Anda di halaman 1dari 28

MESIN GERINDA

2.1 Jenis-Jenis Gerinda


1.Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja.Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda
kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel.Menggerinda dapat
bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga
bertujuan untuk membentuk benda kerjaseperti merapikan hasil pemotongan,
merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut,
menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.

Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar


11.000 – 15.000 rpm.Dengankecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan
komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat
menggerus permukaan
logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.Dengan kecepatan tersebut
juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan
menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.

1
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau
memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita
juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton,
keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum
menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu
juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin
gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang
lebih besar. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja
yangbukan logam, perlu juga dipastikan agar kitamenggunakannya secara benar,
karenapenggunaan mesin gerinda tangan untuk bendakerja bukan logam
umumnya memiliki resikoyang lebih besar.Untuk itu kita perlumenggunakan
peralatan keselamatan kerjaseperti pelindung mata, pelindung hidung(masker),
sarung tangan, dan juga perlumenggunakan handle tangan yang
biasanyadisediakan oleh mesin gerinda. Tidak semuamesin gerinda tangan
menyediakan handletangan, karena mesin yang tidak menyediakanhandle tangan
biasanya tidak disarankan untukdigunakan pada benda kerja non-logam.

Untuk memotong kayu kita dapat menggunakanmata


gergaji circular ukuran 4″ seperti yangdisediakan oleh merk eye brand dan
GMT.Untukmemotong bahan bangunan seperti bata,genteng, beton, keramik, atau
batu alam kitadapat menggunakan mata potong seperti yangdisediakan oleh merk
Bosch atau Makita.Untuk membentuk atau menggerinda bahan bangunanjuga
dapat menggunakan mata gerinda betonseperti yang disediakan oleh
merk Benz.Untukmenggerinda kaca kita juga dapat menggunakanbatu gerinda
yang dikhususkan untuk kaca.

Tetapi selain menggunakan batu atau mata yangtepat kita juga harus dapat
menggunakan mesingerinda tangan yang tepat pula.Dari beberapa pilihan merk
dan tipe mesingerinda tangan, mesin gerinda tangan ukuran 4″adalah mesin
gerinda yang banyak disediakan dipasaran.Mesin gerinda tangan ukuran
inibanyak digunakan untuk hobby dan usaha kecildan menengah, sedangkan

1
ukuran yang lebihbesar biasanya lebih banyak digunakan untukindustri-industri
besar.

Pada mesin gerinda ukuran 4″ beberapa merkterkenal (seperti : Makita,


Bosch, Dewalt)memberikan minimal 2 pilihan yaitu yangstandard dan yang
bertenaga lebih besar. Tipestandard biasanya memiliki daya listrik berikisarantara
500 - 700 watt (Makita 9500N / 9553B,Bosch GWS 6-100, Dewalt DW810)
sedangkanyang bertenaga lebih besar memiliki daya lebihbesar dari 800 watt
(Makita 9556NB, BoschGWS8-100C / CE, Dewalt D28111).

Padadasarnya semua keperluan cukup menggunakantipe standard,


penggunaan mesin dengan tenagayang lebih besar diperlukan untuk benda
kerjayang lebih keras, seperti stainless steel, logamyang lebih keras, keramik, batu
alam atau beton.Mesin tipe standar yang digunakan untukmaterial-material
tersebut umumnya lebih cepatpanas dan berumur lebih pendek, karena
padamaterial yang lebih keras, mesin bekerja lebihkeras sehingga membutuhkan
torsi yang lebihbesar dan ketahanan panas yang lebih tinggi.Khusus untuk benda
kerja berupa kaca, karenasifat materialnya, kita membutuhkan mesingerinda
dengan kecepatan lebih rendah.Danyang menyediakan mesin untuk keperluan
iniadalah merk Bosch dengan tipe GWS 8-100CE,mesin ini memiliki fitur berupa
pengaturankecepatan, yang tidak dimiliki merk lainnya.

Dengan demikian kita dapat mengatur mesin pada kecepatan rendah


sehingga mengurangiresiko rusak pada benda kerja.Selain itu karenafitur ini,
mesin gerinda Bosch GWS 8-100CE inijuga dapat digunakan untuk memoles
mobil.Cukup dengan menggunakan piringan karet danwol poles yang
sesuai.Mesin gerinda tangan adalah mesin yang serbaguna, dapat digunakan untuk
menggerinda ataumemotong benda logam, kayu, bahan bangunan,kaca dan juga
memoles mobil. Dengan menggunakan mesin dan mata yang tepat makakita dapat
menggunakan mesin gerinda denganoptimal.Tetapi tak lupa kita juga
perlumemperhatikan keselamatan kerja.

1
2. Gerinda Duduk

Serupa dengan mesin gerinda tangan, hanya saja posisi mesin gerinda


dipasangkan pada dudukan.Untuk melakukan penggerindaan, benda
kerjadidekatkan dan ditempelkan ke roda gerinda yang berputar hingga
permukaan benda kerja terkikis oleh roda gerinda.Roda gerinda yang digunakan
pada mesin gerinda duduk berukuran lebih tebal dibandingkan roda gerinda pada
mesin gerinda tangan.Mesin gerinda duduk banyak digunakan untuk mengasah
pahat, mengikis benda kerja maupun menghaluskan permukaan benda kerja
setelah proses pengelasan.

Fungsi utama gerinda duduk adalah untukmengasah mata bor, tetapi dapat
jugadigunakan untuk mengasah pisau lainnya,seperti mengasah pisau dapur,
golok, kampak,arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya.Selain untuk
mengasah, gerinda duduk dapatjuga untuk membentuk atau membuat
perkakasbaru, seperti membuat pisau khusus untukmeraut bambu, membuat
sukucadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnyauntuk reparasi
turbin dan mesin lainnya.

•Komponen-Komponen Mesin GerindaDuduk

Bagian badan mesin yang biasanya terbuat daribesi tuang yang memiliki sifat
sehagai peredamgetaran yang baik. Fungsinya adalah untukmenopang meja kerja

1
dan menopang kepalarumah spindel.Bagian poros spindel merupakan bagian
yangkritis karena harus berputar dengan kecepatantinggi juga dibebani gaya
pemotongan pada batugerindanya dalam berbagal arah.Bagian meja juga
merupakan bagian yang dapatmempengaruhi hasil kerja proses gerinda
karenadiatas meja inilah benda kerja dilelakkan melaluisuatu ragum ataupun
magnetic chuck yang dikencanukan pada meja ini.

a. Power Transmission
Power Transmission gerinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai
peredam sebagaiperedam getaran. Power Transmission gerinda berpa
spindle.
b. Point Of Operation
Point Of Operation gerinda ini merupakan bagian mesin yang dirancang
untuk mengasah ataurnengikis benda kerja.
c. Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung ini adalah safety glass, di manadirancang untuk melindung
bagian atas badanpekerja seperti bagian wajah dari percikan api
d. Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindunggerinda pada saat berputar
dan merupakanpelindung tetap.
e. Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol bendapada saat penggerindaan
dan mempengaruhihasil dan penggerindaan.

3. Gerinda Potong

1
Mesin gerinda potong (drop saw) merupakan mesin gerinda
yang digunakan untuk memotong benda kerja dari bahan pelat ataupun pipa. Roda
gerindayang digunakan adalah piringan gerinda tipis yang diputarkan dengan
kecepatan tinggi.Mesin gerinda potong dapat memotong benda kerja pelat
ataupun pipa dari bahan baja dengan cepat.

2.2Pemeliharaan dan Perawatan Mesin Gerinda

Pemeliharaan mesin dan perawatannya dilakukan supaya kondisi mesin dan


peralatan yang digunakan bias awet dan tahan lama.

Hal-hal yang menyangkut pemeliharaan mesin dan peralatannya adalah :


- Membersihkan mesin pada saat akan digunakan dan pada saat selesa
bekerja/digunakan
- Chek kondisi tombol-tombol pada memsin apakah berfungsi dengan baik
- Chek fungsi dan penghisapan debu atau pompa cooling apakah bekerja
dengan baik
- Chek lampu apakah berfungsi dengan baik
- Pada saat digunakan table mesin harus dalam keadaan tertutup
- Pengencengan baik pengunci sekencangnya saja
- Olesi oli pada bagian yang terbuka dan mudah berkarat
- Simpan alat-alat yang tidak digunakan dan lumasi dengan oli

2.3Keselamatan Kerja

a. Batu gerinda
- Sesuaikan batu gerinda dengan material yang akan digerinda
- Periksa batu gerinda dari kerusakan
- Periksa kesetimbangan batu gerinda
- Gunakan cutting speed yang direkomendasikan

1
b. Mesin gerinda
- Kuasai penggunaan mesin gerinda
- Untuk pengerjaan kering harus dilengkapi dengan penghisap debu
- Untuk pengerjaan basah harus dilengkapi dengan pompa pendingin
- Untuk mesin gerinda bangku jarak antara batu gerinda dan meja harus
distel sedekat mungkin(maksimal 2mm)

c. Operator
- Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar
- Pakailah kacamata pelindung
- Pakailah masker pelindung pernafasan
- Rambut tidak boleh panjang
- Kuku tidak boleh panjang
- Bila perlu gunakan topi pelindung

2.4 Roda Gerinda

A.Spesifikasi dan bentuk Roda Gerinda


Tujuan adanya spesifikasi dari dora gerinda adalah mempermudah
memilih jenis roda gerinda yang sesuai dalam pengerjaan suatu benda kerja
tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan roda gerinda adalah :


- Jenis material benda kerja
- Jenis pengerjaan(basah/kering)
- Bentuk benda kerja
- Tujuan pengerjaan
- Mesin yang digunakan

Hal-hal yang mempengaruhi spesifikasi roda gerinda adalah


a) Jenis Bahan Asah

1
- Alumunium oxide (oksida alumunium)
- Silicon carbide (karbida sillsium)
- Diamond (intan)
- Keselamatan kerja gerinda

• Batu Gerinda (Grinding Wheels)

Batu gerinda banyak digunakan di bengkel-bengkel pengerjaan logam.


Batu gerinda sebetulnya juga menyayat seperti penyayatan pada pisau milling,
hanya penyayatannya sangat halus, dan tatalnya tidak terlihat seperti milling.
Tatal hasil penggerindaan ini sangat kecil seperti debu.

Dari berbagai bentuk batu gerinda sebenarnya bahan utamanya hanya


terdiri dari dua jenis pokok, yaitu butiran bahan asah/pemotong(abrasive) dan
perekat (bond).

Fungsi batu gerinda sebagai berikut:

1. Untuk penggerindaan silindris, datar dan profil.

2. Menghilangkan permukaan yang tidak rata.

3. Untuk pekerjaan finishing permukaan.

4. Untuk pemotongan.

5. Penajaman alat-alat potong.

1
• Jenis-Jenis Batu Gerinda

Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut


fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :
1.Flat Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap,
countersink, mata bor, dan sebagainya.

2.Cup Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter,


pahat bubut, dan sebagainya.

3.Dish Grinding Wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.

1
 
4.Shaped Grinding Wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang
sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.

5.Cylindrical Grinding Wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter


dalam suatu jenis produk.

1
6.Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk mengerinda
bergelombang dan gerinda pemotong. Ini menemukan penggunaan yang luas di
non-mesin daerah, karena hal ini filers bertemu digunakan oleh roda piring untuk
menjaga bilah gergaji.

7.Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat ke
tepi. Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu permata
dll.Sebuah melihat menggorok dirancang untuk mengiris batu permata seperti
bahan keras.

Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu
yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai
karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah
muda,  danputih hijau. 

1
• Jenis Perekat Batu Gerinda

Batu gerinda tersusun dari abrasive dan perekat yang saling melengkapi dalam
pembentukan sifat-sifat batu gerinda. Karena itu ada beberapa jenis perekat dan
cara perekatan yang berbeda-beda. Diantaranya yang digunakan adalah :

1. Vitrified Bond

Perekat yang bila digunakan untuk membuat batu gerinda memberikan


sifat yang tahan air, garam, oli bahan-bahan kimia dan tahan intuk disimpan
dalam waktu lama ini adalahi adalah perekat yang paling banyak digunakan dalam
pembuatan batu gerinda, Kira-kira 80% dari batu gerinda yang ada menggunakan
perekat jenis ini. Namun roda gerinda ini cukup sensitive terhadap terhadap
hentakan dan pukulan akan tetapi jarang sekali dalam penggerindaan batu gerinda
mendapat beban kejut yang tinggi.
Perekat ini terdiri dari tanah liat, feldspar dan kwarsa.Didapat dari
campuran tanah liat, feldspar dan kwarsa yang dicampur pada suhu 1100o-1350o C
(disebut juga ikatan keramik, krena bahan pengikatnya berupa keramik). Proses
bembuatan batu gerindanya sendiri dengan mencampurkan bahan-bahan tersebut
dengan butiran abrasive dalam temperature tinggi kemudian didinginkan.
Pengerasannya umumnya secara kering, dengan membentuk roda gerinda dalam
cetakan logam dan diberi tekanan tertentu secara hidrolis kemudian dibakar
selama 1-14 hari tergantung pada ukuran roda gerinda. Proses pembakarannya
seperti proses pembakaran keramik.

Roda gerinda dengan proses vitrified keras dan berongga namun tidak
dapat digunakan untuk membuat roda gerinda yang tipis seperti gerinda potong,
karena tidak mampu menahan beban dari samping. Prosentase dari perekat ini

1
juga mempengruhi tingkatannya, berbagai tingkatan batu gerinda dicapai dengan
mengadakan perubahan prosentase dari perekat ini.

Perekat ini terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :

1.)   Jenis umum

Disimbolkan dengan kode V. Jenis ini biasa digunakan untuk penggerindaan


dengan jumlah pembuatan banyak dan bahan yang digerinda kurang sensitive
terhadap panas.

2.   Jenis BE (VBE)

Jenis perekat yang digunakan untuk pembuatan batu gerinda untuk penggerindaan
alat perkakas atau perbengkelan yang penggerindaannya tipis.

3.   Jenis G

Perekat ini penyempurnaan dari jenis V, dan merupakan perbaikan dari jenis
VBE.Perekat ini digunakan untuk mengikat abrasive jenis 19A dan 32A.

4.   Jenis K

Khusus untuk perekat abrasive silicon carbide.

2. Silicate bond

Batu gerinda dengan perekat jenis ini tahan terhadap air, sangat cocok
untuk penggerindaan basah.Dibuat dari sodium silicate dan oksida seng sebagai
bahan anti air.Pembutan batu gerinda dengan mencampurkan abrasive dan perekat
kemudian dituang dalam cetakan dari logam dan dipangang dalam suhu 260 oC
selama 2-3 hari. Perrekat ini menghasilkan panas yang lebih rendah, karena daya
ikatnya yang tidak sekuat vitrified sehingga butiran abrasivenya dapat lebih
mudah lepas. Digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong dan biasa
disebut “pulder Acting”

1
3. Shellac bond

Merupakan organic bond karena terbuat dari bahan organic yang biasa
dikenal dengan nama damar. Batu gerinda dengan shellac bond sangat ulet dan
elastis sehingga cocok untuk membuat batu gerind yang tipis dan pembuatan
profil-profil tajam. Pembuatan batu gerinda dengan mencampur abrasive dengan
shellac atau damar dalam uap panas kemudian dimasukkan dalam cetakan panas
dari baja kemudian digiling atau dipres. Kemudian roda gerinda dipanggang
beberapa jam pada suhu sekitar 150oC. Sangat baik untuk pembuatan roda gerinda
yang tipis yang digunakan untuk pengerjaan halus.Kelemahannya hanya pada
ketahanan panas yang kurang.

4. Rubber bond

Perekat ini dapat digunakan untuk membuat batu gerinda yang sangat tipis
sekalipun. Sifat-sifat yang dimiliki sama dengan tipe perekat shellac bond yaitu
ulet dan elastis sehingga tepat untuk membuat batu gerinda yang tipis dan
pembuatan profil-profil tajam. Pembuatan batu gerinda dengan cara mencampur
karet murni dengan belerang (digunakan sebagai “centerless feed wheels”) dan
abrasive kemudian dialirkan ke dalam rol pencampur yang panas. Setelah itu
dibentuk menjadi ukuran yang pas.
Batu gerinda dengan rubber bond biasanya digunakan untuk menggerinda
permukaan yang sangat halus dan baik, seperti halnya alur dan
bantalanpeluru.Digunakan juga untuk portable grinder yang digunakan untuk
menghilangkan bekas pengelasan.Selain itu juga dapat digunakan untuk pemotong
dengan tambahan bahan-bahan tertentu.

5. Resenoid bond

Dalam proses resenoid(bakelit) ini butiran abrasive dicampur dengan


serbuk bakelit dan larutan, secara termo setting dicetak dan dipanggang. Perekat

1
ini sangat kuat dan keras. Roda gerinda dari proses ini mampu membersihkan
bahan secara cepat.
Umumnya dipakai di bengkel pengecoran untuk pembuangan percikan
pengelasan.Kecepatan potong (cs) batu gerindanya mencapai 45-80 ms-1.Dapat
digunakan untuk membuat batu gerinda yang tipis dan tiddak trpengaruh pada
perubahan temperature.Namun batu gerinda ini lemah terhadap bahan kimia dan
tidak tahan lama bila disimpan.

6. Magnesium oksiklorida

Jenis perekat magnesium oxyclorida telah dipakai sejak awal abad kedua
puluh.Perekat jenis ini tidak begitu dikenal sekarang.Magnesium oxyclorida
merupakan reaksi komplek dari magnesium oxide, magnesium chloride dan air
yang dipadu dengan standar komposisi tertentu.

•Spesifikasi Batu Gerinda (Grinding Wheels)

Pada saat anda melihat detail produk dari batu gerinda , anda akan melihat
informasi mengenai spesifikasi dari batu grinda (spec) dalam bentuk serangkaian
huruf dan angka seperti A24SBF, A30RBF dan lain sebagainya. Kode-kode
tersebut tercantum di atas setiap batu gerinda untuk menyatakan kandungan
material batu gerinda, tingkat kekasarannya, tingkat kekerasan materialnya
dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat mengetahui batu gerinda tersebut dapat
digunakan untuk menggerinda atau memotong material apa.

Untuk mengenali hal-hal tersebut, maka kita perlu mengenali kode spesifikasi
tersebut :

 Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang umum


digunakan adalah :
o A : Aluminium Oxide (Biasanya untuk Metal dan Stainless Steel)

o WA : White Aluminium Oxide (Biasanya untuk Stainless Steel)

1
o C : Silicone Carbide (Biasanya untuk Batu dan Bahan Bangunan)

o GC : Green Silicone Carbide (Biasanya untuk Kaca, Keramik, dan


bahan bangunan lainnya)

 Angka menyatakan ukuran atau kekasaran dari batu Gerinda, semakin


kecil nilainya maka semakin kasar, sebaliknya semakin besar maka
semakin halus.

o Angka 8 – 24: Bisa disebut sebagai kasar / coarse

o Angka 30 – 60 : Bisa disebut sebagai sedang / medium

o Angka 70 – 220 : Bisa disebut sebagai halus / fine

o Angka 220 – 800 : Bisa disebut sebagai sangat halus / very fine

o Angka 1000 atau lebih : Bisa disebut sebagai ultra halus / ultra fine

 1 berikutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari perekatan


material, biasanya diwakili oleh urutan huruf dari D hingga Z . Dimana D
menyatakan sangat lunak sedangkan Z sangat keras.

o Huruf D,E,F,G : Bisa disebut sebagai sangat lunak / very soft

o Huruf H,I,J,K : Bisa disebut sebagai lunak / soft

o Huruf L,M,N,0 : Bisa disebut sebagai sedang / medium

o Huruf P,Q,R,S : Bisa disebut sebagai keras / hard

o Huruf T hingga Z : Bisa disebut sebagai sangat keras / very hard

 1 atau 2 huruf berikutnya menyatakan jenis perekatan yang digunakan,


yang umum digunakan adalah :

o B : menyatakan Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan


resin

1
o BF : menyatakan Resinoid Reinforced, atau perekatan
menggunakan bahan resin yang diperkuat

o V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan


material hingga titik cair

o S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silika

Sebagai contoh, kita ambil kode A24SBF, yang merupakan spesifikasi dari batu
gerinda tangan Nippon Resibon, dengan kode produk kami BT045.
 A : Menyatakan bahwa meterial utama dari batu gerinda ini adalah
Aluminium Oksida
 Angka 24 : Menyatakan tingkat kekasaran batu gerinda yang berada pada
tingkat kasar ( coarse)

 S : Menyatakan kekuatan rekat dari batu gerinda ada pada tingkat keras (
hard )

 BF: Menyatakan jenis perekatan material menggunakan bahan resin yang


diperkuat

Dengan mengerti kode spesifikasi batu gerinda, tentunya ada akan mengetahui
batu gerinda mana yang sesuai untuk kebutuhan anda.

2.5 Alat-Alat

Alat-alat yang diperlukan selama menggunakan mesin gerinda adalah sebagai


berikut:
 Masker, digunakan untuk melindungi pernafasan kita pada saat melakukan
penggerindaaan, terutama pada saat melakukan dressing.
 Kacamata, digunakan untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan
debu pada saat pengggerindaan.
 Bevel Protector, digunakan untuk mengukur sudut pada alat potong setelah
melakukan penggerindaan

1
 Surface Plate, digunakan untuk melihat kerataan/ketinggian pada mata
cutter, berupa alat yang mempunyai permukaan sangat rata dan halus.
 Caliper, digunakan untuk mengukur sebuah dimensi, biasanya dipakai
untuk membuat pahat ulir.
 Dresser, merupakan batu diamond yang digunakan untuk membersihkan
batu gerinda yang kotor.
 Kunci “L” dan kunci pas, untuk mengatur sudut-sudut pada alat potong
yang akan digerinda.

2.6 Proses Kerja dan Produk

Bekerja dengan mesin gerinda prinsipnya sama dengan proses pemotongan


benda kerja. Pisau atau alat potong gerinda adalah ribuan keping berbentuk pasir
gerinda yang melekat menjadi keping roda gerinda.  Proses penggerindaan
dilakukan oleh keping roda gerinda yang berputar menggesek permukaan benda
kerja.  Kecepatan kerja dalam kerja gerinda bukan faktor utama, hasil akhir dalam
bentuk dan ketepatan ukuran lebih diutamakan. Dua operasi penggerindaan yang
akan dijelaskan adalah kerja gerinda permukaan dan kerja gerinda silinder luar
dan dalam.
Urutan kerja gerinda umumnya adalah sebagai berikut :
a.Pemahaman gambar kerja
b.Pencekaman benda kerja
c. Pemeriksaaan air pendingin
d. Pemeriksaan ketajaman roda gerinda
e. Pengaturan putaran
f. Penyetelan panjang langkah dan dalamnya pemakanan
g. Pemeriksaan penggerindaan (jalan kosong)
h.Penggerindaan benda kerja
i.Pemeriksaan hasil gerinda

1
•Syarat utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan roda gerinda
a.Sifat fisik dari material yang akan digerinda mempengaruhi pemilihan dari
bahan asah. Gunakan roda gerindaalumunium oksida untuk material-material
berkekuatan tarik yang tinggi. Seperti contoh baja karbon, baja campuran, baja
kecepatan tinggi, besi tempa, perunggu dll. Gunakan roda gerinda silicon carbide
untuk material berkekuatan tarik yang rendah.Contoh besi kelabu, kuningan,
alumunium, tembaga, granite, karet, kulit dan lain – lain. Gunakan roda gerinda
keras untuk material yang lunak dan gunakan roda gerinda lunak untuk material
yang keras. Bila menggerinda material keras, butiran-butiran lebih cepat tumpul
dari material lunak, maka lunaknya perekat diperlukan untuk memudahkan
butiran-butiran membelah atau meninggalkan roda gerinda dengan tujuan
memunculkan butiran-butiran baru sebagai penggantinya. Material lunak kurang
cepat penumpulan butiran-butirannya. Perekat kuat memungkinkan pemegangan
butiran-butiran lebih lama.

b. Banyaknya material yang dihilangkan dan hasil akhir yang diminta


mempengaruhi pemilihan dari ukuran butiran, struktur dan tipe perekat. Gunakan
roda gerinda yang kasar dan berpori-pori untuk pemakanan banyak.  Gunakan
roda gerinda berbutiran halus untuk penyelesaian yang baik. Gunakan roda
gerinda berbutiran kasar untuk material liat dan berbutiran halus untuk material
keras. Disini kecepatan produksi bukan faktor yang penting, gunakan roda gerinda
elastis untuk penyelesaian yang terbaik.

• Menggerinda Permukaan
Menggerinda permukaan adalah mengerjakan penggerindaan pada permukaan
yang lurus. Jenis gerinda permukaan antara lain :

a.Memotong atau menipiskan permukaan yang panjang dan gerinda bentuk.Benda


kerja diletakkan pada meja mesin yang diikat dengan magnit. Roda gerinda

1
dipasang pada poros yang letaknya horizontal.Pamakanannya bergerak menurun
dan diatur antara 1/1000 sampai 5/100 mm setiap gerak pemakanannya.

b.Gerinda permukaan lainnya adalah menggerinda benda kerja yang dipasang


pada kepala tetap (cekam), dan diantara dua senter. Untuk benda kerja yang
dijepit antara dua senter, dapat menggunakan permukaan depan roda gerinda. 
Agar permukaan benda kerja rata, permukaan depan roda gerinda di truing
minimum 1 derajat  kearah pusat sumbu.

•Menggerinda silinder
a.Menggerinda silinder luar
Dilakukan dengan gerak memanjang untuk benda kerja panjang, dan gerak tegak
lurus untuk benda yang tebalnya tidak melebihi tebal roda gerinda.  Gerak tegak
lurus juga dilakukan untuk gerinda bentuk.

b. Menggerinda silinder dalam


Dilakukan sesuai posisi benda kerja, yaitu benda kerja dapat berputar misalnya
bentuk ring, pelana (bush), dan benda kerja tidak dapat berputar, misal bentuk jig
dan dies.

• Menggerinda Tanpa Senter


Menggerinda tanpa senter digunakan untuk produk masal. Benda kerja dijepit
antara dua gerinda yang berhadapan dan ditahan oleh penyangga.

• Produk-Produk

1
Gerinda Tangan Produk Maktec Gerinda Tangan Produk Bosch

Gerinda Tangan Produk Hitachi Gerinda Tangan Produk


Ewalt

Gerinda Potong Produk Bosch Gerinda Potong Produk


Maktec

1
Gerinda Potong Produk Hitachi Gerinda Duduk Produk
Skil

Gerinda Duduk Produk Hitachi Gerinda Duduk Produk


Makita

2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecelakaan Kerja

Analisa kecelakaan memperlihatkan bahwa untuk setiap kecelakaan kerja


ada faktor penyebabnya. Sebab-sebab tersebut bersumber kepada alat-alat
mekanik dan lingkungan serta kepada manusianya sendiri. Untuk mencegah
kecelakaan,  penyebab-penyebab ini harus dihilangkan.   Delapan puluh lima
persen (85%) dari sebab-sebab kecelakaan adalah faktor manusia. Maka dari itu,
usaha – usaha keselamatan selain ditujukan kepada teknik mekanik juga harus
memperhatikan secara khusus aspek manusiawi.  Dalam hubungan ini, pendidikan
dan penggairahan keselamatan kerja kepada tenaga kerja merupakan sarana
penting.
Kultur dan kedisiplinan dalam menggunakan perlengkapan kerja standar
akan memberikan pengaruh terhadap keselamatan kerja yang didukung latar
belakang sosial ekonomis dan kultural yang sangat luas. Tingkat pendidikan dan
latar belakang kehidupan yang luas, seperti kebiasaan-kebiasaan, kepercayaan-

1
kepercayaan, peralatan dan perlengkapan kerja erat bersangkut paut dengan
pelaksanaan keselamatan kerja. Demikian juga, keadaan ekonomi ada sangkut
pautnya dengan permasalahan keselamatan kerja tersebut. Maka keselamatan
kerja lebih tampil ke depan lagi, dikarenakan cepatnya penerapan teknologi
dengan segala seginya termasuk problematik keselamatan kerja menampilkan
banyak permasalahan, sedangkan kondisi sosial – kultural belum cukup siap untuk
menghadapinya.  Bahkan kadang -kadang hilang hasil jerih payah suatu usaha
dikarenakan kecelakaan. Keselamatan kerja merupakan satu bagian dari
keselamatan pada umumnya.  Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan
tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat
unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan.  Maka dari itu,
peristiwa sabotase atau tindakan kriminal di luar ruang lingkup kecelakaan yang
sebenarnya. Tidak diharapkan, oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian
material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling
berat.  Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan berhubungan dengan hubungan
kerja pada suatu instansi.  Hubungan kerja di sini dapat berarti bahwa kecelakaan
terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan.
Maka dalam hal ini, terdapat dua permasalahan penting, yaitu :

a.Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan.

b.Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan

Bahaya pekerjaan adalah faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang


dapat mendatangkan kecelakaan.  Bahaya tersebut disebut potensial jika faktor-
faktor tersebut belum mendatangkan kecelakaan.  Jika kecelakaan telah terjadi,
maka bahaya tersebut sebagai bahaya nyata.

 Sebab-Sebab Kecelakaan Kerja.

Dari pengalaman selama ini dapat diketahui bahwa penyebab kecelakaan


pada garis besarnya dapat dibagi atas dua golongan, yaitu :

1
a. Kecelakaan yang disebabkan oleh karena keadaan yang berbahaya, misalnya
tidak ada pengamannya, peralatan kerja yang rusak, instalasi yang tidak
memenuhi syarat, lantai yang licin dan sebagainya.

b.Kecelakaan yang disebabkan oleh tindakan-tindakan yang berbahaya, yang


umumnya ditimbulkan oleh tingkah laku manusia sewaktu bekerja.

Pada umumnya kecelakaan yang terjadi adalah akibat dari kedua golongan
penyebab tersebut di atas, yang kalau dianalisa secara mendalam, dapat diuraikan

lagi menjadi tiga faktor, sebagai berikut :

a.Faktor lingkungan kerja.

b.Faktor mesin dan peralatan.

c.Faktor manusia atau tenaga kerja.

Supaya pencegahan kecelakaan dapat terlaksana dengan baik, maka harus


dilakukan usaha-usaha agar ketiga faktor penyebab kecelakaan tersebut di atas
tidak berada pada kondisi yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.

a. Faktor lingkungan kerja

Faktor lingkungan kerja yang penting dan perlu diperhatikan adalah


kebersihan, pertukaran udara di dalam ruangan, penerangan, dan tata ruang dari
mesin dan peralatan kerja. Jadi supaya tidak terjadi kecelakaan perlu kita
perhatikan :

1. Kebersihan, misalnya lantai tidak licin karena tidak adanya kotoran berupa
minyak pelumas.
2. Pertukaran udara di dalam ruangan dapat berlangsung dengan baik
sehingga tidak perlu terjadi seseorang tenaga kerja kehilangan kesadaran
karena kekurangan udara bersih (oksigen).
3. Penerangan dijaga agar kapasitasnya mencukupi, sesuai dengan sifat
pekerjaan yang dilakukan.

1
4. Tata ruang harus dijaga agar mematuhi persyaratan, misalnya tidak terlalu
sempit dan mudah bagi lalu lintas barang atau orang.

b. Faktor mesin dan peralatan

Faktor mesin dan peralatan yang perlu diperhatikan untuk mencegah


terjadinya kecelakaan, adalah :

1. Pengaman-pengaman harus dipasang pada mesin, sesuai dengan


persyaratan – persyaratan  keselamatan kerja.
2. Peralatan-peralatan pengaman yang dipakai oleh mekanik harus dijaga
agar tetap pada kondisi yang baik, sehingga benar-benar dapat berfungsi
sebagai pengaman dalam kerja.

c. Faktor manusia

Faktor manusia yang menyebabkan terjadinya kecelakaan biasanya adalah:

1. Kelalaian
2. Kekurangan pada keterampilan atau kecakapan dalam bekerja
3. Kekurangan yang terdapat pada fisik dan mental si tenaga kerja

2.8 Upaya mencegah kecelakaan kerja

Keselamatan kerja perlu mendapat perhatian utama, karena pada saat


bekerja roda gerinda berputar sangat tinggi. Pecahnya roda gerinda akibat
kesalahan operasi dan pemeriksaan kondisi roda gerinda yang tidak cermat dapat
mencelakakan operator itu sendiri. Beberapa langkah keselamatan tersebut antara
lain;

 Gunakan kacamata kerja setiap saat, meskipun sudah tersedia penutup


kaca pada roda gerindanya.

1
 Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda
dengan tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember
beararti ada keretakan
 Jaga kecepatan roda gerinda sesuai ketentuan tabel kecepatan pada mesin
tersebut
 Pastikan benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan yang lain
sudah pada posisi yang benar
 Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda kerjanya
 Jangan memakankan (to feed) terlalu cepat, benda kerja antara dua senter
kemungkinan akan tertekan dan dapat merusakkan benda kerja dan roda
gerindanya
 Stop seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel mesin
gerinda
 Ketika mengasah roda gerinda (dressing / truing) pastikan intan pengasah
terletak pada posisi yang kuat dan benar
 Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang
digerinda
 Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan roda gerinda
diundurkan atau dijauhkan agar tidak mengganggu pemasangan.
 Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang dan terjurai, kalung, dan
perhiasan lainnya yang memungkinkan jatuh atau tersangkut selama kerja
gerinda
 Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaan hidup, pastikan mesin
mati pada saat meninggalkan.

Sedangkan alat – alat keselamatan yang diperlukan selama menggunakan


mesin gerinda adalah sebagai berikut :

a. Masker,  digunakan untuk melindungi pernafasan kita pada saat melakukan


penggerindaan, terutama pada saat melakukan dressing.

1
b. Kacamata,  untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan debu pada saat
penggerindaan.

c.  Bevel protector,  alat yang digunakan untuk mengukur sudut pada alat potong
setelah melakukan penggerindaan.

d.  Surface plate, alat yang digunakan untuk melihat kerataan atau ketinggian
pada mata cutter, berupa alat yang mempunyai permukaan sangat rata dan halus.  

e. Caliper, digunakan untuk mengukur sebuah dimensi, biasanya dipakai untuk


membuat pahat ulir.

f.  Dresser,merupakanbatu diamond yang digunakan untuk membersihkan batu


gerinda yang kotor.

g.  Kunci “L” dan kunci pas, untuk mengatur sudut-sudut pada alat potong yang
akan digerinda.

Meminimalisir resiko kecelakaan kerjadapat dilakukan dengan berbagai


cara. Berikut beberapa cara untuk memperkecil resiko kecelakaan dalam proses
kerja.

a. Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah resmi atau tak


resmi mengenai misalnya konstruksi yang memenuhi syarat-syarat keselamatan
jenis peralatan tertentu, praktek-praktek keselamatan dan higiene umum, atau alat-
alat perlindungan diri.
b. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan yang
diwajibkan.
c.Penelitian bersifat teknik, yang meliputi sifat dan ciri-ciri bahan-bahan yang
berbahaya, pengujian alat-alat perlindungan diri, penelitian tentang pencegahan
peledakan gas dan debu, atau penelaahan tentang bahan-bahan dan desain paling
tepat untuk tambang-tambang pengangkat dan peralatan pengangkat lainnya.

1
d. Riset medis, yang meliputi terutama penelitian tentang efek-efek fisiologis dan
patologis faktor-faktor lingkungan dan teknologis, dan keadaan-keadaan fisik
yang mengakibatkan kecelakaan.
e.Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan.
f. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang
terjadi, banyaknya , mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa, dan apa sebab-
sebabnya.
g. Pendidikan, yang menyangkut pendidikan keselamatan dalam kurikulum
teknik, sekolah-sekolah atau kursus-kursus pertukangan.
h. Latihan-latihan, yaitu latihan praktek bagi operator, khususnya yang baru,
dalam keselamatan kerja

Anda mungkin juga menyukai