Anda di halaman 1dari 28

PROSES MASUK DAN

BERKEMBANGNYA
ISLAM DI INDONESIA
SEJARAH SINGKAT MENGENAI ISLAM
Agama Islam dikenal dengan agama samawi atau agama langit yang
diwahyukan Allah SWT. Kata “Islam” juga ada artinya yang berasal dari Bahasa
Arab “Aslama” yang berarti selamat. Selain itu, Islam juga berarti kedamaian dan
keselamatan yang berdasar pada penyerahan diri kepada Allah SWT.
Agama islam di wahyukan oleh Allah SWT kepada manusia melalui Nabi
Muhammad (lahir 570 M). Pada umur 40 tahun (610 M) beliau di datangi oleh
malaikat Jibril di Gua Hira.
Khadijah dan Sahabat Nabi, Abu bakar, Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin
Haritsah tercatat sebagai pemeluk agama Islam pertama.
Dalam penyebaran awal, agama islam berkembang pesat di madinah. Namun di
mekkah mendapat penolakan dari suku Quraisy karena dianggap dapat
menghancurkan agama asli mereka Watsani
Teori-teori masuknya Islam ke Nusantara
Menurut para sejarawan masuknya Islam ke Indonesia di perkirakan sekitar
antara abad ke VII hingga Abad Ke XV. Ada beberapa teori menurut
sejarawan mengenai masuknya agama Islam ke Indonesia.

01 Teori Gujarat 03 Teori Persia

02 Teori Mekkah
Teori Gujarat
Teori ini mengatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke XIII
melalui selat malaka. Pendukung dari teori ini adalah Snouck Hurgronje, W.F
Suttherheim, B.H.M Vlekke. Beberapa fakta yang menguatkan teori ini.

1. Kaum saudagar gujarat yang melakukan kontak pertama dengan masyarakat


nusantara yang kemudian mendirikan kerajaan samudra pasai.

2. Ditemukannya makam Malik Al-Saleh/Meurah Silu (1297) merupakan pendiri


kerajaan samudera pasai.

3. Petualang marcopolo dari venesia yang pernah singgah di perlak tahun 1292
mengatakan banyak penduduk di perlak yang menganut agama Islam dann banyak
pendagang dari India.
Makam Malik Al-saleh Catatan Perjalanan Marcopolo
Teori Mekkah

Agama Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke VII dibawa langsung oleh orang Arab.
Sumber Pendukung dari luar yang menguatkan teori ini,

1. Berita dari Cina


Pada masa dinasti Tang orang-orang Ta-shih ingin menyerang Holing (Kalingga) di
tafsirkan Ta-Shih sebagai orang Arab.

2. Berita dari Jepang (748 M)


Dikatakan bahwa masa itu di Kanto terdapat banyak kapal-kapal pedagang Po-Sse
dan Ta-shih.
Pendukung Teori Mekkah
Pendukung teori ini, Buya Hamka dan J.C Van Leur Mengatakan,

 Pendaratan pertama kali Islam masuk ke nusantara berada di Barus. Dengan di


temukannya kompleks makam Mahligai.

Bukti lainya di temukan makam seorang wanita di Gresik dengan nama Fatimah binti
Maimun (1082) dan makam Islam di Tralaya (Majapahit),Trowulan Jawa Timur yang
menggunakan tahun Saka.

 Menolak teori Gujarat, menurut Buya Hamka Samudera Pasai menganut Mazhab
Syafi’i yang dekat dengan Mesir di Mekkah. Sedangkan Gujarat menganut Mazhab
Hanafi.

 Gelar raja Samudera Pasai menggunakan gelar Al-Malik yang dekat dengan gelar-
gelar raja di Mesir.
Teori Persia
Agama Islam pertama kali masuk ke Indonesia sekitar Abad ke XIII di pulau Sumatera.
Pendukung dari teori ini adalah Amir Hoesein Djajadiningrat. Beliau mengatakan
bahwa suku Leran lah yang menyebarkan agama Islam di Indonesia. Bukti pendukung
teori Persia,

 Peringatan adat seperti peringatan 10 Muharram, perayaan upacara Tabuik di


Bengkulu dan juga Sumatera Barat.

 Adanya perkampungan dengan nama Leran di Gersik Gresik Jawa Timur.


Jalur-jalur penyebaran Islam di Indonesia

Jalur Pendidikan Jalur Perdagangan Jalur Perkawinan

Jalur Dakwah Jalur Tasawuf Jalur Kesenian


1. Jalur Perdagangan

 Jalur perdagangan salah satu penyebaran islam yang palaing awal.


Menurut Tome Pires sekitar abad ke VII hingga Abad ke XVI lalu lintas
perdagangan yang melalui nusantara sangat ramai.

 Sebagian para pedagang ada yang memutuskan menetap di Nusantara


dan membangun perkampungan di pesisir pantai disebut Pekojan.

 Para pedagang menjalin kontak dengan para adipati wilayah pesisir


dan perlahan-lahan masuk ke dalam lingkaran kerajaan.
2. Jalur Perkawinan

 Saluran perkawinan adalah salah satu cara penyebaran Islam di Indonesia.


Pedagang muslim yang menetap ada yang menikah dengan penduduk lokal, para
bangsawan dan raja anggota kerajaan.

 Pihak pedagang mensyaratkan pihak calon pasangan untuk mengucapkan kalimat


syahadat terlebih dahulu.

 Pernikahan yang terjadi di dalam anggota kerajaan paling memberi pengaruh


besar dalam perkembangan Islam. Cth Perkawinan antara Kerthabumi dengan
Putri Campa dan Putri Cina.
3. Saluran Tasawuf

 Kata tasawuf berasal dari kata “sufi” yang berarti kain wol yang terbuat dari bulu
domba.

 Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dan disesuaikan dengan
tradisi yang sudah ada sebelumnya. Cara ini membuat proses Islamisasi di
Nusantara dapat berjalan dengan baik dan efektif.

 Tokoh-tokoh tasawuf, Hamza Fansuri, Syamsudinas-sumatrani, Nurrudin ar-


Raniri, Sunan Bonang, Syekh Siti Jenar dan Sunan Panggun.
4. Saluran Pendidikan
 Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubalig
yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok
pesantren. Pondok pesantren merupakan tempat para pemuda dari berbagai
kalangan masyarakat untuk menimba ilmu agama Islam, setelah tamat mereka
akan menjadi juru dakwah untuk menyebarkan Islam di daerah masing-masing.

Pesantren-pesantren awal yang didirikan pada saat itu,

1. Pesantren Ampel Denta (Surabaya)

2. Pesantren Sunan Giri (Surabaya)

3. Pesantren Sidogiri (Jawa Timur)


5. Saluran Dakwah
 Penyebaran Islam di Nusantara tidak dapat dipisahkan dari peran wali songo. Wali
Songo atau Sembilan Wali merupakan tokoh yang memiliki peranan cukup penting
dalam penyebaran agama Islam di Indonesia khususnya Pulau Jawa. Bahkan, saat ini
Indonesia menjadi negara dengan jumlah mayoritas pemeluk agama Islam terbesar di
dunia.

 Secara harfiah, Wali berarti “wakil” atau “utusan” dan sanga atau songo berarti
“Sembilan”. Dalam penyebaran agama Islam, para Wali Songo ini berdakwah dengan
menggunakan cara yang halus melalui pendekatan kebudayaan, kesenian, maupun
pendidikan. Oleh masyarakat, para wali songo ini diberi gelar Sunan yang artinya
“yang dihormati”.
Adapun kesembilan wali tersebut, antara lain :
01
Maulana Malik Ibrahim dipercaya sebagai
keturunan dari Nabi Muhammad. Wali yang
disebut Sunan Gresik ini dianggap sebagai wali
pertama yang mendakwahkan Islam di Pulau
Jawa. Selain berdakwah, Sunan Gresik
mengajarkan cara baru dalam bercocok tanam.

Ia membangun pondokan tempat belajar agama di


Leran, Gresik. Saat Majapahit sedang berada
diambang keruntuhan karena perang saudara
hingga ada masalah politik dan krisis ekonomi
maka Sunan Gresik berusaha menenangkan dan
menggugah semangat masyarakat.
02
Sunan Gunung Jati / Syarif Hidayatullah
merupakan satu-satunya wali yang berdakwah
untuk Jawa Barat. Ia mengembangkan Cirebon
sebagai pusat dakwah dan pemerintahan.

Dalam perkembangannya, pusat ini kemudian


menjadi Kesultanan Cirebon. Dibantu putranya,
Maulana Hasanuddin juga berhasil menyebarkan
agama Islam di Banten dan Sunda Kelapa serta
merintis berdirinya Kesultanan Banten.
03
Sunan Ampel atau Raden Rahmat lahir tahun 1401
M, beliau adalah pendiri pesantren Ampel Denta
dan salah satu pemrakarsa pembangunan mesjid
Demak.

Wali songo ini dianggap sesepuh oleh para wali


lainnya. Ia adalah wali yang berasal dari Jeumpa,
Aceh. Selama berdakwah, Sunan Ampel terkenal
dalam kemampuannya berdiplomasi. Ia mampu
mengajarkan agara Islam ditengah masyarakat yang
masih terikat kasta.
04
Wali yang termasyur dengan sebutan Sunan Giri
ini bernama asli Raden Paku. Sejak remaja ia
belajar agama Islam di pondok pesantren Ampel
dan berguru kepada Sunan Ampel.

Beliau di kenal juga sebagai seniman yang


menciptakan gending Jawa, Asmaradana dan
Pucung.
05
Raden Maulana Makhdum Ibrahim atau dikenal
Sunan Bonang adalah putra dari Sunan Ampel.
Beliau juga merupakan seorang seniman yang
menciptakan gending jawa, Bonang dan Durma.
06 Sunan Kudus / Raden ja’far Shadiq adalah putra
Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji dan Cucu
Sunan Ampel. Sunan Kudus memulai dakwahnya
di pesisir utara Jawa Tengah dan ia terkenal
memiliki wawasan ilmu agama serta pengetahuan
yang luas, sehingga dijuluki wali al-ilmu atau
“orang berpengetahuan”.

Cara berdakwahnya Sunan kudus sama seperti


sunan Kalijaga, Toleran pada budaya setempat
(Akulturasi) Hal ini bisa di lihat dari arsitektur
Masjid Kudus.

Dan adanya larangan menyembelih sapi untuk di


jadikan hewan kurban.
07
Raden said ini awalnya adalah seorang
Tumenggung di Majapahit, beliau masuk Islam
karena pengaruh Sunan Bonang.

Dalam menyebarkan agama Islam ia


memanfaatkan media wayang.
Sunan kalijaga juga mengenalkan tradisi acara
Maulid/Sekaten yaitu peringatan lahirnya nabi
Muhammad SAW.
08
Sunan Muria / Raden Umar Said ini adalah putra
dari Sunan Kalijaga. Beliau banyak belajar cara
berdakwah dari sang ayah. Namun beliau lebih
suka tinggal dan menyebarkan Islam di daerah
sangat terpencil.

Dalam menyebarkan islam ia berupaya


menanamkan kesadaran akan keluhuran nilai-nilai
Islam secara bertahap. Pendekatannya disesuaikan
dengan kondisi para pendengarnya yang
kebanyakan berasal dari kalangan pedagang,
nelayan, dan rakyat biasa. Salah satu hasil
dakwahnya dalam bidang seni adalah tembang
Sinom dan Kinanti.
09
Sunan Drajat memiliki nama asli Maunat
Syarifuddin / Raden Qasim. Beliau menyebarkan
agama Islam di daerah Jawa Timur.

Sunan Drajat banyak berdakwah kepada


masyarakat kalangan rakyat kecil. Ia menekankan
.
kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan
kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari
agama Islam. Beliau menciptakan Gending jawa,
Pangkur.
6. Saluran Kesenian

 Seni dan budaya juga bisa menjadi saluran Islamisasi yang efektif.
Ajaran Islam dipadukan dengan berbagai jenis seni yang sudah ada
sebelumnya, seperti seni musik, seni tari, seni pertunjukan, seni sastra,
dan lain sebagainya.

 Contoh bidang seni yang di gunakan dalam menyebarkan agama


Islam. Wayang, gending, Sajak-sajak, babad.
Wayang

Gending

Anda mungkin juga menyukai