Presentasi
Kelompok 1
ANGGOTA
KELOMPOK
• Caesar ibel.A:
• Abdulloh dani.P
• Reva Tiana
• Fais rosy.M
A. Proses masuk dan
berkembangnya IsLAM DI
INDONESIA
Sejarah Masuknya Islam di Indonesia dan Perkembangannya – Islam merupakan salah satu agama
besar di dunia saat ini. Agama ini lahir dan berkembang di Tanah Arab. Pendirinya ialah Muhammad
yang lahir tahun 570 M. Agama ini lahir salah satunya sebagai reaksi atas rendahnya moralitas
manusia pada saat itu. Manusia pada saat itu hidup dalam keadaan moral yang rendah dan
kebodohan (jahiliah).
Islam mulai disiarkan sekitar tahun 612 di Makkah. Dikarenakan penyebaran agama baru ini
mendapat tantangan dari lingkungannya, Muhammad kemudian pindah (hijrah) ke Madinah pada 622
M. Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh dunia. Sekalipun dakwah Muhammad pada periode
Makkah bisa dibilang berat dan gagal secara politis atau paling tidak belum menemukan hasil yang
setimpal, tetapi dia telah berhasil menancapkan kekuatan dan tonggak iman kepada sedikit
pengikutnya yang kelak menjadi penyebar ajaran-ajaran tauhid, bahkan ekspansi kekuasaan ke
berbagai belahan dunia.
Agama ini dapat berkembang dengan cepat karena Islam mengatur hubungan manusia dan Tuhan.
Islam disebarluaskan tanpa paksaan kepada setiap orang untuk memeluknya.
Artikel kali ini tidak bermaksud mengkaji Islam secara luas, tetapi lebih menfokuskan kepada
pertanyaan-pertanyaan seputar sejarah singkat masuknya Islam ke Indonesia dan peran Wali Songo
dalam menyebarkan Islam di Jawa.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini tentunya diperlukan analisis yang kuat secara sosio-
historis agar kesimpangsiuran yang selama ini terus bergejolak paling tidak berkurang dengan
munculnya asumsi baru yang didukung analisa dan argumentasi yang kuat.
Sejarah Singkat Masuknya Islam ke Indonesia
Sejauh menyangkut kedatangan Islam di Nusantara,
muncul diskusi dan perdebatan panjang di antara para
ahli. Biasanya perdebatan mereka berkisar kepada tiga
topik, yaitu tempat asal kedatangan Islam, para
pembawanya, dan waktu kedatangannya. Dalam hal
masuknya Islam ke Indonesia menimbulkan berbagai
teori.
Ada juga para mubaligh yang datang bersama pedagang dengan misi
agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan dengan cara para
ulama mendatangi masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan
pendekatan sosial budaya.
Kesembilan wali tersebut adalah seperti berikut:
Sunan Drajat berdakwah di sebuah desa bernama Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa
Timur. Nama desa ini kemudian dijadikan sebagai sebutan Sunan Drajat.
Semasa menyebarkan agama Islam, ia mendirikan musala atau surau yang dimanfaatkan sebagai tempat
berdakwah.
2. Sunan Bonang
Nama asli Sunan Bonang adalah Raden Makdum Ibrahim. Ia adalah anak dari Sunan Ampel dan cucu
dari Maulana Malik Ibrahim.
Mulanya, ia berdakwah di Kediri yang kala itu penduduknya banyak beragama Hindu. Kemudian ia
menetap di Desa Bonang, Lasem, Jawa Tengah.
Sunan Bonang kemudian mendirikan pesantren yang dikenal sebagai Watu Layar. Ia wafat pada 1525
dan dimakamkan di Tuban, sebelah barat Masjid Agung.
4. Sunan Giri
Sunan Giri adalah pendiri Kerajaan Giri Kedaton. Ia memiliki nama asli Maulana 'Ainul Yaqin. Sunan
Giri membangun Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Meskipun berada di Gresik, tetapi pengaruh ajaran Islam dari Sunan Giri bisa sampai ke Madura,
Lombok, Kalimantan, Sulawesi bahkan Maluku.
Sunan Giri juga memiliki beberapa nama panggilan selain Raden 'Ainul Yaqin, di antaranya Raden
Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, dan Joko Samudro.
6. Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati memiliki nama asli Syarif Hidayatullah. Ia berdakwah di daerah Cirebon, mendirikan kerajaan, dan
melepaskan diri dari pengaruh Padjajaran.
Hal itu membuat Sunan Gunung Jati menjadi Wali Songo yang memiliki kedudukan sebagai raja.
7. Sunan Kalijaga
Tokoh Wali Songo berikutnya adalah Sunan Kalijaga yang lahir pada 1401. Nama kecilnya adalah Jaka Said dan sering
disebut sebagai raden Mas Said.
Wilayah tempat berdakwahnya tidak terbatas sebab ia adalah seorang mubalig keliling. Namun semasa hidup, ia lama
menetap di Kadilangu, Demak.
Sunan Kalijaga diperkirakan hidup lebih dari 100 tahun. Ia juga memiliki peran penting dalam pembangunan Masjid Agung
Demak.
5. Sunan Gresik
Sunan Gresik memiliki nama asli Maulana Malik Ibrahim. Daerah yang ditujunya adalah Desa Sembalo, desa yang masih
berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit.
Sunan Gresik meninggal pada 1419 usai membangun pondokan yang digunakan sebagai tempat belajar agama di Leran.
Maaf jika presentasi kurang
sempurna, karna yang sempurna
hanyalah kita yang dulu pernah
bersama.
Terima Kasih