terlalu berat dan
mempengaruhi kesentrisannya maka dibentuklah chisel edge angle ( bekerja dalam arah gaya yang berbeda ).
Pada bagian ini mempunyai geometri sudut potong yang buruk dimana sudut garuknya terlalu kecil dan sudut bebas
terlalu besar. Pada beberapa modifikasi untuk mengatasi kondisi tersebut, yang akan dibahas pada bagian berikutnya.
e) Kesebidangan
Kesebidangan bukan hanya merupakan syarat secara penampilan saja, tetapi akan menyangkut mengenai ketepatan
akan sudut potongnya juga umur pakai mata potongnya. Mengasah secara manual dengan tuntutan sebanyak ini tidaklah
gampang, perlu banyak latihan agar kemampuan yang kita miliki dapat mencapainya. Sebetulnya
daerah yang harus sebidang adalah daerah yang dekat dengan sisi potong karena hanya daerah itu
yang efektif bekerja.
II. Langkah kedua,kita akan menggerinda sisi potongnya,karena pahat yang kita buat pahat
kanan maka sisi potongnya ada di sebelah kiri(ditunjukkan warna merah pada model). Prosedur
dasarnya adalah sama kecuali bahwa kita memegang alat dengan sisi sekitar sudut 10 derajat ke
roda gerinda.
III. Langkah ketiga,kita akan membuat sudut pembuangan tatal pada sisi atas,pada model
ditunjukkan warna biru. Pada langkah ini,kita harus lebih berhati-hati,jangan sampai bagian sisi
potongnya yaitu pertemuan sisi kiri dan atas, ikut tersapu batu gerinda. Jika terjadi maka
ketinggian sisi potongnya akan berkurang atau lebih rendah dari badan pahat itu sendiri,masih
bisa dipakai memang,namun mungkin akan membutuhkan plat ganjal tambahan saat menyetel.
IV. Langkah keempat atau terakhir adalah membulatkan ujung sisi potongnya. Untuk tugas
membubut yang normal, ujung sisi potong yang terlalu tajam seperti gambar diatas tidak akan
bertahan lama. Karena itu kita harus membuatnya memiliki radius kecil agar bisa digunakan
dalam pemakanan yang cukup dalam. Kurang lebih bentuknya seperti gambar 4.b.
3. Pengasahan Pisau Frais ( Cutter )
5 Comments
Teknik Mechanic
PERSIAPAN SEBELUM MEMASANG BEARING
MEMASANG BEARING
2.2. Perawatan Bearing
Bearings sangat mudah kena beban impacts dan beban kejut (shock loads)
Bearings membawa beban nya setiap waktu pada kontak permukaan yang sangat sempit diantara
bagian yang berputar (roller) dan diantara permukaan inner dan outer race. Jika ada beban
berlebihan atau beban kejut yang terjadi pada bagian kontak area yang sempit tersebut, akan
menimbulkan luka gores dan / atau luka pantulan (brinelling and/atau scarring). Kerusakan ini
memicu suara yang kasar dan getaran berlebihan dan juga putaran yang kasar. (Jatuhnya bearing
ke lantai dengan tegak lurus akan menyebabkan kerusakan yang sama)
Bearing sangat mudah terkontaminasi dengan material asing
Jika material asing masuk kedalam bearing saat berputar, material asing yang masuk tersebut
akan menggores sehingga menyebabkan putaran bearing terganggu dan menimbulkan suara yang
kasar.
2.3. Memasang bearing dengan metode panas
(Pemuaian panas pada inner ring membuat pemasangan bearing menjadi mudah)
Umumnya digunakan untuk bearing yang besar dan bearing dengan interference fit yang besar.
1. Merendam bearing didalam oli panas adalah cara yang paling umum.
Gunakan oli bersih dan masukkan bearing kedalam oli dengan dikaitkan dengan gantungan atau
dengan dudukan menggunakan metal screen untuk mencegah bersentuhan dengan elemen
pemanas.
2. Suhu yang diperlukan memanaskan inner ring tergantung pada jumlah interference fit dari
permukaan bearing dengan shaft nya. Lihat grafik dibawah ini untuk menentukan berapa panas
yang diperlukan.
3. Untuk mencegah adanya celah yang akan timbul antara inner ring dan shaft, bearing yang
dipasang dengan cara panas terhadap shaftnya harus didiamkan dulu sampai dingin.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika memanaskan bearing
1. Bearing tidak boleh dipanaskan lebih dari 120 derajat C.
2. Metode pemasangan dengan cara dipanaskan ini tidak boleh digunakan untuk bearing
yang menggunakan pre-greased dan sealed bearings atau shielded bearings.
MELEPAS BEARING
Untuk mencegah kerusakan pada machinery dan membahayakan pekerja ketika mengganti atau
melepas bearings, selalu gunakan alat pelindung dan gunakan alat khusus untuk melepas bearing.
Umumnya, penggunaan kembali bearings tidak direkomendasikan. Jika memang harus
digunakan kembali, silahkan dibaca dengan seksama proses memasang bearing pada section 2,
"Bearing Mounting."
Perhatian:
Umumnya Generator Magnet Permanen hanya untuk mengisi baterai atau accu, bukan
langsung ke beban, dengan demikian putarannya tidak perlu kencang (cukup 200-500 rpm).
Contoh generator dibawah ini semuanya menggunakan magnet permanen (PMG = Permanent
Magnet Generator). Tujuannya adalah dengan putaran rendah sudah dapat menghasilkan listrik
(200 s/d 500 rpm). Bila menggunakan generator induksi, maka putarannya antara 700 s/d 3000
rpm. Dengan putaran sedemikian tinggi, maka konstruksinya harus menggunakan jasa tukang
bubut, atau menggunakan bahan dari onderdil mobil bekas.
Dinamo amper/alternator motor dan alternator mobil dapat juga dipakai sebagai pembangkit
listrik untuk mengisi accu, tapi putarannya minimal 700 rpm. Butuh angin yang cukup kencang,
atau butuh aliran air yang cukup deras. Kalau tokh angin maupun air tidak memadai, maka mau
tidak mau harus menggunakan gearbox atau multiplikasi putaran. Bisa gir dengan gir, atau gir
rantai, atau pulley dengan v belt.
A:
Gambar diatas: statornya yang berputar, sedangkan rotor diam. Sama seperti motor kipas
radiator. Lebih rumit pembuatannya, karena memakai spul (brush). Contoh lain yang memakai
spul adalah bor tangan listrik atau mesin potong keramik. Stator: gabungan koil (statis/diam
ditempat); Rotor: gabungan magnet (yang berputar).
http://www.greeleynet.com/
B:
Dua gambar sebelah kiri: stator tersusun seperti yang ada di motor mesin cuci. Dua yang kanan
adalah yang sederhana tapi 3 phasa.
http://www.windstuffnow.com
C:
Gambar diatas: stator mengelilingi rumah rotor. Ini adalah generator yang paling sederhana.
Hanya dengan 1 atau 2 magnet dan gulungan kawat email yang agak banyak (antara 1000 s/d
1500 gulung). Tentu saja hasilnya paling tinggi hanya 4 volt.
D:
Gambar diatas: rotor berada ditengah stator. Yang harus diperhatikan adalah posisi stator harus
sedekat mungkin dengan magnet, tanpa bersentuhan (ada jarak minimal 1-2 mm). Tujuannya
agar supaya medan magnet menjadi lebih kuat sehingga outputnya menjadi maksimal.
Selengkapnya lihat dibawah.
E:
Gambar diatas: komposisi 4 magnet-4 koil hanya bisa menjadi koneksi 1 phasa, sedangkan
komposisi 4 magnet-6 koil bisa menjadi koneksi 1 phasa atau 3 phasa.
Gambar diatas: rotor berada dibelakang stator (atau bisa juga didepan stator, karena
penempatannya tidak mutlak, tergantung selera).
http://www.6pie.com/faradayslaw.php
2- dop pralon ½ in
2- triplex 10mm uk 6 x 6 cm (atau sesuaikan dengan tebal dan lebar koil yang akan digulung
nantinya), bor titik tengahnya
4- triplex 4mm uk 6 x 10 cm (atau sesuaikan dengan panjang rotor bila telah jadi).
Rotor ditempatkan pada gabungan 2 dop pralon ½ in sedemikian rupa sehingga cukup untuk 4
buah magnet mini. Magnet2 tidak dilem, karena sudah cukup kuat saling tarik menarik. Formasi
magnet N-S-N-S. Gulungan koil antara 450-470, karena diambil dari bekas koil2 yg dahulu
dibuat dg hitungan ingatan, lalu digulung ulang dg menggunakan penggulung koil ber “counter”.
Hubungan keempat koil adalah: 1B-3A, 2B-4A; 1A-2A; maka 3B dan 4B adalah outputnya. Ini
hubungan 1 phasa. Dengan memakai daun kipas listrik bekas, pada waktu dites dengan kipas
angin listrik, hasil maximumnya adalah 11 volt. Kalau menggunakan exhaust fan hasilnya 5.8
volt. Lumayan untuk sebuah minigen dari kayu.
Kalau ingin lebih besar lagi outputnya, maka gulungan harus diperbanyak, atau putaran lebih
kencang, atau kombinasi dari keduanya.
6- triplex 4mm uk 10.4 x 9 cm (atau sesuaikan dengan panjang rotor bila telah jadi).
Membuat stator:
Bentuk kedua triplex 10mm menjadi 6 sudut (buat lingkaran, lalu bagi menjadi 6), lalu bor titik
tengahnya. Sudut2 itu harus sesuai dengan panjang koil. Sedangkan keenam triplex 4mm adalah
sebagai dudukan koil2, yang direkatkan dengan sekrup kayu. Saya menggunakan lakban sebagai
lemnya koil2, agar sewaktu-waktu dibongkar menjadi mudah. Maklumlah, sedang resesi.
Koil2nya merupakan koil bekas yang pernah dipakai untuk generator sebelumnya, jadi tidak lagi
repot menggulung baru. Jumlah gulungannya sekitar 450 (kira-kira, karena pada waktu itu
menggulung koil2nya masih menggunakan hitungan seingatnya, alias hapalan. Begitu ada yang
mengajak bicara, buyar! Terpaksalah gulung ulang).
Membuat rotor:
Masih dengan magnet yang sama, tapi kali ini terpaksa menggunakan sepotong pipa besi
diameter 1in sebagai dudukan rotornya. Tujuannya agar supaya jarak magnet dengan koil dapat
sedekat mungkin sehingga hasilnya lebih maksimal. Formasi magnet masih tetap N-S-N-S.
Keempat magnet dibungkus dengan resin supaya tidak pating seliweran bila diputar kencang.
Pipa besi juga diisi resin lalu dibor supaya baut batangan 6mm dapat ditempatkan ditengah rotor,
dan dikencangkan dengan mur ujung2nya.
Misal jumlah magnet 2 bh (ini minimal ,karena harus ada 2 kutub. Bisa saja hanya dg 1 magnet,
asal kutub2nya ada disisi luar berhadapan dg koil), maka jumlah koil 3 bh. Magnet 6 bh koil 9
buah, dst. Tetapi adakalanya jumlah magnet lebih banyak dari koil. Misalnya 4 magnet dg 3 koil.
8 Magnet dg 6 koil, dst. Mana yang terbaik, silahkan berexperimen sendiri. Yang pasti adalah
semakin cepat magnet yang melintas, semakin stabil/tinggi voltnya.
Pada contoh generator ini, terdapat 6 buah koil. Akan terdapat 2 buah koil yang berada tepat
ditengah 2 buah magnet yang berada pada satu garis lurus (lih gambar), yaitu 1 dan 4, maka
keduanya dihubungkan secara seri (buntut-awal). Ini adalah phasa pertama. Kalau diputar (arah
jarum jam) rotornya maka koil 2 dan 5 akan berada juga tepat ditengah 2 buah magnet (phasa
kedua). Diputar lagi maka koil 3 dan 6 juga akan berada tepat ditengah 2 buah magnet (phasa
ketiga).
Intinya: Tiap satu garis lurus hubungkan kedua koilnya secara seri, sehingga terdapat 3 pasang
koil (searah jarum jam): 1B-4A, 2B-5A, 3B-6A. Maka 1A-4B= phasa pertama, 2A-5B= phasa
kedua, 3A-6B= phasa ketiga. Masing2 phasa bisa diukur berapa muatan listriknya. Kalau jumlah
gulungan koil2nya sama maka voltnya pasti juga sama bila rotor berputar stabil. Hasil voltasenya
masih AC (arus bolak balik) sesuai dengan magnet2 yang melewatinya selalu berbeda kutub.
Konfigurasi Star
Pada koneksi Star, Awal dari tiap phasa dihubungkan menjadi satu. Buntut (akhir) dari tiap phasa
dihubungkan ke masing2 bridge.
Star connection : 1A-2A-3A: gabungkan; 4B, 5B, 6B hubungkan ke masing2 bridge rectifier.
Hasilnya s/d 16 VDC.
Konfigurasi Delta
Pada koneksi Delta, Awal dan Buntut masing2 phasa saling berhubungan. Buntut phasa pertama
dengan Awal phasa kedua, Buntut phasa kedua dengan Awal phasa ketiga, dan Buntut phasa
ketiga dengan Awal phasa pertama.
Delta connection: 1A-6B; 2A-4B; 3A-5B; hubungkan masing2 ke bridge rectifier. Hasil
maksimalnya hanya 5V3 DC.
Jelas sudah perbedaan antara Star dan Delta. Kalau pada Star voltnya menjadi 3x lipat tetapi
amperenya menjadi lebih kecil. Sedangkan pada Delta ampere lebih besar tetapi voltnya rendah
(putaran rotor juga agak lebih berat dibandingkan Star). Sayangnya saya tidak mempunyai
amperemeter sehingga tidak terukur amperenya. Ketika menggunakan multimeter (hanya sampai
200mA) ternyata masih tidak terbaca karena ampere generator masih lebih tinggi. Tetapi
walaupun ada perbedaan Volt dan Ampere dari keduanya, Wattnya (seharusnya) tetap sama
(Power=Watt=Volt x Ampere).
Harus juga diperhatikan bahwa semakin berat bebannya semakin kecil voltasenya, sehingga mau
tak mau putarannya harus lebih kencang lagi.
1/02/10
Perhatikan contoh diatas. Baik magnet maupun koil tetap saja dibagi menurut posisinya masing-
masing. Bahwa lingkaran selalu 360°.
Pada gambar pertama magnetnya ada 12 buah, maka tiap2 magnet pada posisi 360/12= 30°.
Demikian pula posisi koil (6bh) pada 360/6= 60°.
Pada gambar kedua magnetnya ada 16 buah, maka tiap2 magnet pada posisi 360/16= 22.5°.
Sedangkan koil pada 360/6= 60°.
Sesuai dengan rumusnya M/2X3, artinya magnet selalu berjumlah genap (ingat pada setiap
magnet ada 2 kutub), sedangkan koil selalu kelipatan 3 (karena 3 phasa. Misal 3-6-9-12-15-18-
21, dst). Intinya adalah bahwa diantara 2 magnet terdapat 3 koil.
Penggabungan rotor dan stator tetap saja pada asnya. Jadi jangan terlalu mempermasalahkan koil
sekian harus tepat ditengah magnet, atau diantara magnet sekian. Selama pembagiannya sesuai
maka tidak ada masalah berapapun magnet yang dipakai lebih banyak daripada koilnya. Tokh
rotor selalu berputar. Yang harus diperhatikan adalah penggabungan koilnya. Itu saja.
Bagaimana penggabungannya? Ya bacalah kembali dari awal.
.
13/02/10
Pada gambar diatas koil2 berada tepat dihadapan magnet2. Karena itu hanya bisa sebagai 1
phasa. Contoh diatas adalah 16 magnet dg 9 koil. Bisa saja koilnya ditambah atau dikurangi, atau
magnetnya ditambah lebih banyak lagi, tidak menjadi soal. Yang penting adalah bahwa titik
tengah koil2nya harus selalu berada tepat dihadapan magnet. Hasilnya (V dan A) juga tidak
jauh berbeda dg yang lain; tentu saja kalau koilnya lebih banyak maka Vnya juga lebih besar.
Semakin besar diameter kawatnya maka Ampernya juga semakin besar.
Penggabungannya: 1B-2A, 2B-3A, 3B-4A, 4B-5A, 6B-7A, 7B-8A, 8B-9A (searah jarum jam).
Maka kawat 1A dan 9B adalah outputnya.
Ketiga gambar diatas adalah contoh generator yang rotornya berada ditengah koil2. Artinya rotor
dikelilingi oleh koil2. Boleh saja rotor saling berhadapan dg statornya, tidak menjadi masalah.
Yang penting adalah magnet2 senantiasa melintasi/memotong koil secara bergantian kutub2nya.
Nah masalah pada bor disini adalah dinamo pada alat bor listrik ini, seperti gambar di bawah ini,
tidak mau bekerja (berputar), masalahnya di mana ? simak selengkapnya,...
Disini yang akan saya ulas adalah bagaimana cara memperbaikinya dengan mudah ? Tahap yang
pertama yang harus kita lakukan adalah mengukur kumparan bor listerik tersebut, dengan alat
ukur : caranya,....
Ukur dulu kabel listrik yang terhubung ke bor tersebut dengan cara menggunkan avo meter :
1. Tempelkan kabel berwarna merah dan hitam avo meter/multitester pada kedua ujung kabel bor
itu sendiri, dan tekan juga swich pada bor listrik itu sendiri,
Amati apakah jarum meter bergerak pada saat di ukur dengan avo meter atau tidak ?,......
Mengukurnya boleh dengan avo meter analok boleh juga dengan avo meter digital.
Apa bila jarum meter tersebut bergerak, dengan tahanan/ohm pada avo meter tersebut yang
sudah di tentukan. Amati berapakah tahananya ?
Nah, pada saat di ukur, apabila jarum meter bergerak dengan tahanan yang di tentukan,
misal/contoh hasil ukur 16,6 om berarti kumparan bor tersebut masih bekerja atau masih bagus.
apa bila tidak ada tahan sama sekali walaupun jarum avo meter bergerak, berati kumparan bor
tersebut telah rusak atau SHOT( hubungan singkat ).
2. Apa bila sama sekali tidak bergerak ? berarti ada masalah pada bor listrik itu sendiri, cara
memperbaikinya.
Buka bor tersebut mengunakan obeng, setelah terbuka lihat ke adaan di dalam bor itu sendiri, apa
bila tidak ada kenapa-kenapa. dalam arti tidak ada bau hangus atau terbakar. namun dinamo bor
tersebut tidak bekerja (tidak berputar) pada saat di beri sumberdaya, maka letak masalahnya pada
swhite bor tersebut, bisa juga pada coll ( batu arang yang sudah habis ), atau sambungan kabel
kurang baik.
Apa bila terbakar ? Maka yang harus dilakukan adalah harus menganti kumparan kawat email
pada bor listrik tersebut.
Namun anda jangan kuwatir lain kali saya akan mengulas cara menggulung kawat email pada
bor listrik. namun sekarang kita bahas dulu cara memperbaiki swicht bor listrik.
Oke kita kembali ke pokok permasalah pada artikel ini yaitu Tips cara memperbaiki swich bor
listrik yang rusak !!!
Apa bila swich tersebut sudah di pastikan rusak, maka ukur swich pada bor itu sendiri, dengan
cara tempelkan kabel avo meter ke pin - pin swich pada bor listrik itu sendiri, apakan jarum avo
meter bergerak menunjukan aka nol, berati swich tersebut bagus. apa bila tidak bergerak sama
sekali berarti swich itu sudah rusak.
Namun jangan di pastikan rusak dulu sebelum di buka swich tersebut. buka dulu swich tersebut
apakah sudah rusak atau hanya karena kebanyakan debu di dalam swich bor itu sendiri. cara
mengatasi swich tersebut saya sudah siapkan video cara memperbaikinya
Nah masalah pada bor disini adalah dinamo pada alat bor listrik ini, seperti gambar di bawah ini,
tidak mau bekerja (berputar), masalahnya di mana ? simak selengkapnya,...
Disini yang akan saya ulas adalah bagaimana cara memperbaikinya dengan mudah ? Tahap yang
pertama yang harus kita lakukan adalah mengukur kumparan bor listerik tersebut, dengan alat
ukur : caranya,....
Ukur dulu kabel listrik yang terhubung ke bor tersebut dengan cara menggunkan avo meter :
1. Tempelkan kabel berwarna merah dan hitam avo meter/multitester pada kedua ujung kabel bor
itu sendiri, dan tekan juga swich pada bor listrik itu sendiri,
Amati apakah jarum meter bergerak pada saat di ukur dengan avo meter atau tidak ?,......
Mengukurnya boleh dengan avo meter analok boleh juga dengan avo meter digital.
Apa bila jarum meter tersebut bergerak, dengan tahanan/ohm pada avo meter tersebut yang
sudah di tentukan. Amati berapakah tahananya ?
Nah, pada saat di ukur, apabila jarum meter bergerak dengan tahanan yang di tentukan,
misal/contoh hasil ukur 16,6 om berarti kumparan bor tersebut masih bekerja atau masih bagus.
apa bila tidak ada tahan sama sekali walaupun jarum avo meter bergerak, berati kumparan bor
tersebut telah rusak atau SHOT( hubungan singkat ).
2. Apa bila sama sekali tidak bergerak ? berarti ada masalah pada bor listrik itu sendiri, cara
memperbaikinya.
Buka bor tersebut mengunakan obeng, setelah terbuka lihat ke adaan di dalam bor itu sendiri, apa
bila tidak ada kenapa-kenapa. dalam arti tidak ada bau hangus atau terbakar. namun dinamo bor
tersebut tidak bekerja (tidak berputar) pada saat di beri sumberdaya, maka letak masalahnya pada
swhite bor tersebut, bisa juga pada coll ( batu arang yang sudah habis ), atau sambungan kabel
kurang baik.
Apa bila terbakar ? Maka yang harus dilakukan adalah harus menganti kumparan kawat email
pada bor listrik tersebut.
Namun anda jangan kuwatir lain kali saya akan mengulas cara menggulung kawat email pada
bor listrik. namun sekarang kita bahas dulu cara memperbaiki swicht bor listrik.
Oke kita kembali ke pokok permasalah pada artikel ini yaitu Tips cara memperbaiki swich bor
listrik yang rusak !!!
Apa bila swich tersebut sudah di pastikan rusak, maka ukur swich pada bor itu sendiri, dengan
cara tempelkan kabel avo meter ke pin - pin swich pada bor listrik itu sendiri, apakan jarum avo
meter bergerak menunjukan aka nol, berati swich tersebut bagus. apa bila tidak bergerak sama
sekali berarti swich itu sudah rusak.
Namun jangan di pastikan rusak dulu sebelum di buka swich tersebut. buka dulu swich tersebut
apakah sudah rusak atau hanya karena kebanyakan debu di dalam swich bor itu sendiri. cara
mengatasi swich tersebut saya sudah siapkan video cara memperbaikinya
Membuat lampu emergency sederhana dari lampu neon yang sudah mati
Selamat malam semuanya pembaca setia www.saifulcomelektronik.com kali ini saya akan
berbagi lagi buat teman – teman setia saifulcomelektronik.com dimanapun berada, tentang cara
membuat lampu emergency sederhana dari lampu neon yang sudah mati. Seperti gambar di
bawah ini
<!--[if !vml]--><!--[endif]-->
Tentunya anda penasaran bagaimana bisa lampu neon yang sudah mati bisa di hidup kembali.
Berikut ulasannya tentang apa yang terdapat di dalam lampu neon tersebut :
Lampu neon sumber cahaya yang artifisial, yang menghasilkan cahaya melalui gas yang
terionisasi,. Sifat dari Lampu neon sangat tergantung pada frekuensi atau modulasi arus
listriknya. Biasanya, lampu-lampu ini menggunakan gas mulia (argon, neon, kripton, dan xenon)
atau campuran dari gas-gas tersebut. Sebagian besar lampu-lampu ini juga mengandung bahan-
bahan tambahan, seperti merkuri, natrium, dan/atau halida logam. Dalam operasinya, gas
mengalami ionisasi, dan selanjutnya elektron-elektron bebas yang dipercepat oleh medan listrik
di dalam tabung bertabrakan dengan atom-atom dari gas dan logam.
Dan beberapa elektron yang mengelilingi atom-atom gas dan logam mengalami eksitasi akibat
tabrakan ini, menyebabkan mereka pindah ke lokasi energi yang lebih tinggi. Ketika elektron
jatuh kembali ke lokasinya semula, ia mengeluarkan foton, yang menimbulkan cahaya yang
dapat dilihat atau radiasi ultraviolet. Radiasi ultraviolet diubah menjadi cahaya yang dapat dilihat
melalui lapisan fluoresens, yang terdapat pada bagian dalam permukaan kaca lampu untuk
beberapa jenis lampu. Lampu pendar mungkin adalah contoh lampu neon yang paling terkenal
sekarang ini.
Lampu neon ini adalah lampu yang tahan lama dan memberikan efisiensi cahaya yang tinggi,
namun lebih rumit untuk memproduksinya dan membutuhkan perangkat elektronik tertentu
untuk menciptakan arus listrik yang sesuai untuk melalui gas yang disiapkan.
Nah, sedikit sudah jelaskan apa yang terdapat di dalam lampu neon ? ( dan gas yang terdapat
pada lampu neon adalah berupa gas neon, makanya namanya lampu neon ) Nah, gas neon
tersebutlah yang akan kita nyalakan meskipun velamen yang ada di dalam tabung tersebut sudah
putus. Mau tau caranya ?,….
Baik, agar lampu neon tersebut menyala lagi meskipun vilamenya sudah putus, hanya dengan
cara membuat tegangan listrik extra tinggi agar gas neon pada lampu neon tersebut menyala
kembali. Dan bisa di jadikan sebagai lampu emergency seperti gambar di atas. Dan bisa
dingunakan pada saat PLN mati sebagai lampu emergency ruangan agar terang.
Cara pembuatanya dan alat beserta bahan sudah saya shering di artikel sebelumnya, untuk
mengunjunginya silakan klik link berikut ini : Lampu neon yang matitotal hidup kembali
dengan strum nyamuk 3 volt
Hanya ini yang dapat saya shering buat teman-teman semoga bermamfaat dan bermamfaat juga
buat semua orang, Nah, apa bila anda menyukai artikel satu ini silakan anda bagikan ke teman-
teman anda. Natikan juga artikel yang lebih menarik lagi hanya di
www.saifulcomelektronik.com
Namun dalam kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan bagaimana membuat suatu inverter
sederhana kepada pembaca yang budiman.
Tahap yang pertama adalah siapkan bahan - bahan yang di butuhkan untuk membuat suatu
inverter adalah : Baca juga : Modif receiver parabola menjadi pemancar fm mini
1. Trafo CT 1 buah
2. Transistor 2 buah
3. Resistor 2 buah
4. Kabel secukupnya
5. Baterai 1 buah
6. Perakitan
Sesudah ke 5 poin di atas telah lengkap,….
Sekarang proses perakitannya, untuk membuat sebuah inverter sederhana dari 12 volt menjadi
220 volt AC,
Awalnya saya membuat inverter ini dari merakit sebuah alat yaitu membuat charger aki
sederhana 12 volt, kemudian setelah bebrapa hari timbul inisiatif untuk membuat inverter, terus
saya oprak - oprek jadi deh inverter sederhana.
Inverter ini bisa menghidupkan bola listrik neon 5 watt cocok di gunakan apa bila listrik dari
PLN mati.
Untuk trafo gunakan trafo 12 volt yang mempunyai CT, agar bisa di jadikan sebagai inverter,
lihat gambar trafo di atas, yang saya ambil dari bekas DVD player. sebelumnya trafo tersebut
saya gunakan sebagai charger aki untuk sepeda motor di rumah saya sendiri. Baca juga
artikel : Software untuk mengetahui nilai suatu resistor 5 cincin dan 4 cincin
Peroses perakitan
Namun yang saya rakit ini tidak sama transistor dengan skema pada gamabar. TR saya ganti
dengan tipe TIP. karna kebetulan transistor yang di skema tidak ada, makanya saya ganti.
1. Siapkan dua buah transistor dengan tipe TIP31C jenis NPN. Transistor ini pungsinya sebagai
pemicu untuk membangkitkan sinyal AC pada trafo.
2. Resistor 15 Ohm 2 buah sebagai driver transistor agar trasnsitor bekerja dan
3. Kabel secukupnya sebagai penghantar sinyal. Silakan lihat gambar di bawah ini peroses
prakitan nya, cara membuat rangkayan inverter tersebut : Baca juga : Cara Mengunakan Alat
ukur Multitester CD800a
Sampai di sini dulu yang dapat saya shering kepada anda tentang Membuat inverter sederhana
12 volt menjadi 220 volt. inverter ini bisa di gunakan untuk menghidupkan bola lampu neon 5
watt selamat mencoba semoga berhasil,….
Perhatian apa bila ingin mencoba gunakan komponen yang sama seperti gambar skema di
samping kanan. dari transistor, resistor, dan juga trafo.
lebih baik hasilnya menggunakan transistor yang sama dengan gambar sebelah kanan.
jangan sama dengan gambar di atas dan apa bila anda ingin mencoba gunakan komponen
yang dengan gambar skema nomor dua dari tipe resistor, transsitor dan juga tranformator.
untuk trafo lebih besar lebih bagus agar dayanya lebih besar lagi.
Nah, Kesempatan kali ini saya kembali saya akan berbagi lagi buat teman semua, khususnya buat
para pembaca setia saifulcomelektronik. dalam kesempatan kali ini yang saya akan bagi yaitu
tentang Free Energy generator dari dynamo bekas dvd player yang saya lakukan dengan
experiment saya sediri, Lihat gambar di samping kiri.
Berawal dari iseng - iseng saya mengotak - atik satu buah alat elektronika yaitu mekanik pemutar
dvd player. kemudian saya ambil dynamo dari mekanik dvd player tersebut, setelah itu saya coba
memutar – mutar poros dinamo itu sendiri, terus saya ukur dengan multitester qutput dari dinamo
tersebut, ternyata menghasilkan arus listrik sebesar 3 volt.
Di dalam dynamo ada sejumlah kumparan dan mangnet berbentuk U. ketika poros dynamo
tersebut di putar, otomatis kumparan didalam dynamo tersebut ikut juga berputar. Nah, didalam
hukum fisika pergerakan kumparan di dalam medan magnet akan menyebabkan aliran listrik di
dalam kumparan itu sendiri. Namun arus listrik tersebut hanya bersipat sementara selama
kumparan tersebut berputar di dalam medan magnet saja. dan apa bila kumparan tersebut
berhenti berputar di dalam medan magnet, maka aliran listrik juga akan berhenti. karena tidak
ada perubahan fluks pada kumparan di medan magnet. tetapi, semakin kuat kita memutar poros
dynamo tersebut semakin besar pula aliran listrik yang di keluarkannya.
Nah, setelah saya ukur dengan multitester terdapat aliran listrik sebesar 3 volt, kemudian saya
beri led (light emitting diode) dan menambah sedikit komponen pendukung agar arus listriknya
menjadi sedikit lebih besar dan dapat menyala beberapa menit, meskipun putaran poros dynamo
tersebut berhenti.