Anda di halaman 1dari 21

Syekh Jumadil Kubro

By: A. Fatihul Ulum


Biografi

1. Nama : Jamaluddin Husein Al-Akbar

2. TTL : Tahun 1349 M di sebuah daerah di Samarkand,


Uzbekistan, Asia Tengah.

3. Julukan : Bapak Walisongo

4. Wafat : Tahun 1465 M, pada usia 116 thn


Kegiatan Dakwah

Maghribi di Maroko, Indo Cina untuk mengislamkan Daerah Kelantan di kerajaan


Samarqand di Uzbekistan Ce Bo Nga, Raja Champa Chermin.

Catatan Van Bruinessen


“ada cerita dari mulut ke mulut di
History of Java desa-desa yang terletak di lereng
“Sayyid Jumadil Kubro mendarat Nasiruddin (2004: 9) Gunung Merapi, sebelah utara
di Tanjung Mas Semarang. “lokasi dakwah yang dipilih Yogyakarta, Syekh Jumadil
Kemudian menetap di Terboyo Syekh Jumadil Kubro adalah Kubro dipercaya sebagai wali
untuk beberapa tahun melakukan lingkungan kerajaan Majapahit” Muslim Jawa yang paling tua,
dakwah.” yang berasal dari Majapahit dan
hidup sebagai pertapa di hutan
gunung tersebut.”
Strategi Dakwah

Pendapat Team Ziarah Al Hikam 2014 (2014: 24)

“Istilah-istilah agama setempat yang masih menganut agama


kapitayan tidak dibuang begitu saja. Tetapi tetap di pakai untuk
menyamakan dengan istilah ajaran Islam. “
Syekh Maulana Malik Ibrahim
By: aliffadila royan siandira
Biografi

• Nama : Maulana Malik Ibrahim bin Barebat Zainul Alam bin


Jamaludin Akbar Al Husein bin Maulana Ahmad Syah Jalal bin
Maulana Abdul Khan bin Abdul Malik bin Alwi bin Muhammad Shohib
Marbaat bin Isa Al Bashri bin Muhammad Ali Al Uraidi bin Ja’far Ash
Shidiq bin Muhammad Baqir bin Ali Zainal ‘Abidin bin Husein bin Ali
bin Abi Thalib ra.
• Nama Panggilan : Sunan Gresik, Kakek Bantal, Syekh Maghrib
• TTL : Samarkand, Asia Tengah, pada awal abad 14
• Areal : Jawa Timur
• Wafat : Senin, 12 Rabi’ul Awal 822 H atau 1419 M
• Makam : kampung Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur
Strategi Dakwah

a.Mempelajari Adat Istiadat Setempat


b.Membuka Warung
c.Membuka Lahan Pertanian
d.Menjadi Tabib
e.Hidup dengan Sederhana
f.Menghapus Perbedaan Kelas (Kasta)
g.Membangun Masjid dan Pesantren
h.Mengislamkan Raja Majapahit
i.Mengajarkan Islam dengan mudah
Sunan Ampel

By: Alif Dzikri Muzakki


1. Biografi

• Nama asli : Ali Rahmanullah


• Tempat lahir : Champa
• Ayah : Syeikh Maulana Maghribi
• Ibu : Dewi Chandrawulan (saudara Putri Dwarawati)
• Istri : Dewi Condrowati / Nyi Ageng Manila
• Anak : Diantaranya Sunan Bonang & Sunan Drajat
• Wafat : pertengahan abad ke-15 M
2. Kedatangan ke Jawa

• Bangsawan dan adipati di Kerajaan Majapahit


mengalami krisi moral
• Istri Prabu Brawijaya mengusulkan Ali
Rahmatullah (keponakannya) utk menyelesaikan
maslaahnya
• Ali Rahmatullah di jodohkan dengan Dewi
Chandrawulan / Nyai Ageng Manila
• Karena merupakan menantu Prabu Brawijaya,
ia dikenal dengan nama Raden Rahmat
• Ia menggunakan metode dawah secara halus
dalam memperbaiki moral bangsawa dan
adipati di Kerajaan Majapahit serta diterima di
masyarakat.
3. Dakwah di Jawa
• Prabu Brawijaya menghadiahkan Ampel Denta kpd
Sunan Ampel dan ia menetap di sana
• Sunan Ampel membangun dan megembangkan pondok
pesantren
• pesantren Ampel Denta menjadi pusat pendidikan Islam
yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara
• Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden
Patah
3. Metode dakwah

• Sunan Ampel menerapkan ajarannya, yang dikenal


dengan “molimo” yang berisi
Emoh main, yaitu tidak mau bermain (berjudi)
Emoh Ngombe, yaitu tidak mau meminum minuman yang
memabukkan
Emoh Madat, yaitu tidak mau memakai narkoba
Moh Madon, yaitu tidak mau melakukan zina
Moh Maling, yaitu tiak mau mencuri, maling, dan sejenisnya
4. Peran Sunan Ampel
• Sunan Ampel merupakan sesepuh walisongo
• Beberapa murid Sunan Ampl merupakan walisongo juga
• Sunan Ampel adalah tokoh yang pertama kali
menciptakan Arab Pegon
• Salah satu peletak tiang utama pada Masjid Agung
Demak
6. keteladanan
• Sabar dan lemah lembut
• Mendahulukan kepentingan agama
• Cerdik
• Senang menolong
Suanan Bonang

by: Azmi Abdul Muhyi


Biografi

Nama lengkap: Raden Maulana Makdum Ibrahim

TTL: Rembang, Jawa Timur tahun 1465

Orang tua: -Ayah: Sunan Ampel

-Ibu : Nyi Ageng Manila

Julukan: Sunan Bonang, Bong Ang

Wafat: Tuban, Jawa Timur tahun 1525


Perjalanan Dakwah
• Pergi ke Pasai untuk belajar kepada Syekh Maulan Ishaq.
• Kembali dari berguru, diperintahkan Sunan Ampel untuk
berdakwah di daerah Lasem, Rembang, Tuban dan daerah
Sempadan Surabaya.
• Ajaran Sunang Bonang, menurut disertasi JGH Gunning dan
disertasi BJO Schrieke, memuat tiga tiang agama: tasawuf,
ussuludin, dan fikih.
• Menurut Gunning dan Schrieke, naskah ajaran Sunan
Bonang merupakan naskah Wali Songo yang relatif lebih
lengkap. Memuat tiga tiang agama: tasawuf, ussuludin, dan
fikih.
• Mempergunakan kesenian rakyat untuk menarik simpati
mereka, yaitu berupa seperangkat gamelan, tembang-
• Mengembangkan ilmu (dzikir) yang berasal dari Rasullah SAW,
kemudian beliau kombinasi dengan kesimbangan pernafasan yang
disebut dengan rahasia Alif Lam Mim yang artinya hanya Allah SWT
yang tahu.
• Menciptakan gerakan-gerakan fisik atau jurus yang Beliau ambil
dari seni bentuk huruf Hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf dimulai
dari huruf Alif dan diakhiri huruf Ya.
• Penekanan keilmuan yang diciptakan Sunan Bonang adalah
mengajak murid-muridnya untuk melakukan Sujud atau Salat dan
dzikir. Hingga sekarang ilmu yang diciptakan oleh Sunan Bonang
masih dilestarikan di Indonesia oleh generasinya dan
diorganisasikan dengan nama Padepokan Ilmu Sujud Tenaga
Dalam Silat Tauhid Indonesia.
• Ikut membantu mendirikan Masjid Agung Demak.
• Oleh masyarakat Demak ketika itu, ia dikenal sebagai
pemimpin bala tentara Demak.
• Sunan Bonang dipandang adil dalam membuat keputusan
yang memuaskan banyak orang, melalui sidang-sidang
''pengadilan'' yang dipimpinnya.

Anda mungkin juga menyukai